Anda di halaman 1dari 10

KONSEP STATISTIKA INFERENSIAL,

HIPOTESIS DAN PENGUJIAN


HIPOTESIS, TARAF SIGNIFIKAN

Kelompok 1
A. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah suatu prosedur yang


digunakan untuk menguji kevalidan
hipotesis statistika suatu populasi dengan
menggunakan data dari sampel populasi
tersebut.
B. Fungsi Hipotesis

01 02 03

Untuk menguji kebenaran Memberikan gagasan baru Memperluas pengetahuan


untuk mengembangkan peneliti mengenai suatu
suatu teori
suatu teori gejala yang sedang
dipelajari.

04 05 06

Memperkenalkan Membantu menetapkan


Menentukan tahap atau
penelitian untuk berpikir bentuk untuk penyajian,
prosedur penelitian
dari awal suatu penelitian analisis dan interprestasi
data
C. Ciri-Ciri Hipotesis

01 02

Hipotesis hanya dinyatakan dalam Hipotesis harus tumbuh dari ilmu


bentuk pernyataan (statement) pengetahuan yang diteliti.
bukan dalam bentuk kalimat tanya.

03 04

Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis harus sederhana dan terbatas.


D. Hipotesis Yang Baik

Hipotesis harus menduga Hipotesis harus Dapat Hipotesis harus konsisten


Hubungan diantara dengan keberadaan ilmu
Diuji
beberapa variable pengetahuan
E. Peranan Hipotesis

Memberikan batasan dan memperkecil


01 jangkauan penelitian.

Memfokuskan perhatian dalam rangka


02 pengumpulan data.

Sebagai panduan dalam pengujian serta


03 penyesuaian dengan fakta atau data.

Membantu mengarahkan dalam


04 mengidentifikasi variabel-variabel yang
akan diteliti.
F. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang baik selalu memenuhi dua pernyataan, yaitu :
1. Menggambarkan hubungan antar variabel.
2. Dapat memberikan petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut.

Tipe-tipe hipotesis

1. Hipotesis satu arah (one tailed)


Jika hipotesis alternative menunjukkan tanda > atau <.
Contoh: “Apakah prestasi belajar siswa setelah pemakaian metode yang lama (u
= 80)?”
((u = 80) berarti kurang dari, berarti satu arah saja, H1 : μ < 80)
Ho: >80: Prestasi belajar lebih besar 80 atau berbeda
H₁:μ< 80: Prestasi belajar lebih kecil dengan 80 atau berbeda
2. Hipotesis dua arab (two tailed)

Jika hipotesis alternative menunjukkan tanda ≠ .


Misalkan H0 : μ = 20, lawan H1 : μ ≠ 20
Ini berarti hipotesis alternatifnya memiliki dua definisi, H1 : μ > 20 dan/atau H1 : μ < 20.

01 02 03 04

Contoh: “Apakah prestasi belajar siswa setelah pemakaian metode yang baru masih sama
dengan metode yang lama (u = 80) ataukah tidak?”
. (karena hanya ingin menguji apakah rata-rata setelah pemakaian metode yang baru masih
sama dengan metode yang lama, H0 : μ = 80, dan H1 : μ ≠ 80).
Ho: μ = 80: Prestasi belajar masih sama dengan 80 atau tidak berbeda
H₁:μ ≠ 80: Prestasi belajar tidak sama dengan 80 atau berbeda
G. Langkah-langkah uji hipotesis

● Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H₁)


● Tingkat signifikansi 𝜶 = 𝟏 − 𝜶
● Menentukan daerah kritis atau daerah penolakan Ho dan
statistik uji yang sesuai.
● Menghitung statistik uji dengan menggunakan parameter
sampel.
● Membuat kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak.
● Menginterpretasikan kesimpulan sesuai dengan masalah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai