Laporan Praktiku1
Laporan Praktiku1
MIKROBIOLOGI DASAR
“MORFOLOGI MIKROBA SELAIN BAKTERI”
OLEH
NAMA : MASITA SYAHARANI AMIRUDDIN
NIM : D1F121028
KELAS : PTP-B
ASISTEN : ANDI HIQMAWATI AF., S.P.
kapang, khamir, atau ragi, meskipun sering kali yang dimaksud adalah
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) adalah sel
eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuhan sebagai hifa, memiliki dinding
sel yang memiliki kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding
askospora dan basidiospora. Jamur (fungi) hidup di tempat tempat yang lembab,
air laut, air tawar, tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang hingga
fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainya ditinjau
bereproduksi.
1.2. Tujuan
Jamur termasuk kingdom fungi, oleh karena itu jamur tidak memiliki daun
dan akar yang sejati, serta tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat
hewan. Bentuk jamur ada yang dapat dilihat secara langsung atau bentuknya
makroskopis dan ada yang harus diamati menggunakan mikroskop atau bentuknya
misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada jugayang bersel tunggal
tersusun atas benang-benang yang disebut dengan hifa. Apabila dilihat dengan
mikroskop hifa memiliki bentuk bersekat-sekat (bersepta) dan ada yang tidak
baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Hal inilah yang mempengaruhi
merupakan semua jamur yang berukuran makro, bersel banyak, dan dapat diamati
dengan mata telanjang. Sebagian besar jamur makroskopis hidup di terrestrial
Kebanyakan jamur hidup pada habitat lembab. Jamur dapat menggunakan tanah,
kayu, daun, dan bahkan bebatuan sebagai substrat tumbuhnya (Farida, 2020)
media tempat jamur tersebut tumbuh. Jamur juga dapat hidup pada sisa tumbuhan
atau hidup melekat pada organisme lain. Jamur memiliki kemampuan dan fungsi
media yang biasa digunakan untuk tempat tumbuhnya adalah batang kayu. Jamur
kemampuannya dalam mengurai substansi kayu yaitu white rot dan brown rot.
Jamur yang termasuk kedalam kelompok white rot yaitu jamur yang mampu
Sedangkan jamur yang termasuk ke dalam brown rot adalah jamur yang hanya
jenis makhluk hidup dalam dunia tumbuhan. Sifatnya yang tidak berklorofil
menjadikannya tergantung kepada makhluk hidup lain, baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati. Karena itulah jamur memegang peranan penting dalam
proses alam yaitu sebagai dekomposer sisa-sisa organisme. Selain itu beberapa di
antara jenis-jenis jamur ada yang dimanfaatkan oleh manusia, baik sebagai bahan
ekosistem hutan. Jamur dapat mengendalikan rantai siklus nutrisi yang penting
untuk memelihara kesuburan tanah, selain itu juga memberikan kontribusi untuk
(remediasi), siklus karbon, nitrogen, fosfor dan sulfur, menekan patogen tular
dapat dilihat dan dikenal dengan mudah terutama di tempat-tempat yang lembap,
misalnya pada serasah, dan tumbuhan. Substrat yang berbeda biasanya akan
menyebabkan perbedaan jenis jamur yang tumbuh, begitu pula perbedaan kondisi
tanah, intensitas cahaya. Hal ini karena faktor lingkungan sangat memengaruhi
pertumbuhan jamur baik miselium maupun tubuh buah jamur. (Ratna, 2019)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang kita gunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop cahaya,
kaca preparat, penutup kaca preparat, jarum ose, dan lampu bunsen.
Bahan yang kita gunakan pada praktikum kali ini adalah biakan murni dan
larutan lactofenol.
3.3. Prosedur Kerja
1. Bersihkan kaca preparat dengan alkohol sampai bebas lemak dan debu,
2. Ambil sedikit biakan fungi dengan jarum ose secara aseptic dan letakan di atas
sedang.
a. bentuk hifa
basidiospora)
c. dasar badan buah (kolumela, visikula)
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut
Gambar 4.1. a. Bagian-bagian fungi, b. Fungi dari kayu mati, c. Pengamatan hifa
fungi dari kayu mati, d. Pengamatan spora fungi dari kayu mati.
4.2. Pembahasan
Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa
semu membentuk tubuh buah. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang
yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa memiiliki pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir
dari sel ke sel. Namun demikian adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali
yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat
Saprofit: Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti
5.1. Kesimpulan
jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh
sebagai hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof,
lingkungan melalui spora, dan melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
5.2. Saran
Farida NZ, Tutut IS. 2020. Keberagaman jenis jamur makroskopis di kawasan
5(1):55-61
Putri EV, Vincentia IM. 2017. Isolasi dan karakterisasi jamur lignolitik serta
biologica. 4(3):171-175
12(2):171-180
Sulastri, Eka L, Harmoko. 2017. Identifikasi jenis jens jamur (fungi)di prtkebunan