Disusun oleh :
Kelompok 2
Siti Nurmaya
Sinta Riski Aulia
Muhammad Ikrom
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama islam ini. Shalawat
beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah
membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pusaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara aturan yang mengatur hubungan sesame manusia yang ditetapkan Allah
adalah aturan tentang harta warisan, yaitu harta dan pemilikan yang timbul sebagai
akibat dari suatu kematian. Harta yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal
dunia memerlukan pengaturan tentang siapa yang berhak menerimanya, dan
bagaimana mendapatkannya.
Aturan tentang waris tersebut ditetapkan oleh Allah melalui firman-Nya yang
terdapat dalam Al-Quran, terutama surah an-Nisa ayat 7,8,11,12 dan 176, pada
dasarnya ketentuan Allah yang berkenaan dengan warisan telah jelas maksud, arah
dan tujuannya.
Banyak para sarjana hukum barat menganggap hokum kewarisan islam tidak
mempunyai sistem dan hokum islam itu hanya bersandar pada asas patrilineal.
Sementara itu, dikalangan umat islam sendiri banyak pula yang mengira tidak ada
sistem tertentu dalam hokum kewarisan islam, sehingga menimbulkan sebuah
anggapan seolah-olah hokum kewarisan islam merupakan hokum yang sangat rumit
dan sulit. Kondisi yang demikian itulah yang menyebabkan hukum kewarisan islam
menurut fiqh kebudayaan arab itu sangat sulit diterima masyarakat islm di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian Ilmu Mawaris ?
2. Apa sajakah Sebab Menerima dan Penghalang Mendapatkan Warisan ?
3. Apa sajakah Pengelompokan Ahli Waris dan Hak Masing-Masing ?
4. Apa sajakah Cara Meraih Berkah dengan Mawaris ?
5. Apa Pentingnya Hukum Waris Islam ?
6. Apa Manfaat Hukum Waris Islam ?
7.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Mawaris.
2. Untuk mengetahui Sebab Menerima dan Penghalang Mendapat Warisan.
3. Untuk mengetahui Pengelompokan Ahli Waris dan Hak Masing-Masing.
4. Untuk mengetahui Cara Meraih Berkah dengan Mawaris.
5. Untuk mengetahui Pentingnya Hukum Waris Islam.
6. Untuk mengetahui Manfaat Hukum Waris Islam.
7. Untuk memenuhi tugas PABP semester 2 kelas XII.
BAB II
PEMBAHASAN
Rukun Pewarisan
a. Muwaris
Yaitu Orang yang meninggal dunia atau orang yang meninggalkan harta
kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
b. Waris
Yaitu Orang yang berhak menerima harta peninggalan dari Muwarits karena
sebab-sebab tertentu. Waris di sebut juga dengan Ahli Waris.
c. Miras
Yaitu Harta yang di tinggalkan oleh muwaris yang akan di bagikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya ( ahli waris ). Miras itu bermacam-
macam harta, misalnya tanah, rumah, uang, kendaraan, dan lain sebagainya.
Namun sekali lagi tidak ada anjuran waktu mutlak dalam Islam untuk
melaksanakan pembagian harta waris. Hanya saja Islam menganjurkan,
apabila dikhawatirkan terjadi berbagai konflik internal dalam keluarga, maka
dianjurkan untuk segera melakukan pembagian harta warisan tersebut.
Warisan merupakan harta orang lain yang diperoleh atas usaha jerih
payah orang lain sewaktu ada di dunia. Harta pemberian orang lain tak akan
senikmat harta jerih payah kita sendiri.Terlebih jika cara memperolehnya
dilakukan dengan cara-cara yang tidak halal dan tidak baik. Tentu saja
dengan mengharap mendapat harta warisan dari orang seperti ini, bukanlah
perbuatan terpuji.
Namun tidak bisa dipungkiri bila salah satu kebiasaan buruk manusia
adalah terlalu berharap dan menggantungkan nasib hidup terhadap harta
warisan keluarganya, padahal ia sendiri masih mampu melakukan usaha-
usaha halal lainnya yang itu akan lebih mengangkat harkat dan martabat diri
sendiri.
Tapi terlepas dari masalah itu semua, hukum waris Islam menawarkan
jalan keluar yang baik untuk semua pihak. Sehingga akan terhindari dari
kasus adanya yang teraniaya hak atau perasaan ketidak adilan. Kenyataan
tersebut apabila tidak memperoleh jalan keluar yang baik, akan menyebabkan
timbulnya rasa tidak enak. Apabila terus dipelihara akan semakin
memunculkan konflik bahkan pada akhirnya menjurus kepada pertikaian,
padahal masih sesama keluarga.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua orang muslim wajib mempelajari ilmu mawaris, Ilmu mawaris
sangat penting dalam kehidupan manusia khususnya dalam keluarga karena
tidak semua orang yang ditinggal mati oleh seseorang akan mendapatkan
warisan. Hal yang perlu diperhatikan apabila kita orang muslim mengetahui
pertalian darah, hak dan pembagiannya apabila mendapatkan warisan dari
orang tua maupun orang lain.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA