Makalah-Diabetes-Melitus Kel 01
Makalah-Diabetes-Melitus Kel 01
DI SUSUN OLEH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat,serta penyertaan-Nya,sehingga makalah “DIABETES
MILLETUS” ini dapat kami selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan
bahasa yang sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para
pembaca.kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini.Maka kami
berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang
akan mendatang.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. 1
DAFTAR ISI......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latarbelakang........................................................................... 3
2. Tujuan...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi .................................................................................... 5
2. Etiologi..................................................................................... 6
3. Faktor resiko............................................................................ 7
4. Klasifikasi................................................................................. 8
5. Manifesta klinis........................................................................ 9
6. Patofisiologi..............................................................................
............................................................................................................10
7. Pemeriksaan penunjang............................................................
............................................................................................................11
8. Penatalaksanaan.......................................................................
............................................................................................................12
9. Diagnosa keperawatan...............................................................
............................................................................................................13
10. komplikasi..................................................................................
............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah, yaitu untuk mengetahui lebih spesifik
mengenai penyakit diabetes mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes
melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan
absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin
(Corwin, 2009).
Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes
mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis
dan penyakit vaskular mikroangiopati (Sylvia & Lorrain, 2006).
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
akibat kadar glukosa darah yang tinggi yang disebabkan jumlah hormone
insulin kurang atau jumlah insulin cukup bahkan kadang-kadang lebih, tetapi
kurang efektif (Sarwono, 2006).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah,
disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron (Mansjoer dkk, 2007)
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2005, diabetus
merupakan suatu kelompok panyakit metabolik dengan karakterristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan
kehilangan toleransi terhadap glukosa ( Rab, 2008)
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi
insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart,
2002).
2.2 ETIOLOGI
Faktor-faktor penyebab diabetes melitus antara lain genetik, faktor
keturunan memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Apabila
orang tua menderita penyakit diabetes mellitus maka kemungkinan anak-
anaknya menderita diabetes mellitus lebih besar.
Virus hepatitis B yang menyerang hati dan merusak pankreas sehingga sel
beta yang memproduksi insulin menjadi rusak. Selain itu peradangan pada sel
beta dapat menyebabkan sel tidak dapat memproduksi insulin.
Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup,
orang yang kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat,
kegememukan dan kesalahan pola makan. Kelainan hormonal, hormon insulin
yang kurang jumlahnya atau tidak diproduksi.
2.3 FAKTOR RESIKO
Riwayat Keluarga
Obesitas
Usia
Kurangnya Aktivitas Fisik
Suka Merokok
Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
Penderita Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
Masa Kehamilan
Ras Tertentu
Tekanan Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
Sering Mengkonsumsi Obat-Obatan Kimia
2.4 KLASIFIKASI
2.5 MANIFESTASI KLINIS
2.6 PATOFISIOLOGI
2) Diabetes Tipe II
Resistensi insulin menyebabkan kemampuan insulin menurunkan
kadar gula darah menjadi tumpul. Akibatnya pankreas harus mensekresi
insulin lebih banyak untuk mengatasi kadar gula darah. Pada tahap awal
ini, kemungkinan individu tersebut akan mengalami gangguan toleransi
glukosa, tetapi belum memenuhi kriteria sebagai penyandang diabetes
mellitus. Kondisi resistensi insulin akan berlanjut dan semakin bertambah
berat, sementara pankreas tidak mampu lagi terus menerus meningkatkan
kemampuan sekresi insulin yang cukup untuk mengontrol gula darah.
Peningkatan produksi glukosa hati, penurunan pemakaian glukosa oleh otot
dan lemak berperan atas terjadinya hiperglikemia kronik saat puasa dan
setelah makan. Akhirnya sekresi insulin oleh beta sel pankreas akan
menurun dan kenaikan kadar gula darah semakin bertambah berat.
3) Diabetes Gestasional
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 53.1 kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode
enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)
Bukan Belum pasti DM
DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
Plasma vena <110 110-199 >200
Darah kapiler <90 90-199 >200
Kadar glukosa darah puasa
Plasma vena <110 110-125 >126
Darah kapiler <90 90-109 >110
2.7 PENATALAKSANAAN
1. Edukasi
Edukasi pada penyandang diabetes meliputi pemahamantentang
perjalanan penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan DM
secara berkelanjutan, penyulit/komplikasi DM dan risikonya, dan cara
penggunaan obat diabetes/insulin. Selain itu, untuk mencapai pengelolaan
diabetes yang optimal pada penyandang DM dibutuhkan perubahan
perilaku agar dapat menjalani pola hidup sehat
meliputi:EDUKASIPERENCANAAN MAKLATIHAN
a. Mengikuti pola makan sehat
b. Merningkatkan kegiatan jasmani
c. Menggunakan obat diabetes dan obat–obatan pada keadaan khusus secara
aman dan teratur
d. Melakukan pemantauan gula darah mandiri
e. Melakukan perawatan kaki secara berkala
f. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut
seperti hipoglikemia
2.8 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan perifer)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
ketidakmampuan menggunakan glukose (tipe 1)
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. kelebihan
intake nutrisi (tipe 2)
4. Resiko syok
5. Resiko infeksi
6. Kerusakan intergritas kulit
7. Retensi urine b.d inkomplit pengosongan kandung kemih, sefingter kuat
dan poliuri
8. Ketidakefektifan jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi darah
keperifer,proses penyakit (DM)
9. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d gejala poliuri dan dehedrasi
2.9 KOMPLIKASI
b. katarak, lensa yang biasanya jernih bening dan transparan menjadi keruh
sehingga menghambat masuknya sinar dan makin diperparah dengan
adanya glukosa darah yang tinggi.
Kerusakan pembuluh darah di perifer atau di tangan dan kaki, yang
dinamakan Peripheral Vascular Disease (PVD), dapat terjadi lebih dini dan
prosesnya lebih cepat pada penderita diabetes daripada orang yang tidak
mendertita diabetes. Denyut pembuluh darah di kaki terasa lemah atau
tidak terasa sama sekali. Bila diabetes berlangsung selama 10 tahun lebih,
sepertiga pria dan wanita dapat mengalami kelainan ini. Dan apabila
ditemukan PVD disamping diikuti gangguan saraf atau neuropati dan
infeksi atau luka yang sukar sembuh, pasien biasanya sudah mengalami
penyempitan pada pembuluh darah jantung.
10). Infeksi
Glukosa darah yang tinggi mengganggu fungsi kekebalan tubuh dalam
menghadapi masuknya virus atau kuman sehingga penderita diabetes
mudah terkena infeksi. Tempat yang mudah mengalami infeksi adalah
mulut, gusi, paru-paru, kulit, kaki, kandung kemih dan alat kelamin. Kadar
glukosa darah yang tinggi juga merusak sistem saraf sehingga mengurangi
kepekaan penderita terhadap adanya infeksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth. 2018.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta: EGC
Guyton. 1996. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit . Jakarta: EG
CIrianto, Kus. 2019.Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Bandung: