Anda di halaman 1dari 6

INDIKASI MRS DIARI IGD DAN INDIKASIN PERAWATAN ID HIGH CARE UNIT (HCU)

Kondisi Emergensi INDIKASI MRS DIARI IGD INDIKASIN PERAWATAN DI


IHIGH CARE UNIT (HCU)
1 Reaksi Alergi / Angioedema 1. Stridor √

2. Bukti obstruksi jalan napas / ancaman gangguan jalan √


nafas
3. Saturasi oksigen < 90% dan / atau analisi gas darah √
dengan pO2 < 90 mmHg
4. Gagal nafas atau distress nafas √
5. Perburukan reaksi alergi atau angioedema saat √
menjalani perawatan di IGD
6. Tanda-tanda vital yang tidak stabil √
Asma 1. Perburukan kondisi (tanda vital, status mental, gagal √
nafas / distress nafas)
2. Tidak ada perbaikan klinis dan / atau di PEFR setelah 24
jam terapi
3. Ketidakmampuan untuk mempertahankan saturasi >
90% room air
4. Asma berat
5. Perubahan EKG baru yang signifikan
6. Perburukan hasil analisis gas darah setelah terapi
7. Tanda vital yang tidak stabil
Atrial Fibrilasi 1. Tanda-tanda vital termasuk pulse oxymetri
2. Pemeriksaan serial
3. Monitoring EKG
4. Terapi Oksigen (SPO2 > 90%)
5. Kardioversi elektif: kardioversi farmakologis atau
elektrik
6. Obat-obatan yang diberikan untuk mengontrol
jantung / respons ventrikel
7. Obat antikoagulan profilaksis
8. Obat lain yang diperlukan
9. Serial EKG dan enzim jantung
10. Konsultasi kardiologi
11. Edukasi pasien/keluarga
Gagal Jantung 1. Tidak ada perbaikan atau memburuknya gejala
klinis
2. Gejala klinis yang persisten tanpa perbaikan yang
signifikan (misalnya, kegagalan terapi)
3. Terjadi iskemia jantung, hipotensi yang signifikan,
hipertensi yang tidak terkontrol, gangguan irama dan /
atau gangguan konduksi, gagal ginjal
4. Gagal jantung stadium akhir simtomatik atau gagal
jantung yang disertai penyakit penyerta yang memerlukan
evaluasi dan disposisi tambahan yang tidak dapat
dilakukan secara rawat jalan (karena kondisi fisik atau
rencana terapi pasien)
5. Tanda vital yang tidak stabil
Kriteria Observasi Dehidrasi 1. Tidak ada perbaikan klinis
dan/atau Muntah dan/atau Diare 2. Tidak bisa makan melalui mulut
3. Memenuhi kriteria eksklusi observasi unit
4. Tanda vital yang tidak stabil
Nyeri Kepala 1. Tidak ada perbaikan rasa nyeri
2. Perburukan secara klinis atau gejala yang memberat
walaupun sudah diberikan terapi
3. Semakin jelas diagnusis dan diagnosis tersebut
membutuhkan rawat inap
4. Tanda tanda vital tidak stabil
Kolik renal (nyeri pinggang) 1. Gagal ginal akut / insufisiensi ginjal
2. Ketidakmampuan untuk mengkontrol gejala seperti
nyeri, mual, muntah dengan obat oral.
3. Terdiagnosis batu ginjal dengan hidronefrosis dan/atau
obstruksi batu ginjal dan memerlukan intervensi urologi
seperti stent ginjal
4. Diagnositik yang membutuhkan rawat inap
5. Tanda vital yang tidak stabil.
Infeksi Ekstremitas (termasuk 1. Tidak ada perbaikan signifikan dari proses infeksi
infeksi lengan, selulitis dan 2. Tidak dapat melakukan perawatan luka secara
absess) maksimum, pengobatan tidak adekuat bila dilakukan
rawat jalan.
3. Diagnosis semakin jelas dan memerlukan rawat inap
seperti necrotic fasia2
4. Tanda vital tidak stabil
Cellulitis 1. Tidak berhasil memperbaiki kondisi infeksi secara
signifikan
2. Diagnosa akhir dari infeksi membutuhkan
perawatan lebih lanjut (necrotizing fasciitis, Fournier’s
gangrene, dst.)
3. Tanda – tanda vital tidak stabil
Pneumonia/Bhronkitis akut 1. Perburukan kondisi, perburukan tanda – tanda vital,
tingkat kesadaran, atau gagal nafas
2. Perburukan gejala atau tidak ada
3. Tidak mampu mempertahankan saturasi >90 % di udara
bebas
4. Tanda vital tidak stabil
Pyelonephritis/Infeksi saluran 1. Tidak berhasil memperbaiki kondisi klinis dan atau
kemih terjadi perburukan.
2. Ketidakmampuan untuk meminum obat oral dan atau
makan dan minum.
3. Perubahan diagnose yang membutuhkan oerawatan
lebih lanjut
4. Tanda – tanda vital tidak stabil
Sindroma Diagnostik Kritis
Nyeri Perut 1. Gejala semakin memberat atau tidak ada
perubahan secara signifikan
2. Diagnosis utama memerlukan MRS
3. Tanda-tanda vital yang tidak stabil
Nyeri Punggung/ Nyeri Tulang 1. Tidak ada perbaikan gejala secara signifikan
Belakang 2. Tidak mampu berjalan atau tidak mampu kembali
ke kondisi sehari-hari
3. Tidak mampu mentoleransi nyeri dengan obat
minum/oral
4. Perburukan status klinis atau pemeriksaan
neurologis
5. Diagnosis utama memerlukan MRS (abses
epidural, diseksi aneurisma akut)
6. Tanda-tanda vital yang tidak stabil

Nyeri Dada 1. Detak jantung yang tidak normaI


2. EKG menunjukan adanya sindroma koroner akut

3. Perubahan EKG baru yang signifikan dibandingkan


dengan EKG sebelumnya (seperti adanya gambaran
iskemik baru)
4. Peningkatan enzim jantung yang sesuai dengan
sindroma koroner akut (peningkatan enzim jantung,
kecuali pada pasien dengan gagal ginjal dengan
peningkatan Troponin tanpa peningkatan CK-MB)
5. Angina pektoris tidak stabil, angina yang semakin
berat
6. Ditemukan aritmia yang bermakna
7. Pasien jantung dengan resiko sedang-berat
(riwayat pemasangan ring jantung, operasi bypass atau
baru saja serangan jantung)
8. Pasien tidak boleh mendapatkan obat-obatan
intravena drip (seperti nitrogliserin/ heparin)

9. Tanda-tanda vital yang tidak stabil


Penyakit Tromboemboli Vena / 1. terdiagnosis emboli paru
Trombosis Vena Dalam 2. Hipoksia dan/atau gangguan pernapasan
3. Komplikasi perdarahan dari terapi
4. Pasien/keluarga tidak mampu melakukan pemberian
obat antikoagulan
5. Tanda vital tidak stabil
Pendarahan Gastrointestinal 1. Kegagalan mengatasi perdarahan GI yang signifikan
atau perdarahan meningkat secara signifikan
2. Nilai laboratorium yang sangat abnormal, atau
nilai laboratorium yang tidak terkoreksi atau memburuk
3. Identifikasi penyebab perdarahan GI yang
mengharuskan evaluasi lebih lanjut dan rawat inap
4. Tanda-tanda vital yang tidak stabil
Sinkop / hampir Sinkop 1. Perburukan perjalanan klinis
2. masuk dalam penyebab yang dikecualikan dari
pengamatan
3. Tes diagnostik yang sangat abnormal
4. Klarifikasi diagnosis yang membutuhkan rawat inap
5. Tanda vital tidak stabil
Trauma Abdomen 1. Indikasi pembedahan segera
2. Tanda vital/hemodinamik tidak stabil
3. Ancaman jalan nafas atau gagal/distress nafas atau
hipoksia
4. Perburukan kondisi klinis
5. Kepentingan diagnostik
6. Terapi nyeri oral tidak mencukupi
7. Gejala tidak menunjukkan tanda2 perbaikan
Trauma Kepala 1. Indikasi pembedahan segera
2. Tanda vital/hemodinamik tidak stabil
3. Ancaman jalan nafas atau gagal/distress nafas atau
hipoksia
4. Perburukan kondisi klinis
5. Perburukan status mental
6. Perburukan Glasgow coma scale
7. Kepentingan diagnostik
8. Terapi nyeri oral tidak mencukupi
9. Gejala tidak menunjukkan tanda2 perbaikan
Trauma Dada 1. Indikasi untuk operasi segera
2. Tanda-tanda vital hemodinamik tidak stabil/ tidak stabil
3. Kompromi jalan napas atau gagal napas/ distres atau
hipoksia
4. Perburukan kondisi klinis
5. Klarifikasi diagnosis membutuhkan penerimaan
6. Ketidakmampuan untuk mentolerir rasa sakit pada obat
oral
7. Tidak ada perbaikan gejala yang signifikan
Luka Ekstremitas /Cedera 1. Kegagalan cedera/luka untuk membaik secara signifikan
Traumatik (Termasuk 2. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan perawatan luka
luka/cedera tangan) yang diperlukan, terapi obat, terapi fisik, dll sebagai pasien
rawat jalan
3. Klarifikasi diagnosis yang membutuhkan rawat inap
(seperti sindrom kompartemen, oklusi arteri akut)
4. Tanda-tanda vital yang tidak stabil

Anda mungkin juga menyukai