Anda di halaman 1dari 11

Pdt.

Andar Gunawan Pasaribu, MA, MPdK

Konseling Kristen
di Sekolah

PENERBIT MITRA
Konseling Kristen

PENULIS/PENANGGUNGJAWAB NASKAH
Pdt. Andar Gunawan Pasaribu, S.Th., M.A., M.Pd.K.

EDITOR
Tim Editor

INSPIRATOR
Abednego Tambun, S.H., M.Pd.K.

SETTING & DESIGN COVER


Putri Silalahi

Penerbit
CV. MITRA MEDAN
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Jl. Mekatani Gg.Pancurnapitu No.8
Marindal - Medan
Telp/Fax: (061)- 786 3612
http://www.penerbitmitra.com
email: editor@penerbitmitra.com

ISBN : 978-602-245-683-4
Edisi Baru : 2019

HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


Dilarang mengutip, memfotokopi, memperbanyak, mengedarkan
sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis
dari penerbit dan pengarang/penulis.
Kata Pengantar
Konseling umum berbeda dengan Konseling Kristen. Perbedaan
inilah yang menjadi keunikan di dalam pelayanan Konseling Kristen.
Konseling Kristen sangat tepat dilakukan di sekolah sekolah. Dimana
sekolah dijadikan menjadi keluarga Konseling . Sekolah sebagai keluarga
Konseling Kristen tidak menjadikan anak didik menjadi orang asing dan
pendatang di tengah tengah proses konseling sekolah tetapi menjadikan
anak anak Allah yang dibangun di atas dasar para nabi dan rasul dengan
Kristus Yesus.
Konseling Kristen di sekolah tidak melihat hanya menyelesaikan
masalah, sehingga pelayanan Konseling hanya dilakukan kepada anak
didik yang bermasalah tetapi dalam rangka membangun anak didik. Anak
didik menjadi tubuh Kristus yang kuat dan utuh. Anak didik mampu
menyelesaikan masalah dan membangun diri dan orang lain. Biarpun
begitu banyak masalah tetapi tetap kuat karena sudah terlayani dalam
Konseling Kristen. Dimana karena tidak terselesaikan masalah dan tidak
terbangun maka motivasi, minat, inovasi belajar anak semakin menurun.
Dengan latar belakang inilah maka penulis merenungkan
pentingnya tulisan tentang Konseling Kristen di sekolah. Konseling
Kristen di sekolah mengatasi masalah dan solusi di dalam kekurangan dan
kegagalan konseling konseling sekuler lainnya. Dimana konseling umum
hanya menekankan pada humanis dalam penyelesasian masalah namun
konseling Kristen menekankan peran Allah bagi konseli sehingga mampu
mengatasi masalah, sembuh dan terbangun. .
Terimakasih kepada kawan kawan yang telah memberikan
perhatian dalam tulisan ini. Penulis mengharapkan masukan dan koreksi
dalam memperbaiki tulisan ini lebih baik dan lebih mendalam. Tuhan
Yesus memberkati.

Penulis

iii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR IS ................................................................................................ iv
PENDAHULUAN....................................................................................... vi

Pasal 1 Pengertian, Dasar, dan Perbedaan, dan Tujuan Konseling Kristen


(Yeremia (1:10)............................................................................. 1

Pasal 2 Fungsi dan Prinsip Konseling Kristen (Filippi 2:1).................... 14

Pasal 3 Paradigma Yang Keliru (Ayub 12:13, Yes 52:9, Maz 46:2)......... 25

Pasal 4 Pengertian, Syarat syarat dan Tugas Konselor Kristen (Yohanes


14:26, 16:4-15) ............................................................................. 29

Pasal 5 Kompetensi Konselor Kristen (1 Timoteus 3:8-13)..................... 38

Pasal 6 Kompetensi Penginjilan Konselor Kristen (Mateus 9:37-38)...... 56

Pasal 7 Konselor Kristen sebagai Konselor Kristen di Sekolah


( Yohannes 3:2; 13:13).................................................................. 58

Pasal 8 Regulasi dan Dasar Konseling Kristen di Sekolah


(Yohannes 17:17).......................................................................... 61

Pasal 9 Langkah-langkah Konseling Kristen (Mateus 15:15-20, 2 Tesalonika


3:15,2 Tim 4:2, Titus 1:13) ........................................................... 68

Pasal 10 Pandangan Terhadap Anak didik Sebagai Klien dalam Konseling


Kristen (Kejadian 1:26-27)........................................................... 75

Pasal 11 Etika Konseling Kristen (2Timoteus 4:5) ..................................... 80

iv
Pasal 12 Peranan Dia Dan Firman Tuhan Dalam Konseling Kristen.......... 86

Pasal 13 Metode Mendapatkan Informasi Data dan Masalah Siswa


(Luk 1:3)....................................................................................... 89

Pasal 14 Pendekatan Penyelesaian Masalah ( Ibrani 7:19) ......................... 94

Pasal 15 Masalah Luka Bathin Anak Didik (Rfesus 6:4)............................ 99

Pasal 16 Sekolah Sebagau Keluarga Konseling Bagi Anak Didik


(Efesus 2:19-20) ........................................................................... 110

Daftar Pustaka............................................................................................ 116

Biodata Penulis........................................................................................... 120

v
Pendahuluan
Di dalam pelayanan penulis di sekolah sekolah , ada pertanyaan
yang terngiang di telinga penulis mengapa anak didik yang bermasalah
sulit berubah? Mengapa anak didik zaman sekarang semakin nakal ?
Mengapa anak didik sekarang selalu membuat masalah? Penulis
bertanya di dalam menyelesaikan anak yang bermasalah: konseling apa
yang dipakai? Ada yang menyatakan bimbingan Penyuluhan, Bimbingan
Konseling ,atau Konseling umum.
Dari pergumulan inilah, penulis memikirkan pentingnya Konseling
Kristen di Sekolah. Sebab Konseling Kristen berbeda dengan bimbingan
Penyuluhan, atau Bimbingan Konseling atau Konseling umum.
Konseling Kristen menekankan tentang peranan iman konselor dan iman
dari konseli dalam menyelesaikan masalah dan membangun anak didik.
Peranan doa sangat dan Firman Allah sangat penting di dalam Konseling
Kristen.
Apakah Konseling Kristen di sekolah ? Bagiamankah metode dan
strategi Konseling Kristen ? Bagaimanakah langkah konseling Kristen ?
Bagaimanakah kompetensi konselog Kristen? Bagaimana peranan
Kompetensi Penginjilan dalam Konseling Kristen? .
Dengan memperhatikan kebutuhan ini maka penulis sangat
terbeban di dalam memikirkan dan menulis tentang Konseling Kristen di
Sekolah. Sehingga dengan KOnseling Kristen, konselor Kristen dapat
menyelesaikan masalah anak didik dan membangun anak didik .
Di dalam tulisan ini, penulis merasa banyak kelemahan, kekeliruan
dan kekurangan. Untuk itulah penulis mengaharapkan pembaca
memberikan masukan masukan di dalam mengembangkan tulisan.

Penulis

Pdt.Andar Gunawan Pasaribu

vi
Pasal 1
Pengertian, Dasar , dan Perbedaan dan Tujuan
Konseling Kristen
( Yeremia 1:10 )

Kata yang sering dipakai untuk konseling adalah menghibur, menguatkan dan
menyelesaikan. Namun dari Yeremia 1:10 kata konseling dalam arti mengangkat atau
mencabut masalah. Meruntuhan dan membinasakan segala akar akar masalah serta
membangun kembali kepribadian, pikiran, spiritual dan iman si Konseli. Serta
dilanjutkan dengan menanamkan kepada kepercayaan sehingga konseli bertumbuh
dan berbuah.

A.Pengertian Konseling Kristen


Kata Konseling Kristen sering disamakan dengan kata konseling. Kata konseling
umum pun disamakan dengan konseling Kristen. Namun Konseling Kristen berbeda
dengan konseling, konseling umum berbeda dengan Konseling. Untuk memahami
pengertian konseling Kristen maka pertama tama diltinjau dari etimologi konseling
Secara etimologi kata konseling berasal Pertama dari kata benda counsel, yang
diangkat dari kata latin consilium, dari kata dasar consilere yang berarti to consult,
yaitu mencari pandangan atau nasehat orang lain, yang berfungsi sebagai penuntun
untuk pertimbangan dan pembuatan keputusan. Dilihat dari sudut lain, kata kerja to
counsel, counseling (konseling) berarti memberi nasehat, petunjuk, peringatan,
teguran, dorongan atau ajaran untuk mengajarkan penyerahan diri (submission) dalam
upaya mengatasi masalah dan menangani perilaku negatif dari seseorang individu
Istilah konseling dapat diartikan dengan beberapa pengertian antara lain: Kedua,
counsel yaitu mengkonsultasikan segala permasalahan yang ada pada klien kemudan
memberikan nasehat atau saran )to give advice). Ketiga, dengan kata count yang
berarti menjumlahkan masalah masalah yang ada pada klien sehingga dapat diketahui
begitu banyaknya masalah yang menimpa dia sehingga klien bermasalah. Keempat
ada kata mengkensel artinya konselor membantu klien mengkensel segala akibat
akibat daripada masalah itu dengan hati dan kasih. . “the heart of guidance program”
(hati dari Konseling Kristen ). Kelima menurut A. Edward Hoffman, konseling adalah
“face to face meeting to the counselor and counselee. Within the guidence service,
counseling may be thought of as the core of the helping process, essential for the

Konseling Kristen 1
Pasal 2
Fungsi dan Prinsip Konseling Kristen
( Filippi 2: 1)

A. Fungsi Konseling Kristen


Fungsi Konseling secara umum merupakan fasilitatas, motivasi serta innovasi.
Secara dalam upaya mengatasi dan memecahkan problem dalam kehidupan klien
dengan Kemampuan yang ada pada dirinya. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa
tujuan dari Konseling Kristen agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal
dirinya, dan mampu merncanakan masa depannya. Sehingga melalui hubungan yang
seperti ini Konseling Kristen berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik
agar setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi
yang utuh dan mandiri.Selain itu fungsi Konseling Kristen membaea konseli hidup
mengenal, percaya dan memiliki Kristus. SePasal dalam Filippi 2: 1 menyatakan: Jadi
dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih
mesra dan belas kasihan. Yesus Kristuslah sumber penghiburan ( 2 Tessalonika 2:16 )

B. Fungsi Konseling Kristen di Sekolah


Fungsi Konseling Kristen di sekolah tidak terlepas dari hakekat fungsi tugas
pnyelamatan dan pelepasan dari keterbebanan masalah . Keterbeban masalah ini
diakibatkak kesalahan dan dosa. Karena dosa maka kelemahan, pelanggaran dan dosa
siswa banyak mengalami problematika kehidupan yang datang silih berganti..
Diantara Siswa ada memiliki terasing, diabaikan, tidak dikasihi, rendah diri, dan tidak
mampu . Untuk itulah konseling Kriaten diperlukan untuk membantu mereka yang
membutuhkan pertolongan dalam menghadapi masalah. Konseling Kristen
merupakan suatu pelayanan yang diperlukan oleh siswa pada zaman modern sekarang
ini.. .
Adapun Fungsi dari Konseling Kristen konseling ditinjau dari kegunaan atau
manfaat, ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh dari pelayanan yang
diberikan oleh Konseling Kristen tersebut. “ 9

a. Fungsi Pemahaman

9Bnd Prayitno dan Amtimenyampaikan fungsi bimbingan dan konseling dikelompokkan atas empat fungsi yaitu

fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan dan fungsi
pengembangan.”.2009:197

Konseling Kristen 11
Pasal 3
Paradigma Yang Keliru
(Ayub 12:13, Yes 52:9,Mazmur 46:2)

Di dalam pelaksanaan konseling sering memiliki paradigm yang keliru.


Paradigma yang keliru yang mempercaya bahwa penyelesaian masalah klien hanya
menekankan kepada kekuatan pribadi Klien. Shertzer and Stone (1987)
mengemukakan bahwa keberhasilan dan kegagalan proses konseling ditentukan oleh
tiga hal yaitu : (1) kepribadian klien; (2) harapan klien dan; (3) pengalaman atau
pendidikan klien.
1) Kepribadian Klien
Kepribadian klien ikut berperan menentukan keberhasilan proses konseling, aspek
kepribadian meliputi emosi, sikap, intelektual, motivasi dll. Kecemasan klien akan
tampak dihadapan konselor, oleh sePasal itu konselor yang efektif akan
mengeksplorasi perasaan-perasaan tersebut dan adanya keterbukaan. Keterbukaan
secara verbal atau nonverbal akan mengurangi kecemasan yang terjadi. Ketengan jiwa
klien akan menjernihkan pola pikirnya dalam keadaan ini konselor akan menemukan
intelektual klien dan akan mudah membuat suatu keputusan. Sebagaimana konselor
klien juga dilatarbelakangi oleh sikap, nilai-nilai, pengalaman, perasaan, budaya,
sosial, ekonomi, yang ikut membentuk kepribadiannya. Ada klien yang introvert dan
ekstrovert semua harus dapat dipahami oleh konselor kepribadian membimbing dan
wawasan yang luas adalah hal mutlak yang harus dimiliki.
2) Harapan Klien
Harapan mengandung makna adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi harapan
mempengaruhi proses konseling dan persepsi klien terhadap konselor. Umumnya
harapan klien terhadap konseling adalah mendapat informasi, menurunkan
kecemasan, memperoleh jawaban dari persoalan yang dihadapi, dan mencari upaya
agar dirinya lebih baik dan berkembang.
Shertzer and Stone (1980) mengemukakan secara umum bahwa harapan klien
adalah proses konseling dapat menghasilkan pemecahan / solusi persoalan pribadinya
seperti menghilangkan kecemasan, menentukan pilihan, menjadi lebih baik, kesulitan
atau kegagalan konseling dll. Sering terjadi harapan klien terlalu tinggi terhadap
proses konseling sehingga menimbulkan diskrepansi atau ketidaksesuaian antara
harapan dengan kenyataan dalam proses konseling. Kekecewaan ini menyePasalkan
klien putus hubungan dengan konselor.

20 Konseling Kristen
Daftar Pustaka
1. Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
2. A,Carrol Wise, Pastoral Counseling, Harper & Brothers
Publication, New York , 1951.
3. Abineno, JL.CH Pedoman Praktis Untuk Pelayanan Pastoral, BPK
Gunung Mulia. 1993.
4. ………………, Pengembalaan”(1967:14)
5. ………………., Percakapan Pastoral dalam Praktek, Jakarta:BPK.
GM, 2006
6. ………………., Pelayanan Pastoral kepada Yg Berduka,Jakarta:
BPK, GM, 1995
7. Anderson Neil T, 1990, Siapakah Anda
Sesungguhnya,Bandung.Literatur Baptis
8. …………………,1990, Bebas dari Kuasa Gelap,Yogyakarta.
ANdi
9. Andrew, William R, Faith and Pastoral Counseling, Journal of
Clinical Pastoral Work, Vol II, 1949.
10.Bimo Walgito, Binmbingan + Konseling, Op,cit.2010
11.Borns Storms, Apakah Pengembalaan itu, Jakarta: BPK. GM,1992
12.Beek Van Aart, Pendampingan Pastoral, Jakarta, BPK.GM. 2003
13.Barth, Ch., Teologi Perjanjian Lama 2, Jakarta:BPK. GM, 1989
14.Bosch, David. 2001 TransformasiMisi Kriten : Sejarah Teologi
Misi Yang Mengubah dan Berubah.Jakarta. BPK. Gunung
MuliaBuchanan Duncan, The Counseling of Yesus, Inter Varsity
Press, USA, 1985
15.Clebsch A.W.& J.R. Charles, Pastoral Care in Historical
Prespective, Harper and Row, Publisher, 1967.
16.Clinebell H, Tipe-tipe Dasar Pendampingan dan Konseling
Pastoral, Jakarta:BPK.GM & Yogyakarta,Kanisius, 2002.

Konseling Kristen 91

Anda mungkin juga menyukai