ACARA 4
BATUAN METAMORF
ACC
12/5/22
Disusun Oleh :
7100210012
Halaman
Gambar Halaman
2.1 Metamorphism ............................................................................................... 3
ii
Tabel Halaman
iii
Alex Sandi Sitohang/7100210012
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan Metamorf menyusun sekitar 15% total batuan dari kerak bumi dan
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi dengan perbedaan yang besar dari batuan
diatasnya serta perbedaan tekanan dan suhu yang tinggi. Batuan Metamorf juga
terbentuk oleh instrusi magma yang mengubah batuan dan terbentuk oleh proses
kontak antara magma dengan batuan pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
LANDASAN TEORI
Batuan metamorf terbentuk akibat adanya interaksi dari proses kimia, fisika,
biologi dan kondisi-kondisinya di dalam bumi serta di permukaan. Bumi
merupakan sistem yang dinamis, sehingga pada saat pembentukannya, batuan-
batuan mungkin mengalami keadaan yang baru dari kondisi-kondisi yang dapat
menyebabkan perubahan yang luas di dalam tekstur, struktur,kristal dan mineral
nya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi pada tekanan(P) dan temperatur(T) di
atas diagenesa dan di bawah pelelehan, maka akan menunjukkan sebagai proses
metamorfisme.
1. Warna 3. Tekstur
2. Struktur. 4. Komposisi mineral pembentuk batuqn
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan batuan metamorf adalah batuan yang
mengalami pembentukan kembali atau pembentukan ulang dari bentuk struktur,
dan mineralnya yang tidak termasuk pelapukan dan diagenesa, pembentukan
batuan metamorf disebabkan oleh perubahan tekanan(Pressure) dan
temperatur(Temprature) yang sangat tinggi. Batuan metamorf terbentuk dari
batuan induk lain yang dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, mapun batuan
metamorf itu sendiri. Proses metamorfosa terjadi dalam fase padat dan pada suhu
200 C - 650 C.Dalam terbentuknya batuan metamorf, dapat di pengaruhi oleh
perubahan perubahan kondisi dari lingkungan batuan induk, seperti
Litologi ini menunjukan struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral
granular, mineral pipih ini orientasinya tidak menerus sehingga sering
disebut dengan open sekiosity.
PEMBAHASAN
A.Analisis Data
No Batuan 1
Warna Abu-Abu Kehitaman
Foliasi
Struktur
Philitic
Tekstur Kristaloblastik
Mineral Stres Mika
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa
Batu Asal Shale
Nama Batuan Filit
Bahan Isolator/Isolasi elektrik dan
bahan bangunan dan sebagai bahan
Kegunaan
interior dan exterior untuk lantai dan
dinding serta untuk bahan atap
No Batuan 2
Warna Putih Hitam
Foliasi
Struktur
Gneisose
Tekstur Kristaloblastik
Mineral Stres Mika, Amphibole
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa,Feldspar
Batu Asal Shale,Granit,Shilstone
Nama Batuan Gneiss
Digunakan sebagai agregat atau
Kegunaan
sebagai batu untuk bangunan
No Batuan 3
Warna Putih
Nonfoliasi
Struktur
Hornfelsik
Tekstur Granoblastik
Mineral Stres -
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa
Batu Asal Sandstone
Nama Batuan Kuarsit
Digunakan dalam bidang konstruksi,
Kegunaan manufaktur,arsitektur, dan seni
dekoratif
9
Alex Sandi Sitohang/7100210012
Gambar 3.4 Sekis
No Batuan 4
Warna Abu-Abu Kehitaman
Foliasi
Struktur
Schistosa
Tekstur Kristaloblastik
Mineral Stres Mika,Grafit dan Homblende
Komposisi
Mineral Anti Stres -
Batu Asal Shale,Shilstone,Basalt
Nama Batuan Sekis
Sumber mika utama sebagai
Kegunaan komponen penting dalam industry
elektronika
10
No Batuan 5
Warna Merah Kecokelatan
Non Foliasi
Struktur
Hornfelsik
Tekstur Granoloblastik
Mineral Stres Mika, Dolomit
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa, Kalsit
Batu Asal Gamping, Dolostone
Nama Batuan Marmer
Kegunaan Bahan utama pembuatan ubin
11
No Batuan 6
Warna Hijau Hitam
Non Foliasi
Struktur
Milonitik
Tekstur Granoblastik
Mineral Stres Serpentine
Komposisi
Mineral Anti Stres -
Batu Asal Batuan beku asam
Nama Batuan Serpentinite
Sebagai batu hias dan digunakan
Kegunaan
untuk industry mineral
12
No Batuan 7
Warna Hijau
Foliasi
Struktur
Slaty Cleavage
Tekstur Lapidoblastik
Mineral Stres
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa, Muskovit, Filite
Batu Asal Shale
Nama Batuan Batusabak
Sebagai bahan bangunan atau bahan
Kegunaan kerajinan yang memiliki estetika
tinggi
13
No Batuan 8
Warna Putih Kehijauan
Non Foliasi
Struktur
Pilonitik
Tekstur Palimset
Mineral Stres Serpentine
Komposisi
Mineral Anti Stres Kuarsa,Garnet,Piroksen can Kalsit
Batu Asal Limestone dan Shale
Nama Batuan Skarn
Sebagai bahan indsutri dengan cara
Kegunaan
mengekstrak bijinya
14
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Batuan metamorf merupakan batuan yang telah mengalami proses
Metamorfosis. Proses metamorfosis hanya terjadi di dalam bumi.
2. Proses keterbentukan batuan metamorf adalah proses metamorfosa, proses
meramorfosa akibat adanya perubahan tekanan atau suhu atau keduanya.
Proses metamorfosa merupakan proses isokimia dimana proses ini tidak
terjadi penambahan unsur-unsur kimia.
3. Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang
suatu batuan tertentu.
4 .Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan,
yaitu :
1. Warna 3. Tekstur
2. Struktur. 4. Komposisi mineral pembentuk batuqn
5. Pengenalan batuan metamorf tidak jauh berbeda dengan jenis batuan lain
yaitu didasarkan pada warna, tekstur, struktur dan komposisinya. Namun untuk
batuan metamorf ini mempunyai kekhasan dalam penentuannya yaitu pertama-
tama dilakukan tinjauan apakah termasuk dalam struktur foliasi (ada penjajaran
mineral).
6. untuk batuan metamorf yaitu marmer dimanfaatkan sebagai bahan
utama pembuatan ubin. Lain lagi Untuk batuan Sekis sebagai sumber mika
utama sebagai komponen penting dalam industry elektronik
B. Saran
Praktikan berharap agar dalam pratikum ini dalam mengidentifikasi batuan nya
secara langsung dengan menggunakan alat loop sederhana agar lebih paham.
16
https://www.academia.edu/38409183/laporan_Batuan_Metamorf.docx
https://geohazard009.wordpress.com/2009/12/09/batuan-metamorf/
https://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/20/batuanmetamorf/
https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-metamorf
https://dosengeografi.com/pengertian-batuan-metamorf/
17