Anda di halaman 1dari 2

Moral dan kepribadian Slide 4

• Tahap 6:Perbuatan moral individu dimotivasi


Slide 1 oleh keprihatinan terhadap sikap
Seputar moral mempersalahkan diri karena melanggar
prinsip-prinsipnya sendiri. Individu cenderung
• Istilah moral berasal dari kata Latin Mores yang artinya membedakan rasa hormat dari diri sendiri.
tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau
kebiasaan. Maksud moral adalah sesuai dengan ide-ide Selain itu juga dibedakan antara rasa hormat
yang umum diterima tentang tindakan manusia mana terhadap diri karena mencapai rasionalitas
yang baik dan wajar. Moral merupakan kaidah norma
dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam dan rasa hormat terhadap diri sendiri karena
kehidupannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. mampu mempertahankan prinsip-prinsip
Moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan
bagi individu sebagai anggota sosial. Moralitas moral.
merupakan aspek kepribadian yang diperlukan
seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial
secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral
diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai
penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.

Slide 5 Stephen R. Covey mengemukakan tiga teori


determinisme untuk menjelaskan sikap manusia

Slide 2 • Determinisme genetis (genetic


Motif perilaku moral manusia determinism): berpandangan bahwa
• Tahap 1: Perbuatan moral individu dimotivasi oleh
sikap individu diturunkan oleh sikap
penghindaran terhadap hukuman dan suara hati yang kakek-neneknya (keturunan). Itulah
pada dasarnya merupakan ketakutan irasional sebabnya, seseorang memiliki sikap dan
terhadap hukuman.
• Tahap 2:Perbuatan moral individu dimotivasikan oleh tabiat seperti sikap dan tabiat nenek
keinginan untuk mendapat ganjaran dan keuntungan. moyangnya.
Sangat boleh jadi reaksi rasa bersalah diabaikan dan
hukuman dipandang secara pragmatis (membedakan
rasa takut, rasa nikmat, atau rasa sakit dari akibat
hukuman).
• Tahap 3: Perbuatan moral individu dimotivasi oleh
antisipasi terhadap celaan orang lain, baik yang nyata
atau yang dibayangkan secara hipotesis.

Slide 6 • Determinisme psikis (psychic determinism):


berpandangan bahwa sikap individu merupakan
hasil pelakuan, pola asuh, atau pendidikan orang
tua yang diberikan kepada anaknya.
Slide 3 • Tahap 4: Perbuatan moral individu dimotivasi • Determinism lingkungan (environmental
oleh antisipasi terhadap celaan yang mendalam determinism): berpandangan bahwa
karena kegagalan dalam melaksanakan kewajiban perkembangan sikap seseorang sangat
dan rasa bersalah diri atas kerugian yang dipengaruhi oleh lingkungan individu itu tinggal
dilakukan terhadap orang lain. dan bagaimana lingkungan memperlakukan
• Tahap 5:Perbuatan moral individu dimotivasi oleh individu tersebut. Bagaimana atasan/pimpinan
keprihatinan terhadap upaya mempertahankan memperlakukan kita, bagaimana pasangankita
rasa hormat terhadap orang lain dan masyarakat memperlakukan kita, situasi ekonomi, atau
yang didasarkan atas akal budi dan bukan kebijakan-kebijakan pemerintah, semuanya
berdasarkan emosi , keprihatinan terhadap rasa membentuk perkembangan sikap individu.
hormat bagi diri sendiri (misalnya, untuk
menghindari sikap menghakimi diri sendiri
sebagai makhluk yang tidak rasional, tidak
konsisten, dan tanpa tujuan).
Slide 7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Slide 10 Langkah Pembentuk
Moral, dan Sikap Kepribadian Muslim
• Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap • Peran Keluarga
perkembangan nilai, moral, dan sikap individu • Peran sekolah
mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan
fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam • Masyarakat
lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Kondisi psikologis, pola interaksi, Tiga proses dasar pembentukan kepribadian
pola kehidupan beragama, berbagai sarana
rekreasi yang tersedia dalam lingkungan keluarga,
• pembentukan pembiasaan
sekolah, dan masyarakat akan mempengaruhi • pembentukan pengertian
perkembangan nilai, moral dan sikap individu • pembentukan budi mulia
yang tumbuh dan berkembang di dalam dirinya

Slide 8 Slide 11
Sistem nilai dan moral yang islami Tujuan pembentukan pribadi baik
A. Pengembangan iman sehingga benar- benar berfungsi • Membentuk sikap disiplin terhadap waktu,
sebagai kekuatan pendorong kearah kebahagiaan • Mampu mengendalikan hawa nafsu,
hidup yang dihayati sebagai suatu nikmat Allah. • Memelihara diri dari perilaku menyimpang,
B. Pengembangan kemampuan mempergunakan akal • Mengarahkan hidup menuju kepada kebaikan dan
kecerdasan untuk menganalisa hal- hal yang berbeda tingkah laku yang benar,
di balik kenyataan alam yang nampak. • Mempelajari perubahan-perubahan dalam gaya hidup,
C. Pengembangan potensi berakhlak mulia dan • Meningkatkan pengertian diri, nilai-nilai diri,
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, baik kebutuhan diri, agar dapat membantu orang lain
dengan ucapan maupun dengan perbuatan. melakukan hal yang sama, dan
D. Mengembangkan sikap beramal shaleh dalam setiap • Mengembangkan perasaan harga diri dan percaya diri
melalui aspek dukungan dan tanggung jawab yang
kepribadian muslim. bersifat timbal balik.

Slide 9 Konsep pembentuk kepribadian menurut Slide 12 Empat aspek yang tercakup dalam pengertian
Syaikh Hasan al-Banna ukhuwah sbg landasan moral
1. Bersihnya akidah, • Ukhuwah fi al-ubudiyyat, yang mengadung arti
2. Lurusnya ibadah, persamaan dalam ciptaan dan ketundukan kepada
3. Kokohnya akhlak, Allah sebagai pencipta. Pesamaan seperti ini mencakup
persamaan antara sesama makhluk ciptaan Allah.(QS.
4. Mampu mencari penghidupan, 6;38)
5. Luasnya wawasan berfikir, • Ukhuwah fi al-insaniyyat, merujuk kepada pengertian
6. Kuat fisiknya, bahwa manusia memiliki persamaan dalam asal
7. Teratur urusannya, keturunan (QS. 49:13)
8. Perjuangan diri sendiri, • Ukhuwah fi al-wathaniyyat wa al nasab, yang
meletakkan dasar persamaan pada unsur bangsa dan
9. Memperhatikan waktunya, dan hubungan pertalian darah.(QS. 4:22-23).
10. Bermanfaat bagi orang lain.
• Ukhuwah fi din al-Islam, yang mengacu pada
persamaan keyakinan (agama) yang dianut, yaitu Islam.

Anda mungkin juga menyukai