Diskusikan bentuk-bentuk kejahatan internasional, tren dan perkembangannya serta bagaimana hukum
pidana internasional mengaturnya!
Assalamualaikum, ijin menanggapi diskusi diatas: Pada dasarnya berbicara tentang kejahatan (international crimes) sebagai obyek hukum pidana internasional maka pengertian kejahatan internasional yang dimaksud meliputi : kejahatan internasional yang bersumber konvensi Internasional maupun hukum kebiasaan internasional; kejahatan internasional yang tidak bersumber pada konvensi internasional maupun hukum kebiasaan internasional, namun akibat tindak pidananya menyerang Negara lain, ataupun pelakunya melarikan diri ke negara lain. Hal ini dijadikan obyel pembahasan hukum pidana internasional, terkait dengan persoalan ekstradisi maupun Interpol sebagai bentuk kerja sama internasional. Contoh : seorang pelaku pembunuhan di Bekasi Jawa Barat setelah melakukan kejahatan tersebut kemudian ia berhasil meloloskan diri ke Malaysia. Tindak Pidana pembunuhan tersebut tidak diatur dalam KOnvensi Internasional atau hukum kebiasaan internasional sebagai kejahatan internasional akan tetapi dalam penegak hukumnya maka diperlukan adanya kerja sama internasional dalam ekstradisi. Kejahatan tersebut dikualifikasikan sebagai jenis kejahatan yang dapat diekstradisikan dalam setiap perjanjian ekstradusu antar Negara. Contoh lain : seseorang WNA di Jerman telah menghina martabat presiden Republik Indonesia melalui surat kabar. Pemerintah Indonesia agar dapat mengadili pelaku penghinaan tersebut maka harus melakukan kerja sama internasional dengan meminta ekstradisi pada pemerintah Jerman. Dilihat dari sumbernya maka kejahatan internasional dapat dibedakan berdasarkan sumber hukumnya yaitu : 1. Kejahatan internasional yang bersumber pada hukum kebiasaan internasional 2. Kejahatan internasional yang bersumber pada konvensi internasional yang dibedakan : a. Konvensi tentang kejahatan Internasional b. Konvensi lain yang berkaitan dengan kejahatan Internasional yaitu Konvensi Hukum Laut 1982 dan Konvensi Lingkungan hidup, Konvensi tentang Pelanggaran Ham berat.
1. Kejahatan Internasional yang bersumber pada Hukum Kebiasaan Internasional
Berdasarkan pada hukum kebiasaan internasional, maka kejahatan internasional yang dimaksud adalah kejahatan perbudakan, pembajakan di laut lepas dan kejahatan perang. Ketiga jenis kejahatan tersebut sesuai dengan hukum kebiasaan internasional dikualifikasikan sebagai delic jure gentium, yang dapat diadili di manapun si pelaku berada, melalui penerapan asas universal. 2. Kejahatan Internasional yang bersumber Pada Konvensi Internasional Konvensi tentang Kejahatan Internasional, misalnya Konvensi Narkotika 1961, Konvensi Tokyo 1963, Konvensi Den Haag 1970, KOnvensi Montreal 1971, ketiga Konvensi tersebut mengatur tentang kejahatan penerbangan, Konvensi Palermo 2000 yang mengatur tentang Transnational Organized Crime disebut Konvensi TOC 2000. Konvensi Hukum Laut 1982 mengatur tentang pembajakan laut lepas, perdagangan budak dan pengangkutan narkotika secara illegal, penyiaran gelap di laut lepas; Konvensi tentang HAM yang berkaitan dengan pengaturan tentang Kejahatan onvensi tentang HAM yang berkaitan dengan pengaturan tentang Kejahatan Perang, Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Genocide. Pada prinsipnya setiap Konvensi Internasional yang mengatur tentang kejahatan internasional mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Merumuskan perbuatan-pjahatan internasional mengandung unsur-unsur sebagai berikut : a. Merumuskan perbuatan-perbuatan yang dilarang secara internasional dalam Konvensi b. Mewajibkan setiap Negara peserta untuk mengancam pidana terhadap perbuatan yang dilarang tersebut c. Mengatur batas-batas yurisdiksi Negara dalam kaitannya dengan kejahatan yang dilarang dalam konvensi d. Mewajibkan setiap Negara untuk melakukan kerja sama baik di bidang ekstradisi maupun mutual in criminal legal matters. Namun dalam konvensi terdapat beberapa penambahan yang disesuaikan dengan subtansi dan tujuan dari Konvensi yang bersangkutan.
Sumber HKUM 4305 Hukum Pidana Internasional Modul 3