Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI

“Hakikat Pendekatan, Strategi, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran”

Disusun Oleh :
19 BKT 07

Kelompok 1

Angella Fatika (19129003)

Fadhil Mufid (19129016)

Tia Mopidamayang Apmefi Crysna (19129295)

Lusfiana Khairunnisa (19129249)

Dosen Pembimbing : Dr. Darnis Arief, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriringan salam kami
haturkan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke alam berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Semoga dengan adanya makalah Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas Tinggi mengenai
Hakikat Pendekatan, Strategi, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Dalam penulisan makalah ini mungkin banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun untuk kami kedepannya.

Terima kasih kepada dosen kami, Ibu Dr. Darnis Arief, M.Pd yang telah
memberikan bimbingan kepada kami. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.

Bukittinggi, 22 Agustus 2021

Hormat kami,

(Kelompok 1)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah..................................................................................... 1
C. Tujan......................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendekatan………………………….………………………….. 3
B. Strategi Pembelajaran…………..……………………............................. 6
C. Model Pembelajaran.……..…………………......................................... 9
D. Metode Pembelajaran..……………....................................................... . 10
E. Teknik Pembelajaran…………………………………………………….... 13

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................... 15
B. Saran......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan
kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya
mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi
mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki
pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai pendekatan, strategi, model,
metode, serta teknik belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping
kemampuan-kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada
kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang berbagai pendekatan,
strategi, model, metode, dan teknik pembelajaran agar mampu melaksanakan tugas
utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan
penggunaan pendekatan, strategi, model, metode, serta teknik pembelajaran bahasa
secara mendalam. Pengajaran bahasa pada pendidikan dasar menengah dengan cara
mengenalkan masalah – masalah social melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan
kepekaan untuk menghadapi dan memecahkan masalah social tersebut.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, tanpa adanya pendekatan,
metode dan teknik pembelajaran, itu akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan
tentunya menjadi pelajaran yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan
mampu menguasai pendekatan, metode serta teknik yang cocok untuk pembelajaran
bahasa agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik pembelajaran
bahasa SD ?
2. Apa saja macam pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik pembelajaran
bahasa di SD SD ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang apa itu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran Pendidikan bahasa di SD.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang macam – macam pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran Pendidikan bahasa di SD.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDEKATAN
1. Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki
beberapa arti di antaranya diartikan dengan “pendekatan”. Di dalam dunia
pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning
something “cara memulai sesuai”. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan
cara memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat
asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam
memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah
membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17).
Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori-teori yang digunakan tidak
dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu
ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu
bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode
pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Tugas utama dan pertama seorang guru adalah mengajar. Untuk melaksanakan
tugas tersebut, guru memerlukan pedoman yang dijadikan dasar pegangan agar
apa yang dilakukanya sesuai dengan kebijakan pemerintah, dalam hal ini
kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Dalam kaitanya dengan pelaksanaan
kegiatan di dalam proses belajar mengajar, pegangan guru utama adalah
kurikulum.
Kurikulum disusun berdasarkan suatu pendekatan yang dilandasi pandangan
atau filsafat tertentu. Apabila pandangan atau filsafat tertentu berubah, maka
kurikulumpun akan berubah, dan ini berarti pedoman proses belajar mengajar juga
berubah. Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan program
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam beberapa dasawarsa ini, telah terjadi beberapa kali perubahan pendekatan
dalam dunia pembelajaran, termasuk di dalamnya dunia pembelajaran bahasa.
Salah satu perkembngan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa ialah
munculnyannpendekatan yang dilandasi oleh filsafat pendidikan bahasa terpadu.
Dengan munculnya pendekatan tersebut, maka bertambahlan khasana dalam dunia
pendidikan khususnya dalam masalah pembelajaran bahasa.
Dalam bebrapa dasawarsa ini telah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum
sebagai akibat adanya perubahan pandangan atau filsafat tertentu, dan perubahan
pendekatan pembelajaran. Hal seperti itu terjadi pula pada bidang studi bahasa,
termasuk bidang bahasa Indonesia sehingga kita mengenal beberapa macam
pendekatan, seperti pendekatan tujuan, pendekatan struktur, pendekatan
komunikatif, pendekatan pragmatic, dan pendekatan terpadu.

2. Fungsi Pendekatan
Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan
langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering
dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang
studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang
nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh
dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan
langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar
metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan
lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan
pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai
bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi
terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah
kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-
asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa
belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan
komunikatif.

3. Macam Pendekatan
a. Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan
pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
(Syafi’ie, 1993: 17, Hymes dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996:
13). Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa
mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam
pembelajaran. Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatf, pengajaran
menulis harus diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya pembelajaran menulis surat.

b. Pendekatan Integratif
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut
untuk terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara
terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan.
Misalnya, para siswa sedang belajar keterampilan menulis maka ketiga
keterampilan yang lainnya harus dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap
difokuskan untuk mencapai peningkatan kualitas menulis.

c. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif


Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar
menbgajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam
proses pengajaran.

d. Pendekatan Belajar Kooperatif


Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling
membantu dalam menyelesaikan tugas.

e. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih
dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang
telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan
teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran
tersebut dapat dicapai.

f. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa
sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran
bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan kaidah-kaidah
bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat,
pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas, bahwa aspek kognitif
bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural siswa akan menjadi cermat
dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.

g. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
Pendekatan ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek di sekitar
siswa sebagai media pembelajaran di kelas. Misalnya peristiwa kebakaran di
Pasar Juwana dapat dijadikan bahan atau materi menulis artikel.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah,
mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan
beragam, yaitu:
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan
oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode,
dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya
dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan secara aktif dan efisien.

Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:


1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat
dominan.Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur.

2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning


Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang
siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
Strategi melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama
secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti
Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting
dalam strategi pembelajaran cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan
tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.
Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui
kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial,
perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif
motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok
memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Dengan
demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk
memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.
Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling
membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan
sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana setiap anggota
kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif
perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk
memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.

3. Strategi Pembelajaran Problem Solving


Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan
masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah
adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan
memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan
masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai
materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan
demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu.
Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau
content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai suatu
strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk
memahami materi pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan
pemecahan masalah:
a) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
b) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung persoalan-
persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang banyak
kemungkinan cara pemecahanya.
c) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
d) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di antara
semua siswa.

4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru
akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu
pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke
jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi
baru dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah
pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R.
Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara
informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui
proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu. Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok
benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan
menyimpan informasi. P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview
(membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan dari
read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri
sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi
belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal
informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi
terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih
kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau
fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa
belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide
utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa
hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan
secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi.
Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak ada
yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja. Strategi
Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.

C. MODEL PEMBELAJARAN
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan. Model pembelajaran adalah bentuk atau tipe
kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar oleh guru kepada siswa. Di
dalam model pembelajaran terdapat unsur: (1) filosofi atau teori yang menjadi
landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis sebuah metode pembelajaran; (2)
rumusan teoritis metode pembelajaran; dan (3) prosedur praktis penerapan metode
pembelajaran.
Model pembelajaran yang ideal adalah model yang mengeksplorasi
pengalaman belajar efektif, yaitu pengalaman belajar yang memungkinkan
siswa/seorang mengalami atau berbuat secara langsung dan aktif dalam sebuah
lingkungan belajarnya. Siswa diberi kesempatan yang luas untuk melihat, memegang,
merasakan dan mengaktifkan lebih banyak indera yang dimilikinya.

Beberapa model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan
acuan pengajaran keterampilan di kelas, antara lain:
1. Model Pembelajaran Kolaborasi (Collaboration Learning)
2. Model Pembelajaran Individual (Individual Learning)
3. Model Pembelajaran Teman Sebaya (Peer Learning)
4. Model Pembelajaran Sikap (Affective Learning)
5. Model Pembelajaran Bermain (Game)
6. Model Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning)
7. Model Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)
8. Model Pembelajaran Multi Model

Berdasarkan teori-teori bealajar dapat ditentukan beberapa pendekatan pembelajaran,

dan berdasarkan pendekatan tadi selanjutnya dapat ditentukan beberapa model

pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat

model utama, yaitu:

a. Model Interaksi Sosial

Dalam model ini tercakup beberapa jenis strategi pembelajaran, yakni:

Kerja kelompok, pertemuan kelas, pemecahan masalah sosial

atau inquiry sosial, model laboratorium, model pengajaran yurisprudensi, bermain

peran,simulasi sosial.

b. Model Proses Informasi (Information Processing Models)

Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yakni:

Mengajar induktif, latihan inquiry, inquiry keilmuam, pembentukan konsep,

model pengembangan, advanced organizer model.

c. Model Personal (Personal Models)

Model pembelajaran personal terdiri dari 4 jenis strategi pembelajaran, ialah:

Pengajaran non direktif, latihan kesadaran, sinektik, dan sistem konseptual

d. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavior Modification Models)

D. METODE PEMBELAJARAN

Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan yang

harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses
pendidikan yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang

diinginkan (Suprihatiningrum, 2013). Babbage, Byers, dan Redding (dalam

Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan metode sebagai: (1) Suatu cara melakukan

sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, (2)

Organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu sehubungan dengan model-

model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi yang telah ditentukan serta

dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) Sejumlah kemungkinan bagi guru

dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk kelompok-kelompok maupun kelas-kelas,

dan berdasarkan pada program-program belajar dan skema-skema kerja. Lebih lanjut,

Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013) merinci bahwa di dalam metode mengajar

terkandung interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan

materi pelajaran.

Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat suatu

generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat

cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan

situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan

adanya guru sebagai pembawa pesan.

Ada beberapa jenis metode pembelajaran:


1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak
membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat
tanpa komentar informasi penting yang diberikan oleh guru.

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan
mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan
daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan dalam mengemukakan
pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini
dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut
pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai
tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang
akan dibahas.

3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar,
perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang
paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi
proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan
objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta
fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif
mengamati menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba untuk
melakukannya sendiri.

4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk
belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina
kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit
mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.

5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu
hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam
mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan
teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui
diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

E. TEKNIK PEMBELAJARAN

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang

dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan

metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan

teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan

metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan

penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang

siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,

guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran

berlangsung.

1. Teknik Umum

Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi.

Contohnya antara lain:

a) Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.

b) Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan

hal-hal yang sifatnya factual.

c) Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya

menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu

masalah.

d) Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa

mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.


e) Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan

terhadap apa yang dipelajari.

f) Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana peserta didik

di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.

g) Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang instruktur

atau guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

h) Teknik Karya Wisata merupakan teknik mengajar yang dilaksanakan dengan

mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk

mempelajari atau menyelidiki sesuatu.

2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan)
bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh, teknik pengajaran
keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik
pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran
menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa
kata.Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca
permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut.Masing-masing terdiri pula
atas banyak macam.Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena
teknik khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran. Dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan
satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang
sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik
umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang
bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan
tercapai.Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa
dipisahkan karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk
menunjang kelancaran pendidikan.
Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi
yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya
guru sebagai pembawa pesan.
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseoran
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

B. SARAN
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi bentuk maupun dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli
mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang “Hakikat Pendekatan,
Strategi, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran”.
Memahami hakikat pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik
pembelajaran baik untuk siswa maupun guru sangatlah penting. Pemahaman arti
secara mendalam dari belajar dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang
besar baik bagi guru maupun siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Hamruni. 2009.Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta:


Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Syaiful Bahri Djamarah dkk. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Zulela.2012.Pembelajaran bahasa Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprihatiningrum.2013. Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Ngalimun,dkk.2014.Pembelajaan Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Jogjakarta: Swaja


pressindo.

Anda mungkin juga menyukai