Makalah Psikologi Agama Kelompok 1
Makalah Psikologi Agama Kelompok 1
PSIKOLOGI AGAMA
Definisi dan Sejarah Psikologi Agama
Dosen Pengampu
Muhammad Julkifli, M.Pd
Oleh Kelompok: 1
اَٰما بَ ْع ُد.ْي ِ
َ ْ اَ ْْجَع
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “DEFINISI DAN SEJARAH
PSIKOLOGI AGAMA”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Perkembangan Psikologi Agama ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi Agama menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat ialah ilmu yang
mempelajari pola kehidupan beragama seseorang dengan tujuan untuk
1
Sururi, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 6
2
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 4
3
Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), h. 10
3
mengetahui seberapa jauh pengaruh keyakinan dari suatu ajaran agama itu
dapat membentuk tingkah laku kehidupan pada umumnya, serta bentuk
pengaruh penghayatan batin seseorang terhadap ayat-ayat suci. Sikap dan
tingkah laku tersebut tidak dapat dipisah dengan aspek keyakinan, sebab
keyakinan menjadi bagian dalam membentuk kepribadian seseorang.4
4
Heny Narendrany Hidayati dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2007), Cet. ke-1, h. 1
4
kajian mengenai Agama suku-suku primitif dan mengenai konversi Agama.
Kajian Sosiologi dan Antropologi budaya ini menampilkan sisi kehidupan
masyarakat suku primitif dan sikap hidup mereka terhadap sesuatu yang
dianggap sebagai yang adikodrati (supernatural).
2. Sikap kurang terpuji dari para ilmuwan barat sendiri (terutama setelah
zaman kemunduran Islam) yang umumnya kurang menghargai karya-karya
ilmuwan muslim.
5
seperti mufassirin (ahli tafsir), muhaddisin (ahli hadits), fuqaha (ahli fiqih)
ataupun ahl al-hikmat (filosof). Dengan demikian karya-karya mereka
diidentikkan dengan ilmu-ilmu yang murni agama Islam atau Filsafat.
Terlepas dari mana alasan dan penyebab yang paling tepat, memang
setelah zaman kemunduran umat Islam secara politis, kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dipelopori oleh Barat. Dengan
demikian tidak mengherankan jika ilmu-ilmu modern termasuk Psikologi
Agama tumbuh dan berkembang sebagai sebuah disiplin ilmu yang
independen, yang diakui terinformasikan sebagai produk ilmuwan barat. Dan
baru-baru setelah negara-negara Islam bebas dari kungkungan para penjajah
barat secara bertahap muncul karya-karya ilmuwan muslim. Adapun di tanah
air perkembangan Psikologi Agama dipelopori oleh tokoh-tokoh yang
memiliki latar belakang profesi sebagai ilmuwan, agamawan, dan bidang
kedokteran. Sejak menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, perkembangan
Psikologi Agama dinilai cukup pesat dibandingkan usianya yang masih
tergolong muda. Hal ini antara lain disebabkan selain kajian Psikologi Agama
menyangkut kehidupan manusia secara pribadi, maupun kelompok, bidang
kajian juga mencangkup permasalahan yang menyangkut perkembangan usia
muda. Selain itu, sesuai dengan bidang cakupannya, ternyata Psikologi Agama
termasuk ilmu terapan yang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
6
keagamaan, rumah sakit, panti asuhan, pantij ompo, dan bahkan ke lembaga
kemasyarakatan. Tampaknya, para ilmuwan dan agamawan yang berselisih
pendapat mengenai Psikologi Agama, kini seakan menyatu dalam kesepakatan
yang tak tertulis, bahwa dalam kehidupan modern ini, peran Agama menjadi
kian penting. Dan pendekatan Psikologi Agama dapat digunakan dalam
memecahkan berbagai problema kehidupan yang di hadapi manusia sebagai
makhluk yang memiliki nilai-nilai peradaban dan nilai moral. Berdasarkan
pemaparan di atas, sejarah perkembangan Psikologi Agama dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Perkembangan di Barat
7
keagamaan secara umum, melainkan juga masalah khusus. J. B. Pratt
misalnya, mengkaji mengenai kesadaran beragama melalui bukunya the
Religius Conciusness (1920), Dame Julian yang mengkaji tentang wahyu
dengan bukunya Revelation of Devine Love tahun 1901. Selanjutnya, kajian-
kajian Psikologi Agama juga tidak terbatas pada agama-agama yang ada di
Barat (Kristen) saja melainkan juga agama-agama yang ada di Timur. A. J.
Appasmyy dan B. H. Steeter menulis tentang masalah yang menyangkut
kehidupan penganut Agama Hindu dengan bukunya The Sadhu (1921).
Sejalan dengan perkembangan itu, para penulis non-Barat pun mulai
menerbitkan buku-buku mereka. Tahun 1947 terbit buku The Song of God
Baghavad Gita, terjemahan Isherwood dan Prabhavanada, kemudian tahun
1952 Swami Madhavananda menulis buku Viveka-Chumadami of
Sankaracharya yang disusul penulis India lainnya, Thera Nyonoponika
dengan judul The Life of Sariptta (1966). Demikian pula, Swami Ghananda
menulis tentang Sri Rama dengan judul Ramakrisna, His Unique Massage
(1946).
2. Perkembangan di Timur
8
sayangnya karya-karya tersebut tidak dapat dikembangkan menjadi disiplin
Ilmu tersendiri, yaitu Psikologi Agama seperti halnya yang dilakukan oleh
kalangan ilmuwan Barat. Karya penulis Muslim pada zaman modern, seperti
bukunya Al-Maghary yang berjudul Tatawwur al-Syu'ur al-Diny 'Inda Tifl
wa al-Murahid (Perkembangan Rasa Keagamaan pada Anak dan Remaja),
bagaimanapun dapat disejajarkan dengan karya-karya yang dihasilkan oleh
ahli-ahli Psikologi Agama lainnya. Karya lain yang lebih khusus mengenai
Psikologi Agama adalah Ruh al-Din al-Islamy (Jiwa Agama Islam) karangan
Alif Abd Al-Fatah, tahun 1956.
3. Perkembangan di Indonesia
5
Redmon Windu Gumati dan Juharah, Psikologi Agama Telaah Terhadap Perkembangan
Studi Psikologi Agama Kontemporer, (Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020), Cet ke-1, h. 14
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
10
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Sururi, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Hidayati, Heny Narendrany dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, Cet ke-1,
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.
12