Tahapan
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
1 Tahap 1 1. Guru menyampaikan 1. Siswa memperhatikan KD
Orientasi siswa tujuan pembelajaran dan tujuan yang harus
pada masalah kepada siswa dikuasai
A. Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
mtakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
matematika Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
KD pada KI pengetahuan
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
matriks
KD pada KI keterampilan
4.15 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
3.15.1 Menjelaskan konsep matriks dalam menyelesaikan masalah.
3.15.2 Menentukan hasil operasi matriks dalam menyelesaikan masalah Indikator
4.15.1 Menyajikan bentuk tabel ke dalam bentuk matriks.
4.15.2 Menggunakan berbagai konsep dan prinsip matrik dalam masalah.
E. Materi Pembelajaran
Operasi Hitung Matriks dan Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep
matriks
Operasi hitung pada matriks
1. Penjumlahan dua matriks
Jika matriks A = (aij ) dan B = (bij ) merupakan dua buah matriks yang berordo m
x n, maka jumlah kedua matriks yang dinotasikan dengan A + B adalah suatu matriks
Jika
(
A= 11 12 13
a 21 a22 a23 )dan
(
B= 11 12 13
b21 b22 b 23 )
, maka
a +b a12 + b12 a13 +b13
A + B= 11 11
(
a21 +b 21 a22 + b22 a23 +b23 )
2. Pengurangan dua matriks
Rumusan penjumlahan dua matriks dapat kita terapkan untuk memahami konsep
pengurangan dua matriks. Misalkan A dan B adalah matriks yang berordo m x n,
maka pengurangan matriks A dengan B didefinisikan sebagai jumlah antara matriks
A dengan lawan dari matriks B yang dinotasikan A = - B, ditulis : A – B = A + (–
B).
Dengan demikian:
a a a b b b
Jika
(
A= 11 12 13
a 21 a22 a23 )
dan
B= 11 12 13
(
b21 b22 b 23 )
, maka
A−B=A +(−B)
a a a −b11 −b12 −b13
(
= 11 12 13 +
a21 a 22 a 23 ) ( −b 21 −b22 −b23 )
a11−b11 a12−b 12 a13−b 13
=
( a21−b21 a22−b 22 a23−b 23 )
Beberapa pertanyaan penggugah:
Apakah sifat komutatif berlaku pada penjumlahan matriks?
Apakah sifat komutatif berlaku pada pengurangan matriks?
Dapatkah kita menemukan sifat-sifat lain pada operasi penjumlahan matriks?
3. Perkalian bilangan real dengan matriks
Andaikan A = (aij) dan k adalah skalar, maka perkalian skalar k dengan matriks A
= (aij) adalah : k A = k(aij) = (k aij) untuk semua i dan j.
Dengan demikian:
a a a 11 a 12 ka11 ka 12
Jika
A= 11 12 ,
(
a 21 a22
maka
) k . A=k
( a21 a 22) (
=
ka 21 ka 22 )
Sifat – sifat perkalian bilangan real dengan matriks:
Jika k dan sadalah bilangan-bilangan real dan matriks-matriks A dan B yang berordo
sama, berlaku:
kA=Ak
k (A + B) = kA + kB
(k + s) A = kA + sA .
k (s A) = (k s) A
1.A = A
0.A=0.
3. Perkalian dua matriks.
Misalkan matriks An x m dan matriks B m x p matriks A dapat dikalikan dengan matriks
B jika Banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B. Hasil perkalian
matriks A berordo n x m terhadap matriks B berordo m x p adalah suatu matriks
berordo n x p. proses menentukanelemen-elemen hasil perkalian dua matriks
dipaparkan sebagai berikut:
a11 a12 a 13 . .. an 1
a 21
A n x m= a 31
:
an 1
[ a22
a32
:
a n2
a 23
a 33
:
an 3
. .. an 2
. .. an 3
: :
a n4 a nm
] ,dan
b 11 b12 b13 .. . b m1
[b 21
B m x p = b 31
:
bm1
b22
b32
:
bm 2
b23
b33
:
bm 3
.. .
.. .
:
.. .
b n2
b n3
:
bmp
]
Jika C adalah matriks hasil perkalian matriks A n x m dan matriks B m x p dinotasikan
C = A x B, maka
Matriks C berordo n x p
Elemen-elemen matriks C pada baris ke i dan kolom ke j, dinotasikan c ij
diperoleh
dengan cara mengalikan elemen baris ke I matriks A dengan elemen kolom ke j
matriks B, kemudian dijumlahkan.
Dinotasikan c ij = a i1b 1j + a i2b 2j +a i3b 3j+… +a inb nj.