Anda di halaman 1dari 11

Analisis Manajemen Kurikulum di SMA 1 TUNJUNGAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu :
Dr. Amin Yusuf, M. Si.
Oleh :
Muhammad Thirza Aditya Pratama
NIM : 6301420104

Pendidikan Kepelatihan Olahraga


Falkultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
2021

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menuliskan hasil Observasi ini. Atas rahmat dan hidayah-nya saya dapat
menyelesaikan laporan observasi yang berjudul “Analisis Manajemen Kurikulum di SMA......”
tepat waktu.
Laporan hasil observasi analisis manajemen kurikulum ini disusun guna memenuhi
tugas dari Bapak Dr. Amin Yusuf, M. Si. Pada mata kuliah Manajemen Sekolah di Universitas
Negeri Semarang. Selain itu saya berharap laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Manajemen Kurikulum di Sekolah.
Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.
Amin Yusuf, M. Si selaku dosen mata kuliah. Semoga tugas yang diberikan ini dapat
menambah Pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Saya juga
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Blora, 3 Desember 2021


Penulis

Muhammad Thirza Aditya P

2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5
BAB II
KERANGKA TEORI ............................................................................................................... 6
A. Konsep Manajemen Kurikulum ...................................................................................... 6
B. Indikator Pengukuran ...................................................................................................... 7
C. Metode Penulisan ............................................................................................................ 7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 8
A. Hasil Observasi ............................................................................................................... 8
B. Pembahasan ......................................................................................................................9
BAB IV
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan dunia yang sangat dinamis, selalu bergerak, selalu terjadi
perubahan dan pembaharuan. Sekolah seolah terus berpacu memunculkan dan mengejar
keunggulannya masing masing. Berada di era globalisasi menjadi satu tantangan tersendiri bagi
pengelola pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dan sarana pendidikan mereka dengan
berbagai teknologi canggih agar bisa menghasilkan siswa yang mampu bersaing, namun
ditengah begitu semangatnya berbagai lembaha pendidikan mengejar keunggulan teknologi
tidak seimbang dengan bagaimana mengupayakan pendidikan karakter siswanya.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Dalam kurun waktu yang cukup
lama, upaya perbaikan pendidikan selalu dilakukan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, salah satunya penerapan kurikulum pendidikan, hal ini tidak terlepas
dari sistem pemerintah yang bersifat sentralistik. Semua di atur dari pusat baik dalam
penentuan pengembangan kurikulum nasional dan lokal, pengangkatan guru, pengadaan buku
dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan
mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum
menunjukan peningkatan yang berarti. Sebagaian sekolah terutama di kota-kota, menunjukan
peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih
memprihatinkan.
Semuanya ini mengakibatkan kualitas pendidikan Indonesia tertinggal jauh bila
dibandingkan kualitas pendidikan dinegara lain. Berdasarkan hal tersebut, maka
penyelengaraan pendidikan nasional harus dilakukan reformasi secara menyeluruh baik dalam
hal kebijakan pendidikan, proses pembelajaran, materi pembelajaran, evaluasi pengajaran,
penyelangaraan pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi, pendidikan luar sekolah dan
luar biasa, penggunaan tekhnologi dalam pendidikan dan birokrasi pendidikan. Penerapan
kurikulum pada hakikatnya adalah usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan
suatu mutu dan kualitas pendidikan sekolah sehingga dengan demikian akan tercapai tujuan
yang diinginkan oleh lembaga pendidikan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perencanaan kurikulum di SMA N 1 Tunjungan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan kurikulum di SMA N 1 Tunjungan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perencanan kurikulum di SMA N 1 Tunjungan
2. Untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum di SMA N 1 Tunjungan

5
BAB II
KERANGKA TEORITIK DAN METODE PENULISAN

A. Konsep Manajemen Kurikulum


Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (G.R. Terry, 1994). Kata Manajemen berasal dari
bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur",
dan bahasa Italia maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks
mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa Latin manus yang berarti "tangan". Secara
etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan
curere yang artinya “tempat berpacu”.
Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman
romawi kuno. Dalam bahasa prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti
berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari
garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Menurut Nasution (2008) kurikulum adalah suatu rencana yang dibuat untuk mengawali
proses pendidikan dan pembelajaran di bawah arahan dan tanggung jawab suatu sekolah atau
lembaga pendidikan dan para gurunya. Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum marupakan segenap
proses usaha bersama untuk memperlancar capaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada
suatu meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar, dan sebagai sistem yang dapat
mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan sehingga sekolah dapat memberikan pengetahuan tentang keterampilan
ataupun kecakapan hidup.

6
B. Indikator Pengukuran
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang
dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di Sekolah dapat diukur dari seberapa
jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga
pendidikan, pasti dicantumkian tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh
lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan pendidikan nasional yang merupakan
pendidikan pada tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional
yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan
pendidikan tertentu. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan
umum pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memerhatikan
beberapa aspek, diantaranya yaitu:
1. Perencanan kurikulum
2. Pelaksanaan kurikulum
Adapun jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya mencatat segala fenomena
yang ada dari hasil observasi dimana peneliti harus membandingkan, mengkombinasikan, dan
menarik kesimpulan.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah observasi. Observasi adalah pengamatan yang
dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan.

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
1. Perencanaan Kurikulum
Dengan menggunakan kurikulum 2013, kegiatan manajemen kurikulum SMA Negeri 1
Tunjungan telah dilaksanakan oleh ketua komite, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang kurikulum dan dewan guru. Proses manajemen diawali dengan kegiatan
perencanaan kurikulum yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran dengan dipimpin oleh
kepala sekolah dan dibantu oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kegiatan manajemen
kurikulum diawali dengan penyusunan kurikulum. Dalam kegiatan penyusunan kurikulum,
dibentuk tim penyusun kurikulum yang terdiri dari ketua komite sekolah, kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru. Berdasarkan keterangan kepala sekolah dapat
diketahui bahwa sekolah melaksanakan perencanaan kurikulum dengan mengadakan rapat
perencanaan kurikulum yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru dan menggunakan hasil
rapat evaluasi kurikulum sebagai pertimbangan untuk penyusunan kurikulum yang akan
digunakan satu tahun kedepan. Kepala sekolah sebagai pemimpin rapat perencanaan kurikulum
membagi perencanaan kurikulum menjadi dua tingkatan yaitu perencanaan kurikulum tingkat
sekolah dan perencanaan kurikulum tingkat kelas. Perencanaan kurikulum di tingkat sekolah
menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
sedangkan perencanaan kurikulum ditingkat kelas diserahkan kepada masing-masing guru.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
kurikulum SMA Negeri 1 Tunjungan sudah berjalan 8 tahun dengan baik, terorganisir, serta
dilakukan secara rutin pada tiap tahun ajaran. Kepala sekolah mengadakan perencanaan
kurikulum pada awal tahun ajaran dengan mengadakan rapat perencanaan kurikulum, rapat
perencanaan kurikulum melibatkan seluruh guru, dan staff sekolah. Rapat perencanaan
kurikulum membahas tentang perencanaan kurikulum yang dibagi menjadi dua, yaitu
perencanaan kurikulum tingkat sekolah dan perencanaan kurikulum tingkat kelas.
Perencanaan kurikulum tingkat sekolah merupakan perencanaan program sekolah untuk satu
tahun kedepannya, sedangkan perencanaan tingkat kelas merupakan tugas yang dibebankan
kepada masing-masing guru, dalam hal ini adalah pembuatan rencana pembelajaran.

2. Pelaksanaan kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Tunjungan sudah berjalan sesuai dengan aturan
pelaksaaan kurikulum 2013 yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1
Tunjungan diterapkan dan dijalankan dibawah pengawasan dan tanggung jawab kepala sekolah
yang dibantu oleh wakil kepala sekolah dalam bidang kurikulum. Pelaksanaan kurikulum. Pada
pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan
kurikulum dilingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah berkewajiban melakukan
kegiatankegiatan yakni menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan,
menyusun rapat dan membuat statistic dan meyusun laporan dengan dibantu oleh waka
kurikulum. Kepala sekolah dan waka kurikulum menjalankan tugas pelaksanaan kurikulum
ditingkat sekolah seperti melakukan koordinasi kegiatan guru- guru, membimbing guru dalam
pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, serta melaksanakan segala kegiatan yang telah
direncanakan sebagai usaha mencapai tujuan kurikulum. Dalm pelaksaan kurikulum tingkat
kelas guru berperan besar dalam melakukannya, guru berperan sebagai pengendali berjalnnya
kurikulum yang ada dikelas agar berjalan sebagaimana mestinya.

8
Dari hasil observasi yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa guru mengerjakan
tugas administrasi guru yang dikerjaan pada awal tahun ajaran. Setelah mengerjakan
administrasi guru selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang akan digunakan
sebagai proses pembelajaran. Tentunya rencana pembelajaran ini harus disesuaikan oleh
Kurikulum yang telah digunakan dalam lembaga pendidikan tersebut dan harus sesuai dengan
aturan yang berlaku.

B. Hasil Pembahasan
1. Perencanaan Kurikulum
Kepala sekolah melaksanakan perencanaan kurikulum dengan mengadakan rapat
perencanaan kurikulum yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru dan menggunakan hasil
rapat evaluasi kurikulum sebagai pertimbangan untuk penyusunan kurikulum yang akan
digunakan satu tahun kedepan. Kepala sekolah sebagai pemimpin rapat perencanaan kurikulum
membagi perencanaan kurikulum menjadi dua tingkatan yaitu perencanaan kurikulum tingkat
sekolah dan perencanaan kurikulum tingkat kelas.
Dalam kegiatan penyusunan kurikulum, dibentuk sebuah tim untuk menyusun kurikulum
yang terdiri dari ketua komite sekolah, kepala sekolah, waka kurikulum, beserta guru. Waka
kurikulum terkait dalam perencanaan kurikulum juga menjelaskan bahwa perencanaan
kurikulum dilaksanakan pada saat awal tahun ajaran. Perencanaan kurikulum dipimpin oleh
kepala sekolah dan dibantu oleh waka kurikulum dengan peserta seluruh guru dan staff sekolah.
Perencanaan kurikulum di tingkat sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan waka
kurikulum, sedangkan perencanaan kurikulum ditingkat kelas diserahkan kepada masing-
masing guru. Perencanaan kurikulum tingkat sekolah merupakan perencananaan program
sekolah untuk satu tahun kedepannya, sedangkan perencanaan tingkat kelas merupakan tugas
yang dibebankan kepada masing-masing guru, dalam hal ini adalah pembuatan rencana
pembelajaran.

2. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum SMA Negeri 1 Tunjungan berjalan dibawah pengawasan dan
tanggung jawab kepala sekolah dan dibantu oleh waka kurikulum. Kepala madrasah
bertanggung jawab melaksanakan kurikulum dilingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala
sekolah berkewajiban melakukan kegiatan yakni menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan, meyusun rapat dan membuat statistic dan menyusun laporan dengan
dibantu oleh waka kurikulum. Kepala sekolah dan waka kurikulum menjalankan tugas
pelaksanaan kurikulum ditingkat sekolah seperti melakukan koordinasi kegiatan guru- guru,
membimbing guru dalam pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, serta melaksanakan segala
kegaitan yang tlah direncanakan sebagai usaha mencapai tujuan kurikulum.
Guru memiliki tugas seperti membuat rencana program untuk satu tahun (prota),
program satu semester (promes), dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kepala madrasah mengarahkan kepada guru untuk menyusun prota, promes, dan RPP untuk di
implementasikan dikelas mereka, tapi walau bagaimanapun mereka tetap ikut kedalam
pedoman yang berdasarkan kurikulum yang ada namun disisi lain juga tidak terlepas dari
bimbingan kepala sekolah. Dimana kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah, jadi kepala
sekolah juga ikut membimbing demi kelancaran proses belajar mengajar disekolah. Kepala
sekolah mewajibkan guru untuk menyusun RPP terlebih dahulu. Guru juga harus memiliki
strategi dan metode dalam proses pembelajaran. Setiap guru memiliki ciri khusus masing
masing dalam menentukan metode dan strategi yang digunakan semua bergantung pada
kebutuhan yang sesuai dengan materi ajar. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab setiap guru
untuk menentukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat
berjalan efektif dan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.

9
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Perencanaan kurikulum dan penerapannya di SMA N 1 Tunjungan sudah berjalan dengan
baik dan terstruktur dengan rapi. Semua berjalan dengan lancar dan selalu di iringi rapat rutin
untuk melakukan evaluasi atau pembenahan apabila ada kekeliruan yang terjadi walaupn hanya
hal yang sepele. Evaluasi kurikulum di SMA Negeri 1 Tunjungan dilaksanakan diakhir tahun
ajaran dengan mengadakan rapat evaluasi kurikulum bersama seluruh dewan guru dan staff
sekolah. Rapat evaluasi membahas tentang kekurangan dan kelemahan kurikulum yang
digunakan, apa saja yang perlu dikembangkan dan diperbaiki, serta mengontrol kinerja guru
selama satu tahun dan untuk mengevaluasi tenaga pendidik, tentang bagaimana pelaksanaan
pembelajaran dikelas, kemudian kemampuan kepribadian, penguasaan materi ajar, serta
tanggung jawab sebagai terhadap 16 kewajiban guru. Dan evaluasi kurikulum di SMA Negeri
1 Tunjungan juga dilakukan dengan menggevaluasi konteks, input, proses, dan produk

B. Saran
Manajemen kurikulum disekolah hendaknya dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat
baik kepala madrasah, guru serta komite sekolah. Perencanaan kurikulum hendaknya
direncanakan dengan matang agar memudahkan untuk menjalankan tahap selanjutnya. Tujuan
manajemen kurikulum akan tercapai dengan baik, apabila perencanaan, pelaksanaan, serta
evaluasi dilakukan dengan baik dan benar. Manajemen kurikulum memiliki peranan penting
dalam proses pendidikan yang diselenggarakan sekolah, oleh karena itu hendaknya pihak
sekolah memperhatikan rambu-rambu dalam mengambil sebuah kebijakan dalam proses
terjadinya pendidikan disekolah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ansyar, M. 2015. Kurikulum (Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan). Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group. Arifin Z. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program
Pendidikan:Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi
Aksara.
Ruhimat, Toto, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya
Media, 2008.

11

Anda mungkin juga menyukai