Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

ULASAN ILMIAH PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

PDGK 4302

UNIVERSITAS TERBUKA

NAMA : DESSY RENIKA


NIM : 836142917
POKJAR : Sidomulyo
MATA KULIAH : Pembelajaran Kelas Rangkap
KODE : PDGK4302
SEMESTER : VIII

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG

2021.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Praktek
PKR.Ulasan ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas
Rangkap yang di ampu oleh Dr. Sunarto, M.Pd
Dalam penyusunan tugas ulasan ilmiah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain karena bantuan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi dapat teratasi.
Ulasan ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kegiatan
Mandiri Kelas Rangkap yang kami sajikan dari berbagai referensi seperti buku, jurnal dan
makalah lain yang mendukung.
Semoga ulasan ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami
harapkan untuk memberikan masukan, kritik dan saran yang akan kami gunakan untuk
melakukan perbaikan pembuatan laporan di masa yang akan datang.

Lampung Selatan, 06 Juni 2021


Penyusun

DESSY RENIKA
NIM. 836142917
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang
mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di mana dikelola oleh
seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan
individual para siswa (Franklin, 1967). Namun demikian selain definisi tersebut, ada sebagian
praktisi pendidikan membedakan definisi dari multigrade dengan multiage karena perbedaan
tujuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Elkind (1987), bahwa istilah multigrade di mana
kelas yang berbentuk seperti itu akan berisi para siswa dari 2 atau lebih tingkatan kelas dengan
satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Para siswa di kelas tersebut tetap
menggunakan kurikulum yang spesifik untuk tingkatan kelasnya sendiri dan demikian pula
dengan tingkat kesukaran tesnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelas mereka.
Dengan demikian, kelihatan bahwa kelas multigrade atau pembelajaran kelas rangkap
model itu diadakan untuk alasan administrasi dan ekonomi. Seperti halnya yang terjadi di
sekolah-sekolah daerah terpencil di Indonesia banyak guru yang merangkap kelas karena
memang tidak ada tenaga guru bukan karena tujuan atau alasan pendidikan. Lain halnya dengan
istilah multiage yang mengacu pada praktek pembelajaran kedua tingkatan usia dan kelas yang
sengaja dicampur karena kepentingan tujuan pendidikan yang diinginkan.Multigrade teaching
atau pembelajaran kelas rangkap di SD sudah banyak dilaksanakan di Indonesia di negara-negara
maju hal ini sudah menjadi bagian dari sistem pendidikan secara utuh. Pengembangan dan
penggunaan model ini dilakukan karena faktor kekurangan tenaga guru, letak geografis yang
sulit dijangkau, jumlah siswa relatif kecil, keterbatasan ruangan, atau ketidakhadiran guru.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip yang Mendasari PKR


Prinsip-prinsip dalam PKR adalah ketentuan – ketentuan umum yang khusus memandu
dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikapi dan mengelola
pembelajaran. PKR seperti pembelajaran pada umum memiliki prinsip umum baik yang
bersifat psikologis- pedagogis maupun didaktik-metodik. Sedangkan yang bersifat
psikologis-pedagogis adalah yang berkenaan dengan perubahan perilaku siswa,
sedangkan yang bersifat didaktik-metodik adalah yang berkenaan dengan strategi atau
prosedur pembelajaran.
B. Kelebihan dan Kelemahan Model PKR
Menurut Wardhani, IGK dalam bukunya Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap
menjelaskan bahwa:

• Kelebihan Model PKR 222


❖ Kegiatan pendahuluan dan penutupan masing-masing kelas dapat dilakukan secara
bersama-sama dalam ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran.
❖ Tidak membuang waktu terlalu banyak dalam pembelajaran, sebab dua kelas
melakukan pembelajaran dalam satu ruangan bersama-sama.
❖ Guru mudah dalam melakukan pemantauan terhadap siswa selama pembelajaran
berlangsung.

• Kelemahan Model PKR 222


❖ Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang sedang dipelajari atau dikerjakan
karena terganggu oleh aktivitas kelas lain.
❖ Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen dalam
ruangan yang sama.
❖ Bertambahnya pekerjaan administratif, pekerjaan akademik, pelayanan dan
tanggung jawab guru terhadap siswa karena guru mengajar kelas rangkap.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan seorang
guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dalam saat yang bersama dan menghadapi dua
atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Di dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran kelas
rangkap tidak hanya membutuhkan kemampuan guru akan tetapi harus memperhatikan kegiatan-
kegiatan mandiri yang digunakan. Kegiatan mandiri di dalam kelas rangkap adalah kegiatan
yang dilakukan siswa yang mampu mendidik, melatih, dan meningkatkan kemampuan siswa
yang dilakukan secara mandiri tanpa harus mendapat pengarahan penuh dari guru. kegiatan
tersebut di antaranya diskusi, resitasi, simulasi, kerja kelompok, latihan/drill dan pembuatan
karya. Kegiatan mandiri yang di gunakan di dalam pembelajaran kelas rangkap memiliki
berbagai manfaat bagi siswa yaitu, Memunculkan Inisiatif atau dorongan internal, Mampu
Menetapkan tujuan, Aktif dan kreatif mencari sumber belajar dan Sadar siapa dirinya.

B. SARAN

Pembelajaran kelas rangkap adalah kegiatan pembelajaran yang membutuhkan keterampilan dari
seorang guru. Keterampilan guru di dukung oleh kegiatan- kegiatan yang di gunakan dalam pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kelas rangkap. Seorang guru yang malakukan pembelajaran kelas rangkap
hendaknya memperhatikan ragam kegiatan yang digunakan agar pembelajaran yang di lakukan berjalan
secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode,


Strategi dan Model-Model Pembelajaran, (Jogjakarta: Multi Presindo, 2012),
hlm. 6,
Ismail Sukardi. Model-Model Pembelajaran Moderen. (Yogyakarta: Tunas
Gemilang Press,2013),
Nanang Hanfiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung:
RefikaAditama, 2012),

Anda mungkin juga menyukai