Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR DEMOGRAFI

SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS ( SUPAS )

Disusun oleh:

KELOMPOK 3A KELOMPOK 3B

CITRA ELA PRAMUDITA P17421211015 ILHAM NOER P17421213038

ANNISA MARETA FANNY P17421211018 JIHAN ALIYAH P17421214057

MAULIDI FITRIYATUS H P17421211016 FAUSTA BINTANG P17421214070

LINTANG BAYU OKTAVIONA P17421211017 EGA AZARINE P17421214067

RESA ELOK AGUSTININGSIH P17421211025 SAFIRA SINTA P17421213050

EKA FITRI RAHAYU P17421211013 REGITA DWI A P17421213047

FADLI ILYASIN P17421213034 ALMA MURSYIDAH P17421214066

WAHYU NING TYAS P17421211021 DIAH YULIA P17421214064

ALVINA RETNO MAHARANI P17421211011 NERIZHA DANIARTA P17421213044

FITRIA DESY P17421213036 IMANATUS SHOLEHAH P17421213039

ARI SURYA AIRLANGGA P17421213030 LIYANTI ANGGRISKENI P17421214059

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KESEHATAN TERAPAN

PROGRAM STUDI S.Tr PROMOSI KESEHATAN

FEBRUARI 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan shalawat kepasa baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Demografi kelompok 3
yang berjudul “SURVEY PENDUDUK ANTAR SENSUS ( SUPAS )”

Makalah kelompok ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Demografi yang diberikan oleh Bapak Dimas Dwi Yoga Saputra, SST, M. Kes selaku dosen
mata kuliah Pengantar Demografi.

Ucapan terimakasih kami sampaikan Bapak Dimas Dwi Yoga Saputra, SST, M. Kes
selaku dosen mata kuliah Pengantar Demografi yang telah memberikan pengajaran kepada
kami, serta kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Namun, makalah Pengantar Demografi kelompok 3 mengenai Kepadatan penduduk


agraris ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 18 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4

A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 5

A. Penjelasan Sub Tema............................................................................................... 5


B. Sejarah Suevei Penduduk Antar Sensus Mulai Awal Sampai Akhir....................... 6
C. Pembeda Tahun Ketahun Survei Penduduk Antar Sensus..................................... 8
D. Item Data Yang Dikumpulkan Melalui Survei Penduduk Antar Sensus................. 9
E. Resume Singkat Hasil Tahun Terakhir Survei Penduduk Antar Sensus................. 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan.......................................................................................................….…10
B. Saran..................................................................................................................…… 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survei yang memiliki tijuan
utama yaitu mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu
sensus penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah empat kali melakukan SUPAS, yaitu
tahun 1976, 1985, 1995 dan 2005. SUPAS2015 merupakan SUPAS yang kelima yang
dilaksanakan BPS.
SUPAS mengumpulkan data kependudukan yang mencakup: keterangan pokok
penduduk, lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk,
ketenagakerjaan, perumahan dan keadaan tempat tinggal. Pada SUPAS2015,
ditambahkan informasi mengenai: migrasi keluar internasional, perubahan iklim, dan
disabilitas.
Dengan adanya survei sensus penduduk ini bermanfaat untuk Mengetahui
jumlah penduduk seluruhnya,mengetahui pertumbuhan penduduk,mengetahui persebaran
dan kepadatan penduduk.Mengetahuikomposisi penduduk,mengetahui besarnya
urbanisasi dan untuk merencanakan pembangunan bangsa dan negara.Oleh karena
itu,dengan adanya survei penduduk antar sensus maka kita dapat mengetahui
pertumbuhan penduduk,karena hal ini sangat penting untuk diketahui oleh suatu negara
agar bisa mengategorikan apakah wilayah tersebut termasuk wilayah yang
padat penduduk atau tidak.

1.1 Rumusan Masalah

1.Bagaiman sejarah awal hingga akhir tentang survei penduduk antar sensus?
2.Apa saja pembeda kegiatan survei penduduk antar sensus disetiap tahunnya?
3.Item apa saja yang dapat yang dapat dikumpulkan melalui survei penduduk antarsensus?
4.Bagaiman hasil survei penduduk antar sensus di tahun terakhir?

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah perkembangan survei penduduk antar sensus mulai awal hingga
akhir
2. Mengetahui perbedaan survei penduduk antar sensus disetiap tahunnya
3. Mengetahui apa saja yang diperoleh dengan survei penduduk antar sensus
4. Mengetahui hasil survei penduduk antar sensus ditahun terakhir

a.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan Sub Tema

Kegiatan sensus penduduk meliputi suatu proses keseluruhan dari pengumpulan,


pengolahan, penyajian, analisis dan penyebarluasan data kependudukan yang mencakup
antara lain: ciri-ciri demografi dan sosial ekonomi. Sumber data kependudukan yang lain
adalah registrasi penduduk dan survei kependudukan. Belum sempurnanya pelaksanaan
registrasi penduduk menyebabkan sensus penduduk menjadi sumber utama data tersebut.
Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Setelah Indonesia merdeka,
telah dilaksanakan empat kali sensus penduduk, yaitu Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980,
dan 1990. Sensus penduduk berikutnya baru akan dilaksanakan pada tahun 2000.
Perencanaan pembangunan sosial ekonomi perlu didukung oleh data yang akurat dan
terinci tentang jumlah, persebaran dan komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan kegiatannya. Dalam suasana pembangunan yang makin meningkat dewasa
ini, data kependudukan sebagai dasar perencanaan juga dibutuhkan dalam waktu yang makin
kerap, oleh sebab itu hasil sensus saja kurang dapat memenuhi keperluan. Untuk memperoleh
data antara dua sensus dilaksanakan survei-survei kependudukan, salah satunya adalah Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
SUPAS dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran lima, kecuali
pada tahun 1976. SUPAS95 adalah SUPAS yang ketiga kali dilaksanakan oleh BPS. Materi
pokok yang dicakup dalam SUPAS95 adalah fertilitas, mortalitas, dan migrasi, di samping
keterangan sosial ekonomi sebagai materi penunjang. Hal yang paling istimewa dalam
SUPAS95 adalah untuk pertama kali dilakukan pengumpulan data tentang urbanisasi di 6
kota besar, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Ujung Pandang. Hal ini
mengingat studi perpindahan penduduk (urbanisasi) masih jauh tertinggal dan langka,
sedangkan dampak dari perpindahan terhadap karakteristik penduduk dan masalah sosial
yang timbul tidak kalah penting kalau dibandingkan dengan dampak fertilitas dan mortalitas.
Dalam dua dekade terakhir ini, dirasakan bahwa urbanisasi yang terjadi di Indonesia kita
sangat pesat dan kecenderungan ini akan berjalan lebih cepat lagi di masa yang akan datang
dan dampaknya terhadap berbagai segi kehidupan di daerah kota akan makin besar.
Data yang dihasilkan dari SUPAS95 diharapkan dapat menjembatani kebutuhan data
kependudukan setelah Sensus Penduduk 1990 dan menjelang Sensus Penduduk 2000.
SUPAS95 bertujuan untuk:
1.Memperkirakan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
2. Mengetahui karakteristik migran.
3. Mendapatkan data penduduk secara rinci menurut jenis kelamin, golongan umur, status
perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, kegiatan, lapangan usaha, jenis pekerjaan,
jumlah anak yang dilahirkan ibu, perpindahan, dan keadaan tempat tinggal.

5
4. Memperoleh daftar rumah tangga untuk dasar pemilihan sampel rumah tangga
SUSENAS96.
- Cakupan Wilayah
SUPAS95 mencakup penduduk yang bertempat tinggal tetap, baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing pada wilayah pencacahan (wilcah) terpilih di seluruh Indonesia.
- Cara Pencacahan
Pencacahan penduduk pada kegiatan SUPAS95 dilakukan dengan cara de jure yaitu
mewawancarai penduduk di tempat mereka biasa tinggal (tempat yang telah dihuni 6 bulan
atau lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud menetap).

B. Sejarah Survey Penduduk Antar Sensus Mulai Awal Sampai Akhir


Sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia sebelum kemerdekaan pada
tahun 1815 dan selama 1815-1930. Selama 115 tahun tersebut, sudah dilakukan sebanyak 10
kali sensus penduduk. Dari 10 kegiatan sensus penduduk, hanya tiga periode yang
pelaksanaannya dinilai baik, yaitu pada tahun 1905, 1920, dan 1930. Dari ketiga periode ini,
hanya SP 1930 yang kualitas datanya cukup baik dan banyak digunakan sebagai referensi
dalam analisis kependudukan di Indonesia.
Pelaksanaan SP 1930 dipercayakan kepada Biro Pusay Statistik yang didirikan pada 1925.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) sensus penduduk dilakukan pada tingkat lokal,
tetapi semua dokumen hasil sensus penduduk ini hilang, kecualiu Provinsi Kalimantan Barat
dan Pulau Lombok.
Setelah Indonesia merdeka, telah dilaksanakan sensus penduduk sebanyak enam kali,
yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. SP 2020 menjadi pelaksanaan sensus
penduduk ke tujuh.
Berikut jadwal pelaksanaan sensus penduduk di Indonesia:
1. SP 1961 dilaksananakan Oktober 1961
2. SP 1971 dilaksanakan 20 September sampai 4 Oktober 1971
3. SP 1980 dilaksanakan 20 September sampai 30 Oktober 1980
4. SP 1990 dilaksanakan 15 September sampai 31 Oktober 1990
5. SP 2000 dilaksanakan 1-30 Juni 2000
6. SP 2010 dilaksanakan 1 Mei sampai 30 Juni 2010
7. SP 2020 dilaksanakan 15 Februari sampai 31 Maret 2020 untuk online dan 1-31 Juli 2020
untuk wawancara

6
- Cakupan wilayahSetelah kemerdekaan, cakupan wilayah dalam pelaksanaan sensus
penduduk berbeda-beda, sebagai berikut:
1. Sensus penduduk 1961
SP 1961 merupakan sensus pertama kali setelah Indonesia merdeka. Namun, saat itu Irian
Jaya (dulunya Irian Barat) dan Timor-Timur belum bergabung dengan Indonesia. Sehingga
kedua wilayah tersebut belum masuk dalam SP 1961. Hal yang sama untuk wilayah terpencil,
pulau kecil yang tak bisa dijangkau, serta beberapa suku terasing juga tidak masuk. Kendala
transportasi, komunikasi, dan keamana di daerah yang masih terisolasi menjadi sulit untuk
dilaksanakannya sensus penduduk. Hal itu membuat hasil SP 1961 belum bisa dikatakan
sebagai cerminan wilayah Indonesia.
2. Sensus penduduk 1971
Cakupan pada SP 1971 sudah semakin besar, terlebih setelah bergabungnya wilayah Irian
Jaya serta perkembangan transportasi dan komunikasi. Khusus di Provinsi Irian Jaya, karena
pertimbangan keamanan dan keterjangkauan wilayah hanya dilakukan pencacahan di daerah
perkotaan.
3. Sensus penduduk 1980
Cakupan wilayah pencacahan di SP 1980 semakin meluas, karena mencakup seluruh Provinsi
Irian Jaya baik kota maupun desa, serta bergabungnya Provinsi Timor-Timur khusunya
daerah yang aman.
4.Sensus Penduduk 1990
Sensus penduduk ke empat, yakni 1990 merupakan salah satu pencacahan penduduk dengan
cakupan wilayah paling luas dan lengkap. Hampir semua daerah terpencil, suku terasing,
pulau kecil, Irian Jaya, dan Timor-Timur dapat dilakukan pencacahan.
5.Sensus Penduduk 2000 dan 2010
Pada SP 2020 yang dikenal sebagai abad milenium, cakupan wilayah pencacahan di
Indonesia tidak lengkap seperti tahun sebelumnya. Hal ini karena Provinsi Timor-Timur
memutuskan untuk terpisah dengan Indonesia. Penduduk Timor-Timur yang mengungsi ke
wilayah Indonesia sebagai migran terpaksa tidak diketahui jumlahnya. Adanya berbagai
masalah yang dihadapi dalam hal cakupan wilayah, memberikan indikasi bahwa penggunaan
data SP 2000 harus berhatyi-hati karena ada pemisahan Timor Timur. Sehingga perlu ada
revisi penyusutan wilayah di Indonesia. Selanjutnya pada SP 2010 cakupan wilayahnya sudah
menggunakan data dengan adanya wilayah Timor-Timur dengan Indonesia dan lebih
mengandalkan kemajuan infrastruktur.
6.Sensus Penduduk 2020
Dilansir dari Badan Pusat Statistik, pada Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) cukup berbeda
dibandingkan sensus penduduk tahun sebelumnya. Selain meningkatkan infrastruktur untuk
menjangkau lokasi yang tertinggal, SP 2020 juga memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal
tersebut dengan memberikan sistem atau lama Sensus Penduduk Online atau sensus
penduduk mandiri. Di mana penduduk bisa mengumpulkan data penduduk secara online. SP
2020 dilaksanakan tentu untuk mendapatkan jumlah penduduk sesuai dengan domisili. Data
tersebut akan membantu pemerintah daerah dalam menyusun program-program

7
kependudukan dan sosial. SP 2020 juga menjadi langkah awal pemerintah untuk mewujudkan
satu data kependudukan Indonesia. Cakupan wilayah dalam SP 2020 adalah seluruh wilayah
Indonesia termasuk perwakilan Republik Indonesia yang ada di luar negeri atau teritorial
Indonesia beserta keluarga.

C. Pembeda Tahun Ketahun Survei Penduduk Antar Sensus


Perlu diketahui, Sensus Penduduk yang ketujuh sejak Indonesia merdeka akan
dilaksanakan pada 2020. Berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh berbagai pihak,
terutama Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam melaksanakan Sensus Penduduk 2020, BPS
melaksanakan tiga prinsip dasar ABC yaitu harus "accurate" (akurat) sehingga dapat
dijadikan "benchmark" (tolok ukur) karena memiliki cakupan yang "comprehensive"
(menyeluruh).
Pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia pertama kali diadakan pada masa kekuasaan
Inggris saat pemerintahan Thomas Stamford Raffles. Tetapi, pelaksanaan sensus tersebut
dilaksanakan hanya di Pulau Jawa saja. Sedangkan untuk pertama kalinya Sensus Penduduk
yang mencakup wilayah Indonesia dilaksanakan pada 1930.
Sensus Penduduk di Indonesia dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, pelaksanaannya
dilakukan pada tahun yang berakhiran nol. Tetapi, data Sensus Penduduk diperbarui setiap
lima tahun sekali melalui Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Pelaksanaan Sensus
Penduduk sejak Indonesia merdeka telah dilakukan pada tahun 1945, 1961, 1971, 1980,
1990, 2000, dan 2010.
Pelaksanaan Sensus Penduduk merupakan hal yang sangat penting. Sebab hasil Sensus
Penduduk akan melahirkan data kependudukan yang lengkap, akurat, terkini, dan
menyeluruh. Data hasil Sensus Penduduk nantinya akan menjadi database yang digunakan
pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan dalam masalah kependudukan. Pada umumnya
hasil Sensus Penduduk 2020 akan menampilkan kondisi demografi penduduk di Indonesia.
Data yang dikumpulkan BPS dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 akan dijamin
kerahasiannya. BPS tidak akan mempublikasikan nama dan alamat responden. Tetapi, BPS
akan mempublikasikan kondisi kependudukan di Indonesia secara agregat. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Pada Pasal 21 disebutkan
bahwa setiap penyelenggara kegiatan statistik wajib menjaga kerahasiaan keterangan yang
diperoleh dari responden. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir apabila ada
petugas sensus yang akan memberikan pertanyaan guna mendukung pelaksanaan sensus
tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi, BPS akan menerapkan inovasi-inovasi baru yang
akan diterapkan di Sensus Penduduk 2020. BPS akan menerapkan teknologi geospasial yang
digunakan sebagai kerangka induk dan mengumpulkan data. Selain itu, BPS dalam
mengumpulkan data juga menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI)
dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).
Mengingat pentingnya hasil Sensus Penduduk 2020, diharapkan masyarakat dapat
berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan sensus tersebut. Diharapkan data yang

8
diperoleh, dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama oleh pemerintah dalam mengambil
suatu kebijakan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia sebesar 237.641.326 jiwa.
D. Item Data yang Dikumpulkan Melalui Survey Penduduk Antar Sensus
Survei penduduk di Indonesia terbagi dalam empat jenis untuk mengetahui setiap data
yang diperlukan, yaitu:
1.Sensus penduduk
Informasi yang dikumpulkan dengan penghitungan lengkap. Misalnya nama, jenis kelamin,
dan umur. Sedangkan informasi yang lebih detail seperti hubungan dengan kepala rumah
tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, kelhairan, perpindahan, dan
informasi tentang kondisi rumah dikumpulkan dengan menggunakan penghitungan sampel.
2.Survei penduduk antar sensus
Informasi yang dikumpulkan dari survei ini adalah sensus penduduk menyangkut kelahiran
dan kematian dengan metode penghitungan sampel.
3.Survei Prevalensi Kontrasepsi, Demografi, dan Kesehatan Indonesia
Dalam survei ini, informasi tentang kelahiran, kematian, kesehatan, dan keluarga berencana
yang menjadi perhatian utama. Dengan memperhatikan kelahiran, survei ini mengumpulkan
informasi tentang latar belakang responden, sejarah kelahiran, preferensi kelahiran,
pemberian ASI, pengetahuan dan prkatek dari keluarga berencana, dan masih banyak lainnya.
Dalam survei Demografi dan Kesehatan Indoensia beberapa pertanyaan sudah ditambahkan,
seperti perhatian ibu, kesehatan dan imunisasi balita, bahkan informasi pengetahuan tentang
AIDS dan kematian ibu.
4.Registrasi penduduk
Informasi dikumpulkan dalam registrasi penduduk, seperti kelahiran, kematian, dan imigrasi
yang dilakukan individu atau rumah tangga yang dilaporkan pada perangkat desa.

E. Resume Singkat Hasil Tahun Terakhir Survei Penduduk Antar Sensus


Pada tanggal 21 Januari 2021 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei
penduduk 2020. Diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia per-September 2020 sebanyak
270,20 juta jiwa atau bertambah 32,56 juta jiwa dari survei penduduk 2010.Kontribusi
pertambahan penduduk paling besar disumbangkan Jawa Barat mencapai lebih dari 5,25 juta
jiwa, diikuti Jawa Tengah sebanyak 4,13 juta jiwa, dan Jawa Timur sebanyak 3,18 juta jiwa.
Namun secara keseluruhan, laju pertumbuhan penduduk mengalami perlambatan dari tahun
2010 sebesar 1,49% menjadi 1,25%.
Sebagaimana terungkap melalui hasil survei, penduduk Indonesia didominasi usia
produktif (15-64 tahun) dengan jumlah mencapai 191,08 juta jiwa (70,72%). Jumlah itu jauh
melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33%), dan
penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas) sebanyak 16,07 juta jiwa (5,95%).
Lebih lanjut, jumlah penduduk usia muda cenderung turun sebagai konsekuensi penurunan
total fertility rate yang merupakan dampak dari berhasilnya pengendalian kuantitas penduduk

9
melalui program keluarga berencana. Sedangkan jumlah penduduk lanjut usia cenderung
meningkat sebagai dampak peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dari
peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Diketahui rasio ketergantungan mencapai angka 41 yang bermakna bahwa setiap 100
penduduk usia produktif akan menanggung 41 penduduk usia nonproduktif. Rasio
ketergantungan tahun 2020 sebesar 41 itu juga merupakan yang terendah selama ini.
Hal itu menandakan bahwa kita sedang memasuki periode terbaik bonus demografi dan
melimpahnya penduduk usia produktif tentu harus dimanfaatkan bagi peningkatan
kesejahteraan penduduk. Ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk bagaimana
meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM menjadi lebih unggul dan berdaya saing

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Survei mengumpulkan data kependudukan yang mencakup keterangan pokok penduduk,
lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan,
perumahan dan keadaan tempat tinggal. Dengan adanya survei sensus penduduk ini
bermanfaat untuk Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya dan tambahan penduduk.
Kegiatan sensus penduduk meliputi suatu proses keseluruhan dari pengumpulan,
pengolahan, penyajian, analisis dan penyebarluasan data kependudukan yang mencakup
antara lain: ciri-ciri demografi dan perencanaan pembangunan sosial ekonomi.
Perencanaan pembangunan sosial ekonomi perlu didukung oleh data yang akurat dan
terinci tentang jumlah, persebaran dan komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan kegiatannya. Dalam suasana pembangunan yang makin meningkat dewasa
ini, data kependudukan sebagai dasar perencanaan juga dibutuhkan dalam waktu yang makin
kerap, oleh sebab itu hasil sensus saja kurang dapat memenuhi keperluan. Untuk memperoleh
data antara dua sensus dilaksanakan survei-survei kependudukan, salah satunya adalah Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
SUPAS 1945 Keterangan yang dikumpulkan dalam kegiatan tahap pertama adalah
mengenai jumlah anggota rumah tangga(art) menurut jumlah jenis kelamin, jumlah art 5
tahun yg lalau yg tinggal di kabupaten/kota lain, dan golongan pengeluaran rumah tangga.
SUPAS95 dirancang khusus untuk mndapatkan data statistik kependudukan yg terbnading
dengan hasil Sensus Penduduk 1990

10
B. Saran

Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh karena
biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau dan sudah
terdapat cabang dari instansi yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak
terdapat warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang masih tinggal di
daerah pedalaman hutan. Sehingga data yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab
itu perlunya perbaikan dari menejemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam
mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan data yang valid dari seluruh
daerah di Indonesia. Kepadatan penduduk masih menjadi masalah tetapi sekarang
menggunakan SIG untuk system inforasi gegrafis sehingga mempermudah peyajian data.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.rand.org/content/dam/rand/www/external/labor/bps/manualpdf/supas/
supas95pedomanpencacah.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/01/150000069/sejarah-perjalanan-sensus-
penduduk-di-indonesia?page=all
https://news.detik.com/kolom/d-4407171/10yearschallenge-sensus-penduduk-2020.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/140000869/pengertian-sensus-penduduk-
dan-data-sensus-indonesia?page=all#:~:text=Informasi%20yang%20dikumpulkan%20dari
%20survei,kematian%20dengan%20metode%20penghitungan%20sampel.&text=Dalam
%20survei%20ini%2C%20informasi%20tentang,berencana%20yang%20menjadi
%20perhatian%20utama
https://www.kemenkopmk.go.id/hasil-survei-penduduk-2020-peluang-indonesia-
maksimalkan-bonus-demografi

12

Anda mungkin juga menyukai