ADILLAH 201014286206008 APALA 201014286203223 ERA ANGGRAINI 201014286206228 ZIKRILLAH 201014286206010 Karakteristik matematika
Matematika adalah ilmu deduktif karena met ode pencarian
kebeneran yang dipakai oleh matemat ika adalah met ode deduktif. Matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan, karena dalam matemat ika sering dicari keseragaman untuk membuat generalisasi.matematika. Dalam proses pembelajaran matemat ika,strategi psikologis ( St rategi yang menggunakan teori belajar ) tentang pengalaman lingkungan dan manipulasi benda konkret hanyalah membantu untu memahami konsep matemat ika yang relat if abst rak sehingga sesuai dengan kemampuan berfikir Anak tetapi tetap berpegang teguh pada sasaran matemat ika yang sesuai dengan hakikat matemat ika. Teori belajar kognitif Kognitivisme merupakan suatu bentuk materi yang sering disebut sebagai model kognitif atau perceptual. Di dalam model ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi dan faktor-faktor lain. Proses belajar yang meliputi pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struk tur kognitif yang terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pengalaman- pengalaman sebelumnya. Teori belajar dari Peaget Anak mempunyai st ruktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan bagi semua anak. Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlat ih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh empat faktor yaitu: kemasakan, pengalaman, interaksi sosial dan equilibration (proses dari ketiga faktor diat as bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki st ruktur mental). Teori Kognitif dari Brunner Jeromi Brunner dalam teorinya menyat akan bahwa belajar matemat ika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan st ruktur-st ruktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan st ruktur-st ruktur. Brunner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan unt uk memanipulasi benda- benda (alat peraga). Proses belajar melalui tiga tahap yaitu; 1. Tahap enak tif, Pada tahap ini anak-anak dalam belajarnya menggunakan atau memanipulasi objek-objek secara langsung. 2. Tahap ik on ik, Pada tahap ini anak tidak memanipulasi objek-objek secara langsung, tetapi sudah dapat memanipulasi dengan memggunakan gambaran dari objek. 3. Tahap simbo li k, Pada tahap ini anak memiliki gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika,dimana pada tahap ini memanipulasi symbol-simbol secara langsung dan tidak lagi menggunakan objek-objek dan gambaran objek. Teori Gestalt Tokoh aliran ini adalah John Dewey. Ia mengemukakan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini: Pengajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian Pelaksanaan pembelajaran harus memprhatikan kesiapan intelektual siswa Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar Teori Brownell W . Brownell mengemukakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar pengertian. Dia menegaskan bahwa belajr pada hakikatnya merupakan proses yang bermakna. Bila kita perhatikan , teori yang dikemukakan Brownell ini sesuai dengan teori Gestalt, yang muncul dipertengahan tahun 1930. Menurut teori pembelajran Gestalt, lat ihan hafal atau yang lebih dikenal dengan drill adalah sangat penting dalam kegiatan pengajaran. Cara ini ditetapkan setelah tertanamnya pengertian. Teori Dienes Zoltan P. Dienes adalah seornag matematikawan yang memusatkan perhatiannya pada cara-cara pengajaran terhadap anak-anak. Dasar teorinya bertumpu pada teori Piaget, dan pengembangannya diorentasikan kepada anak- anak, sehinnga sistem yang dikembangkannya itu menarik bagi anak-anak yang mempelajarinya. Dienes berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi tentang srtuk tur, memisahkan hubungan- hubungan tentang struk tur-struktur. Dienes mengemukakan bahwa tiap- tiap konsep atau prinsip dalam matematika disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik.Ini mengandung art i bahwa benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. Teorema Van Hiele Dalam pengajran geomet ri terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele (1954), yang mnguraikan tahap- tahap mental anak dalam pengajaran geomet ri. Van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang mengadakan penelitian dalam geomet ri. Hasil penelitiannya itu dirumuskan dalam disertasinya, diperoleh dari kegiatan tanya jawab dan pengama tan. Menurut Van hiele, tiga unsur utama dalam pengajaran geomet ri yaitu waktu,materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Kesimpulan Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan khusus antara hakikat anak dan hakiikat matematika. Anak usia SD tahap berfikirnya belum formal, bahkan masih berada pada tahapan pra konkret. Matematika adalah ilmu dedukati, aksiomat ik, formal, hierarkis, abst rak, bahasa simbol yang padat art i dan semacamnya. Dari perbedaan kareteristik tersebut, diperlukan kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjebatani dunia anak yang belum berpikir dedukatif menjadi bersifat deduktif. Thank’s for Attention