Di susun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilllah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa
karena rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “PENYULIT DAN KOMPLIKASI NEONATUS, BAYI, BALITA
DAN ANAK PRASEKOLAH”.
Dalam menyusun makalah ini, kami tidak dapat lepas dari kesalahan
namun berkat dorongan, didikan, dan bimbingan dari semua pihak, maka
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami sebagai penyusun
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Satiani Dalle, M.Keb selaku
dosen Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................5
C Tujuan
Penulisan........................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
1.Atresia Ani....................................................................................8
2.Hirscpring.....................................................................................9
3.Obstruksi Biliaris..........................................................................10
4.Omfalokel.....................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................12
B. Saran...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu saja ingin mempunyai anak yang sehat, baik secara
fisik maupun psikis. Namun pada kenyataaannya ada beberapa kondisi
yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan cacat bawaan atau kelainan
kongenital, diantaranya : labioskizis dan palatoskizis, Etresia Esophagus,
Atresia Rekti dan Anus, Hirschprung, Obstruksi Billiaris dan Omphalochele,
Diafragmatika, Atresia Duodeni, Menimgokel, Meningokel Ensefalokel,
Hidroshefalus, Fimosis, Hipospadia< dan Kelainan Metabolisme Dan
Endoktrin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
4
3.Untuk mengetahui obstruksi biliaris
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Atresia ani adalah kelainan kongenital anus dimana anus tiidak mempunyai
lubang untuuk mengeluarkan feses karena terjadi gangguan pemisahan
kloaka yang terjadi saat kehamilan. Atresia ani atau anus inperforata
disebut sebagai malformasi anorektal, adalah suatu kelainan kongenital
tanpa anus atau dengan anus tidak sempurna, termasuk agenesis ani,
agenesis rekti dan atresia rekti. Insiden 1 : 5000 kelahiran yang dapat
muncul sebagai penyakit tersering yang merupakan sindrom VACTRERL
(Vertebrata, Anal, Cardial, Esofagial, Renal, Limb)
2. Faktor penyebab
Etiologi :
5
b. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12
minggu / 3 bulan
Patofisiologi :
6
a. Anal Stenosis
Stenosis ani merupakan suatu keadaan dimana lumen anus menyempit, ini
karena kurangnya koontraktilitas, disebabkan tidak adanya/atau
berkurangnya sel ganglion parasimpatik dari plexus aurbach dan meissner
dalam lapisan dinding usus. Sehingga akan terjadi hipertropi dan distensi
yang berlebihan pada kolon, yang lebih proksimal, pada daerah distal
terutama anus terjadi penyempitan karena daerah anus posisinya terhimpit
oleh pelvis. Sebenarnya stenosis ani merupakan penyakit hischprung atau
mega kolon yang bersegmen pendek, yaitu mulai dari sfinter anus sampai
sigmoid, sedangkan yang bersegmen panjang melebihi kolon sigmoid
sampai usus halus merupakan tindakan infasif dengan tujuan membuat
anus buatan, dimasukan untuk menjamin kelancaran pasase usus dan
mencegah penyulit-penyulit yang tidak di inginkan seperti enterokolitis,
peritonitis dan sepsis. (Darmawan Kartono, 95)
b. Membranosus atresia
c. Anal agenesis
Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum
dengan anus.
d. Rectal atresia
1) Tanda dan gejala dari atresia ani ini antara lain adalah : mekonium
tidak keluar dalam waktu 24 – 48 jam setelah lahir.
3) Perut menggembung
4) Muntah
7
6) Tidak adanya anus, dengan ada/tidak adanya fistula
5. Manifestasi Klinis
6. Penatalaksanaan
· Penanganan medis
8
diberitahukan perawatan anus buatan dalam menjaga kebersihan untuk
mencegah infeksi serta memperhatikan kesehatan bayi.
2) Hirschprung
1. Pengertian
Hirscprung adalah kelainan bawaan berupa obstruksi usus akibat dari tidak
adanya sel-sel ganglion parasimpatik pada dinding saluran intestinal
lapisan submukosa, dan biasa terjadi pada colon bagian distal (Fitri
Purwanto, 2001)
2. Etiologi
9
Penyakit ini disebabkan aganglionosis meissner dan aurbacth dalam
lapisan dinding usus, mulai dari sfinter ani internus ke arah proksimal, 70%
terbatas di daerah rektosigmoid, 10% sampai seluruh kolon dan sekitarnya
5% dapat mengenai seluruh usus dan pilorus. Adapun yang menjadi
penyebab hirsprung atau mega kolon kongenital adalah di duga karena
terjadi faktor genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan down
syndrome, kegagalan sel neural pada masa emrio dalam dinding usus,
gagal eksistensi, kranio kaudal pada mientrik dan submukosa pada dinding
plexus. Dalam keadaan normal bahan makanan yang dicerna bisa berjalan
disepanjang usus karena adanya kontraksi ritmis dari otot-otot yang
melapisi usus (kontraksi ritmis ini di sebut gerakan peristaltik). Kontraksi
dirangsang oleh sekumpulan syaraf yang disebut ganglion yang terletak di
bawah lapisan otot. Sedangkan menurut (Aniel, 2001) penyebab hirsprung
tidak diketahui, tetapi ada hubungan dengan kondisi genetik mutasi pada
ret proto-onkogen telah dikaitkan dengan neoplasia endokrin 2A atau 2B
pada penyakit Hirscprung familiar (Edery, 1994). gen lain yang
berhubungan dengan penyakit hirscprung termasuk sel neurotrofik glial
yang diturunkan dari faktor gen endhotelin-B, dan gen endhotelin-3
(Marches, 2008). penyakit Hirscprung juga terkait dengan down syndrome
sekitar 5-15% dari penyakit Hirschprung juga memiliki trisomi 21. (Rogers,
2001).
3. Manifestasi Klinik
· Gangguan pertumbuhan
10
o Obstruksi total saat lahir dengan muntah, distensi abdomen dan
ketiadaan evaluai mekonium
o Masa neonaatal :
3) Enggen minum
4) Diestensi abdomen
1) Konstipasi
2) Diare berulang
4) Distersia abdomen
5) Gagal tumbuh
4. Tipe hirschprung
11
· Segmen pendek
· Segmen panjang
5. Patofisiologis
6. Pengobatan
12
Jika terjadi perforasi ( perlubangan usus) atau enterokolitis, di berikan
antibiotik.
Secara klinis menurut dokter, bagian usus yang tidak ada persyarafannya
ini harus di busng lewat oprasi. Oprasi biasanya di lakukan dua kali. Yang
pertama adalah pembuangan usus yang tidak ada persyarafannya. Kedua,
kalau usus bisa di tarik ke bawah, langsung di sambung ke anus. Kalau
trenyata usus belum bisa di tarik, maka di lakukan oprasi pada dindidng
perut, yang di sebut dengan kolostomi, yaitu di buat lubang ke dinding
perut. Jadi bayi akan BAB lewat lubang tersebut.
1. Pengertian
13
0bstruksi billiaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu
tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan (Ngastiyaj, 2005).
14
sekitar umbilicus, benjolan dan dibungkus dalam suatu kantong (Markum,
AH. 1991. Ilmu Kesehatan Anak hal. 245-246)
2. Etiologi
· Batu empedu
2) Penyebab omphalocele
15
· Kegagalan kembalinya usus kedalam abdomen dalam 10-12 minggu
yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah
kebagian tengah dan menatapnya the body stalk selama gestasi 12
minggu.
3. Manifestasi klinis
Gejala mulai terlihat pada akhir minggu pertama yakni ditandai dengan bayi
ikterus. Selain ikterus, feses bayi berwarna putih agak keabu-abuan dan
terlihat seperti dempul. Urine menjadi lebih tua karena mengandung
urobilinologi.
4. Pemeriksaan Penunjang
1) Obstuksi billiaris
16
· Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan bilirubin)
· Breath Tes
· USG
· Skreening hati
· Koleskinigrafi
· CT-Scan
· Kolangiografi operatif
· MRI
2) Omphalochele
· Pemeriksaan Fisik
· Pemeriksaan Laboraturium
· Pemerikasaan Radiology
5. Penatalaksanaan
1) Obstruksi Billiaris
17
aliran empedu. Tindakan tersebt dapar berupa tiindakan pembedahan
misalnya pengangkatan batu atau reseksi tumor.
2) Omphalochele
Perawatan secara :
b. Kantong ompalokel ditutup kassa steril dan ditetesi NaCl 0,9%. Jika
perlu ditutup dengan lapisan silo yang dikecilkan secara bertahap.
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
19
Kelainan kongenital yang cukup berat merupakan penyebab utama
kematian bayi dalam bulan pertama kehidupannya. Hal ini merupakan
seleksi alam terhadap kelaangsungan hidup bayi yang baru saja dilahirkan.
Setiap orang tua tentu saja ingin mempunyai anak yang sehat, baik secara
fisik maupun psikis. Namun pada kenyataaannya ada beberapa kondisi
yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan cacat bawaan atau kelainan
kongenital, diantaranya : labioskizis dan palatoskizis, Etresia Esophagus,
Atresia Rekti dan Anus, Hirschprung, Obstruksi Billiaris dan Omphalochele,
Diafragmatika, Atresia Duodeni, Menimgokel, Meningokel Ensefalokel,
Hidroshefalus, Fimosis, Hipospadia< dan Kelainan Metabolisme Dan
Endoktrin.
2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
20
Sumber : Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah (Vidia Atika Manggiasih, SST, S.Psi, M.Kes dan Pongki
Jaya, S.Kep, Ns< M.Kes)
Sumber: Buku Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita (Ai Yeyeh Rukiyah,
S,Si.T, MKM dan Lia Yulianti, Am.Keb, MKM)
21