Disusun oleh:
KELOMPOK 3A KELOMPOK 3B
FEBRUARI 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan shalawat kepasa baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Demografi kelompok 3
yang berjudul “SURVEY PENDUDUK ANTAR SENSUS ( SUPAS )”
Makalah kelompok ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Demografi yang diberikan oleh Bapak Dimas Dwi Yoga Saputra, SST, M. Kes selaku dosen
mata kuliah Pengantar Demografi.
Ucapan terimakasih kami sampaikan Bapak Dimas Dwi Yoga Saputra, SST, M. Kes
selaku dosen mata kuliah Pengantar Demografi yang telah memberikan pengajaran kepada
kami, serta kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 5
A. Kesimpulan.......................................................................................................….…10
B. Saran..................................................................................................................…… 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survei yang memiliki tijuan
utama yaitu mengestimasi jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu
sensus penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah empat kali melakukan SUPAS, yaitu
tahun 1976, 1985, 1995 dan 2005. SUPAS2015 merupakan SUPAS yang kelima yang
dilaksanakan BPS.
SUPAS mengumpulkan data kependudukan yang mencakup: keterangan pokok
penduduk, lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk,
ketenagakerjaan, perumahan dan keadaan tempat tinggal. Pada SUPAS2015,
ditambahkan informasi mengenai: migrasi keluar internasional, perubahan iklim, dan
disabilitas.
Dengan adanya survei sensus penduduk ini bermanfaat untuk Mengetahui
jumlah penduduk seluruhnya,mengetahui pertumbuhan penduduk,mengetahui persebaran
dan kepadatan penduduk.Mengetahuikomposisi penduduk,mengetahui besarnya
urbanisasi dan untuk merencanakan pembangunan bangsa dan negara.Oleh karena
itu,dengan adanya survei penduduk antar sensus maka kita dapat mengetahui
pertumbuhan penduduk,karena hal ini sangat penting untuk diketahui oleh suatu negara
agar bisa mengategorikan apakah wilayah tersebut termasuk wilayah yang
padat penduduk atau tidak.
1.Bagaiman sejarah awal hingga akhir tentang survei penduduk antar sensus?
2.Apa saja pembeda kegiatan survei penduduk antar sensus disetiap tahunnya?
3.Item apa saja yang dapat yang dapat dikumpulkan melalui survei penduduk antarsensus?
4.Bagaiman hasil survei penduduk antar sensus di tahun terakhir?
1. Mengetahui sejarah perkembangan survei penduduk antar sensus mulai awal hingga
akhir
2. Mengetahui perbedaan survei penduduk antar sensus disetiap tahunnya
3. Mengetahui apa saja yang diperoleh dengan survei penduduk antar sensus
4. Mengetahui hasil survei penduduk antar sensus ditahun terakhir
a.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4. Memperoleh daftar rumah tangga untuk dasar pemilihan sampel rumah tangga
SUSENAS96.
- Cakupan Wilayah
SUPAS95 mencakup penduduk yang bertempat tinggal tetap, baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing pada wilayah pencacahan (wilcah) terpilih di seluruh Indonesia.
- Cara Pencacahan
Pencacahan penduduk pada kegiatan SUPAS95 dilakukan dengan cara de jure yaitu
mewawancarai penduduk di tempat mereka biasa tinggal (tempat yang telah dihuni 6 bulan
atau lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud menetap).
6
- Cakupan wilayahSetelah kemerdekaan, cakupan wilayah dalam pelaksanaan sensus
penduduk berbeda-beda, sebagai berikut:
1. Sensus penduduk 1961
SP 1961 merupakan sensus pertama kali setelah Indonesia merdeka. Namun, saat itu Irian
Jaya (dulunya Irian Barat) dan Timor-Timur belum bergabung dengan Indonesia. Sehingga
kedua wilayah tersebut belum masuk dalam SP 1961. Hal yang sama untuk wilayah terpencil,
pulau kecil yang tak bisa dijangkau, serta beberapa suku terasing juga tidak masuk. Kendala
transportasi, komunikasi, dan keamana di daerah yang masih terisolasi menjadi sulit untuk
dilaksanakannya sensus penduduk. Hal itu membuat hasil SP 1961 belum bisa dikatakan
sebagai cerminan wilayah Indonesia.
2. Sensus penduduk 1971
Cakupan pada SP 1971 sudah semakin besar, terlebih setelah bergabungnya wilayah Irian
Jaya serta perkembangan transportasi dan komunikasi. Khusus di Provinsi Irian Jaya, karena
pertimbangan keamanan dan keterjangkauan wilayah hanya dilakukan pencacahan di daerah
perkotaan.
3. Sensus penduduk 1980
Cakupan wilayah pencacahan di SP 1980 semakin meluas, karena mencakup seluruh Provinsi
Irian Jaya baik kota maupun desa, serta bergabungnya Provinsi Timor-Timur khusunya
daerah yang aman.
4.Sensus Penduduk 1990
Sensus penduduk ke empat, yakni 1990 merupakan salah satu pencacahan penduduk dengan
cakupan wilayah paling luas dan lengkap. Hampir semua daerah terpencil, suku terasing,
pulau kecil, Irian Jaya, dan Timor-Timur dapat dilakukan pencacahan.
5.Sensus Penduduk 2000 dan 2010
Pada SP 2020 yang dikenal sebagai abad milenium, cakupan wilayah pencacahan di
Indonesia tidak lengkap seperti tahun sebelumnya. Hal ini karena Provinsi Timor-Timur
memutuskan untuk terpisah dengan Indonesia. Penduduk Timor-Timur yang mengungsi ke
wilayah Indonesia sebagai migran terpaksa tidak diketahui jumlahnya. Adanya berbagai
masalah yang dihadapi dalam hal cakupan wilayah, memberikan indikasi bahwa penggunaan
data SP 2000 harus berhatyi-hati karena ada pemisahan Timor Timur. Sehingga perlu ada
revisi penyusutan wilayah di Indonesia. Selanjutnya pada SP 2010 cakupan wilayahnya sudah
menggunakan data dengan adanya wilayah Timor-Timur dengan Indonesia dan lebih
mengandalkan kemajuan infrastruktur.
6.Sensus Penduduk 2020
Dilansir dari Badan Pusat Statistik, pada Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) cukup berbeda
dibandingkan sensus penduduk tahun sebelumnya. Selain meningkatkan infrastruktur untuk
menjangkau lokasi yang tertinggal, SP 2020 juga memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal
tersebut dengan memberikan sistem atau lama Sensus Penduduk Online atau sensus
penduduk mandiri. Di mana penduduk bisa mengumpulkan data penduduk secara online. SP
2020 dilaksanakan tentu untuk mendapatkan jumlah penduduk sesuai dengan domisili. Data
tersebut akan membantu pemerintah daerah dalam menyusun program-program
7
kependudukan dan sosial. SP 2020 juga menjadi langkah awal pemerintah untuk mewujudkan
satu data kependudukan Indonesia. Cakupan wilayah dalam SP 2020 adalah seluruh wilayah
Indonesia termasuk perwakilan Republik Indonesia yang ada di luar negeri atau teritorial
Indonesia beserta keluarga.
8
diperoleh, dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama oleh pemerintah dalam mengambil
suatu kebijakan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia sebesar 237.641.326 jiwa.
D. Item Data yang Dikumpulkan Melalui Survey Penduduk Antar Sensus
Survei penduduk di Indonesia terbagi dalam empat jenis untuk mengetahui setiap data
yang diperlukan, yaitu:
1.Sensus penduduk
Informasi yang dikumpulkan dengan penghitungan lengkap. Misalnya nama, jenis kelamin,
dan umur. Sedangkan informasi yang lebih detail seperti hubungan dengan kepala rumah
tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, kelhairan, perpindahan, dan
informasi tentang kondisi rumah dikumpulkan dengan menggunakan penghitungan sampel.
2.Survei penduduk antar sensus
Informasi yang dikumpulkan dari survei ini adalah sensus penduduk menyangkut kelahiran
dan kematian dengan metode penghitungan sampel.
3.Survei Prevalensi Kontrasepsi, Demografi, dan Kesehatan Indonesia
Dalam survei ini, informasi tentang kelahiran, kematian, kesehatan, dan keluarga berencana
yang menjadi perhatian utama. Dengan memperhatikan kelahiran, survei ini mengumpulkan
informasi tentang latar belakang responden, sejarah kelahiran, preferensi kelahiran,
pemberian ASI, pengetahuan dan prkatek dari keluarga berencana, dan masih banyak lainnya.
Dalam survei Demografi dan Kesehatan Indoensia beberapa pertanyaan sudah ditambahkan,
seperti perhatian ibu, kesehatan dan imunisasi balita, bahkan informasi pengetahuan tentang
AIDS dan kematian ibu.
4.Registrasi penduduk
Informasi dikumpulkan dalam registrasi penduduk, seperti kelahiran, kematian, dan imigrasi
yang dilakukan individu atau rumah tangga yang dilaporkan pada perangkat desa.
9
melalui program keluarga berencana. Sedangkan jumlah penduduk lanjut usia cenderung
meningkat sebagai dampak peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dari
peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Diketahui rasio ketergantungan mencapai angka 41 yang bermakna bahwa setiap 100
penduduk usia produktif akan menanggung 41 penduduk usia nonproduktif. Rasio
ketergantungan tahun 2020 sebesar 41 itu juga merupakan yang terendah selama ini.
Hal itu menandakan bahwa kita sedang memasuki periode terbaik bonus demografi dan
melimpahnya penduduk usia produktif tentu harus dimanfaatkan bagi peningkatan
kesejahteraan penduduk. Ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk bagaimana
meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM menjadi lebih unggul dan berdaya saing
BAB III
A. Kesimpulan
Survei mengumpulkan data kependudukan yang mencakup keterangan pokok penduduk,
lansia, kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan,
perumahan dan keadaan tempat tinggal. Dengan adanya survei sensus penduduk ini
bermanfaat untuk Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya dan tambahan penduduk.
Kegiatan sensus penduduk meliputi suatu proses keseluruhan dari pengumpulan,
pengolahan, penyajian, analisis dan penyebarluasan data kependudukan yang mencakup
antara lain: ciri-ciri demografi dan perencanaan pembangunan sosial ekonomi.
Perencanaan pembangunan sosial ekonomi perlu didukung oleh data yang akurat dan
terinci tentang jumlah, persebaran dan komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan kegiatannya. Dalam suasana pembangunan yang makin meningkat dewasa
ini, data kependudukan sebagai dasar perencanaan juga dibutuhkan dalam waktu yang makin
kerap, oleh sebab itu hasil sensus saja kurang dapat memenuhi keperluan. Untuk memperoleh
data antara dua sensus dilaksanakan survei-survei kependudukan, salah satunya adalah Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
SUPAS 1945 Keterangan yang dikumpulkan dalam kegiatan tahap pertama adalah
mengenai jumlah anggota rumah tangga(art) menurut jumlah jenis kelamin, jumlah art 5
tahun yg lalau yg tinggal di kabupaten/kota lain, dan golongan pengeluaran rumah tangga.
SUPAS95 dirancang khusus untuk mndapatkan data statistik kependudukan yg terbnading
dengan hasil Sensus Penduduk 1990
10
B. Saran
Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh karena
biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau dan sudah
terdapat cabang dari instansi yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak
terdapat warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang masih tinggal di
daerah pedalaman hutan. Sehingga data yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab
itu perlunya perbaikan dari menejemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam
mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan data yang valid dari seluruh
daerah di Indonesia. Kepadatan penduduk masih menjadi masalah tetapi sekarang
menggunakan SIG untuk system inforasi gegrafis sehingga mempermudah peyajian data.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rand.org/content/dam/rand/www/external/labor/bps/manualpdf/supas/
supas95pedomanpencacah.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/01/150000069/sejarah-perjalanan-sensus-
penduduk-di-indonesia?page=all
https://news.detik.com/kolom/d-4407171/10yearschallenge-sensus-penduduk-2020.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/140000869/pengertian-sensus-penduduk-
dan-data-sensus-indonesia?page=all#:~:text=Informasi%20yang%20dikumpulkan%20dari
%20survei,kematian%20dengan%20metode%20penghitungan%20sampel.&text=Dalam
%20survei%20ini%2C%20informasi%20tentang,berencana%20yang%20menjadi
%20perhatian%20utama
https://www.kemenkopmk.go.id/hasil-survei-penduduk-2020-peluang-indonesia-
maksimalkan-bonus-demografi
12