KIAN Full Depi Dinata
KIAN Full Depi Dinata
Oleh :
DEPI DINATA, S.Kep
194291517008
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JAKARTA
2020
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ners
Oleh :
DEPI DINATA, S.Kep
194291517008
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
DEPI DINATA, S.Kep
194291517008
Pembimbing : Ns. Intan Asri N, M.Kep, Sp. Kep Kom (………. …………
. ..)
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
NPM : 194291517008
Mengesahkan, Pembimbing
Kesehatan
Dekan Fakultas Ilmu
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini adalah benar
hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
Jakarta, 2020
Segala puji dan puji sukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
semua umat, Tuhan seluruh alam dan Tuhan dari segala hal yang telah memberi
Ilmiah Akhir Ners (KIAN) dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada
tanpa adanya Ridho Illahi, dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini dengan rendah hati dan rasa hormat yang besar
M.Si.
3. Ns. Intan Asri N, M.Kep, Sp. Kep Kom selaku pembimbing yang telah
4. Ns. Dayan Hisni, MNS selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan dan
5. Ns. Devy Yudhi Sari, S.Kep selaku penguji 2 yang telah memberikan
Kampus.
Kabupaten Pandeglang yang telah memberi izin, saran dan semangat dalam
skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
mereka yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk menyusun KIAN
kekurangan dan keikhlafan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
Jakarta, 2020
Diabetes Mellitus (DM) atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai “Penyakit
Gula” merupakan penyakit yang banyak bermunculan dewasa ini. Hal ini terkait
dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di kalangan masyarakat kita.
Jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia diperkirakan mengalami
peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada
tahun 2030 mendatang. Berdasarkan hasil survei di Banten prevalensi diabetes
mellitus yaitu 1,43% di daerah urban dan 1,47% di daerah rural. Perawat
komunitas memiliki peran yang penting guna mendorong masyarakat terutama
usia lanjut untuk mampu memahami kondisinya sehingga dapat melakukan
perawatan diri secara mandiri (self-care). Tujuan penyusunan karya ilmiah ini
adalah mempelajari dan mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan
Asuhan Keperawatan Komunitas pada kelompok usia lanjut dengan Diabetes
Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Munjul Desa Pasanggrahan Kecamatan
Munjul Kabupaten Pandeglang. Terdapat 2 diagnosa keperawatan yang muncul
dan proses keperawatan dilaksanakan dengan menitik beratkan pada partisifasi
aktiv dari semua lansia. Semoga karya ilmiah ini dapat menambah keluasan ilmu
terapan bidang keperawatan, Puskesmas dan kader kesehatan bisa bersinergi
dalam mengelola asuhan keperawatan komunitas agar lebih baik, dan lansia bisa
meningkatkan kemandirian dan tarap kesehatan untuk hidup lebih baik dan
optimal.
HAL
HALAMAN SAMPUL
A. Pengkajian ................................................................................... 74
C. Intervensi ..................................................................................... 77
D. Implementasi ............................................................................... 78
E. Evaluasi ....................................................................................... 79
A. Simpulan ..................................................................................... 81
B. Saran ........................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
rumah ............................................................................ 48
penampungan air............................................................. 49
10. Tabel 3.9 Distribusi lansia berdasarkan kondisi ruangan rumah ..... 49
11. Tabel 3.10 Distribusi lansia berdasarkan system ventilasi rumah ..... 50
di rumah ........................................................................ 50
rumah ............................................................................ 51
16. Tabel 3.15 Distribusi lansia berdasarkan sumber dana kesehatan
lansia ............................................................................. 52
lansia ............................................................................. 52
18. Tabel 3.17 Distribusi lansia berdasarkan partisipasi senam lansia .... 53
kesehatan ....................................................................... 53
20. Tabel 3.19 Distribusi lansia berdasarkan pemeriksaan gula darah .... 53
bulan .............................................................................. 56
kesehatan ....................................................................... 58
senggang ........................................................................ 59
34. Tabel 3.33 Distribusi lansia berdasarkan aktifitas lansia saat diluar
rumah ............................................................................ 60
rekreasi .......................................................................... 60
DM ................................................................................ 61
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Hal ini terkait dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di
kalangan masyarakat kita. Kurangnya aktivitas fisik (olah raga) dan pola
mellitus. Diabetes mellitus memiliki implikasi yang luas bagi usia lanjut
dan menurunnya partisipasi sosial usia lanjut. Perawat komunitas sejak awal
satu peran yang penting guna mendorong masyarakat terutama usia lanjut
adalah agar usia lanjut dan keluarga mampu memahami kondisi usia lanjut
2011).
mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi sekitar
21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang (Persadia, 2010). Tingginya angka
tahun tercatat penyakit yang mematikan nomor urut dua di Indonesia (Pratiwi,
2007).
dan 0,4%. Diabetes melitus terdiagnosis dokter dan gejala sebesar 1,6%.
yang sama, yaitu Kota Cilegon 2,2% dan 2,8%, Kota Tangerang 1,8% dan
2,5%, Kota Tangerang Selatan 1,7% dan 1,9% dan Kabupaten Tangerang
Hasil tabulasi dari Puskesmas Munjul yang pada tahun 2018 sebanyak
339 dan tahun 2019 meningkat menjadi 428, hal ini berarti dalam waktu 1
berdasarkan informasi yang didapatkan dari kader lansia hampir 75% dari
akhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan
(Suyono, 2009).
dengan cara hidup (pola makan). Pola makan bergeser dari pola makan
protein, lemak, gula, garam, dan sedikit serat. Hal ini didukung oleh
neurohormonal, serta meningkatnya stres. Pada usia lanjut diduga terjadi age
related metabolic adaptation, oleh karena itu munculnya diabetes pada usia
lanjut kemungkinan karena aged related insulin resistance atau aged related
insulin inefficiency sebagai hasil dari preserved insulin action despite age
(Rochmah, 2006).
Bila terlambat diketahui adanya penyakit diabetes pada lanjut usia,
kualitas hidup usia lanjut diabetisi dapat lebih optimal. Pada tahapan ini,
meliputi pengaturan diet yang ditekankan pada 3 J : jenis, jadwal dan jumlah
diet yang diberikan kepada pasien diabetes mellitus, aktifitas fisik secara
teratur dan penggunaan obat anti diabetik secara realistis (Stanley, 2007).
melitus, cek gula darah, senam lansia, senam kaki dan sebagaianya. Maka
dari itu penulis menjadikan posyandu lansia sebagai salah satu rencana
oleh karena itu perlunya dilakukan asuhan keperawatan komunitas pada usia
Kabupaten Pandeglang?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
diabetes mellitus.
3. Bagi Masyarakat
yang di tandai oleh kenaikan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
pemeriksaan gula darah puasa > 126 mg/dl (dengan sebelumnya puasa
paling sedikit 8 jam). Pasien perlu dipastikan tidak dalam kondisi infeksi
aktif atau sakit akut dalam pemeriksaan, atau gula darah acak > 200
tingginya nilai gula dalam darah yang disebabkan oleh beberapa faktor
tubuhnya.
2. Etiologi
a. Faktor lingkungan
b. Riwayat keturunan
d. Kebiasaan diet
diabetes mellitus.
e. Obesitas
berkurang.
3. Patofisiologi/Pathway
insulin inefficiency sebagai hasil dari preserved insulin action despite age
(Rochmah, 2006).
b. Peningkatan lemak
d. Obat-obatan
e. Genetik
dengan kadar gula darah puasa normal (<126 mg/dl) yang disebut
a. Tipe I (IDDM)
insulin. Pada diabetes jenis ini, sel-sel beta pankreas yang dalam
tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang biasanya terjadi pada usia
30 tahun.
b. Tipe II (NIDDM)
lebih 90% - 95% usia lanjut mengalami diabetes tipe II, yaitu
glukosa darah tetap terjadi, terapi diet dan latihan tersebut dilengkapi
dan sebagainya.
5. Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus
efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula
berlebihan.
malam hari, sering terasa sakit dan rasa kesemutan pada kaki.
3) Gatal-gatal dan bisul. Gatal umumnya dirasakan pada daerah
menurun.
6. Komplikasi
a. Komplikasi metabolik
1) Ketoasidosis diabetik
2) Koma hiperglikemi
tidak terkontrol
b. Komplikasi menahun
pada :
bagian tubuh
2) Makroangiopati
arteriskelosis
distal
d) Komplikasi neurofatik.
aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
lansia adalah terapi tanpa obat atau sering disebut sebagai perubahan
a. Diet
hasil yang baik pada terapi diet ini perlu perhatian khusus pemberian
mendapatkan makanan
3) Asupan makanan :
b. Olahraga
makrovaskuler diabetes.
c. Obat
saluran cerna agar tidak terjadi efek samping. Patut juga diperhatikan
ini biasanya dipakai dalam jangka waktu lama bahkan dapat seumur
hidup. Obat yang dipilih apakah obat anti diabetik oral atau insulin
tetapi bila terdapat ganguan fungsi hati atau ginjal baik biguanide
kecemasan.
sekaligus.
lakukanlah stimulasi.
sesederhana mungkin.
pasien.
support social dan financial serta hasrat/ kemauan lansia itu sendiri
Menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4), UU No. 13 tahun 1998 tentang
sebagai berikut :
aktifitas otot.
memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal
dan rapuh, pada wanita usia . 60 tahun rambut wajah meningkat,
subtance.
jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat
dirinya.
keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus
faktor waktu.
batas – batas geografis jelas, dengan norma dan nilai yang telah
b. Intervensi perilaku,
kepadanya.
d. Peran Konselor
dihadapi.
e. Peran konsultan
cara menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-
(cost effectiveness).
g. Peran Manajerial
h. Peran Kolaborator
i. Peran advokator
Diabetisi
a. Berfokus pada populasi lansia baik yang sehat maupun yang berisiko
menderita DM;
a. Tujuan
b. Fungsi
a. Pengkajian
(5) Iklim
hari
b) Pelayanan Kesehatan dan sosial
(6) Statistik
(7) Pembayaran
c) Subsistem Ekonomi
d) Subsistem komunikasi
tentang kesehatan
e) Subsistem Pendidikan
f) Subsistem Rekreasi
luang
komunitas
b. Analisis Data
2) Menetapkan kekuatan
kesehatan
c. Prioritas Masalah
1) Perhatikan masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
6) Aspek politis
2003)
Keterangan : Pembobotan :
D : Waktu Tinggi =4
F : Fasilitas
G : Sumber daya
H : Tempat
d. Diagnosa keperawataan
diagnosanya :
berdasarkan pada :
masyarakat
f. Perencanaan Keperawatan
2) Merumuskan tujuan
1) Tahap pengorganisasian
2) Tahap pendidikan
masyarakat
b) Melakukan pengkajian
keperawatan
3) Latihan (tindakan)
a) Melatih kader
keperawatan komunitas
4) Menyusun Aktifitas/intervensi
pencegahan, yaitu :
penyakit
(2) Pencegahan sekunder
ketidakmampuan keluarga
g. Pelaksanaan Keperawatan
d) Penyedian perumahan
e) Tempat-tempat rekreasi
f) Konseling perkawinan
2) Preventif
berbahaya
b) Home care
c) Rujukan
target pelaksanaan
A. Pengkajian Keperawatan
hari (tanggal 7-9 Juli 2020) didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan
sebagai berikut :
hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Sebagian besar
akan tetapi sebagian besar (52%) tidak memiliki genting kaca dan
2. Lingkungan Terbuka
perumahan.
3. Batas Daerah :
kesehatan.
6. Transportasi
tempat tinggal lansia terbuat dari aspal dan jalan cor beton, dan sebagian
mereka. Mobilisasi kendaraan cukup ramai baik pagi hingga malam hari.
7. Fasilitas Umum
8. Suku Bangsa : Sebagian besar (96%) lansia berasal dari suku sunda
informasi televisi.
1. Data Demografi
tahun.
b. Komposisi Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan
perempuan
Agama Jumlah %
Islam 27 100
Kristen 0 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Jumlah 27 100
Pekerjaan Jumlah %
PNS/Pensiunan 9 33,3
Swasta/Pensiunan 0 0,0
Wiraswasta 4 14,8
Tidak Bekerja 14 51,9
Jumlah 27 100
2. Lingkungan Fisik
a. Kebersihan rumah
Jumlah 27 100
penampungan air
Perilaku Membersihkan
Penampungan Air Frekuensi %
rumah
genteng
g. Tipe perumahan
Dari tabel di atas, sebagian besar (81,5 %) lansia type rumah adalah
permanen
di rumah
lansia
posyandu lansia
posyandu lansia
4). Partisipasi lansia dalam mengikuti senam lansia
senam lansia
kesehatan
Mellitus
tiap bulan
kesehatan
e. Status Pendidikan
diwaktu senggang
diluar rumah
tinggal
melakukan rekreasi
Diagnosa
Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
• Warga mengatakan • Masih ada 7 lansia (25,9 Resiko terjadi
bahwa lansia hanya %) tidak mengikuti penurunan kualitas
datang ke posyandu posyandu secara rutin hidup diantara
saat ada keluhan • Sebagian besar (59,3 %) lansia sehubungan
lansia memilki kebiasaan dengan kurangnya
diwaktu senggang adalah pengetahuan dan
jalan-jalan kesadaran lansia
• sebagian besar (70,4 %) dalam usaha
lansia tidak mengetahui pemeliharaan
mengenai penyakit yang kesehatan
dideritanya (DM)
• Sebagian besar (77,8 %)
lansia tidak mengetahui
tentang diet yang harus
dilakukan
• Sebagian besar (85,4 %)
lansia tidak mengikuti
pelatihan ketrampilan
D. Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, jumlah makan yang
berlebihan.
pemeliharaan kesehatan.
E. Perencanaan Keperawatan Komunitas
1. Diagnosa keperawatan 1
b. Tujuan
gula darahnya
Jangka Pendek :
c. Kriteria hasil :
(timbul luka)
d. Intervensi keperawatan :
2. Diagnosa keperawatan 2
pemeliharaan kesehatan
b. Tujuan
diabetes mellitus.
Jangka Pendek :
materi penyuluhan
diperlukan
DM
j. Tempat : Balai RW
Pertama
Kedua
Ketiga
kasus
mendapat respons yang baik dari lansia sehingga nilai gula darahnya menurun
Subyetif :
Obyektif :
Assesment :
selanjutnya
diabetes mellitus)
Subyektif :
Obyektif :
mellitus
Assesment :
Subyektif :
mellitus
Obyektif :
Assesment :
Subyektif :
Obyektif :
puskesmas
Assesment :
memantau kesehatannya
BAB IV
PEMBAHASAN
perawatan dan membuat evaluasi yang ditemukan mulai dari pengkajian sampai
A. Pengkajian
yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data, seperti riwayat
2009).
baik data umum wilayah atau data demografi lansia yang ada di wilayah
tersebut. Data umum wilayah diantaranya mengenai perumahan dan
data sosial budaya serta data fasilitas umum. Data demografi lansia
diantaranya usia, pendidikan, jenis kelamin, agama dan pekerjaan. Salah satu
lulus SMP dan 5 orang lulus SD/SR. Data ini berpengaruh pada perilaku
lansia dalam menyikapi kondisi yang dialami yaitu tentang penyakit diabetes
sebanyak 2 kali tiap harinya. Pada pengkajian pelayanan kesehatan dan sosial,
Posyandu lansia dan senam lansia. Sebagian besar lansia selalu mengikuti
diet DM dan tentang pola makan yang dijalani oleh lansia. Pengkajian lainnya
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
sebagai berikut :
berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, jumlah makan yang
berlebihan.
pemeliharaan kesehatan.
C. Intervensi Keperawatan
dengan pola makan yang tidak teratur, jumlah makan yang berlebihan
hari khususnya tentang pola makan. Pada diagnosa keperawatan resiko terjadi
mellitus dan bagaimana diet diabetes mellitus, selain itu juga dilakukan
penyuluhan tentang apa itu diabetes mellitus dan bagaimana diet diabetes
mellitus, selain itu juga dilaksanakan pelaksanaan senam kaki untuk lansia
dengan diabetes mellitus. Dalam kegiatan ini antusiasme lansia cukup baik
hanya belum terbiasa datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
penting untuk mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu juga kegiatan ini
sebagai sarana lansia untuk bersilaturahmi dengan yang lain, dan juga sebagai
cara agar para lansia bisa lebih baik dalam hal kesehatan.Kegiatan
pemeriksaan gula darah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2020
E. Evaluasi
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi itu sendiri (Ali, 2009). Evaluasi
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu
tujuan tercapai atau tidak (Friedman, 1998). Evaluasi yang didasarkan pada
perawat, dan lainnya. Faktor yang paling penting adalah bahwa metode harus
disesuaikan dengan tujuan dan intervensi yang sedang di evaluasi, bila tujuan
yang menghabat jalanya studi kasus. Dari sisi penulis sendiri yaitu jarak dari
rumah ke tempat kerja, waktu yang terbatas, penulis hanya mengkaji pada
satu waktu saja, adanya tugas tambahan lain dan tugas pokok sebagai perawat
dan keterbatasan dari penulis serta keterbatasan sarana dan prasarana yang
ada. Untuk itu penulis bekerjasama denga kader dan petugas yang ada untuk
adalah kebiasaan pola makan yang kurang baik, belum teratur/sesuai jadwal
orang tersekat untuk mengawasi kegiatan sehari-hari dari lansia salah satunya
A. Simpulan
kesehatan.
evaluasi proses, dan evaluasi hasil dari setiap tindakan yang dilakukan,
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah keluasan ilmu terapan
keperawatan komunitas.
kesehatan yang ada dimasyarakat dapat teratasi lebih baik. Untuk kader
posyandu lansia.
3. Masyarakat (Lansia)
Arisman, (2011). Diabetes Mellitus : Dalam Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas dan
Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta EGC
Pratiwi. (2007). Protein Vitamin Dan Bahan Pangan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Rochmah, W., (2006), Diabetes Melitus Pada Usia Lanjut, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Editor Suyono, S., 1857, Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Suyono, S, (2006), Diabetes Mellitus di Indonesia dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi Ketiga, Editor Suyono, S., 1852, 1862, Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Kegiatan Konsultasi
Tanda
Hari
No Materi Konsultasi Saran/Masukan Tangan
Tanggal
Pembimbing
Judul KIAN Sesuaikan Judul dengan
Senin
1 apa yang akan di analisis
03-08-2020
intervensi nya
Bab 1 dan Bab 2 Panduan KIAN di baca
Rabu
2 dan cari Reverensi untuk
05-08-2020
Tinjauan Pustaka/teori
Bab 1 s.d Bab 3 Bab 1 sd 2 pertahankan
untuk Bab 3 di lanjutkan
Jumat
3 sesuai dengan panduan
07-08-2020
dan intervensi prioritas
di susun
Bab 3 s.d Bab 4 Bab 3 sesuaikan denga
Selasa analisis intervensi pada
4
11-08-2020 jurnal bab 2, Bab 4
perbaiki lagi
Bab 4 dan Bab 5 Pada Bab 5 Simpulan
Kata Pengantar saran sesuaikan denga
Rabu Daftar Pustaka bahasan, kata pengantar
5
12-08-2020 sesuai dengan panduan,
Dafus penulisannya
perbaiki
Abstrak Cover Untuk lampiran
Rabu
6 dan Lampiran Askepnya sesuaikan
19-08-2020
dengan panduan
Bab 1 s.d 5 Sementara cukup nanti
Sabtu
7 mungin dari penguji ada
22-8-2020
Revisi saat sidang
Catatan :
1. Lembar konsultasi ini harus dibawa saat bimbingan
2. Lembar ini wajib disertakan dalam lampiran final KIAN
BIODATA DIRI
NPM : 194291517008
Email : depidinata2@gmail.com