Anda di halaman 1dari 11

PERANAN ILMU AKUNTANSI TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Peranan Ilmu

Akuntansi Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas bahasa

Indonesia. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Bapak Dr.La

Ino S.Pd. M. Hum selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini, serta

semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa

kami sebutkan satu persatu.

Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk

menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana peranan ilmu akuntansi

terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan

keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan

terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

                                                                            Kendari, 11 Januari 2021


DAFTAR ISI

Judul..........................................................................................................................i

Kata Pengantar........................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1Latar Belakang..............................................................................................1
1.2Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3Tujuan............................................................................................................3
1.4Manfaat

Bab II Daftar Pustaka


2.1Pengertian Akuntansi...................................................................................4
2.2Ilmu Pengetahuan dan Teknologi...............................................................8

Bab III Pembahasan


3.1Akuntansi sebagai Ilmu................................................................................12
3.1Akuntansi sebagai Teknologi.......................................................................12

Bab VI Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi seperti halnya ilmu-ilmu lainnya mengalami perjalanan panjang dalam


perkembangannya. Beberapa ahli mengemukakan bahwa catatan-catatan akuntansi telah
ada sejak peradaban kuno di Babilonia, Cina, Mesir dan Yunani. Pada saat itu catatan
akuntansi digunakan untuk memperhitungkan biaya-biaya buruh dan biaya-biaya bahan
yang digunakan untuk pembuatan bangunan seperti pembuatan piramit di Mesir.
Selanjutnya catatan-catatan akuntansi yang lebih berkembang lagi di temukan di Italia
tahun 1494, ketika itu seorang yang bernama Luca Pacioli memperkenalkan buku
“summa de arithmetica geometria, proportioni et proportionalita,” yang didalamnya
mencakup dua bab ‘de computis et scriptus’ yang menggambarkan pembukuan
berpasangan. Risalahnya mereflesikan praktik yang terjadi di Venesia dimana Pacioli
tidak menemukan metode berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang menjadi
praktik saat itu dan menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi
informasi yang tepat waktu pada pedagang tentang aset dan kewajibannya (Belkaoui,
2007).
Sejak saat itu akuntansi terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi
dan munculnya revolusi industri pada tahun 1776 yang ditandai dengan dilakukannya
produksi secara massal, sehingga kebutuhan akan akuntansi semakin meningkat, apalagi
dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis membuat manejer harus mampu
memperhitungkan biaya produksi dengan sebenarnya, bukan berdasarkan estimasi se
mata.
Perkembangan praktik akuntansi dengan double entry terus terjadi, tetapi
tidak diikuti berkembangnya teori akuntansi. Penulisan dan pemikiran tentang teori
akuntansi baru mulai tampak pada awal abad 20, ketika Paton dan Littleton pada tahun
1940 menerbitkan buku berjudul An Introduction to Corporate Accounting Standars.
Sampai saat ini perkembangan akuntansi sudah sangat luar biasa seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Meskipun praktik akuntansi telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat dan memuaskan pihak penggunanya, namun di tingkat
akademik masih terjadi perdebatan kemana seharusnya akuntansi itu dikelompokkan.
Sampai saat ini belum ada definisi autoritatif yang cukup umum untuk dapat menjelaskan
apa sebenarnya akuntansi itu. Oleh karena itu banyak definisi yang diajukan oleh para
ahli dalam buku teks dan artikel dalam jurnal ilmiah tentang pengertian akuntansi.
Jika dilihat dari pengertiannya, istilah akuntansi telah mengalami beberapa perubahan,
pada awalnya akuntansi dikatakan sebagai seni. Namun Starling (1975) mengatakan
bahwa akuntansi adalah ilmu bukan seni, karena seni tidak dapat memecahkan masalah-
masalah akuntansi yang ada. Namun Stamp (1981) dan Baccouche (1992) dengan
berbagai alasan secara tegas mengatakan bahwa akuntansi bukanlah suatu ilmu. Bahkan
beberapa orang ahli juga mengatakan bahwa akuntansi bukanlah suatu seni maupun ilmu,
tetapi akuntansi adalah teknologi, karena menurut mereka akuntansi merupakan bagian
dari praktik, sehingga jika akuntansi dianggap sebagai ilmu maka untuk bisa dipakai
untuk mempengaruhi sosial tertentu harus terlebih dahulu diolah menjadi teknologi
(Littleton, 1974; Sudibyo, 1987; Gaffikin, 1991dan Suwardjono, 2005).
Berdasarkan perjalanan panjang akuntansi dan perdebatan-perdebatan kemana
akuntansi seharusnya dikelompokkan tersebut di atas, maka paper ini berusaha
menjelaskan apakah akuntansi merupakan ilmu atau teknologi yang dikaji secara filosofi.
Pembahasan diawali dengan pengertian akuntansi, akuntansi sebagai akuntansi sebagai
ilmu, akuntansi sebagai teknologi dan simpulan

Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 dalam Work dan Tearney
(1997) akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar
berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi-dalam membuat pilihan-pilihan yang
nalar diantara berbagai alternatif arah tindakan.
Grady (1965), mendefinisikan akuntansi: Accounting is the body of knowledge

and fuctions concerned with systematic originating, autenticating, recording, classifying,

summarizing, analizing, interpreting, and supplying of dependable and significant

information covering transactions and events which are, in part at least, of a financial

caracter, required for the management and operation of an entity and for reports that

have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities.”

Menurut Suwardjono (2005); akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang


mempelajari perekayasaan (teknologi) penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara
penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Dua definisi terakhir yang di berikan oleh Grady (1965) dan Suwardjono (2005)
jelas sekali membedakan akuntansi dari sudut pandang yang berbeda yaitu sebagai ilmu
dan teknologi. Atas dasar kedua pengertian itulah paper ini mencoba mendalami dan
menganalisis secara filosofis sehingga diketahui dimana sebenarnya posisi akuntansi itu
berada dan bagaimana peranan akuntansi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2 rumusan masalah

1. Apakah akuntansi sebagai ilmu

2. Apakah akuntansi sebagai teknologi

3. Bagaimana peranan ilmu akuntansi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi

1.3 tujuan

1. Untuk mengetahui dimana sebenarnya posisi akuntansi itu berada

2. Untuk mengetahui peranan ilmu akuntansi terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi

1.4 Manfaat

Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai akuntansi hingga di

harapkan mampu memberikan konstribusi dan refrensi untuk menjelaskan peranan


akuntansi sebagai sebuah ilmu atau sebagai sebuah teknologi dan peranan ilmu akuntansi

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi menghasilkan


informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan
kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Secara umum, akuntansi dapat diartikan
sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Selain itu, ada juga pengertian
akuntansi menurut beberapa ahli yaitu Surwadjono (2015:10) menyatakan bahwa:

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat yang mempelajari perekayasaan

penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu

lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada

pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

ekonomik.

Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai:
Proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,

penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi)

yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit

organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi

pihak yang berkepentingan.

Menurut Walter (2012:3) pengertian akuntansi adalah sebagai berikut:


“Akuntansi merupakan suatu sistem informasi, yang mengukur aktivitas bisnis,

memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil

keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis”.

Selanjutnya, menurut Rudianto (2010:10), “Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan,


menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat,
meringkas, dan melaporkan aktivitas/transaksi
suatu badan usaha dalam bentuk informasi keuangan”.

Menurut James M Reeve, dkk (2013:9) pengertian akuntansi adalah sebagai


berikut:
“Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para
pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi perusahaan. Selain
itu akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak lain yang berkepentingan
dalam menilai kinerja perusahaan”.

Sedangkan menurut Warren, dkk (2014:3) “Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem
informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi akuntansi


adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasikan, mencatat dan
menyajikan informasi yang diberikan organisasi melalui laporan keuangan dengan
tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi suatu organisasi.

2.2 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H merupakan upaya
pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis
menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu
sedangkan tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah praktis.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh


pengetahuan yang disusun sebagai berikut:

1. Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan,
sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan
kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan
2. Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan
3. Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.

Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari
pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan
pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli :

1. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide,


metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat
tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
2. Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi
dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan
atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.
3. Menurut Jaques Ellul memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang
secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia”. Pengertian teknologi secara umum adalah:

1. proses yang meningkatkan nilai tambah


2. produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja
3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan
digunakam
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Akuntansi Sebagai Ilmu

Akuntansi yang kita pelajari sampai saat ini, diklasifikasikan sebagai bagian dari ilmu
sosial. Muncul banyak pertanyaan apakah sebenarnya ilmu tersebut, ada berapa klasifikasi
ilmu, apakah akuntansi cocok dikatakan sebagai sebuah ilmu dalam artian ilmu pengetahuan
murni, kenapa disebut dengan sebutan teori akuntansi. Sebelum membahas apa itu ilmu, mari
kita telaah terlebih dahulu beberapa definisi dari akuntansi itu sendiri. Apabila kita perhatikan
telah banyak sekali definisi akuntansi yang diajukan oleh para ahli dan lembaga-lembaga
terkait, di antaranya:

-          Defenisi menurut Accounting Principle Board (APB) dalam Statement No. 4 disebutkan:

Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya adalah untuk
memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat finansial, tentang entitas-
entitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan logis di antara tindakan-tindakan
alternatif.

-          American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Accounting


Terminology          Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara


yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta
penafsiran hasil-hasilnya.

-          Paul Grady dalam ARS No. 7, AICPA, 1965, mendefenisikan:

Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yang secara
sistematik, orisinal dan autentik, mencatat, mengklasiflkasikan, memproses,
mengikhtisarkan, menganalisis, menginterpretasikan seluruh transaksi dan kejadian
serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka
menyediakan informasi yang berarti yang dibutuhkan manajemen sebagai laporan
dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.

-          Kieso and Weygandt, menyatakan:
 Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan
mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan.

Dari deflnisi-definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa defmisi yang pertama menekankan
pada akuntansi sebagai alat (tools) untuk penyediaan informasi. Definisi yang kedua
menekankan pada akuntansi sebagai seni untuk rnencatat, mengelompokkan dan
mengikhtisarkan, sampai pada seni menafsirkan hasil dari transaksi keuangan. Sementara
deiinisi akuntansi yang ketiga, penekanannya sebagai body of knowledge atau seperangkat
pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang menghasilkan konsep, prinsip,
standar, prosedur, teknik dalam rangka menyediakan informasi yang berarti, sebagai
pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan definisi yang terakhir, penekanannya sebagai
sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian ekonomi atau transaksi-
transaksi bisnis dari satu kesatuan usaha, sedemikian rupa melalui pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengkomunikasian hasilnya (output) berupa
informasi kepada pihak internal dan eksternal. Jadi kalau diperhatikan dari definisi tadi
sebenarnya akuntansi dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge).

Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari ilmu


(science), Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat
dikategorikan kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan ilmiah), atau ilmu.
Untuk mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian ilmu murni masih memerlukan
penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Memang akuntansi belum dapat dikategorikan
sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah pula semata-
mata sebagai pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara
mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetetapi di dalamnya terdapat
konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan dari suatu proses
pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.

3.2 Akuntansi Sebagai Teknologi

Organization for Economic Cooperation and Development/OECD (1981)


mendefinisikan teknologi sebagai: “The body of knowledge that is applicable to the
production of good. In its use the term technology has a broader meaning and its use is not
limited in physical engineering. While technology is generally embodied in tangible produvts,
it may be also manifested in the form of skill, a practice or even a ‘technology culture’ which
finally becomes so diffuse that it is no longer noticed. Technologi is, in fact, the use of
scientific knowledge by a given society at a given moment to resolve concrete problems
facing its development, drawing mainly on the means at its disposal, in accordance with its
culture and scale of value”

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa teknologi merupakan


seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (barang) yang bermanfaat, dan
merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam lingkungan tertentu dan untuk
mencapai tujuan tertentu, sehingga teknologi bermuatan budaya dan nilai dimana
teknologi tersebut dikembangkan.
Akuntansi sebagai teknologi pada mulanya dikemukakan oleh Littleton dalam
Stucture of Accounting Theory yang dikeluarkan oleh American Accounting
Association (1974), yang menyatakan bahwa akuntansi adalah teknologi, setelah
berkembang berlahan-lahan, akhirnya menjadi suatu perbaikan instrumen bagi
pengendalian manajemen dalam kepentingan efisiensi dan profit. Lebih lanjut
Littleton juga mengatakan: “Accounting is a technology, a modified statistical
technology. The details of a technical methodology are prescribed by and at the same
time are limited by its objectives, major or minor. Those who use accounting
intimately and those who teach its intricacies develop a keen awareness of the service
this technology can be made to render, and experience an increasing appreciation of
the interrelation of objective and methods.”
Kemudian berhubungan dengan akuntansi sebagai teknologi, Sudibyo (1987)
menegaskan bahwa seni dan sain bukan merupakan dua kutup yang kontinum. Kutup yang
dimaksud adalah status atau klasifikasi (kelas) seperangkat pengetahuan dalam taksonomi
atau pohon pengetahuan. Karena kedua kutub tersebut bukan suatu kontinum, maka tidak
selayaknya akuntansi dipandang sebagai gabungan antara seni dan sain, maka kutub yang
masih terbuka untuk mengklasifikasi status akuntansi adalah teknologi, sehingga Sudibyo
mengatakan bahwa akuntansi adalah teknologi. Karena dengan mengenali karakteristik
akuntansi, seperangkat pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih merupakan suatu teknologi
(paling tidak teknologi lunak) dan oleh karenanya harus dikembangkan sesuai dengan sifat
teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan
sosial tertentu. Dengan demikian akuntansi dapat dimasukan dalam pengetahuan teknologi.
Selanjutnya Sudibyo (1987), menegaskan bahwa karena akuntansi masuk dalam bidang
pengetahuan teknologi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “rekayasa akuntansi dan
pengendalian keuangan.” Sudibyo juga menjelaskan bahwa sebagai teknologi, maka
akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang dikembangkan dalam
disiplin ilmu yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus mengembangkan teori
tersendiri.
Gaffikin (1991), sangat mendukung gagasan bahwa akuntansi merupakan
teknologi yang sangat berbeda dengan ilmu, walaupun akuntansi tidak harus
merupakan ilmu, tapi ilmu dapat dimanfaatkan dalam akuntansi untuk menciptakan
sesuatu dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomik. Akuntansi dirancang untuk
memperlancar kegiatan ekonomik dan oleh karenanya akuntansi berfungsi sebagai
teknologi untuk kepentingan (kebijakan) politik.

BAB VI

PEMUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian ini dapat di tarik kesimpulan bahwa akuntansi belum dapat
dikategorikan sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah
pula semata-mata sebagai pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang
bagaimana cara mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetetapi di
dalamnya terdapat konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan
dari suatu proses pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.
Sehingga teori akuntansi memiliki peranan terhadap ilmu pengetahuan karena di dalamnya
terdapat pengukuran dan penjabaran secara ilmiah yang dapat memberikan kepastian
informasi kuantitaif, khususnya yang bersifat keuangan.
Peranan akuntansi terhadap teknologi itu dapat menyediakan berbagai informasi dan
jawaban yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan yang saat ini di
permudah dengan adanya teknologi. Namun menurut Sudibyo (1987), bahwa akuntansi
masuk dalam bidang pengetahuan teknologi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
“rekayasa akuntansi dan pengendalian keuangan.” Sudibyo juga menjelaskan bahwa sebagai
teknologi, maka akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang
dikembangkan dalam disiplin ilmu yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus
mengembangkan teori tersendiri. Sehingga dapat di katakatan bahwa akuntansi merupakan
teknologi itu sendiri.
Meskipun masih terjadi perdebatan antara akuntansi sebagai ilmu pengetahuan
dan akuntansi sebagai teknologi, maka jalan tengah yang mungkin ditempuh dalam
menjembatani antara akuntansi sebagai ilmu dengan akuntansi sebagai teknologi
adalah dari sudut pandang bahwa akuntansi adalah merupakan ilmu terapan (applied
science), dan teknologi merupakan ilmu terapan yang dimaksud.

4.2 Saran

Untuk kesempurnaan dan tercapainya luaran dari karya ini, penulis merekomendasikan beberapa
saran diantaranya:

1. Mengadakan penelitian yang lebih dalam mengenai akuntansi untuk dapat memberikan
pengertian secara ilmiah dimana sebenarnya posisi akuntansi itu berada
2. Mengimplementasikan teori akuntansi secara nyata untuk lebih mengetahui peranan
akuntansi dalam kehidupan nyata

Anda mungkin juga menyukai