Anda di halaman 1dari 32

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

YAYASAN SASMITA JAYA


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat-Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Mata Kuliah : Pendaftaran Tanah (2 SKS)


Fakultas : Hukum
Dosen : Ny. Ayni Suwarni Herry, SH.,M.Kn.

Ujian Tengah Semester (UTS)


KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI :
Nama : PRAMONO JATI
NIM : 191010200589
No. Telp./ WA : 085888479937

1. Pengaturan Pendaftaran Tanah


A. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, dan LNRI Tahun 1960 No. 104TNLRI No. 2043.
Jawab:
Hukum agraria tercapainya suatu fungsi bumi , air dan ruang angkasa sebagai yg di
maksudkan atas dan harus sesuai pula dengan kepentingan rakyat dan Negara serta
memenuhi keperluannya menurut pemerintah zaman dalam segala soal agrarian.
tujuannya meletakan dasar – dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan
dalam hukum pertanhan dan meletakan dasar –dasar untuk memberikan kepastian
hukum mengenai hak – hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.

B. Sebutkan dan jelaskan tujuan diundangkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).


Jawab:
Meletakan dasar – dasar bagi penyusuan hukum agraria nasional, yg merupakan
alat unutk membawakan kemakmuran, kebahagiaan keadilan bagi Negara dan
rakyat.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

a) meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional, yang akan


merupakan alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan
bagi Negara dan rakyat, terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang
adil dan makmur.
b) meletakan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan
dalam hukum pertanahan.
c) meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-
hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.

C. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) upaya yang dilakukan dari tujuan diundangkannya UUPA
dalam pemberian jaminan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Jawab:
Pemberian jaminan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi seluruh rakyat
Indonesia , yang menjadi salah satu tujuan diundangkan UUPA dapat terwujud melalui dua
upaya, yaitu:
a) Tersedianya perangkat hukum yang tertulis, lengkap dan jelas yang dilaksanakan
secara konsisten sesuai dengan jiwa dan ketentuan- ketentuanya.
b) Penyelenggaraan pendaftaran tanah yang memungkinkan bagi pemegang hak
atas tanah untuk dengan mudah membuktikan hak atas tanah yang dikuasainya,
dan calon kredior, untuk memperoleh keterangan yang diperlukan mengenai
tanah yang menjadi objek perbuatan hukum yang akan dilakukan, serta bagi
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan pertanahan.

D. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang tujuan pendaftaran tanah memberikan jaminan
kepastian hukum yang dikenal dengan Rechts Cadaster/Legal Cadaster.
Jawab:
Pemberian jaminan kepastian hukum terhadap hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya
merupakan salah satu tujuan pokok UUPA yang sudah tidak bisa ditawar lagi, sehingga
undang-undang menginstruksikan kepada Pemerintah untuk mengadakan pendaftaran
tanah di seluruh wilayah Indonesia yang bersifat rechtskadaster artinya yang bertujuan
menjamin kepastian hukum dan kepastian haknya. PASAL 19 UUPA.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

E. Sebutkan ketentuan tentang kewajiban bagi Pemerintah untuk menyelenggarakan


pendaftaran tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 19 UUPA.
Jawab:
penyelenggaraan pendaftaran tanah kegiatannya sama dan yg menyelenggarakan
pemerintah, tetapi bukan bagi kepentingan rakyat , melainkan untuk kepentingan Negara
sendiri, yaitu untuk kperluan pemungutan pajak tanah. maka kegiatan itu di sebut fiscal
kadaster .

Pasal 19
a) Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah
di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan - ketentuan yang diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
b) Pendaftaran tersebut dalam ayat 1) pasal ini meliputi : a. pengukuran perpetaan
dan pembukuan tanah; b. pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak
tersebut; c. pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.
c) Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingat keadaan Negara dan
masyarakat, keperluan lalu lintas sosial ekonomi serta kemungkinan
penyelenggaraannya, menurut pertimbangan Menteri Agraria.
d) Dalam Peraturan Pemerintah diatur biaya-biaya yang bersangkutan dengan
pendaftaran termaksud dalam ayat (1) diatas, dengan ketentuan bahwa rakyat
yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran biaya-biaya tersebut.

F. Sebutkan kewajiban bagi pemegang Hak Milik (Pasal 23), pemegang Hak Guna Usaha
(Pasal 32), dan pemegang Hak Guna Bangunan (Pasal 38) untuk mendaftarkan tanahnya
sebagaimana diatur dalam UUPA.
Jawab:
Pasal 23 (1) Hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya
dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud
dalam pasal 19. (2) Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian
yang kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak
tersebut.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Pasal 32 (1) Hak guna usaha, termasuk syarat-syarat pemberiannya, demikian juga
setiap peralihan dan penghapusan hak tersebut, harus didaftarkan menurut ketentuan-
ketentuan yang dimaksud dalam pasal 19 (2) Pendaftaran termaksud dalam ayat (1)
merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai peralihan serta hapusnya hak guna
usaha, kecuali dalam hal hak itu hapus karena jangka waktunya berakhir.
Pasal 38 (1) Hak guna bangunan, termasuk syarat-syarat pemberiannya, demikian juga
setiap peralihan dan hapusnya hak tersebut harus didaftarkan menurut ketentuan-
ketentuan yang dimaksud dalam pasal 19. (2) Pendaftaran termaksud dalam ayat (1)
merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak guna bangunan serta
sahnya peralihan hak tersebut, kecuali dalam hal hak itu hapus karena jangka waktunya
berakhir.

G. Jelaskan isi dari Pasal 41 UUPA yang mengatur pendaftaran Hak Pakai atas tanah.
Jawab:
Pasal 41
a) Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan
pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam
perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa
atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan
dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.
b) Hak pakai dapat diberikan : a. selama jangka waktu yang tertentu atau selama
tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang tertentu; b. dengan cuma-
cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun. (3)
Pemberian hak pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang mengandung
unsur-unsur pemerasan.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

H. Jelaskan tentang ketentuan peralihan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 tentang
Pendaftaran Tanah , LNRI Tahun 1961 No.28-TNLRI No.2171 menjadi Peraturan
Pemerintah No.24 Tahun 1997, LNRI Tahun 1997 No.59-TBLRI No. 3696.
Jawab:
Ketentuan lebih lanjut pendaftaran tanah menurut Pasal 19 Ayat (1) UUPA diatur
dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah yang semula adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah, LNRI Tahun 1961 No. 28-
TLNRI No. 2171. Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 dinyatakan tidak
berlaku lagi dengan dengan disahkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, LNRI Tahun 1997 No. 59-TNLRI No. 3696.Perbuatan hukum
pendaftaran tanah adalah suatu peristiwa penting karena menyangkut segi hak
keperdataan seseorang dan bukan hanya sekedar tindakan administratif belaka. Hak
keperdataan adalah merupakan hak asasi seorang manusia yang harus dijunjung tinggi dan
dihormati oleh sesama manusia lainnya dalam rangka terwujudnya kedamaian dalam
ikatan hubungan kemasyarakatan.

2. Pengaturan Pendaftaran Tanah serta Asas, Tujuan, dan Manfaat Pendaftaran Tanah
A. Jelaskan tentang kedudukan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 dan latar belakang
dibuatnya peraturan tersebut.
Jawab:
Dari pertanyaan ini, Kami dapat simpulkan tentang kedudukan Peraturan Pemerintah
No.24 Tahun 1997 sebagai berikut:
1) Kepastian hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang tanah adat sebelum berlaku UUPA telah diatur juga dalam UUPA mengenai
ketentuan konversi serta dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah.
2) Kepastian hukum itu berupa tanah adat yang belum didaftarkan maka harus
dikonversi dulu sesuai dengan amanat PP Nomor 24 Tahun 1997.
3) Terhadap hak atas tanah adat yang memiliki bukti-bukti tertulis atau tidak tertulis
dimana pelaksanaan konversi dilakukan oleh Panitia Pendaftaran Ajudikasi yang
bertindak atas nama Kepala Kantor Pertanahan Nasional, prosesnya dilakukan
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

dengan penegasan hak sedangkan terhadap hak atas tanah adat yang tidak
mempunyai bukti dilakukan dengan proses pengakuan hak.
Latar belakang dibuatnya Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 :
a) peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan
jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan.
b) pendaftaran tanah yang penyelenggaraannya oleh Undang-undang-undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ditugaskan
kepada Pemerintah, merupakan sarana dalam memberikan jaminan kepastian
hukum yang dimaksudkan.

B. Sebutkan dan jelaskan 4 alasan pokok dibuatnya Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
1997
Jawab:
Pendaftaran tanah bertujuan:
1) untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak
atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar
agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan.
2) untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk
Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam
mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
satuan rumah susun yang sudah terdaftar.
3) untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
4) Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak
yang bersangkutan diberikan hak atas tanah.
5) Untuk melaksanakan fungsi informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 haruf
b data fisik dan data yuridis dari bidang tanah dan satuan rumah susun yang
sudah terdaftar terbuka untuk umum.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

C. Sebutkan tentang penyempurnaan oleh Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997


terhadap Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961.
Jawab:
Dalam kenyataannya pendaftaran tanah yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tersebut selama lebih dari 35 tahun belum cukup
memberikan hasil yang memuaskan. Dari sekitar 55 juta bidang tanah hak yang memenuhi
syarat untuk didaftar, baru lebih kurang 16,3 juta bidang yang sudah didaftar. Dalam pada
itu, melalui pewarisan, pemisahan dan pemberian-pemberian hak baru, jumlah bidang
tanah yang memenuhi syarat untuk didaftar selama pembangunan Jangka Panjang Kedua
diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 75 juta. Hal-hal yang merupakan kendala
dalam pelaksanaan pendaftaran tanah, disamping kekurangan anggaran, alat dan tenaga,
adalah keadaan obyektif tanah-tanahnya sendiri yang selain jumlahnya besar dan tersebar
di wilayah yang luas, sebagian besar penguasaannya tidak didukung oleh alat-alat
pembuktian yang mudah diperoleh dan dapat dipercaya kebenarannya. Selain itu
ketentuan hukum untuk dasar pelaksanaannya dirasakan belum cukup memberikan
kemungkinan untuk terlaksananya pendaftaran dalam waktu yang singkat dengan hasil
yang lebih memuaskan. Sehubungan dengan itu maka dalam rangka meningkatkan
dukungan yang lebih baik pada pembangunan nasional dengan memberikan kepastian
hukum di bidang pertanahan, dipandang perlu untuk mengadakan penyempurnaan pada
ketentuan yang mengatur pendaftaran tanah, yang pada kenyataannya tersebar pada
banyak peraturan perundang-undangan.
Dalam Peraturan Pemerintah yang menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor
10 Tahun 1961 ini, tetap dipertahankan tujuan dan sistem yang digunakan, yang pada
hakikatnya sudah ditetapkan dalam Undang-undang Pokok Agraria (UUPA), yaitu bahwa
pendaftaran tanah diselenggarakan dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum
di bidang pertanahan dan bahwa sistem publikasinya adalah sistem negatif, tetapi yang
mengandung unsur positif, karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat, seperti yang dinyatakan dalam Pasal 19 ayat
(2) huruf c, Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (2) UUPA. Pendaftaran
tanah juga tetap dilaksanakan melalui dua cara, yaitu pertama-tama secara sistematik yang
meliputi wilayah satu desa atau kelurahan atau sebagiannya yang terutama dilakukan atas
prakarsa Pemerintah dan secara sporadik, yaitu pendaftaran mengenai bidang-bidang
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

tanah atas permintaan pemegang atau penerima hak yang bersangkutan secara individual
atau massal.
Penyempurnaan yang diadakan meliputi penegasan berbagai hal yang belum jelas
dalam peraturan yang lama, antara lain pengertian pendaftaran tanah itu sendiri, azas-azas
dan tujuan penyelenggaraannya, yang disamping untuk memberi kepastian hukum
sebagaimana disebut di atas juga dimaksudkan untuk menghimpun dan menyajikan
informasi yang lengkap mengenai data fisik dan data yuridis mengenai bidang tanah yang
bersangkutan. Prosedur pengumpulan data penguasaan tanah juga dipertegas dan
dipersingkat serta disederhanakan. Guna menjamin kepastian hukum di bidang
penguasaan dan pemilikan tanah faktor kepastian letak dan batas setiap bidang tanah tidak
dapat diabaikan. Dari pengalaman masa lalu cukup banyak sengketa tanah yang timbul
sebagai akibat letak dan batas bidang-bidang tanah tidak benar. Karena itu masalah
pengukuran dan pemetaan serta penyediaan peta berskala besar untuk keperluan
penyelenggaraan pendaftaran tanah merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan
merupakan bagian yang penting yang perlu mendapat perhatian yang serius dan seksama,
bukan hanya dalam rangka pengumpulan data penguasaan tanah tetapi juga dalam
penyajian data penguasaan/pemilikan tanah dan penyimpanan data tersebut.
Perkembangan teknologi pengukuran dan pemetaan, seperti cara penentuan titik melalui
Global Positioning System (GPS) dan komputerisasi pengolahan, penyajian dan
penyimpanan data, pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dapat dipakai di dalam
pendaftaran tanah. Untuk mempercepat pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang
harus didaftar penggunaan teknologi modern, seperti Global Posisitioning System (GPS)
dan komputerisasi pengolahan dan penyimpanan data perlu dimungkinkan yang
pengaturannya diserahkan kepada Menteri.
Disamping pendaftaran tanah secara sistematik pendaftaran tanah secara sporadik
juga akan ditingkatkan pelaksanaannya, karena dalam Kenyataannya akan bertambah
banyak permintaan untuk mendaftar secara individual dan massal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan, yang akan makin meningkat kegiatannya. Pendaftaran tanah
secara sistematik diutamakan karena melalui cara ini akan mempercepat perolehan data
mengenai bidang-bidang tanah yang akan didaftar dari pada melalui pendaftaran tanah
secara sporadik. Tetapi karena prakarsanya datang dari Pemerintah, diperlukan waktu
untuk memenuhi dana, tenaga dan peralatan yang diperlukan. Maka pelaksanaannya harus
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

didasarkan pada suatu rencana kerja yang meliputi jangka waktu yang agak panjang dan
rencana pelaksanaan tahunan yang berkelanjutan melalui uji kelayakan agar berjalan
lancar.
Tujuan pendaftaran tanah untuk menghimpun dan menyediakan informasi yang
lengkap mengenai bidang-bidang tanah dipertegas dengan dimungkinkannya menurut
Peraturan Pemerintah ini pembukuan bidang-bidang tanah yang data fisik dan atau data
yuridisnya belum lengkap atau masih disengketakan, walaupun untuk tanah-tanah yang
demikian belum dikeluarkan sertipikat sebagai tanda bukti haknya.
Dalam rangka memberi kepastian hukum kepada para pemegang hak atas tanah dalam
Peraturan Pemerintah ini diberikan penegasan mengenai sejauh mana kekuatan
pembuktian sertipikat, yang dinyatakan sebagai alat pembuktian yang kuat oleh UUPA.
Untuk itu diberikan ketentuan bahwa selama belum dibuktikan yang sebaliknya, data fisik
dan data yuridis yang dicantumkan dalam sertipikat harus diterima sebagai data yang
benar, baik dalam perbuatan hukum sehari-hari maupun dalam sengketa di Pengadilan,
sepanjang data tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam surat ukur dan buku
tanah yang bersangkutan (Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah ini), dan bahwa orang
tidak dapat menuntut tanah yang sudah bersertipikat atas nama orang atau badan hukum
lain, jika selama 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya sertipikat itu dia tidak mengajukan
gugatan pada Pengadilan, sedangkan tanah tersebut diperoleh orang atau badan hukum
lain tersebut dengan itikad baik dan secara fisik nyata dikuasai olehnya atau oleh orang lain
atau badan hukum yang mendapat persetujuannya (Pasal 32 ayat (2) Peraturan
Pemerintah ini).
Dengan demikian maka makna dari pernyataan, bahwa sertipikat merupakan alat
pembuktian yang kuat dan bahwa tujuan pendaftaran tanah yang diselenggarakan adalah
dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, menjadi
tampak dan dirasakan arti praktisnya, sungguhpun sistem publikasi yang digunakan adalah
sistem negatif.
Ketentuan tersebut tidak mengurangi azas pemberian perlindungan yang seimbang
baik kepada pihak yang mempunyai tanah dan dikuasai serta digunakan sebagaimana
mestinya maupun kepada pihak yang memperoleh dan menguasainya dengan itikad baik
dan dikuatkan dengan pendaftaran tanah yang bersangkutan atas namanya.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Sengketa-sengketa dalam menyelenggarakan pendaftaran tanah tetap pertama-tama


diusahakan untuk diselesaikan melalui musyawarah antara pihak yang bersangkutan. Baru
setelah usaha penyelesaian secara damai tidak membawa hasil, dipersilahkan yang
bersangkutan menyelesaikannya melalui Pengadilan.
Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan salah satu sumber utama dalam rangka
pemeliharaan data pendaftaran tanah, maka pokok-pokok tugas Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) serta cara melaksanakannya mendapat pengaturan juga dalam Peraturan
Pemerintah ini.
Tidak adanya sanksi bagi pihak yang berkepentingan untuk mendaftarkan perbuatan-
perbuatan hukum yang telah dilakukan dan dibuktikan dengan akta PPAT, diatasi dengan
diadakannya ketentuan, bahwa PPAT dalam waktu tertentu diwajibkan menyampaikan
akta tanah yang dibuatnya beserta dokumen-dokumen yang bersangkutan kepada Kantor
Pertanahan untuk keperluan pendaftarannya. Ketentuan ini diperlukan mengingat dalam
praktek tidak selalu berkas yang bersangkutan sampai kepada Kantor Pertanahan.
Dari apa yang dikemukakan di atas jelaslah, bahwa Peraturan Pemerintah yang baru
mengenai pendaftaran tanah ini disamping tetap melaksanakan pokok-pokok yang
digariskan oleh UUPA, memuat penyempurnaan dan penegasan yang diharapkan akan
mampu untuk menjadi landasan hukum dan operasional bagi pelaksanaan pendaftaran
tanah yang lebih cepat.

D. Sebutkan tentang penyempurnaan oleh Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997


terhadap Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961.
Jawab:
Dalam kenyataannya pendaftaran tanah yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tersebut selama lebih dari 35 tahun belum cukup
memberikan hasil yang memuaskan. Dari sekitar 55 juta bidang tanah hak yang memenuhi
syarat untuk didaftar, baru lebih kurang 16,3 juta bidang yang sudah didaftar. Dalam pada
itu, melalui pewarisan, pemisahan dan pemberian-pemberian hak baru, jumlah bidang
tanah yang memenuhi syarat untuk didaftar selama pembangunan Jangka Panjang Kedua
diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 75 juta. Hal-hal yang merupakan kendala
dalam pelaksanaan pendaftaran tanah, disamping kekurangan anggaran, alat dan tenaga,
adalah keadaan obyektif tanah-tanahnya sendiri yang selain jumlahnya besar dan tersebar
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

di wilayah yang luas, sebagian besar penguasaannya tidak didukung oleh alat-alat
pembuktian yang mudah diperoleh dan dapat dipercaya kebenarannya. Selain itu
ketentuan hukum untuk dasar pelaksanaannya dirasakan belum cukup memberikan
kemungkinan untuk terlaksananya pendaftaran dalam waktu yang singkat dengan hasil
yang lebih memuaskan. Sehubungan dengan itu maka dalam rangka meningkatkan
dukungan yang lebih baik pada pembangunan nasional dengan memberikan kepastian
hukum di bidang pertanahan, dipandang perlu untuk mengadakan penyempurnaan pada
ketentuan yang mengatur pendaftaran tanah, yang pada kenyataannya tersebar pada
banyak peraturan perundang-undangan.
Dalam Peraturan Pemerintah yang menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor
10 Tahun 1961 ini, tetap dipertahankan tujuan dan sistem yang digunakan, yang pada
hakikatnya sudah ditetapkan dalam Undang-undang Pokok Agraria (UUPA), yaitu bahwa
pendaftaran tanah diselenggarakan dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum
di bidang pertanahan dan bahwa sistem publikasinya adalah sistem negatif, tetapi yang
mengandung unsur positif, karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat, seperti yang dinyatakan dalam Pasal 19 ayat
(2) huruf c, Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (2) UUPA. Pendaftaran
tanah juga tetap dilaksanakan melalui dua cara, yaitu pertama-tama secara sistematik yang
meliputi wilayah satu desa atau kelurahan atau sebagiannya yang terutama dilakukan atas
prakarsa Pemerintah dan secara sporadik, yaitu pendaftaran mengenai bidang-bidang
tanah atas permintaan pemegang atau penerima hak yang bersangkutan secara individual
atau massal.
Penyempurnaan yang diadakan meliputi penegasan berbagai hal yang belum jelas
dalam peraturan yang lama, antara lain pengertian pendaftaran tanah itu sendiri, azas-azas
dan tujuan penyelenggaraannya, yang disamping untuk memberi kepastian hukum
sebagaimana disebut di atas juga dimaksudkan untuk menghimpun dan menyajikan
informasi yang lengkap mengenai data fisik dan data yuridis mengenai bidang tanah yang
bersangkutan. Prosedur pengumpulan data penguasaan tanah juga dipertegas dan
dipersingkat serta disederhanakan. Guna menjamin kepastian hukum di bidang
penguasaan dan pemilikan tanah faktor kepastian letak dan batas setiap bidang tanah tidak
dapat diabaikan. Dari pengalaman masa lalu cukup banyak sengketa tanah yang timbul
sebagai akibat letak dan batas bidang-bidang tanah tidak benar. Karena itu masalah
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

pengukuran dan pemetaan serta penyediaan peta berskala besar untuk keperluan
penyelenggaraan pendaftaran tanah merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan
merupakan bagian yang penting yang perlu mendapat perhatian yang serius dan seksama,
bukan hanya dalam rangka pengumpulan data penguasaan tanah tetapi juga dalam
penyajian data penguasaan/pemilikan tanah dan penyimpanan data tersebut.
Perkembangan teknologi pengukuran dan pemetaan, seperti cara penentuan titik melalui
Global Positioning System (GPS) dan komputerisasi pengolahan, penyajian dan
penyimpanan data, pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dapat dipakai di dalam
pendaftaran tanah. Untuk mempercepat pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang
harus didaftar penggunaan teknologi modern, seperti Global Posisitioning System (GPS)
dan komputerisasi pengolahan dan penyimpanan data perlu dimungkinkan yang
pengaturannya diserahkan kepada Menteri.
Disamping pendaftaran tanah secara sistematik pendaftaran tanah secara sporadik
juga akan ditingkatkan pelaksanaannya, karena dalam Kenyataannya akan bertambah
banyak permintaan untuk mendaftar secara individual dan massal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan, yang akan makin meningkat kegiatannya. Pendaftaran tanah
secara sistematik diutamakan karena melalui cara ini akan mempercepat perolehan data
mengenai bidang-bidang tanah yang akan didaftar dari pada melalui pendaftaran tanah
secara sporadik. Tetapi karena prakarsanya datang dari Pemerintah, diperlukan waktu
untuk memenuhi dana, tenaga dan peralatan yang diperlukan. Maka pelaksanaannya harus
didasarkan pada suatu rencana kerja yang meliputi jangka waktu yang agak panjang dan
rencana pelaksanaan tahunan yang berkelanjutan melalui uji kelayakan agar berjalan
lancar.
Tujuan pendaftaran tanah untuk menghimpun dan menyediakan informasi yang
lengkap mengenai bidang-bidang tanah dipertegas dengan dimungkinkannya menurut
Peraturan Pemerintah ini pembukuan bidang-bidang tanah yang data fisik dan atau data
yuridisnya belum lengkap atau masih disengketakan, walaupun untuk tanah-tanah yang
demikian belum dikeluarkan sertipikat sebagai tanda bukti haknya.
Dalam rangka memberi kepastian hukum kepada para pemegang hak atas tanah dalam
Peraturan Pemerintah ini diberikan penegasan mengenai sejauh mana kekuatan
pembuktian sertipikat, yang dinyatakan sebagai alat pembuktian yang kuat oleh UUPA.
Untuk itu diberikan ketentuan bahwa selama belum dibuktikan yang sebaliknya, data fisik
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

dan data yuridis yang dicantumkan dalam sertipikat harus diterima sebagai data yang
benar, baik dalam perbuatan hukum sehari-hari maupun dalam sengketa di Pengadilan,
sepanjang data tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam surat ukur dan buku
tanah yang bersangkutan (Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah ini), dan bahwa orang
tidak dapat menuntut tanah yang sudah bersertipikat atas nama orang atau badan hukum
lain, jika selama 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya sertipikat itu dia tidak mengajukan
gugatan pada Pengadilan, sedangkan tanah tersebut diperoleh orang atau badan hukum
lain tersebut dengan itikad baik dan secara fisik nyata dikuasai olehnya atau oleh orang lain
atau badan hukum yang mendapat persetujuannya (Pasal 32 ayat (2) Peraturan
Pemerintah ini).
Dengan demikian maka makna dari pernyataan, bahwa sertipikat merupakan alat
pembuktian yang kuat dan bahwa tujuan pendaftaran tanah yang diselenggarakan adalah
dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, menjadi
tampak dan dirasakan arti praktisnya, sungguhpun sistem publikasi yang digunakan adalah
sistem negatif.
Ketentuan tersebut tidak mengurangi azas pemberian perlindungan yang seimbang
baik kepada pihak yang mempunyai tanah dan dikuasai serta digunakan sebagaimana
mestinya maupun kepada pihak yang memperoleh dan menguasainya dengan itikad baik
dan dikuatkan dengan pendaftaran tanah yang bersangkutan atas namanya.
Sengketa-sengketa dalam menyelenggarakan pendaftaran tanah tetap pertama-tama
diusahakan untuk diselesaikan melalui musyawarah antara pihak yang bersangkutan. Baru
setelah usaha penyelesaian secara damai tidak membawa hasil, dipersilahkan yang
bersangkutan menyelesaikannya melalui Pengadilan.
Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan salah satu sumber utama dalam rangka
pemeliharaan data pendaftaran tanah, maka pokok-pokok tugas Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) serta cara melaksanakannya mendapat pengaturan juga dalam Peraturan
Pemerintah ini.
Tidak adanya sanksi bagi pihak yang berkepentingan untuk mendaftarkan perbuatan-
perbuatan hukum yang telah dilakukan dan dibuktikan dengan akta PPAT, diatasi dengan
diadakannya ketentuan, bahwa PPAT dalam waktu tertentu diwajibkan menyampaikan
akta tanah yang dibuatnya beserta dokumen-dokumen yang bersangkutan kepada Kantor
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Pertanahan untuk keperluan pendaftarannya. Ketentuan ini diperlukan mengingat dalam


praktek tidak selalu berkas yang bersangkutan sampai kepada Kantor Pertanahan.
Dari apa yang dikemukakan di atas jelaslah, bahwa Peraturan Pemerintah yang baru
mengenai pendaftaran tanah ini disamping tetap melaksanakan pokok-pokok yang
digariskan oleh UUPA, memuat penyempurnaan dan penegasan yang diharapkan akan
mampu untuk menjadi landasan hukum dan operasional bagi pelaksanaan pendaftaran
tanah yang lebih cepat.

E. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 justru
dipertegas dan diperjelas di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
Jelaskan maksud dari penegasan tersebut.
Jawab:
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, semua peraturan perundang-undangan
sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 61 yang telah ada masih
tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan atau diubah atau diganti berdasarkan
Peraturan Pemerintah ini.
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini maka Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 28,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2171) dinyatakan tidak berlaku.
Bahwa pendaftaran tanah yang penyelenggaraannya oleh Undang-undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ditugaskan kepada Pemerintah,
merupakan sarana dalam memberikan jaminan kepastian hukum yang dimaksudkan.
Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah
dipandang tidak dapat lagi sepenuhnya mendukung tercapainya hasil yang lebih nyata
pada pembangunan nasional, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan.

F. Jelaskan pengertian dari pendaftaran tanah baru sesuai Pasal 1 angka 1 serta definisi
pendaftaran tanah dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997.
Jawab:
Pasal 1 ( 1 ) Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan,
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk
peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk
pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan
hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

G. Sebutkan unsur-unsur pendaftaran tanah berdasarkan pengertiannya.


Jawab:
1) Rangkaian kegiatan, bahwa kegiatan yang dilakukan dalam pendaftaran tanah
adalah, kegiatan mengumpulkan baik data fisik, maupun data yuridis dari tanah.
2) Oleh pemerintah, bahwa dalam kegiatan pendaftaran tanah ini terdapat instansi
khusus yang mempunyai wewenang dan berkompeten, BPN (Badan Pertanahan
Nasional).

3. Asas, Tujuan, dan Manfaat Pendaftaran Tanah


A. Sebutkan asas-asas pendaftaran tanah yang dinyatakan oleh Soedikno Merokusumo.
Jawab:
a) Asas Specialiteit
Artinya pelaksanaan pendaftaran tanah itu diselenggarakan atas dasar peraturan
perundang-undangan tertentu, yang secara teknis menyangkut masalah pengukuran,
pemetaan, dan pendaftaran peralihannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan
pendaftaran tanah dapat memberikan kepastian hukum terhadap hak atas tanah, yaitu
memberikan data fisik yang jelas mengenai luas tanah, letak, dan batas-batas tanah.
b) Asas Openbaarheid (Asas Publisitas)
Asas ini memberikan data yuridis tentang siapa yang menjadi subjek haknya, apa
nama hak atas tanah, serta bagaimana terjadinya peralihan dan pembebanannya. Data ini
sifatnya terbuka untuk umum, artinya setiap orang dapat melihatnya. Berdasarkan asas
ini, setiap orang berhak mengetahui data yuridis tentang subjek hak, nama hak atas tanah,
peralihan hak, dan pembebasan hak atas tanah yang ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota, termasuk mengajukan keberatan sebelum sertifikat diterbitkan,
sertifikat pengganti, sertifikat yang hilang atau sertifikat yang rusak.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

B. Sebutkan asas-asas dilaksanakannya pendaftaran tanah sesuai Pasal 2 Peraturan


Pemerintah No. 24 Tahun 1997.
Jawab:
1) Asas Sederhana
Asas ini dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya maupun prosedurnya
dengan mudah dapt dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama
para pemegang hak atas tanah.
2) Asas Aman
Asas ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan
jaminan kepastian hokum sesuai tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
3) Asas Terjangkau
Asas ini dimaksudkkan keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan
ekonomi lemah.
4) Asas Mutakhir
Asas ini dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan
kesinambungan dalam pemeliharaan datanya.
5) Asas Terbuka
Asas ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengetahui atau memperoleh
keterangan mengenai data fisik dan data yuridis yang benar setiap saat di kantor
pertanahan kabupaten/kota.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

C. Sebutkan dokumen-dokumen yang terkait dalam rangka pendaftaran tanah menurut


Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997.
Jawab:
Pendaftaran tanah secara sistematik dan sporadic juga merupakan pendaftaran tanah
untuk pertama kali. Selain itu pendaftaran tanah pertama kali meliputi sebagai berikut :
1) Pengumpulan dan pengolahan data fisik.
Untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan kegiatan pengukuran
dan pemetaan kegiatan meliputi :
a. Pembuatan peta daftar pendaftaran.
b. Penetapan batas bidang tanah.
c. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta
pendaftaran.
d. Pembuatan daftar tanah.
e. Daftar tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas bidang
tanah dengan suatu system penomoran.Ketentuan tersebut dimuat dalam
peraturan pemerintah No 24 tahun 1997pasal 1 ayat (16).Bidang-bidang tanah
yang sudah dipetakan atau dibubuhkan nomor pendaftarannya pada peta
pendaftarandibukukan dalam daftar tanah. Bentuk, isi, cara pengisian,
penyimpanan dan pemeliharaan daftar tanah diatur oleh Menteri Agraria / Kepala
Badan Pertanahan Nasional.
f. Pembuatan Surat Ukur Bagi bidang tanah yang sudah diukur atau dipetakan
dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur untuk keperluan pendaftaran
haknya. Dimana wilayah pendaftaran secarasporadic yang belum tersedia peta
pendaftaran.Surat ukur dibuat dari hasil pengukuran.

2) Pembuktian hak dan Pembukuannya Kegiatan dalam pembuktian ha katas tanah


beserta pembukuan ha katas tanah meliputi :
a. Pembuktian hak baru
b. Pembuktian hak lama
c. Pembukuan hak
d. Penerbitan Sertifikat
e. Penyajian data fisik dan yuridis
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

3) Penyimpanan daftar umum dan dokumen Dengan terdaftarnya bagian tanah,


sebenarnya tidak semata-mata akan terwujud jaminan kepastian keamanan akan
kepemilikannya dalam menuju kepastian hukum.

4) Bahkan seorang pemilik akan mendapatkan kesempurnaan dari haknya , karena


hal-hal sebagai berikut :
a. Adanya rasa aman dalam memiliki hak atas tanah.
b. Mengerti dengan baik apa dan bagaimana yang diharapkan dari
pendaftaran tersebut.
c. Adanya jaminan ketelitian dalam sistem yang dilakukan.
d. Mudah dilaksanakan.

D. Sebutkan tujuan pendaftaran tanah yang dimuat dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 1997.
Jawab:
Pasal 3
Pendaftaran tanah bertujuan:
a. untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak
atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar
dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan;
b. untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk
Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam
mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
satuan rumah susun yang sudah terdaftar;
c. untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Pasal 4
a. Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf a kepada pemegang hak yang bersangkutan diberikan hak
atas tanah.
b. Untuk melaksanakan fungsi informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 haruf
b data fisik dan data yuridis dari bidang tanah dan satuan rumah susun yang sudah
terdaftar terbuka untuk umum.
c. Untuk mencapai tertib administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c,
setiap bidang tanah dan satuan tanah dan satuan rumah susun termasuk
peralihan, pembebanan, dan hapusnya hak atas bidang tanah dan hak milik atas
satuan rumah susun wajib didaftar.

E. Sebutkan tentang jaminan kepastian hukum sebagai tujuan pendaftaran tanah.


Jawab:
Menjabarkan tentang kontruksi hukum yang ingin dibangun oleh PP No. 24 Tahun
1997 yaitu untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam penerbitan suatu sertipikat
hak atas tanah yaitu meliputi; kepastian obyek, kepastian hak dan kepastian subyek, yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Kepastian hukum obyek hak Penetapan letak tepat bidang tanah
merupakan salah satu yang sangat menentukan nilai kepastian hukum hak
atas tanah yang terdaftar. Kepastian obyek hak ini meliputi letak dan batas-
batas bidang tanah yang dilekati suatu hak di atasnya. Terkait dengan
kepentingan tersebut tersedianya Peta Dasar Pendaftaran Tanah sangat
diperlukan, terutama untuk memastikan letak tepat sebidang tanah yang
sudah dilekati suatu hak, serta keberadaan bidang-bidang tanah lainnya,
baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar dapat dilakukannya rekonstruksi ulang untuk
menghidari kemungkinan munculnya sengketa di kemudian hari, baik yang
berkaitan dengan letak, luas maupun batas. Oleh karenanya untuk
memenuhi prinsip kehati-hatian, maka pengukuran dan penetapan batas
bidang tanah harus disertai dengan persetujuan oleh tetangga atau
sepadan batas bidang tanah tersebut (contradictoire dilimitatie).
2) Kepastian hukum status tanah Kajian terhadap status hukum suatu hak atas
tanah penting dilakukan untuk menggali tentang jaminan kepastian hukum
terhadap sertipikat hak atas tanah yang akan diterbitkan. Ada berbagai
macam status hukum atas tanah yang masing-masing status tersebut
mengandung hak dan kewajiban kepada pihak yang mempunyainya Ragam
status tanah sendiri seperti di antaranya; Tanah Hak Milik Adat, Tanah
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Swapraja dan Bekas Swapraja dan Tanah Negara. Terhadap tanah-tanah


yang memiliki status demikian berdasarkan UUPA dapat diberikan haknya,
tetapi untuk dapat memberikan jaminan kepastian hukum, maka
pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap status tanah tersebut secara
materil harus sesuai dengan tata laksana pendaftaran tanah sebagaimana
mestinya.
3) Kepastian hukum subyek hak Pembahasan seputar masalah pertanahan
memang seakan tidak ada habisnya, hal tersebut sejalan dengan
bertambahnya populasi manusia sebagai subjek hukum yang mendongkrak
angka kebutuhan akan tanah dan pemanfaatannya, tetapi berbanding
terbalik dengan jumlah ketersediaan tanah yang cenderung bersifat statis
erwujudnya suatu jaminan kepastian hukum sertipikat hak atas tanah juga
dipengaruhi oleh kepastian akan subyek hukum sebagai pemegang hak atas
tanah (subjek hak), sebab dari kajian kepastian subyek hak ini setidaknya
akan menjawab tentang siapa yang berhak.
F. Sebutkan pihak-pihak yang memperoleh manfaat dari diselenggarakannya pendaftaran
tanah.
Jawab:
Pihak-pihak yang memperoleh manfaat dari diselenggarakannya pendaftaran tanah, Yaitu
sebagi berikut:
1) rakyat
2) pemerintah
3) Negara
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

4. Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah


A. Bagian A

1) Jelaskan tentang pihak yang mengadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah


Republik Indonesia dalam Pasal 19 Ayat (1) UUPA dan Pasal 1 PP No. 10 Tahun 1961.
Jawab:
Menurut Pasal 19 UUPA ayat 1 yaitu untuk menjamin kepastian hukum, oleh
Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia
menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan PP.
Dan Pasal 1 PP No. 10 Tahun 1961 Bahwa Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh
Jawatan Pendaftaran Tanah menurut ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini dan mulai pada tanggal yang ditetapkan oleh Menteri Agraria untuk
masing-masing daerah.

2) Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang penyeleggaraan pendaftaran tanah sesuai
Pasal 19 Ayat (3) UUPA dan dalam Penjelasan Umum Angka IV UUPA.
Jawab:
Dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau Kepala Kantor Pertanahan
dalam pendaftaran tanah secara sporadik membuat berita acara mengenai
dilakukannya pengukuran sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), termasuk mengenai belum diperolehnya kesekapatan batas atau ketidakhadiran
pemegang hak atas tanah yang bersangkutan Jika dalam penetapan batas bidang
tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) tidak diperoleh kesepakatan
antara pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dengan pemegang hak atas tanah
yang berbatasan, pengukuran bidang tanahnya diupayakan untuk sementara
dilakukan berdasarkan batas-batas yang menurut kenyataannya merupakan batas-
batas bidang-bidang tanah yang bersangkutan. (2) Jika pada waktu yang telah
ditentukan pemegang hak atas tanah yang bersangkutan atau para pemegang hak
atas tanah yang berbatasan tidak hadir setelah dilakukan pemanggilan, pengukuran
bidang tanahnya, untuk sementara dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

3) Jelaskan tentang instansi yang menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh


wilayah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 5 dan Pasal 6 PP No.
24 Tahun 1997.

Jawab:

Jadi instansi yang menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah


Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 5 bahwa diselengarakan oleh
Badan Pertanahn Nasional.

Pasal 6 PP No. 24 Tahun 1997.

(1) PPAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri.

B. Bagian B

1) Sebutkan 3 pembagian Badan Pertanahan dalam struktur organisasi berdasarkan


wilayah.
Jawab:
Struktur organisasi Badan Pertanahan Nasional dibagi berdasarkan wilayah
menjadi:
a. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia di tingkat Pusat
b. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi di tingkat Provinsi.
c. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota di tingkat Kabupaten/Kota.

2) Sebutkan dan jelaskan 5 pihak pejabat yang membantu Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan pendaftaran tanah.
Jawab:
1) Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
dan pejabat lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu. Selengkapnya pejabat-pejabat yang membantu Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan pendaftaran tanah adalah:
2) Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), yang berperan dalam pembuatan akta
pemindahan hak dan akta pemberian hak tanggungan atas tanah atau hak
milik atas satuan rumah susun.
3) Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), yang berperan dalam pembuatan
Akta Ikrar Wakaf tanah hak milik.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

4) Pejabat dari Kantor Lelang, berperan dalam pembuatan Berita Acara Lelang
atas hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.
5) Panitia Ajudikasi, yang berperan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah
secara sistematik.

5. Objek Pendaftaran Tanah


a) Sebutkan Pasal-pasal dalam UUPA tentang hak-hak atas tanah yang
didaftarkan.
Jawab:
1) Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria (“UUPA”).
2) Pasal 2 ayat (2) UUPA
3) Pasal 4 ayat (1) UUPA
4) Pasal 16 ayat (1) UUPA
5) Pasal 20 UU PA
6) Pasal 21 ayat (1) dan (2) UUPA
7) Pasal 21 ayat (3) UUPA
8) Idem.
9) Pasal 21 ayat (4) UUPA
10) Pasal 27 jo. Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA
11) Pasal 28 ayat (1) jo. Pasal 29 ayat (1) UUPA
12) Pasal 29 ayat (2) UUPA
13) Pasal 29 ayat (3) UUPA
14) Pasal 28 ayat (2) UUPA
15) Pasal 30 ayat (1) UUPA
16) Pasal 28 ayat (3) UUPA
17) Pasal 34 UUPA
18) Pasal 30 ayat (2) UUPA
19) Idem.
20) Pasal 35 ayat (1) UUPA
21) Pasal 35 ayat (2) UUPA
22) Pasal 35 ayat (3) dan Pasal 36 ayat (1) UUPA
23) Pasal 40 UUPA
24) Pasal 36 ayat (2) UUPA
25) Idem.
26) Idem.
27) Pasal 41 ayat (1) UUPA
28) Pasal 42 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah (“PP 40/1996”)
29) Pasal 1 angka 2 PP 40/1996
30) Pasal 42 UUPA
31) Pasal 45 ayat (1) PP 40/1996
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

32) Pasal 45 ayat (3) PP 40/1996


33) Pasal 41 ayat (3) UUPA
34) Pasal 44 ayat (1) UUPA
35) Pasal 44 ayat (2) UUPA
36) Pasal 44 ayat (3) UUPA
37) Pasal 45 UUPA
38) Pasal 53 ayat (1) UUPA

b) Menurut Pasal 9 PP No. 24 Tahun 1997, objek pendaftaran tanah adalah sebagai
berikut :
Jawab:

1) Jelaskan mengenai Hak Milik serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Berdasarkan pasal 20 ayat 1 UU Pokok Agraria, Hak Milik adalah hak turun
termurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan
mengingat semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Dan tata cara
pendaftarannyaa
a) pengumpulan dan pengolahan data fisik;
b) pembukitan hak dan pembukuanya;
c) penerbitan sertifikat;
d) penyajian data fisik dan data yuridis
e) penyimpanan daftar umum dan dokumen.

2) Jelaskan mengenai Hak Guna Usaha serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Dikutip dari Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960,
Jumat (25/12/2020), HGU artinya hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara, dalam jangka waktu tertentu, yang digunakan untuk usaha
pertanian, perikanan atau peternakan.
Hak Guna Usaha/ HGU wajib didaftarkan dalam buku tanah pada Kantor
Pertanahan, sementara HGU terjadi karena penetapan pemerintah (sejak
didaftarkan) oleh Kantor Pertanahan, kemudian sebagai tanda bukti hak diberikan
sertifikat hak atas tanah kepada pemegang HGU. HGU diberikan atas tanah yang
luasnya paling sedikit 5 hektar.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

3) Jelaskan mengenai Hak Guna Bangunan serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Hak guna bangunan adalah jenis sertifikat yang pemegangnya berhak
memiliki dan mendirikan bangunan di atas tanah yang bukan kepunyaan pemilik
bangunan. Tahapan pembuatan Hak Guna Bangunan :
a) Siapkan Dokumen-Dokumen yang Diperlukan.
b) Buat Permohonan
c) Pemeriksaan Kelengkapan
d) Pembuatan Risalah Pemeriksaan Tanah
e) Penerbitan Surat Keputusan
f) Membayar Uang Pemasukan
g) Pembukuan HGB
h) Penerbitan Sertifikat.

4) Jelaskan mengenai Hak Pakai serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Berdasarkan Pasal 41 ayat (1) UUPA, Hak Pakai adalah hak untuk
menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara atau tanah milik orang lain.
Tata cara pendaftaran:
a) Mendaftar di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM.
b) Mendaftar secara daring.
c) Memakai jasa konsultan Hak Kekayaan Intelektual.
d) Syarat Pendaftaran Hak Cipta
e) Dokumen yang harus dilengkapi.

5) Jelaskan mengenai Tanah Hak Pengelolaan serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Hak pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. Tata Cara pendaftaran
hak pengelolaan :
a) Jika dikuasakan Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 10.000 dan KTP
orang yang diberi kuasa.
b) SPPT PBB Tahun berjalan dan bukti pembayaran PBB (Fotokopi)
c) Surat petunjuk Pelaksanaan (SPP) atau Akta Jual Belu (Foto kopi yang
dilegalisasi Notaris)
d) Foto Lokasi HPL
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

6) Jelaskan mengenai Tanah Wakaf serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Dasar hukum dari perwakafan tanah milik dapat ditemukan di Pasal 49 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (selanjutnya disebut UUPA).
Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf:
1) Wakif Perorangan/Organisasi/Badan Hukum bermusyawarah untuk
mewakafkan tanah hak milik dan menetapkan Nazhirnya.
2) Wakif dan Nazhir berangkat ke kepala desa untuk mengurus persratan wakaf.

7) Jelaskan mengenai Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun serta tata cara
pendaftarannya
Jawab:
Pasal 46 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (“UU
Rumah Susun”) berbunyi: “Hak kepemilikan atas satuan rumah susun merupakan hak
milik atas satuan rumah susun yang bersifat perseorangan yang terpisah dengan hak
bersama atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.”
Tata Cara Pendaftarannya:
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau
kuasanya di atas materai cukup
2. Surat kuasa apabila dikuasakan.
3. Fotocopy identitas pemohon (KTP,KK) dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah
dicocokan dengan aslinya oleh petugas loket.
4. Seertifikat Hak Atas Tanah yang merupakan tanah bersama (asli).
5. Proposal pembangunan rumah susun.
6. Izin layak huni.
7. Advis Planning.
8. Akta pemisahan yang dibuat oleh penyelenggara pembangunan rumah susun,
dengan lampiran gambar dan uraian pertelaan dalam arah vertikal maupun
horizontal serta nilai perbandingan proposionalnya yang di sahkan oleh pejabat
yang berwenang (Gubernur untuk DKI Jakarta atau Bupati/Walikota).
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

8) Jelaskan mengenai Hak Tanggungan serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Hak Tanggungan, adalah jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar.
Pendaftaran hak tanggungan dilakukan di Kantor Pertanahan setempat, pada
saat didaftarkan itulah hak tanggungan tersebut lahir. Pada tahap ini dilakukan
pencatatan di buku tanah hak atas tanah tersebut telah dibebani hak tanggungan,
pendaftaran juga dilakukan untuk penerbitan sertipikat hak tanggungan.

9) Jelaskan mengenai Tanah Negara serta tata cara pendaftarannya


Jawab:
Tanah Negara adalah tanah yang tidak dilekati suatu hak atas tanah dan
bukan merupakan Barang Milik Negara/Daerah dan atau Badan Usaha Milik
Negara/Daerah.
Dalam sistem Negara Indonesia, prosedur pendaftaran tanah diatur dalam PP
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Serangkaian kegiatan tersebut mencakup
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik
yaitu letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun.

c) Objek pendaftaran tanah dalam PP No. 24 Tahun 1997, kecuali tanah Negara
dibukukan dalam Buku Tanah dan diterbitkan sertifikat sebagai tanda bukti
haknya. Jelaskan mengenai keterkaitan antara objek pedaftaran tanah dengan
sistem pendaftaran tanah.
Objek Pendaftaran Tanah Menurut Pasal 9 PP No. 24 Tahun 1997,objek pendaftaran
tanah meliputi :
a) Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai;
b) Tanah hak pengelolaan;
c) Tanah wakaf;
d) Hak milik atas satuan rumah susun;
e) Hak tanggungan;
f) Tanah negara
Sistem pendaftaran tanah menggunakan sistem pendaftaran akta (registration of
deed); Sertifikat yang diterbitkan sebagai tanda bukti hak bersifat kuat, yaitu data fisik dan
data yuridis yang tercantum dalam sertifikat dianggap benar sepanjang tidak dibuktikan
sebaliknya oleh alat bukti yang lain.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Jadi, keterkaitan objek pendaftaran tanah dengan sistim pendaftaran tanah adalah
karena adanya sistim pendaftaran tanah yang harus di lengkapi syarat syarat
pendaftarannya oleh pemilik tanah untuk memperkuat objek pendaftaran tanah, dan
kenapa harus di lengkapi syarat syarat pendaftaran tanah untuk menjadi arsip objek tanah
tersebut supaya menghindari masalah/sangketa di kemudian hari.

d) Sebutkan dan jelaskan tentang :

a. Kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan oleh pemerintah menurut Pasal


19 Ayat (2) UUPA, dan
Jawab:
Menurut Pasal 19 ayat (2) UUPA, pendaftaran tanah itu sendiri merupakan
rangkaian kegiatan yang meliputi:
a) pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah;
b) pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut
c) pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.

b. Kegiatan pendaftaran tanah menurut Pasal 19 Ayat (2) yang dijabarkan


lebih lanjut dalam PP No. 24 Tahun 1997.
Jawab:
Kegiatan pendaftaran tanah menurut pasal 19 Ayat (2) Undang-Undang Pokok
Agraria dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 yakni pertama kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali dan yang
kedua kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah.

e) Sebutkan dan jelaskan secara rinci tentang kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali.
Jawab:
Mungkin kebanyakan orang hanya familiar dengan perolehan hak atas tanah yang
sudah terdaftar dan beralih dari pihak lain melalui transaksi jual-beli atau
pembebanan hak atas tanah di atas hak lainnya seperti. Namun sebelum itu, sebidang
tanah pernah dilakukan pendaftaran terlebih dahulu untuk pertama kali. Untuk
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

melakukan hal tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu
sebagai berikut:
a) Pengumpulan dan pengolahan data fisik Terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan dan pengolahan data fisik tanah.
Data fisik dilakukan melalui pertama-tama pembuatan peta dasar
pendaftaran yang dilanjutkan dengan penetapan batas bidang-bidang tanah.
Dengan diketahuinya batas bidang-bidang tanah tersebut, maka dapat
dilakukan pengukuran dan pemetaan terhadapnya serta pembuatan peta
pendaftaran. Bidang tanah yang sudah dipetakan atau dibukukan nomor
pendaftarannya pada peta pendaftaran, dibukukan dalam daftar tanah.
Kemudian, untuk keperluan pendaftaran haknya, bidang-bidang tanah
tersebut dibuatkan surat ukur yang memuat data fisik yang diambil dari peta
pendaftaran.
b) Pengumpulan dan pengolahan data yuridis Setelah data fisik, kemudian
diperoleh data yuridis yang membedakan antara pembuktian hak-hak baru
dan hak lama.
Yang dimaksud dengan hak baru adalah hak yang diberikan sejak mulai
berlakunya PP No. 24 Tahun 1997, sedangkan hak lama adalah hak yang
berasal dari konversi hak yang ada pada waktu mulai berlakunya Undang-
Undang Pokok Agraria dan hak yang belum didaftar menurut PP No. 10 Tahun
1961. Hak-hak yang telah dilakukan pembuktian kemudian dibukukan.
c) Penerbitan sertifikat Sertifikat diterbitkan sebagai surat tanda bukti hak untuk
kepentingan pemegang hak yang bersangkutan, sesuai dengan data fisik yang
ada dalam surat ukur dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah.
Dengan demikian pemegang hak dapat dengan mudah membuktikan haknya.
d) Penyajian data fisik dan data yuridis Kepala Kantor Pertanahan
menyelenggarakan tata usaha pendaftara tanah berupa daftar umum, yang
terdiri atas peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah, dan daftar
nama.
Hal ini dilakukan dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis untuk
memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat
dengan mudah memperoleh keterangan yang diperlukan.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

e) Penyimpanan daftar umum dan dokumen


Dokumen-dokumen di atas yang telah digunakan sebagai dasar pendaftaran
dan merupakan alat pembuktian kemudian diberi tanda pengenal dan
disimpan di Kantor Pertanahan atau di tempat lain yang ditetapkan oleh
Menteri, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari daftar umum. Alasan
disimpannya dokumen-dokumen tersebut di Kantor Pertanahan adalah untuk
mencegah hilangnya dokumen, mengingat seberapa pentingnya dokumen-
dokumen tersebut.

SELAMAT BEKERJA!!!!
Note : Dikerjakan bersama-sama/gotong royong
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat - Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Anda mungkin juga menyukai