Anda di halaman 1dari 4

9.

      Kelestarian lingkungan hidup


Kelestarian lingkungan hidup yaitu menanamkan pengerttian dan kesadaran megenal
arti pentingnya peranan lingkungan hidup  dalam kehidupan yang sehat, bebas polusi,
mencegah erosi, melestarikan lingkungan, bebas pencemaran, sehingga dapat mencegah
penyakit – penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pelestarian lingkungan hidup bagi manusia yaitu dengan :

a)    Penyuluhan mengenai polusi udara, pencemaran lingkungan hidup dalam setiap
kesempatan perteman di masyarakat Desa dan penanaman Pohon produktip dari
dinas pertanian.

b)    Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara Penyemprotan secara serentak
bersama Petugas Kesehatan dari Puskesmas Muara Gmbong. Dan memberikan
penyuluhan 3 M kepada masyarakat dalam pertemuan majlis ta,lim dan pertemuan
lainnya.

c)    Menyerukan pemeliharaan tanggul sungai citarum yang sewaktu-waktu merembes


atau jebol, ketika air besar atau di musim peng hujan.

d)    Dan memberikan penyuluhan kesadaran masyarakat tentang PHBS (Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat) secara mandiri dalam pertemuan bulanan PKK di tingkat
Desa. Adapun contoh penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terdiri
dari 16 point, yaitu:

 Pemeriksaan kehamilan
 Pertolongan persalinan
 Keluarga berencana
 Penimbangan balita
 Kesehatan gigi dan mulut
 Miras / Napza ( narkoba )
 Bebas asap rokok
 Gizi
 Air bersih
 Jamban sehat
 Sampah
 Air limbah
 Cuci tangan
 Pemberantasan sarang nyamuk ( PSN )
 Dana sehat / JKM ( Jaminan Kesehatan Masyarakat )
 Obat sederhana / TOGA

Adapun peluang - peluang yang harus kita sikapi dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup, yaitu sebagai berikut :

- Sumber daya alam hayati dan non hayati relatif lengkap, belum di kelola dengan baik
- Pendidikan lingkungan hidup dapat dilakukan melalui berbagai lini dan level di
sekolah/lembaga pendidikan;
- Masyarakat yang berpendidikan dapat diajak untuk menumbuhkan komitmen terhadap
pelestarian lingkungan hidup;
- Melakukan advokasi publik tentang pengelolaan lingkungan hidup pada semua
stakeholder di pemerintah dan kelompok masyarakat;
- Kelembagaan lingkungan hidup yang ada, dapat disinergikan peran, tugas dan
fungsinya dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup;
- Tekanan dampak globalisasi mengharuskan pengelolaan lingkungan hidup harus
efesiensi dan efektif;
- Semakin membaiknya infrastruktur penegakan hukum & perbaikan sistem hukum di
Indonesia;
- Komitmen terhadap lingkungan hidup merupakan isu global, yang harus diantisipasi
dan ditindak lanjuti secara bersama;
- Kesadaran lingkungan hidup yang telah tumbuh, harus diikuti dengan konsistensi
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang baik;
- Hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, dapat diterjemahkan
dalam program pengelolaan lingkungan hidup yang terintegrasi;
- Prinsip pencemar membayar, dapat ditindak lanjuti dengan peraturan dan prosedur tetap
yang lengkap;
- Peningkatan anggaran pengelolaan lingkungan hidup dapat dikonsolidasikan dengan
perencanaan pengelolaan lingkungan hidup terpadu antar sektor/lintas sektor;
- Meningkatkan pendidik sumber daya manusia yang peduli lingkungan, untuk
melaksanakan pembangunan berkelanjutan;
- Penegakan dan pentaatan peraturan perundang-undangan, dapat dilakukan secara
konsisten;
- Komitmen kepemimpinan terhadap pengelolan lingkungan hidup, merupakan awal
kebijakan yang baik dan berkelanjutan;
- Prinsip dan asas pengelolaan lingkungan hidup dapat diimplementasikan dalam
program dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, serta terukur keberhasilannya.

Hambatan-hambatan yang dialami oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang


dalam melaksanakan program/kegiatan pengelolaan lingkungan hidup antara lain :

- Kesadaran dan komitmen terhadap lingkungan hidup masih rendah;


- Sinkronisasi peraturan perundang-undangan masih belum serasi, masih ada tumpang
tindih;
- Konsistensi dalam pentaatan dan penegakan pada peraturan dan hukum melemah;
- Sulitnya koordinasi kelembagaan antar sektor dalam melaksanakan program
pengelolaan lingkungan hidup;
- Kasus lingkungan hidup yang berkaitan dengan administrasi wilayah perbatasan;
- Pembinaan sumber daya alam yang peduli pada lingkungan hidup kurang mendapat
prioritas;
- Rendahnya anggaran pemerintah, mendorong terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
- Pemahaman lingkungan hidup dan sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup belum
terprogram dan terintegrasi dengan baik;
- Pendidikan lingkungan hidup belum terprogram dengan sasaran multilevel dalam
masyarakat dan pemerintah;
- Kewenangan pengelolaan wilayah pesisir dan laut masih tumpang tindih dan
berpotensi konflik;
- Tekanan jumlah penduduk, kerakusan dan kemiskinan untuk kelangsungan hidup,
terhadap eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Daftar Pustaka

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang. (2017). Rencana Kerja 2018. Diakses pada
28 Maret 2022, dari https://dlh.pemalangkab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/RENJA-
2018.pdf.

Sutirtaa. (2012). Makalah PKK (10 Pengembangan). Diakses pada 28 Maret 2022, dari
https://anekaproposal.wordpress.com/2012/10/12/makalah-pkk-10-pengembangan/

Herbal, S. (2022). 10 Program Pokok PKK. Diakses pada 28 Maret 2022, dari
https://www.academia.edu/19548152/10_PROGRAM_POKOK_PKK

Anda mungkin juga menyukai