Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAFSIR AQIDAH DAN DAKWAH


ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA SURAH AT-THORIQ AYAT 5 DAN
SURAH AS-SAJADAH AYAT 8-9

Dosen Pengampu
Dr. Syarif, S.Ag., M.A.
Ica Fauziah Husaini S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:
Muhammad Fadli Rauf (12009045)
M. Syafi’i (12009049)

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asal-Usul
Kejadian Manusia Surah At-Thori Ayat 5 dan Surah As-Sajadah Ayat 8-9”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Tafsir
Aqidah dan Dakwah di Institut Agama Islam Negeri Pontianak.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Makalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Tafsir Surah At-Thoriq Ayat 5 2
2.2 Asal-Usul Penciptaan Manusia Surah As-Sajadah Ayat 8-9 2
2.3 Manfaat Nilai Aqidah dan Dakwah 5
BAB III PENUTUP 6
3.1 KESIMPULAN 6
3.2 SARAN 6
DAFTAR PUSTAKA 7

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lain


dimuka bumi ini. Dengan sedikit banyaknya perbedaan pendapat mengenai
penciptaan manusia. Menurut ilmuwan dari Barat, manusia berasal dari seekor kera
kemudian melalui seleksi alam. Hal tersebut menyebabkan pro dan kontra disebagian
peneliti. Namun, pada hakikatnya yang lebih masuk akal yaitu yang tertera dalam
kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Manusia tercipta dari setetes mani yang
tersimpan didalam rahim wanita kemudian menjadi segumpal darah dan segumpal
daging kemudian tumbuhlah tulang-tulang yang dibalut oleh daging tersebut lalu
ditiupkanlah ruh. Manusia adalah makhluk hidup satu-satunya yang memiliki akal dan
sangat berperan besar di muka bumi ini, baik sebagai subjek yang sangat berpengaruh
dalam roda kehidupan sehari-hari yang dapat mencari kebutuhan yang diperlukannya.
Banyak Istilah dalam penyebutan manusia seperti al-basyar, al-Insan, al-Ins, an-Nas,
al-Unas dan Bani Adam. Namun, hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari eksistensi
manusia itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud tafsiran surah At-Thoriq ayat 5?


b. Bagaimana proses asal-usul penciptaan manusia dalam surah As-Sajdah ayat
8-9?
c. Apa manfaat nilai aqidah dan dakwah?

1.3 Tujuan Makalah

a. Untuk mengetahui tafsiran surah At-Thoriq ayat 5.


b. Untuk mengetahui proses asal-usul penciptaan manusia yang terkandung
dalam surah As-Sajadah ayat 8-9.
c. Untuk mengetahui manfaat nilai aqidah dan dakwah yang terkandung
didalamnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Maksud Tafsir Surah At-Thoriq Ayat 5

‫فلينظر اإلنسان من خلق‬.


Artinya :
“Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.”

Tafsir Jalalain
(Maka hendaklah manusia memperhatikan) dengan perhatian yang dibarengi
dengan mempelajarinya (dari apakah dia diciptakan?) artinya berasal dari apakah dia
tercipta?.

2.2 Bagaimana Proses Asal-Usul Penciptaan Manusia Surah As-Sajadah Ayat


8-9

As-Sajdah ayat 8-9

‫ من ساللة من ماء مهين ثـم شـونه ونفـخ فـيـه مـن روحـه وجعل لكم السمع واألبصـر‬،‫ثم جعل نسله‬
‫واألفيـدة قلياًل مـا تشـكرون‬
Artinya :
8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur.

Ayat-ayat ini banyak berbicara tentang kandungan air mani. Ilmu pengetahuan
modern menemukan bahwa air mani terdiri atas empat lendir berbeda yang dihasilkan
oleh empat kelenjar yang juga berbeda, yaitu kelejar biji pelir, kelenjar saluran
seminal, kelenjar prostat, dan kelenjar saluran kencing. Kelenjar biji pelir
menghasilkan sperma, sedangkan ketiga kelenjar lainnya tidak menghasilkan bahan
reproduksi apa pun. Al-Qur'an menjelaskan kepada manusia bahwa air mani terdiri
atas cam- puran beberapa bahan. Diuraikan dalam Surah as-Sajdah/32: 8 bahwa
saripati adalah komponen paling urgen dalam "air yang hina" itu. Pemakaian kata "air
yang hina" disesuaikan dengan tempat asalnya, yakni dari saluran kencing yang oleh

6
manusia dianggap kotor dan tidak berguna. Karena itu, pengunaan kata "saripati"
menjadi sangat tepat karena ia berarti "yang paling baik dari yang ada". Angka-angka
dalam uraian di bawah ini akan menjelaskan hal itu.

Sel telur atau ovum adalah satu sel reproduktif pada wanita. Pada binatang tingkat
tinggi, sel telur diproduksi oleh kelenjar seksual (gonad) wanita yang bernama
ovarium. Sel telur adalah salah satu sel yang berukuran besar pada ma nusia. Sel ini
berdiameter antara 100 hingga 200 um, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.

Dalam satu kali ejakulasi, dihasil kan sekitar tiga mililiter cairan yang
mengandung antara 500 hingga 600 juta sperma. Dari jumlah ini, hanya satu yang
terbaik yang akan sampai pada tujuan akhirnya, yaitu membuahi sel telur. Hal inilah
yang hendak Allah sampaikan me lalui Surah as-Sajdah/32: 8 di atas.

Ada beberapa ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang reproduksi manusia


menegaskan bahwa manusia tercipta dari sesuatu yang merupakan asal baginya, yaitu
dari tanah atau dari saripati yang berasal dari tanah.

Jika kita melihat selintas ayat-ayat tersebut merupakan ayat yang berhubungan
dengan proses penciptaan manusia dimana Allah telah menyempurnakan dengan cara
meniupkan roh kedalam tubuhnya, menciptakan telinga agar dapat mendengar,
menciptakan mata agar dapat melihat dan menciptakan hati agar dapat merasakan
kasih sayang. Allah ciptakan semua itu selagi masih dalam kandungan ibunya. Tetapi
masih banyak sekali manusia yang kurang bersyukur atas semua nikmat yang sangat
luar biasa itu.

Ayat dalam surat ini berbicara tentang penciptaan manusia, Allah SWT yang
mengatur segala urusan dan Maha Pencipta itu serta yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang. Dia-lah yang membuat sebaik-baiknya segala sesuatu yang Dia ciptaka
sehingga semua berpotensi berfungsi sebaik mungkin sesuai dengan tujuan
penciptaan-Nya dan Dia telah memulai penciptaan manusia, yakni Adam as, dari
tanah. Kemudian Allah menjadikan keturunannya dari sedikit saripati air mani yang
diremehkan bila dilihat kadarnya atau menjijikan bila dipandang, atau lemah tidak
berdaya karena sedikitnya. Kemudian, dari yang hebat dari itu, Dia menyempurnakan

7
dan meniupkan kedalam tubuh-nya ruh (ciptaan)-Nya dan setelah kelahirannya di
pentas bumi Dia menjadikan bagi kamu wahai manusia, pendengaran, agar dapat
mendengar kebenaran dan penglihatan agar kamu dapat melihat tanda-tanda
kebesaran Allah, dan hati agar kamu dapat berfikir dan beriman; akan tetapi sedikit
sekali kamu bersyukur dan banyak diantara kamu yang kufur. Yakni, kamu tidak
memfungsikan anugerah-anugerah itu sebagaimana yang Allah kehendaki, tetapi
memfungsikannya untuk hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

Surah ini juga memberikan pembelajaran kepada manusia untuk menyadari bahwa :

1. Sebelum terlahir ke dunia, manusia mula-mulanya diciptakan dari setetes air mani
yang memancar kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal
daging dan Allah meniupkan ruh ke dalamnya sehingga menjadi sempurna. Yang
wajib diyakini adalah Allah swt Maha Pencipta dan Maha Berkuasa, sehingga dengan
adanya proses penciptaan ini manusia dapat berfikir dan lebih merendahkan diri di
hadapan-Nya, karena yang maha berkuasa adalah Allah swt. Manusia tidak pantas
untuk menyombongkan diri dan merasa paling berkuasa karena pada hakikatnya
manusia tercipta dari air yang hina.
2. Dengan pendengaran (telinga) yang Allah berikan supaya manusia dapat
mempergunakannya untuk mendengar kebenaran, dan dengan penglihatannya (mata)
agar manusia dapat melihat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt dan
dengan hati agar manusia dapat berfikiir dan beriman kepada Allah.
3. Manusia diwajibkan untuk bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu yang telah
diberikan kepadanya berupa beribadah dan melakukan amal perbuatan yang baik dan
hanya diketahui oleh Alla swt karena tidak ada yang mengetahui kadar niat dan
keikhlasan seseorang kecuali Allah swt sedang amal selalu berkaitan dengan niat.

Tujuan Penciptaan Manusia


a. Vertical (aspek ritual).
b. Horizontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).

Tanggung Jawab Manusia


Sebagai hamba Allah
• Tunduk, patuh, taat kepada Allah.

8
• Memelihara iman bersifat fluktuatif. yang
• Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah
SWT.

Sebagai khalifah di bumi


• Tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam.
• Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang
berlandaskan tauhidullah
• Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.

2.3 Manfaat Nilai Aqidah Dan Dakwah

Ibadah merupakan penyerahan diri seorang hamba kepada Allah swt. ibadah yang
dilakukan secara benar sesuai dengan syari'at Islam merupakan implementasi secara
langsung dari sebuah penghambaaan diri pada Allah SWT. Manusia merasa bahwa ia
diciptakan didunia ini hanya untuk menghamba kepada- Nya.

Syukur manusia kepada Allah dalam istilah syara' berarti menggunakan nikmat
Allah pada hal-hal yang menjadi tujuan diciptakannya nikamt itu oleh Allah (sarf
ni'amini fima khuliqat lahu). Kedua pengertian ini tidak mungkin dikaitkan dengan
Allah, karena tidak ada seorang pun yang memberi nikmat atau jasa kepada Allah
sehingga layak untuk Dia syukuri dengan pengertian tersebut. Dengan demikian,
makna Allah mensyukuri ialah Allah kuasa untuk memberi balasan pahala kepada
orang-orang yang berbuat baik dan Dia tidaka akan menyia-nyiakan balasan bagi
orang-orang yang beramal. Dengan pengertian seperti inilah, pemberian imbalan
kepada orang yang berbuat baik disebut sebagai bentuk syukur.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Allah yang telah mengatur semua ciptaannya termasuk proses perkembangan


manusia dalam janin ibunya, mulai dari proses pembuahan sampai dengan terjadinya
seorang bayi dalam perut manusia (ibunya). Allah yang telah menjaga janin sehingga
dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Akan tetapi masih banyak manusia
yang kurang bersyukur kepada Allah. Secara keseluruhan nilai-nilai pendidikan yang
terkandung dalam Alquran surat As-Sajdah ayat 9 ini terdiri dari pendidikan
keimanan (tauhid), pendidikan kejiwaan (akhlak), serta pendidikan ibadah yang
didasari dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan semua perintah Allah swt.

3.2 SARAN

Melalui tulisan ini penulis ingin memberikan saran yang berhubungan dengan
Proses Penciptaan Manusia Dalam Al-Qur'an bahwa sesungguhnya manusia adalah
ciptaan Allah diciptakan secara alamiah seperti nabi Adam, yaitu dari tanah
sedangkan kurikulum adalah seluruh usaha sekolah atau sejumlah pengalaman yang
diberikan oleh sekolah kepada peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Jadi
seluruh elemen pendidikan harus saling bahu-membahu untuk menginternalisasikan
dalam dunia pendidikan di negeri ini agar lebih maju dan berkembang sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman

10
DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/slide/1910931/?
_gl=1*1ho9xlk*_ga*bUVLbUhEeWxJeTBfRW5ZNGJkZmtvOHpyNmcxLWVHcW
J6ZXBpc2QwczdieG5lS1FRZjAzajkxMTNrZmNTcUtYYw

https://tafsirq.com/86-at-tariq/ayat-5#tafsir-quraish-shihab

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Penciptaan Manusia Dalam Prespektif Al-


Qur’an dan Sains, (DIPA LPMA, 2016).

11

Anda mungkin juga menyukai