Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI, DASAR FILSAFAT, DASAR


PSIKOLOGI, DASAR BIOLOGI

DOSEN: JUANDRA, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

1. ISTIANI
2. NURSA’ADAH
3. YOMI YUNIARNI
4. ERWIN PERMANA
5. TITI DWI RAHAYU FITRIANI
6. BAIQ NOVIANA NUGRAH WATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabaraktuh

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkn kepada Allah SWT, karena atas dengan
izinnya kami bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul “Sejarah Pendidikan Jasmani,
Dasar Filsafat, Dasar Psikologi, dan Dasar Biologi.”

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami berharap kepada semua pembaca yang membaca makalah ini dapat memberikan
kritik maupun saran untuk kami jadikan bahan evaluasi kedepannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Kayangan, 21 Maret 2020

Penyusun, kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………..…………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………..….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….……iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...……1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..…….2

A. Sejarah Pendidikan Jasmani…………………………..………………..2


B. Dasar Filsafat Pendidikan Jasmani……………………………………..3
C. Dasar Psikologik Pendidikan Jasmani………………………………….4
D. Dasar Biologik Pendidikan Jasmani………………….……….………..4

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..10

A. Kesimpulan………………………………………………………….…10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu mata
pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada
pendidikan tinggi. Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara
keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya
pengajaran pendidikan jasmani belum efektif.
Orientasi pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan anak, isi dan
urusan materi serta penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan
menyenangkan. Sasaran pembelajaran bukan hanya mengembangkan keterampilan
olahraga, akan tetapi pada perkembangan pribadi anak. Pendidikan jasmani
merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, psikis, keterampilan motoric,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental, emosional).
Menurut Rusli Lutan (2009:30), pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan meningkatkan individu secara
organic, neuromuskuler, intelektual dan emosional melalui aktivitas jasmani.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Pendidikan Jasmani?
2. Bagaimana Dasar Filsafat Pendidikan Jasmani?
3. Bagaimana Dasar Psikologik Pendidikan Jasmani?
4. Bagaimana Dasar Biologik Pendidikan Jasmani?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pendidikan jasmani.
2. Untuk mengetahui bagaimana dasar filsafat pendidikan jasmani.
3. Untuk mengetahui bagaimana dasar psikologik pendidikan jasmani.
4. Untuk mengetahui bagaimana dasar biologic pendidikan jasmani.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidikan Jasmani
1. Zaman Primitif
Aktivitas fisik rupanya merupakan bagian kehidupan semua. Evolusi manusia
diawali dengan gerakan dan perkembangan homo sapiens. Makhluk yang berpikir,
sebagaimana tergantung pada aktivitas otot-otot. Diduga bahwa aktivitas fisik
manusia primitive berkaitan dengan mempertahankan hidup, mencari makan,
tempat berteduh dan perlindungan dari keganasan lingkungan serta perkembangan
suku. Pengkajian manusia pra-sejarah dilakukan melalui arkeologi dan
antropologi dengan meneropong masyarakat primitif.
2. Zaman Kuno
Dua kebudayaan kuno yang masih tetap bertahan dan masih tetap hidup adalah
Cina dan India. Sukar sekali melukiskan sejarah kedua kebudayaan tersebut
karena harus menjangkau waktu yang jauh ke masa lampau. Cina mewariskan
jenis aktivitas fisik dan permainan. Wen-Chang Wu, seorang ahli menunjukkan
bahwa pada abad-abad permulaan di Cina, hidup diwarnai oleh tari-tarian, gulat,
penahan, pemeliharaan dan berbagai aktivitas fisik.
3. Zaman Grik
Jika Sumeria merupakan tempat kelahirannya, maka Grik mencapai
kedewasaannya. Tak ada bangsa lain, sebelum maupun sesudah zaman Grik yang
meletakkan tekanan yang kuat, tidak hanya pada intelek, perkembangan dan
kesempurnaan jasmani
4. Zaman Feodolisme dan Ksatria
Feodolisme sebagai cara hidup terdapat dalam abad pertengahan yang timbul
dari kekacauan setelah jatuhnya Romawi. Semua kehidupan politik, ekonomi,
sosial, terpusat pada feodolisme. Hanya ada dua macam profesi yang terbuka bagi
anak muda kelas sosial tinggi, yakni jadi pejabat gereja atau jadi ksatria.
Keduanya tumbuh pada zaman gelap sebagai reaksi atau kompensasi jumlahnya
pemerintahan pusat. Gereja membutuhkan pejabat yang taat beragama dan
intelektual cakap.
5. Zaman Renesan atau kelahiran Kembali
Zaman ini timbul sekitar abad 14-17. Zaman renesan adalah zaman ketika
rakyat dalam alam dekadensi Roma dengan pengulasan Barbarisme, muncul
kembali melepaskan diri dari abad gelap, abad pertengahan dan mencapai tingkat
budaya yang mengasimilasikan dan menghantui kembali budaya Grik dan
Roamawi Kuno
6. Zaman Pendidikan Jasmani Modern di Eropa
Sementara renesans tumbuh bersamaan dengan reformasi Protestan, budaya
Eropa memasuki periode nasionalisme. Timbulnya nasionalisme menandai
tumbuhnya masyarakat modern. Negara-negara nasional yang kuat mulai
terbentuk di bawah kekuasaan monarki.
7. Zaman Nasionalisme
Gerakan nasionalisme membawa asas pendidikan universal. Nasionalisme
telah berhasil membuat warga negara taat pada negara. Pendidikan dibuat untuk
mencapai tujuan itu. Dalam periode ini pendidikan jasmani maju pesat seperti
pada zaman Grik. Sistem pendidik jasmani, mencakup olahraga, dan gimnastik,
yang menjadi bagian integral dari program pendidikan formal, pendidikan yang
sengaja diprogram di lembaga-lembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah.
B. Dasar Filsafat Pendidikan Jasmani
1. Filsafat Pendidikan Jasmani
Menurut Hakim Uman (2011), filsafat pendidikan jasmani bertujuan
mengarahkan guru pendidikan jasmani dalam menetapkan keputusan dan tindakan
yang dihadapi dalam pendidikan jasmani. Tujuan pendidikan jasmani, yaitu:
a. Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa.
b. Meningkatkan penguasaan keterampilan fisik.
c. Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip – prinsip gerak serta bagaimana
menerapkannya dalam praktek.
2. Nilai Dasar Filsafah Pendidikan Jasmani
a. Menjelaskan makna, hakikat, pentingnya, dan nilai dari pendidikan jasmani.
b. Menghasilkan perbaikan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani.
c. Memberikan arah bagi profesi pendidikan jasmani.
d. Menjelaskan hubungan antara pendidikan jasmani dengan pendidikan umum.
C. Dasar Psikologik Pendidikan Jasmani
Psikologi pendidikan jasmani memiliki peran penting bagi siswa dalam proses
pembelajaran. Sebagai contohnya, apabila kurangnya motivasi, maka tidak akan ada
keinginan siswa untuk mau melakukan aktivitas pendidikan jasmani, sebaliknya
apabila siswa memiliki motivasi yang besar, maka mereka akan mau melakukan
aktivitas pendidikan jasmani.
Menurut Ibrahim (2001), ada beberapa dampak yang diperkirakan muncul
pada diri siswa sebagai akibat dari pendidikan jasmani:
1. Adanya perubahan sikap dari negatif menjadi positif terhadap aktivitas jasmani.
2. Adanya perbaikan dalam hal efisiensi keterampilan hubungan social.
3. Adanya perbaikan dalam daya tangkap panca indra dan respon-respon yang
diberikan.
4. Adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat sejahtera dan kesehatan
psikologis atau kesehatan mental.
5. Adanya peningkatan dalam hal relaksasi.
6. Memberikan kelegaan dan mengurangi gejala dalam aspek gangguan
psikosomatis.
7. Adanya peningkatan penguasaan keterampilan gerak.
Dampak psikologis dari pendidikan jasmani oleh Ibrahim (2001) yaitu dalam
aspek motivasi dan sikap, pengembangan harga diri, serta aspek sosial dan moral.
Contohnya, ketika siswa dapat berkompetisi dengan siswa lainnya dan siswa tersebut
memenangkannya, maka akan timbul rasa percaya diri yang tinggi pada siswa
tersebut. Siswa akan merasa nyaman, bahwa ternyata dirinya memiliki kemampuan
yang dapat dibayangkan. Yang demikian itu akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan psikologis siswa.
Oleh karena itu peranan guru dalam hal ini cukup sentral untuk dapat
membantu siswa memahami apa yang dipelajarinya. Belajar di sekolah diharapkan
bukan hanya untuk mempelajari mata pelajaran saja, melainkan untuk memahami
setiap permasalahan yang ada.
D. Dasar Biologik Pendidikan Jasmani
Ada 10 sistem yang ada dalam dasar biologic penjas yaitu:
1. System Kerangka.
Sistem kerangka mempunyai fungsi untuk membentuk tubuh manusia,
melindungi organ-organ tubuh yang vital, dan tempat merekatnya otot-otot tubuh.
Jenis sendi diarthrosis (sendi yang dapat bergerak bebas) inilah yang perlu
diketahui oleh guru penjas. Sistem kerja persendian ini harus dipahami betul oleh
guru penjas. Beberapa gerakan penting yang perlu diketahui guru penjas adalah:
fleksi/membungkuk (gerak yang memperkecil sudut dari dua tulang),
ekstensi/meluruskan (gerak yang memperbesar sudut dari dua tulang), abduksi
yaitu gerak yang menjauhi garis tengah tubuh, dan adduksi yaitu gerak yang
mendekati garis tengah tubuh.
2. Sistem Otot.
Otot berfungsi untuk gerak, memberi bentuk, menghasilkan panas, bernafas,
peredaran darah. Ada tiga jenis otot yaitu otot kerangka, jantung dan licin. Otot
kerangka dibawah kontrol kesadaran. Persyarafan timbal-balik balik adalah peran
yang dimainkan otot-otot antagonis dalam melakukan gerak yang terkoordinasi
dengan baik, yaitu jika sekelompok otot melakukan kontraksi maka otot-otot
antagonis istirahat.
3. Sistem Peredaran Darah.
Sistem ini berfungsi sebagai alat transportasi dalam tubuh yang mengangkut
darah dan oksigen ke seluruh sel tubuh dan membawa kembali materi yang tidak
diperlukan oleh sel tubuh. Jantung sebagai pusat sistem peredaran darah
mempunyai empat ruang, dua di atas disebut atria dan dua di bawah disebut
ventrikel. Ada dua pembuluh darah besar yaitu arteri dan vena. Darah mempunyai
komposisi sebagian besar adalah cairan/plasma dan sebagian lagi materi makanan
dan zat lain yang tidak digunakan oleh tubuh. Jantung merupakan organ yang
sangat vital dan otot jantung bekerja terus menerus tanpa henti, jantung yang sehat
tidak akan rusak oleh latihan/olahraga.
4. Sistem pernafasan.
Sistem ini berfungsi untuk membawa oksigen ke tubuh dan mengeluarkan
karbondioksida dan zat lain dari tubuh. Alat pernafasan terdiri dari rongga hidung,
tenggorokan, dan paru-paru. paru. Oksigen tidak dapat disimpan, ia diambil
apabila diperlukan, implikasinya bagi guru penjas bahwa latihan pernafasan itu
tidak ada manfaatnya dalam aktivitas jasmani.
5. Sistem syaraf.
Sistem ini adalah pusat kontrol tubuh manusia. Sistem syaraf terdiri dari otak,
sumsum tulang belakang, syaraf dari otak. Unit dasar dari sistem syaraf adalah
neuron, ada tiga jenis yaitu neuron indra (sensori), neuron gerak (motor), neuron
tengah (intermediate). Otak merupakan bagian paling vital dari sistem syaraf yang
terdiri dari otak besar/cerebrum sebagai pusat kecerdasan, berfikir, merasa dan
perintah seluruh tubuh. Otak kecil/cerebellum membantu mengontrol gerak dan
keseimbangan, medulla oblongata yaitu ujung atas dari sumsum tulang belakang
yang berhubungan dengan otak, serabut gerak dan indra.
Sebagian sistem syaraf mengontrol gerak tubuh secara tidak disadari yang
disebut gerak reflek. Menurut Frost ada 4 jenis reflek yaitu: reflek penguluran/anti
grafitasi bumi, reflek sikap tubuh, reflek menarik kembali, dan reflek
terkondisi/otomatisasi gerak. Sistem syaraf perlu dipelihara melalui tidur/istirahat
yang cukup, udara yang segar dan bersih, serta latihan.
6. Sistem pencernaan.
System ini berfungsi untuk menyiapkan makanan agar dapat diserap dan
dibawa ke seluruh sel tubuh. Alat pencernaan yang terdiri dari mulut, gigi, lidah,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan berbagai enzim untuk dapat
menghancurkan/ menghaluskan makanan baik secara fisik maupun kimiawi.
7. System pembuangan.
System ini, mengeluarkan sisa pembakaran di dalam tubuh. Pembuangan ini
melalui beberapa alat yaitu paru-paru, kelenjar keringat, buah pinggang (ginjal),
dan limpa.
8. Sistem Endokrin.
Ada dua jenis kelenjar dalam tubuh yaitu kelenjar dengan pembuluh dan
kelenjar tanpa pembuluh. Kelenjar tanpa pembuluh ini disebut kelenjar endokrin
yang menghasilkan zat / hormon, yang langsung diserap di dalam peredaran
darah, yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh.
Contoh dari kelenjar endokrin yaitu tiroid, hormon yang mengatur kecepatan
metabolisme, pitutari sebagai hormon induk yang mengatur pertumbuhan dan
perkembangan jasmani.
9. System Pembungkus.
Kulit dan selaput dari tubuh dikelompokkan untuk membentuk sistem
pembungkus. Sistem pembungkus berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan
di bawahnya.
10. System Reproduksi.
Salah satu ciri dari kehidupan adalah berkembang biak. Sistem reproduksi ini
sebagai sarana perkembangbiakan pada manusia yang terdiri dari laki-laki dan
wanita untuk menghasilkan manusia baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah perkembangan pendidikan penjas:
1. Zaman primitive
2. Zaman kuno
3. Zaman grik
4. Zaman feodolisme dan ksatria
5. Zaman renesan atau kelahiran kembali
6. Zaman penjas modern di Eropa
7. Zaman nasionalisme

Dasar filsafat pendidikan jasmani:

1. Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa.


2. Meningkatkan penguasaan keterampilan fisik.
3. Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip – prinsip gerak serta bagaimana
menerapkannya dalam praktek.

Dasar Psikologik pendidikan jasmani:

1. Adanya perubahan sikap dari negatif menjadi positif terhadap aktivitas


jasmani.
2. Adanya perbaikan dalam hal efisiensi keterampilan hubungan social.
3. Adanya perbaikan dalam daya tangkap panca indra dan respon-respon yang
diberikan.
4. Adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat sejahtera dan
kesehatan psikologis atau kesehatan mental.
5. Adanya peningkatan dalam hal relaksasi.
6. Memberikan kelegaan dan mengurangi gejala dalam aspek gangguan
psikosomatis.
7. Adanya peningkatan penguasaan keterampilan gerak.

Dasar Biologik pendidikan jasmani: System kerangka, system otot, system


peredaran darah, system pernafasan, system syaraf system pencernaan, system
pembuangan, system endokrin, system pembungkus, system reproduksi.

DAFTAR PUSTAKA

http://ruangtengahkita.blogspot.com/2011/03/sejarah-pendidikan-jasmani.html?m=1
http://teguhillahiwb.blogspot.com/2016/07/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-
olahraga.html=1
http://www.psychologymania.com/2013/04/psikologi-pendidikan-jasmani.html
http://docplayer.info/33012561-Dasar-biologik-penjas-manusia-bergerak-didukung-
oleh-sistem-yang-ada-dalam-tubuh-manusia-ada-sepuluh-sistem-yaitu-sistem-
kerangka-otot-peredaran-d.html

Anda mungkin juga menyukai