Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Timbangan
b. labu kjeldhal,
c. Erlenmeyer
d. cobek.
2. Bahan
a. Singkong rebus
b. Singkong tanpa proses perebusan dan penggorengan
c. Singkong goreng
d. Aquadest
e. Perak nitrat (AgNO3)
f. Asam nitrat (HNO3)
B. Prosedur Kerja

Analisa Kuantitatif dilakukan dengan


dedededengan
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang 10 gr sampel yang sudah di tumbuk halus

Ditambahkan 100 mL aquadest dalam labu kjeldhal dan


di diamkan selama 2 jam

Kemudian ditambahkan lagi 100 mL aquadest dan di


destilasi dengan uap

Destilat ditampung di dalam erlenmayer yang telah diisi


dengan 20 mL AgNO3 0,02 N dan 1 mL HNO3

Setelah destilat mencapai 100 mL, destilat dihentikan

Destilat kemudian disaring, endapan yang mungkin ada


dicuci dengan aquadest
Kelebihan AgNO3 dalam destilat dititrasi dengan KCNS
memakai indikator ferriammonium sulfat

Standarisasi larutan AgNO3 dilakukan dengan larutan


NaCl 0,02 N

Standarisasi larutan KCNS dilakukan dengan larutan


AgNO3 0,02 N

Hasil
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Kadar sianida pada singkong

NO Kontrol (tanpa Singkong rebus Singkong goreng


perlakuan) (ppm) (ppm) (ppm)

1 1,296 0,756 1,296


2 0,81 1,188 0,81
3 1,242 1,08 1,242
4 0,702 0,81 0,702
5 0,864 0,594 0,864
6 1,242 0,702 1,242
7 0,81 0,594 0,81
8 1,188 0,81 1,188
9 1,404 0,756 1,404
10 1,134 0,432 1,134

Rata 1,069 0,772 1,069


-rata

2. Persentase penurunan kadar sianida terhadap kontrol

NO Perlakuan sampel singkong Persentase penurunan kadar


sianida

1 perebusan 27,78%

2 penggorengan 0%

B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai