Anda di halaman 1dari 10

Makalah Kelompok 9

“Studi Kasus PT.Krakatau Steel (persero) tbk”


Akuntansi Forensik dan Pengujian Kecurangan

Disusun Oleh :

Aslam Naufal Arrahman Ritonga 7193520019

Lusi Mayulita 7191220015

Mia Andini 7191220008

Dosen Pengampu :

Dr. Azizul Kholis SE.,M.Si Ak.,CA.,CMA.,CSRS

Tiara Rieza SE.,M.Si

Progaram Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Forensik dan Pengujian Kecurangan.

Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr.
Azizul Kholis SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CSRS dan Ibu Tiara Rieza SE., M.Si serta semua
rekan-rekan yang telah memberikan saran, pengarahan, bantuan serta dukungan kepada saya
secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kita sendiri maupun orang lain. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Medan, 20 Mei 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


1.2 Tujuan Penulisan....................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3

2.1 Sejarah PT Krakatau Steel ......................................................... 3


2.2 Masalah Yang Dihadapi ............................................................. 4
2.3 Solusi Yang Diberikan ............................................................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 6


3.2 Saran .......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Laporan keuangan memiliki peran yang sangat vital bagi para pengambil keputusan khususnya
bagi para pemimpin perusahaan atau biasa disebut pihak internal. Melalui laporan keuangan
pihak internal dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang
terjadi. Begitu pula bagi pihak eksternal perusahaan mereka juga akan bergantung pada laporan
keuangan suatu perusahaan dalam memberikan penilaiannya mengenai suatu perusahaan, oleh
karena itu laporan keuangan suatu perusahaan harus berkualitas.

Berkualitas atau tidaknya suatu laporan keuangan dapat dilihat dari karakteristik laporan
keuangan tersebut. Menurut FASB, dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan
keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Akan tetapi kedua
karakteristik tersebut sangat sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi
membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen. Mereka dapat memberi jaminan
bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan bagi pihak yang menggunakan laporan tersebut baik pihak internal maupun pihak
eksternal. Dengan demikian pihak internal dan pihak eksternal akan semakin mudah untuk
mendapatkan informasi yang mereka perlukan guna kepentingan mereka masing-masing.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk menciptakan inovasi – inovasi baru dari mahasiswa
2. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Forensik dan Pengujian
Kecurangan
3. Sebagai sarana bagi mahasiswa/i untuk memberikan sumbangan wawasan berupa solusi

1
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk melatih mahasiswa dalam berpikir kritis dan logic.
2. Penulis berharap agar solusi yang disampaikan oleh penulis dapat berkembang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah PT Krakatau Steel

PT. Krakatau Steel merupakan industri baja yang pertama di Indonesia. PT. Krakatau Steel
didirikan pada tahun 1970. berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 35 tahun 1970. menurut pasal
1 peraturan pemerintah tersebut, PT. Krakatau Steel didirikan dengan tujuan untuk menyelesaikan
dan mengoperasikan proyek industri besi baja bekas bantuan Rusia dan mengembangkan industri
baja Indonesia.

Pada awal tahun 1970 pemerintah Indonesia kembali mengadakan survey lapangan tentang
kelanjutan pembangunan Proyek Besi Baja Trikora. Dari hasil survei tersebut dsimpulkan bahwa
pembangunan Proyek Besi Baja Trikora akan dilanjut tetapi Proyek Besi Baja Trikora berubah
menjadi bentuk Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor
17 tanggal 28 Desember 1967.

PT Ktakatau Steel (PT KS) resmi berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomer 35 tanggal 31 Agustus 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel, dengan maksud dan tujuan untuk
menyelenggarakan penyelesaian pembangunan Proyek Baja Trikora serta industri baja dalam arti
luas. Pendirian PT Krakatau Steel disahkan dengan Akte Notaris Tan Thong Kie nomor 34 tanggal
23 Oktober 1971 di Jakarta, dan diperbaiki dengan naskah nomor 25 tanggal 29 Desember 1971.

Penggabungan usaha (merger) PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (PT CRMIU) dan PT
Krakatau Baja Permata (PT KBP) menjadi unit operasi PT Krakatau Steel, tanggal 1 Oktober 1991
[CRM didirikan 19 Februari 1983, dan diresmikan 1987].

PT Krakatau Steel mendapat Sertifikat ISO 9002, tanggal 17 November 1994.

PT Krakatau Steel mendapat Sertifikat ISO 14001 pada bulan April 1997.

3
PT Krakatau Steel membangun pabrik pengolahan biji besi dengan metode Rotari Kiln, diresmikan
tanggal 31 Agustus 2007 oleh direktur utama PT Krakatau Steel.

2.2 Masalah Yang di Hadapi Oleh PT Krakatau Steel (persero) tbk

Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Proyek Pembangunan Pabrik Blast Furnace oleh
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memasuki babak baru.

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus hari ini resmi menaikkan status perkara Dugaan
Tindak Pidana Korupsi pada Proyek Pembangunan Pabrik Blast Furnace oleh PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk (KRAS) menjadi penyidikan.

Hal itu seiring dengan diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan dari Direktur Penyidikan pada
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-14/F.2/Fd.2/03/2022 tanggal 16
Maret.

Sebelumnya telah dilakukan penyelidikan dalam perkara dimaksud berdasarkan Surat Perintah
Penyelidikan dari Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor :
Print- 22/F.2/Fd.1/10/2021 tanggal 29 Oktober 2021.

"Serta, telah dilakukan permintaan keterangan kepada 78 orang dan 3 orang ahli. Selain itu terdapat
bukti lainnya berupa 150 dokumen terkait pembangunan Blast Furnace Complex PT Krakatau
Steel," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangan resmi,
Rabu (16/3/2022).

Adapun kasus posisi dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Pada tahun 2011 sampai tahun 2019 PT Krakatau Steel (Persero) membangun Pabrik Blast
Furnance (BFC) bahan bakar Batu bara adalah untuk memajukan industri Baja Nasional dengan
biaya Produksi yang Lebih murah, karena dengan menggunakan bahan bakar Gas biaya produksi
lebih mahal.

• Pada tanggal 31 Maret 2011 dilakukan Lelang pengadaan pembangunan pabrik Blast Furnace
(BFC) yang dimenangkan oleh Konsorsium MCC CERI dan PT Krakatau Engineering

• Sumber Pendanaan Pembangunan Pabrik Blast Furnace awalnya dibiayai bank ECA / Eksport
Credit Agency dari China namun dalam pelaksanaannya ECA dari China tidak menyetujui
pembiayaan proyek dimaksud karena EBITDA (kinerja keuangan perusahaan) PT KS tidak
memenuhi syarat. Selanjutnya pihak PT KS mengajukan pinjaman ke Sindikasi Bank BRI,
MANDIRI, BNI, OCBC, ICBC, CIMB Bank dan LPEI.

• Bahwa nilai kontrak setelah mengalami perubahan adalah Rp 6.921.409.421.190

• Pembayaran yang telah dilaksanakan adalah sebesar Rp 5.351.089.465.278 dengan rincian Porsi
Luar Negeri Rp 3.534.011.770.896 dan Porsi Lokal Rp 1.817.072.694.382

4
• Namun, pekerjaan dihentikan pada tanggal 19 Desember 2019 karena:
Pekerjaan belum 100%
Setelah dilakukan uji coba operasi biaya produksi lebih besar dari harga baja di pasar.

• Bahwa pekerjaan belum diserahterimakan dengan kondisi tidak dapat beroperasi lagi/mangkrak.

• Bahwa PT Krakatau Steel melakukan pembangunan pabrik Blast Furnace dengan tujuan untuk
peningkatan produksi baja nasional, proyek tersebut dimulai pada tahun 2011 sampai tahun 2015
dan dilakukan beberapa kali addendum sampai dengan tahun 2019. Dilakukan pemberhentian di
tahun 2019 karena biaya produksi lebih tinggi dari harga slab di pasar.

• Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas terindikasi adanya tindak pidana korupsi sebagaimana
diatur dalam Pasal 2 jo. Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2.3 Solusi yang diberikan

Solusi yang dapat kami berikan yaitu :

• Dalam melakukan pekerjaan suatu proyek besar, diperlukan adanya pengawasan yang
intens sehingga kecurangan – kecurangan dapat diminimalisir.

• Seharusnya biaya produksi sesuai dengan harga pasar, karena harga pasar selalu dijadikan
acuan dalam membangun proyek. Apabila biaya produksi lebih besar daripada harga pasar
maka dapat diduga terjadi korupsi dalam proyek yang dikerjakan.

• Untuk menyelesaikan masalah ini, audit forensik / audit secara menyeluruh wajib
dilakukan dan wajib dilakukan audit atas laporan keuangan. Dengan ini, kasus korupsi bisa
dideteksi oleh auditor dari CALK PT.Krakatau Steel

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semakin tinggi akuntabilitas seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan auditor menjadi
lebih baik dan laporan keuangan yang diaudit menjadi lebih berkualitas dan semakin tinggi
independensi seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan auditor menjadi lebih baik
karena auditor mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.

Audit tenure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan
masa perikatan yang panjang dapat meningkatkan pemahaman auditor secara menyeluruh
mengenai karakteristik bisnis perusahaan klien sehingga prosedur audit yang dilakukan menjadi
semakin akurat dan berkualitas.

Fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit secara positif. Ketika pihak manajemen membayar
biaya audit yang tinggi, maka auditor cenderung mendapatkan motivasi lebih untuk bekerja secara
optimal sehingga kualitas audit yang dihasilkan semakin tinggi.

3.2 Saran

Saran dari penulis yaitu semoga makalah projek ini dapat diimplementasikan oleh mahasiswa /
calon auditor sebagai suatu integritas seorang auditor.

6
DAFTAR PUSTAKA

Aldona, Nakita Nanda dan Trisnawati, Rina. 2018. “Pengaruh Tenur Audit, Ukuran KAP, Rotasi
Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)”. Prosiding Seminar
Nasional dan The 5th Call for Syariah Paper Universitas Muhammadiyah Surakarta.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20220316162953-17-323343/kasus-dugaan-korupsi-
krakatau-steel-naik-ke-penyidikan

Anda mungkin juga menyukai