1. DS : Agen pencidera fisik Nyeri akut Pasien mengatakan nyeri saat luka belum dibersihkan dan ganti verban, dengan skala 8terasa seperti terbakar dan terstusuk disekitar luka bahkan sampai tidak bisa tidur bila nyeri sedang timbul DO : Ku sedang Kesadaran : composmetis Pasien tampak meringis skala nyeri 8 dan mengeluh nyeri TD : 134/92mmHg N: 103 x/i RR : 20x/i 2. DS : Kerusakan perfusi Gangguan integritas Pasien mengatakan ada luka pada perifer kulit telapak dan punggung kaki kiri, awal mula hanya kulit mati tetapi oleh pasien dipotong menggunakan penggunting kuku kemudian timbul luka sudah dibawa ke klinik tetapi tidak kunjung sembuh DO : Tampak luka kronispada telapak dan punggung kaki kiri pasien eksudat seperti susu berwarna kuning berjumlah sedikit bau tercium saat perawat memasuki kamar rawat pasien - tidak ada goa - ukuran luka P 24 cm x L 18 cm x D 1 cm. - luka stadium 4 - dasar luka berwarna merah 25%, kuning 65%, hitam 10% - tepi luka berwarna putih pucat dan menyatu dengan dasar luka - kulit sekitar luka tampak merah kehitaman dan terdapat edema 3. DS : Kerusakan integritas Resiko infeksi Pasien mengatakan nyeri disekitar luka kulit dengan skala 8 sampai tidak bisa tidur dan luka tak kunjung sembuh DO : Terdapat eksudat seperti susu berwarna kuning dan bau tercium saat perawat membuka pintu kamar rawat pasien - Dasar luka merah 25%, kuning 65%, hitam 10% - Kulit sekitar luka merah kehitaman dan terdapat edema
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencidera fisik
2. Gangguan integritas kulit b.d kerusakan perfusi perifer 3. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit Intervensi
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri kaut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Keperawatan Manajemen nyeri 1 x24 jam diharapkan nyeri menurun pencidera fisik Observasi : KH : Tingkat nyeri menurun • Identifikasi identifikasi lokasi, Penyembuhan luka membaik karakteristik, durasi, frekuensi, Tingkat cidera menurun kualitas,intensitas nyeri • Identifikasi skala nyeri Terapeutik : • Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Edukasi: • Jelaskan penyebab dan periode dan pemicu nyeri Kolaborasi • Kolaborasi pemberian analgetik
Edukasi teknik nafas dalam
Observasi : • Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik : • Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan Edukasi: • Jelaskan tujuan dan mamafaat teknik nafas dalam • Jelaskan prosedur teknik nafas dalam 2. Gangguan integritas Tujuan : PERAWATAN LUKA Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi : kulit b.d kerusakan selama...x24 jam diharpkan gangguan integritas - Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, perfusi perifer kulit teratasi warna, ukuran, bau) Kriteria Hasil : - Monitor tanda-tanda infeksi - Elastisitas meningkat Terapeutik : - Hidrasi meningkat - Lepaskan balutan dan plester secara - Perfusi jaringan meningkat perlahan - Kerusakan jaringan menurun - Cukur rambut didaerah luka, jika perlu - Kerusakan lapisan kulit menurun - Bersihkan dengan cairan NaCl atau - Nyeri menurun pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan - Perdarahan menurun - Bersihkan jaringan nekrotik - Nekrosis menurun - Bersihkan salep yang sesuai ke kulit/lesi, - Suhu kulit membaik jika perlu - Pasang balutan sesuai jenis luka - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka - Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase - Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau kondisi pasien - Berikan suplemen vitamin dan mineral. (mis. Vit. A, Vit. C, Zinc, Asam amino), sesuai kebutuhan - Berikan terapi TENS Edukasi : - Jelaskan tanda dan gejala infeksi - Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein - Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri Kolaborasi : - Kolaborasi prosedur debridement (mis. Enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu - Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu 3. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tintdakan keperawatan Pengcegahan Infeksi Observasi selama 1x 24 jam maka tingkat infeksi kerusakan integritas - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan menurun kulit KH : sistematik Tingkat nyeri menurun Terapetik Integritas kulit dan jaringan membaik - Berikan perawatan kulit pada area edema Kontrol resiko meningkat - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien Edukasi • Jelaskan tanda dan gejala infeksi • Ajarkan cara memeriksa kondisi luka Kolaborasi • Kolaborasi pemberian analgetik Implementasi & Evaluasi
Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan 27/02/22 Nyeri akut b.d agen • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan setelah di bersihkan durasi, frekuensi, kualitas,intensitas pencidera fisik luka dan diganti verban nyeri berkutang nyeri • Mengidentifikasi dan terasa lebih nyaman serta sudah bisa skala nyeri: tidur nyeri sekarang skala 4 O : Ku : sedang Kes : CM • Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Meringis berkurang, jeluhan nyeri • Menjelaskan penyebab dan periode berkurang, keluhan sulit tidur berkurang, dan pemicu nyeri skala nyeri 4 , TD : 120/90 mmHg • Melakukan kolaborasi pemberian Mengidentifikasi nyeri, mengajarkan analgetik teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri, melakukan kolaborasi pemberian analgetik A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan sesuai RAK 27/02/22 Gangguan integritas • memonitor karakteristik luka (mis.Drainase, S : pasien mengatakan lenih nyaman warna, ukuran, bau) kulit b.d kerusakan • memonitor tanda-tanda infeksi setelah diganti pervan dan di bersihkan perfusi perifer • melepaskan balutan dan plester secara lukanya perlahan • membersihkan dengan cairan NaCl O : Ku : sedang Kes : CM • membersihkan jaringan nekrotik Pasien tampak lebih nyaman • memberikan salep/obat yang sesuai ke • ulkus diabetikum stadium 4 dengan kulit/luka • memasang balutan sesuai jenis luka ukuran 24 cm x 18 cm x 1 cm tidak • mempertahankan teknik steril saat ada goa melakukan perawatan luka • mengganti balutan sesuai jumlah eksudat • terdapat eksudat sedikit spertu susu dan drainase berwarna kekuningan tercium saat • menjelaskan tanda dan gejala infeksi • menganjurkan mengkonsumsi makanan pintu kamar pasien di buka tinggi kalori dan protein • tepi luka menyatu dengan dasar luka • melakukan kolaborasi pemberian antibiotik berwarna putih pucat • kulit sekitar luka merah kehitaman dan terdapat edema • dasar luka merah 25%, kuning 65%, hitam 10% • factor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka : diabetes, usia, nutrisi buruk, penyakit vaskuler perifer, infeksi. Melakukan perawatan luka dan mengganti vervan sesuai jenis luka, mempertahankan teknik aseptic , menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada pasien dan keluarga, menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan sesuai dengan RAK 27/02/22 Resiko infeksi b.d • memonitor tanda dan gejala infeksi lokal S : pasien mengatakan masih nyeri tetapi dan sistematik kerusakan integritas sudah berkurang setelah di bersihkan • memberikan perawatan kulit pada area kulit edema dan luka lukanya dan di ganti verban sudah bisa • mencuci tangan sebelum dan sesudah tidur kontak dengan pasien dan lingkungan pasien • menjelaskan tanda dan gejala infeksi O : Ku : sedang merigis berkurang • mengajarkan cara memeriksa kondisi luka • melakukan kolaborasi pemberian analgetik tepi luka menyatu dengan luka berwarna putiih pucat eksudat sedikit seperti susu berwarna kuning. Saat melakukan tindakan mempertahankan teknik aseptic, menerapkan five moment. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi.