Anda di halaman 1dari 19

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

YAYASAN SASMITA JAYA


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat-Pamulang
Telp (021) 7412566 Fax 74709855
TANGERANG SELATAN – BANTEN

Mata Kuliah : Pendaftaran Tanah (2 SKS)


Fakultas : Hukum
Dosen : Ny. Ayni Suwarni Herry, SH.,M.Kn.

Ujian Akhir Semester (UAS)

NAMA : PRAMONO JATI


NIM : 191010200589
NO. TELP/ WA : 0858-8847-9937
E-MAIL : pramonojati956@gmail.com

KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI :


1. Pembuktian Hak dalam Pendaftaran Tanah

A. Sebutkan dan jelaskan mengenai Pasal 23 PP No. 24 Tahun 1997 tentang pembuktian
dalam rangka memperoleh kebenaran data yuridis bagi hak-hak yang baru dan untuk
keperluan pendaftaran hak.

Jawab:
Untuk keperluan pendaftaran hak:
a) hak atas tanah baru dibuktikan dengan:
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

1) penetapan pemberian hak dari Pajabat yang berwenang memberikan hak


yang bersangkutan menurut ketentuan yang berlaku apabila pemberian hak
tersebut berasal dari tanah Negara atau tanah hak pengelolaan;
2) asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang hak
milik kepada penerima hak yang bersangkutan apabila mengenai hak guna
bangunan dan hak pakai atas tanah hak milik;
b) hak pengelolaan dibuktikan dengan penetapan pemberian hak pengelolaan oleh
Pajabat yang berwenang;
c) tanah wakaf dibuktikan dengan akta ikrar wakaf;
d) hak milik atas satuan rumah susun dibuktikan dengan akta pemisahan;
e) pemberian hak tanggungan dibuktikan dengan akta pemberian hak tanggungan.

B. Sebutkan dan jelaskan mengenai 2 (dua) cara dalam Pasal 24 PP No. 24 Tahun 1997
yang dapat dilakukan untuk memperoleh kebenaran data yuridis bagi hak-hak lama
dan untuk keperluan pendaftaran hak.

Jawab:
1) Dalam rangka menilai kebenaran alat bukti sebagaimana imaksud dalam Pasal 24
dilakukan pengumpulan dan penelitian data yuridis mengenai bidang tanah yang
bersangkutan oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik oleh
Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik.
2) Hasil penelitian alat-alat bukti sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dituangkan
dalam suatu daftar isian yang ditetapkan oleh Menteri.

C. Dalam hal atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian, pembukuan
hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik oleh pemohon
pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya dengan memenuhi syarat. Sebutkan
syaratsyarat tersebut.

Jawab:
a) penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang
bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang
yang dapat dipercaya;
b) penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau
desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

2. Sertifikat sebagai Tanda Bukti Hak

A. Jelaskan secara rinci tujuan pendaftaran tanah sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal
3 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997, serta jelaskan tentang akhir kegiatan
pendaftaran tanah yang diadakan oleh Pemerintah dalam Pasal 19 Ayat (2) huruf c UUPA
dan Pasal 13 Ayat (3) PP No. 10 Tahun 1961.
Jawab:
Menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tujuan pendaftaran
tanah yaitu memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada
pemegang hak atas bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar
sehingga mudah membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

B. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kalinya menghasilkan surat tanda bukti hak
berupa sertifikat. Jelaskan pengertian sertifikat menurut Pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun
1997.
Jawab:
Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat
(2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas
satuan rumah susun dan hak tanggungan yag masing-masing sudah dibukukan dalam
buku tanah yang bersangkutan.

C. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) pejabat yang menandatangani sertifikat yang diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
Jawab:
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

1) Kepala
2) Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, Panitia
3) Ajudikasi dan Pejabat yang mendapat perlindungan wewenang dari Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

D. Jelaskan tentang maksud diterbitkannya sertifikat dalam kegiatan pendaftaran tanah


untuk pertama kali.
Jawab:
Berdasarkan Pasal 1 angka (9) PP 24 Tahun 1997 Pendaftaran tanah untuk pertama
kali adalah Kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap obyek tanah yang
belum didaftar berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang
Pendaftaran Tanah atau Peraturan Pemerintah ini.

E. Sebutkan dan jelaskan 5 (lima) pihak yang menerima penyerahan sertifikat yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
Jawab:
Pihak yang menerima penyerahan sertipikat yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota, adalah (J. Andy Hartanto, 2012 : 22) :
a) Untuk hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang dipunyai oleh
satu orang, sertipikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya
tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau
kepada pihak lain yang dikuasakan olehnya.
b) Untuk tanah wakaf, sertipikat diserahkan kepada Nadzirnya atau pihak lain yang
dikuasakan olehnya. Dalam hal pemegang hak sudah meninggal dunia, sertipikat
diterimakan kepada ahli warisnya atau salah seorang waris dengan persetujuan
para ahli waris yang lain.
c) Untuk hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun kepunyaan
bersama beberapa orang atau badan hukum diterbitkan satu sertipikat, yang
diterimakan kepada salah satu pemegang hak bersama atas penunjukan tertulis
para pemegang hak bersama yang lain.
d) Untuk Hak Tanggungan, sertipikat diterimakan kepada pihak yang namanya
tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan atau kepada pihak lain yang
dikuasakan olehnya.

3. Sertifikat sebagai Tanda Bukti Hak


YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

A. Sebutkan macam-macam sertifikat berdasarkan objek pendaftaran tanah dalam PP No. 20


Tahun 1996 dan PP No. 24 Tahun 1997 .
Jawab :
Menurut PP No 24 Tahun 1997 hak atas tanah apa saja yang menjadi objek
pendaftaran tanah Obyek pendaftaran tanah meliputi :
a. bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak
guna bangunan dan hak pakai;
b. tanah hak pengelolaan;
c. tanah wakaf;
d. hak milik atas satuan rumah susun;
e. hak tanggungan;
f. tanah Negara

B. Sebutkan dan jelaskan sifat pembuktian sertifikat sebagai tanda bukti hak yang dimuat
dalam Pasal 32 PP No. 24 Tahun 1997.
Jawab :
Lebih lanjut dalam Penjelasan Pasal 32 ayat (1)) PP 24/1997 disebutkan bahwa
sertifikat merupakan tanda bukti yang kuat, dalam arti bahwa selama tidak dapat dibuktikan
sebaliknya data fisik dan data yuridis yang tercantum di dalamnya harus diterima sebagai
data yang benar

4. Sertifikat sebagai Tanda Bukti Hak

A. Jelaskan mengenai ketentuan Pasal 32 Ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997 beserta system
publikasi pendaftaran tanah yang dianut menurut Pasal tersebut :
Jawab :
Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah
dipandang tidak dapat lagi sepenuhnya mendukung tercapainya hasil yang lebih nyata pada
pembangunan nasional, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan.

B. Jelaskan mengenai kelemahan dari ketentuan Pasal 32 Ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997.
Jawab :
Sertifikat hak atas tanah itu sendiri merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di
dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam
surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan. Demikian ketentuan pasal 32 ayat (1) PP
No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

Dalam penjelasan pasal 32 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997 disebutkan bahwa selama
tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik dan data yuridis yang tercantum di dalamnya
harus diterima sebagai data yang benar.

5. Pelaksana Pendaftaran Tanah Secara Sistematik

A. Berdasarkan inisiatifnya, pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik dibagi menjadi


2 (dua). Sebutkan dan jelaskan.
Jawab:
Dalam pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematis, ada yang merupakan
program atau inisiatif dari pemerintah dan ada juga yang merupakan swadaya masyarakat.
Perbedaannya terkait dengan keberadaan panitia ajudikasi. Jika program pendaftaran tanah
secara sistematis merupakan program pemerintah maka panitia ajudikasi dibentuk oleh
menteri untuk setiap desa/kelurahan.Apabila program pendaftaran tanah secara sistematis
yang dilaksanakan dengan swadaya masyarakat maka panitia ajudikasi dibentuk oleh Kepala
Kantor Wilayah.

6. Panitia Ajudikasi

a. Jelaskan pengertian dari Panitia Ajudikasi


Jawab:
Ajudikasi adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses pendaftaran
tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan
data yuridis mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah untuk keperluan
pendaftarannya. Panitia Ajudikasi ini dibentuk oleh Menteri Negara Agraria/Kepala BPN atau
pejabat yang ditunjuk, dan bertugas untuk membantu Kepala Kantor Pertanahan untuk
melakukan pendaftaran tanah sistemik. Panitia Ajudikasi (orang-orang yang melaksanakan
Ajudikasi)
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

b. Susunan Panitia Ajudikasi dalam rangka pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik
ialah sebagai berikut : (lengkapi … dengan penjelasan).
Jawab:
a) Seorang Ketua Panitia merangkap anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Badan
Pertanahan Nasional yang mempunyai pengetahuan pendaftaran tanah dan/atau
hak-hak atas tanah dengan pangkat tertinggi diantara anggota panitia.
b) Seorang Wakil Ketua I merangkap anggota Seorang pegawai Badan Pertanahan
Nasional yang mempunyai kemampuan pengetahuan di bidang pendaftaran tanah
c) Seorang Wakil Ketua II merangkap anggota Seorang pegawai Badan Pertanahan
Nasional yang mempunyai kemampuan pengetahuan di bidang hak-hak atas tanah.
d) Kepala Desa/Kepala Kelurahan yang bersangkutan atau Pamong Desa/Kelurahan
yang ditunjuk sebagai anggota. Selain itu dapat juga ditambah dengan seseorang
yang mengetahui data
e) Keanggotaan Panitia Ajudikasi yg terdiri dari Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan
atau Pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuk sebagai anggota.
f) Satuan Tugas Pengukuran dan Pemetaan
g) Satuan Tugas Pengumpul pengumpulan data yuridis, yaitu:
1. Pegawai BPN yang ahli dibidang hak atas tanah.
2. Pegawai BPN yang ahli dibidang pendaftaran tanah.
3. Anggota pemerintahan desa.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

4. Satuan Tugas Administrasi yaitu petugas tata usaha.

7. Prosedur Pendaftaran Tanah secara Sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik
A. Sebutkan dan jelaskan secara rinci dan keseluruhan Prosedur pendaftaran tanah
secara sistematik menurut PP No. 24 Tahun 1997. (terdapat 12 prosedur)
Prosedur Pendaftaran Tanah Secara Sistematik (PP 24/1997)
      1.  Adanya rencana kerja (Pasal 13 (2))
Dilaksanakan di wilayah2 yang ditetapkan oleh Menteri Negara Agraria
      2.  Pembentukan Panitia Ajudikasi (Pasal 8)
      3.  Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran (Pasal 15-16)
Pengukuran untuk pembuatan peta dasar pendaftaran diikatkan dengan titik2 dasar teknik
nasional sebagai kerangka dasarnya. Peta dasar pendaftaran menjadi dasar untuk pembuatan
peta pendaftaran.
      4.  Penetapan batas bidang2 tanah (Pasal 17-19)
Diupayakan penataan batas berdasarkan kesepakatan para pihak yang berkepentingan.
Penempatan tanda2 batas termasuk pemeliharaannya dilakukan oleh pemegang hak atas tanah
yang bersangkutan.
Jika surat ukur/gambar situasi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka Panitia
Ajudikasi berdasarkan penunjukan batas oleh pemegang HAT ybs dengan sedapat mungkin
disetujui oleh pemegang HAT ybs
Persetujuan batas2 bidang tanah dituangkan dalam Berita Acara yang di TTD oleh mereka
yang memberikan persetujuan.
Jika tidak ada kesepakatan diantara mereka, maka sementara dilakukan berdasarkan batas2
yang menurut kenyataannya merupakan batas2 bidang2 tanah ybs
      5.  Pembuatan peta dasar pendaftaran (Pasal 20)
      6.  Pembuatan daftar tanah  (Pasal 21)
      7.  Pembuatan surat ukur (pasal 22)
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

      8.  Pengumpulan dan Penelitian data yuridis (Pasal 24-25)


Berasal dari konversi hak, dibuktikan dengan bukti tertulis, keterangan saksi, jika tidak
tersedia alat pembuktian yang lengkap dapat dilakukan dengan pernyataan penguasaan fisik
selama 20 th berturut2, dengan syarat :
·         Penguasaan dilakukan dengan itikad baik secara terbuka dikuatkan oleh kesaksian
orang yang dapat dipercaya (umumnya oleh lurah)
·         Tidak ada permasalahan dalam hal penguasaan baik sebelum maupun setelah
pengumuman.
      9.  Pengumuman hasil penelitian data yuridis dan hasil pengukuran (Pasal 26-27)
dilakukan untuk 30 hari
10. Pengesahan hasil pengumuman (pasal 28)
Jika setelah berakhirnya jangka waktu pengumuman masih ada kekurangan data fisik
dan/atau data yuridis atau masih ada keberatan yang belum diselesaikan, makan pengesahan
dilakukan dengan catatan.
Pengesahan dilakukan dalam suatu berita acara sebagai dasar untuk :
·         Pembukuan HAT dalam buku tanah
·         Pengakuan HAT
·         Pemberian HAT
      11. Pembukuan Hak (pasal 29) dilakukan dalam buku tanah
Didasarkan pada alat bukti hak2 lama dan berita cara pengesahan pengumuman data fisik dan
data yuridis
      12. Penerbitan sertifikat (Pasal 31) Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan di TTD oleh
Ketua Panitia Ajudikasi atas nama Kkan.

A. Sebutkan dasar hukum yang mengatur pendaftaran tanah secara Sporadik.


Dasar Hukum Yang mengatur Pendaftaran Tanah Secara Sporadik diatur dalam pasal 1 ayat 1
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

B. Jelaskan pengertian dari pendaftaran tanah secara sporadik menurut Pasal 1


angka 11 PP No. 24 Tahun 1997.
Badan Pertanahan Nasional menurut Pasal 1 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah
non-departemen yang berkedudukan di bawah dan beranggung jawab kepada
Presiden.
C. Jelaskan mengenai penyelenggaraan dan pelaksana pendaftaran tanah secara
sporadik, serta sebutkan dan jelaskan 4 (empat) pihak terkait (pejabat lain) yang
membantu dalam kegiatan tersebut.
membantu dalam kegiatan tersebut.
Mengenai penyelenggaraan pendaftaran tanah, tugas pelaksanaan
pendaftaraan tanah dilakukan oleh Kepala kantor pertanahan kabupaten/kota,
kecuali kegiatan-kegiatan tertentu yang oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 atau peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
ditugaskan kepada pejabat lain. Pendaftaran tanah secara sporadik, kepala
kantor pertanahan kabupaten/kota dibantu oleh pejabat lain, yaitu: a.Panitia A
Peran panitia A dalam pendaftaran tanah secara sporadik adalah membatu
Kepala pantor pertanahan kabupaten/kota melaksanakan penelitian data yuridis
dan untuk penetapan batas-batas tanah yang dimohon untuk didaftar atau
disertifikatkan.
b.Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam pendaftaran tanah secara sporadik
adalah membatu Kepala kantor pertanahan kabupaten/kota dalam membuat
akta jual beli tanah yang belum terdaftar apabila perolehan tanahnya dilakukan
melalui jual beli. Akta jual beli ini menjadi salah satu dokumen yang harus
dilengkapi oleh Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016 73 pemohon dalam
pendaftaran tanah secara sporadik.
c.Kepala Desa/Kepala Kelurahan.
Peran Kepala Desa/Kepala Kelurahan dalam Pendaftaran tanah secara sporadik
adalah membantu Kepala kantor pertanahan kabupaten/kota, berupa
pembuatan Surat Kutipan Letter C (Pengganti Petuk), riwayat tanah,
menandatangani penguasaan fisik sporadik, menandatangani berita acara
pengukuran tanah.
d.Kepala kecamatan
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

Peran kepala kecamatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah sementara


dalam pendaftaran tanah secara sporadik adalah membantu Kepala kantor
pertanahan kabupaten/kota dalam membuat akta jual beli tanah yang belum
terdaftar apabila perolehan tanahnya dilakukan menjual beli.

D. Sebutkan kegiatan pendaftaran tanah yang termasuk pendaftaran tanah untuk


pertama kalinnya.
Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi:
• Pengumpulan dan pengolahan data fisik.
• Pembuktian hak dan pembukuannya.
• Penerbitan sertifikat.
• Penyajian data fisik dan data yuridis.
• Penyimpanan daftar umum dan dokumen.
8. Prosedur Pendaftaran Tanah secara Sporadik

8. Sebutkan dan jelaskan secara rinci dan keseluruhan Prosedur pendaftaran tanah
secara sporadik menurut PP No. 24 Tahun 1997. (terdapat 12 prosedur)
Prosedur Pendaftaran Tanah Secara Sporadik (PP 24/1997)
      1.     Diajukan secara individual atau massal oleh pihak yang berkepentingan  [Pasal 13
(4)], yaitu pihak yang berhak atas bidang tanah yang bersangkutan atau kuasanya
Permen Agraria/Kep BPN 3/1997 pihak yang berkepentingan adalah pemegang hak dan
pihak lain yang mempunyai kepentingan atas bidang tanah
      2.    Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran (Pasal 15 n 16), menjadi dasar pembuaan peta
pendaftaran. Untuk kepentingan ini BPN menyelenggarakan pemasangan, pengukuran,
pemetaan dan pemeliharaan titik2 dasar teknik nasional di setiap kabupaten/kota.
      3.    Penetapan Batas Bidang-Bidang Tanah (Pasal 17-19)
Dilakukan dengan memperhatikan batas2 bidang tanah yang telah terdaftar dan SU atau GS
yang bersangkutan, jika ada yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya maka sedapat
mungkin disetujui oleh pemegang hak yang berbatasan
Guna penetapan batas2, maka BPN juga membuat berita acara mengenai dilakukannya
pengukuran.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

      4.    Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah dan Pembuatan Peta Pendaftaran (Pasal 20)
      5.    Pembuatan Daftar Tanah (Pasal 21)
Bidang tanah yang sudah dipetakan atau diberi nomor pendaftarannya dibukukan dalam
daftar tanah
      6.    Pembuatan SU (Pasal 22), untuk keperluan pendaftaran haknya
      7.    Pembuktian Hak Baru (Pasal 23)
·         HAT baru dengan : penetapan pemberian hak oleh pejabat atau asli akta PPAT
·         HPL dengan penetapan pemberian HPL oleh pejabat yang berwenang
·         Tanah Wakaf dengan akta Ikrar Wakaf
·         Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dengan akta pemisahan
·         HT dengan APHT
      8.    Pembuktian Hak lama (Pasal 24 n 25)
Berasal dari konversi hak, dibuktikan dengan bukti tertulis, keterangan saksi, jika tidak
tersedia alat pembuktian yabng lengkap dapat dilakukan dengan pernyataan penguasaan fisik
selama 20 th berturut2, dengan syarat :
·         Penguasaan dilakukan dengan itikad baik secara terbuka dikuatkan oleh kesaksian
orang yang dapat dipercaya (umumnya oleh lurah)
·         Tidak ada permasalahan dalam hal penguasaan baik sebelum maupun setelah
pengumuman.
      9.    Pengumuman Hasil Penelitian Yuridis dan Hasil Pengukuran (Pasal 26-27), jika ada
pihak yang berkeberatan, maka disarankan untuk menyelesaikan secara musyawarah, jika
tidak berhasol, maka diselsaikan di pengadilan.
      10.  Pengesahan Hasil Pengumuman (Pasal 28), disahkan dalam suatu berita acara sebagai
dasar untuk :
·         Pembukuan HAT dalam buku tanah
·         Pengakuan HAT
·         Pemberian HAT
      11.  Pembukuan Hak (Pasal 29-30)
Pembukuan dalam buku tanah serta pencatatannya pada surat ukur merupakan bukti bahwa
hak yang bersangkutan beserta pemegang haknya dan bidang tanah yang diuraikan dalam
surat ukur secara hukum telah terdaftar.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

Jika ada yang belum lengkap dibuat catatan yang akan dihapus bila, telah dilengkapi atau
dalam jangka waktu 5 th tdk ada pengajuan gugatan ke pengadilan.
Jika ada sengketa, maka akan dibuat catatan, yang akan hapus jika  telah ada kesepakatan
damai atau 90 hari setelah terima pemberitahuan tidak diajukan gugatan di pengadilan.
      12.  Penerbitan sertifikat (Pasal 31)
Dilakukan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan, jika ada catatan2 maka
penerbitan akan ditangguhkan
Individual di TTD Kkn, Massal di TTD Kepala seksi pengukuran dan pendaftaran tanah an,
Kkan
 

A. Sebutkan dan jelaskan secara rinci dan keseluruhan Prosedur pendaftaran tanah secara
sporadik menurut Permen Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun 1997. (terdapat 7 prosedur)
Penjabaran Prosedur Pendaftaran Tanah Menurut Permen Agraria/Kepala BPN 3/1997
      1.     Permohonan untuk dilakukan :
·         Pengukuran bidang tanah untuk keperluan tertentu, yaitu :
o   Persiapan permohonan hak baru
o   Pemecahan, pemisahan dan penggabungan
o   Pengembalian batas
o   Penataan batas dalam rangka konsolidasi tanah
o   Inventaris pemilikan dan penguasaan dalam rangka pengadaan tanah
o   Lain2 dengan persetujuan pemegang hak
·         Pendaftaran hak baru
·         Pendaftaran hak lama
Permohonan dengan di sertai dokumen asli yang membuktikan adanya hak, yaitu :
·      Grosse akta hak eigendom yang telah dibubuhi catatan, untuk dikonversi menjadi Hak
Milik
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

·      Grosse akta hak eigendom yang sejak berlakunya UUPA sampai tanggal pendaftaran
tanah dilaksanakan menurut ketentuan PP 10/1961 di daerah yang bersangkutan.
·      Surat tanda milik berdasrkan peraturan swapraja yang bersangkutan
·      SHM berdasarkan PerMen Agraria 9/1959
·      SK pemberian Hak Milik, baik sebelum atau sejak berlakunya UUPA yang tidak disertai
kewajiban pendaftaran, tapi semua kewajibannya telah dipenuhi
·      Petuk PBB/Landrente, girik dsb sebelum berlakunya PP 10/1961
·      Akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan dengan  dengan saksi lurah sebelum
berlakunya PP 24/1997, disertai alas hak yang dialihkan
·      Akta pemindahan hak yang dibuat PPAT, yang tanahnya belum dibukukan dengan
disertai alas hak yang dialihkan
·      Akta ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau sejak dimulainya PP 28/1977, berikut alas
haknya
·      Risalah lelang
·      Surat penunjukan pembelian kaveling tanah pengganti tanah yang diambil pemerintah
atau Pemda
·      Surat Keterangan riwayat tanah yang dibuat kantor PBB, berikut alas haknya
·      Lain2 pembuktian tertulis sesuai pasal II, VI dan VII ketentuan konversi UUPA
Jika bukti kepemilikan tidak lengkap maka bukti yang lain dilengkapi dengan pernyataan
yang bersangkutan, dan keterangan dari minimal 2 saksi yang bukan keluarga  (sampai
derajat ke 2 vertikal dan horisontal).
Jika bukti kepemilikan tidak ada maka permohonan disertai :
·         Surat pernyataan pemohon  mengenai :
o   Menguasai secara nyata 20 th berturut2, atau  memperolah penguasaan dari pendahulunya
sehingga pemohon dan pendahulu berjumlah 20 th
o   Penguasaan dengan itikad baik
o   Penguasaan tidak pernah diganggu gugat
o   Tanah tidak dalam sengketa
o   Jika apa yang dinyatakan tidak benar, maka bersedia menerima sanksi baik pidana
maupun perdata
·         Keterangan Lurah berikut 2 saksi
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

 
      2.    Pengukuran (Pasal 77-81)
Tanggung jawab Kkan, untuk keperluan optimasi dan kemampuan teknologi petugas ukur,
maka :
·         10 ha – 1.000 ha dilakukan oleh Kanwil
·         Lebih dari 1.000 ha oleh BPN, hasilnya disampaikan ke Kkan
Contradictoire delimitasi : didasarkan pada penunjukan oleh pemegang hak atasu tanah yang
bersangkutan dan disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan.
      3.    Pengumpulan dan Penelitian Data Yuridis Bidang Tanah (Pasal 82-85)
·         Hak Baru : pengumpulan dan penelitian alat bukti oleh Seksi Pengukuran dan
Pendaftaran Tanah Di Kantor Pertanahan setempat
·         Hak lama (konversi) : pengumpulan dan penelitian permulaan data yuridis yaitu
dokumen alat bukti oleh Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah Di Kantor Pertanahan
setempat
Jika dari penelitian sudah lengkap, maka dilanjutkan dengan pengumuman
Jika dari penelitian tidak lengkap atau tidak ada, maka penelitian dilanjutkan oleh Panitia
A, yang hasil penelitiannya diserahkan ke Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah,
untuk di lanjutkan dengan pengumuman
Tugas Panitia A
·         Meneliti data yuridis bidang tanah yang tidak dilengkapi alat bukti tertulis mengenai
pemilikan tanah secara lengkap
·         Melakukan pemeriksaan lapangan untuk menentukan kebenaran alat bukti yang
diajukan oleh pemohon
·         Mencatat sanggahan/keberatan  dan hasil penyelesainnya
·         Membuat kesimpulan mengenai data yuridis bidang tanah yang dimaksud
·         Mengisi daftar isian 201
Susunan Panitia A
·         Kepala seksi atau staf senior seksi hak2 atas tanah, sebagai ketua merangkap anggota
·         Kepala seksi atau staf senoir seksi pengukuran dan pendaftaran tanah, sebagai wakil
ketua merangkap anggota
·         Kepala seksi atau staf senior seksi pengaturan penguasaan tanah, sebagai anggota
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

·         Kepala seksi atau staf senior seksi penatagunaan tanah, sebagai anggota
·         Kepala seksi atau staf senior seksi pengurusan hak2 atas tanah, sebagai anggota
·         Kepala desa/Lurah
Kewenangan Panitia A
·         Mencari keterangan tambahan dari masy sekitar bidang tanah tersebut untuk
memperkuat kesaksian atau keterangan mengenai pemilikan tanah.
·         Meminta keterangan tambahan untuk mengetahui riwayat kepemilikan
·         Melihat keadaan tanah dilokasi untuk mengetahui secara fisik penguasaan atas tanah
maupun penggunaannya.
      4.    Pengumuman data fisik dan data yuridis untuk 60 Hari (Pasal 86-87)
      5.    Penegasan Konversi dan Pengakuan Hak (Pasal 88)
      6.    Pembukuan Hak (Pasal 89-90)
Untuk yang belum lengkap maka akan dibukukan dengan catatan dalam buku tanah
Dalam pembukuan dimasukan juga hak pembatasan2 yang bersangkutan dengan hak tersebut,
termasuk pembatasan pemindahan hak, penggunaan tanah menyangkut garis sempadan pantai
dan penggunaan tanah hak dalam kawasan industri, juga di catat
TTD buku tanah oleh Kkan, jika berhalangan atau untuk massal maka dilimpahkan pada Ka
Seksi Pengukuran dan pendaftaran tanah
      7.    Penerbitan sertipikat (Pasal 91-93)
Jika telah didaftar  dan memenuhi syarat untuk diberikan tanda bukti sesuai ketentuan PP
24/1997 Pasal 31, pembatasan2 juga dimasukan
TTD oleh Kkan jika berhalangan atau untuk massal maka dilimpahkan pada Ka Seksi
Pengukuran dan pendaftaran tanah
Sertifikat diserahkan pada pemegang hak atau kuasanya, untuk wakaf pada nadzirnya.

B. Sebutkan dan jelaskan dokumen-dokumen yang perlu diserahkan dalam mengajukan


pendaftaran tanah secara sporadic atas tanah Yasan kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota setempat.
Pengajuan penegasan konversi hak dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :
      1.     Permohonan pendaftaran tanah secara sporadik
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

      2.    Copy KTP


      3.    Copy KK
      4.    Bukti lunas PBB
      5.    Surat Pernyataan Penguasaan Fisik bidang tanah (Sporadik), memuat :
a) Identitas pemohon
b) Objek tanah yang dimohonkan
c) Batas 2 tanah
d) Cara perolehan
e) Identitas saksi
f) TTD pemohon, 2 saksi dan lurah (sebelum PP 24/1997 perlu TTD camat)

      6.    Kutipan Letter C di TTD lurah (sebelum PP 24/1997 perlu TTD camat)
      7.    Keterangan Riwayat Tanah (sebelum PP 24/1997 perlu TTD camat)
      8.    Bukti Perolehan hak

D. Sebutkan dan jelaskan tahapan prosedur pendaftaran tanah secara sporadik atas
tanah Yasan.
Prosedur pendaftaran tanah yasan
      1.     Mengisi permohonan
      2.    Membayar biaya pendaftaran secara sporadik, biaya tidak termasuk pembuatan alat
bukti, seperti Akta PPAT, keterangan waris  dll
      3.    Pengukuran bidang tanah oleh petugas ukur
      4.    Pengumpulan dan penelitian data yuridis bidang tanah dan penetapan batas
Ditetapkan pendaftaran tanah secara sporadik dilakukan melalui penegasan konversi atau
pengakuan hak
Penegasan konversi diberikan jika HAT yang alat bukti tulisnya tidak lengkap tetapi ada
keterangan saksi maupun pernyataan yang bersangkutan dan tanahnya dikuasai oleh pemohon
atau oleh orang lain yang disetujui oleh pemohon. Olehh Kkan ditegaskan konversinya
menjadi hak milik dengan nama pemegang hak yang terakhir
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

Pengakuan Hak, jika alat bukti kepemilikan tidak ada tapi telah menguasai fisik selama 20 th
maka Kkan di akui sebagai hak milik
      5.    Pengumuman data fisik dan data yuridis selama 60 hari di kelurahan
Tujuan pengumuman adalah memberi kesempatan pada pihak2 yang berkepentingan
mengajukan keberatan pada Kkan Jika selama pengumuman ada pihak yang mengajukan
keberatan maka proses pendaftaran akan dihentikan sementara sampai ada penyelesaiannya
      6. Pembukuan Hak dalam Buku Tanah
7.Penerbitan sertifikat Penyerahan sertifikat,
8.dilengkapi dengan copy KTP pemohon atau kuasanya.

SELAMAT BEKERJA!!!!
Note : Dikerjakan bersama-sama/gotong royong
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1
FAKULTAS HUKUM
Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15310 Telp/Fax. 0217412566 – 7409855

Anda mungkin juga menyukai