Uts Manajemen Kinerja
Uts Manajemen Kinerja
NIM : C0119006
Prodi : Manajemen
1. Manajemen kinerja (MK) adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai
secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan juga efisien.
Contoh :
A. Sebuah perusahaan penerbitan buku pelajaran. Jajaran manajemen di perusahaan tersebut mampu
membuat kebijakan bagi seluruh karyawannya agar dapat bekerja dengan lebih efektif. Selain itu,
produk buku pelajaran yang dihasilkan disesuaikan dengan perkembangan kurikulum pendidikan yang
berlaku saat ini. Akhirnya, produk buku laku keras di pasaran karena sangat diminati oleh konsumen.
Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut juga bertambah besar
B. Guna mencapai visi-misi perusahaan melalui kompetensi dan kinerja karyawan yang sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam perusahaan, kinerja karyawan CCBI dipantau melalui proses coaching
oleh atasan langsung dari karyawan terkait. Penilaian kinerja karyawan CCBI dilakukan sebanyak dua kali
dalam setahun, yaitu mid-year review dan annual review. Hasil penilaian kinerja karyawan pada CCBI
didistribusikan secara paksa (forced distribution) agar terdistribusi normal.
2. Karena manajemen kinerja memberikan manfaat bukan hanya bagi organisasi, tetapi juga
manajer,dan individu.
4. SMART :
● S (Specific, Simple) : artinya dinyatakan secara jelas, singkat, dan mudah dimengerti.
● M (Measurable) : artinya dapat diukur atau dikuantifikasi.
● A (Attainable, Achievable) : artinya bersifat menantang, tetapi masih dapat diwujudkan atau direalisasi.
● R (Result Oriented, Relevant) : artinya focus pada pencapaian hasil.
● T (Time-Bound, Timely, Timeliness) : artinya ada batas waktu dan dapat dipantau kemajuannya
terhadap sasaran agar dapat dikoreksi.
6. Setiap organisasi pada umumnya ingin memperbaiki kinerjanya dg cara melakukan perbaikan
produktivitas, namun usaha tersebut tidak selalu berhasil. Sulitnya pelaksanaan perbaikan produktivitas
disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
1. Perintah dari Manajemen Puncak.
2. Definisi dan Rasional Tidak Jelas.
3. Komitmen yang Rendah dari Manajemen Puncak.
4. Pengangkatan Koordinasi yang Salah