Anda di halaman 1dari 2

Panduan Praktik Klinik (PPK)

ASMA AKUT BERAT


1. Anamnesa - Sesak nafas mendadak & bertambah berat
- Sudah minum obat sesak tapi tidak membaik
- Riwayat menderita asma yang lama
- Pernah mengalami serangan asma sejenis sebelumnya
- Riwayat menggunakan terapi steroid jangka panjang

Kriteria Diagnosa
- Sesak nafas berat disertai bising mengi
- Tidak bisa menyelesaikan kalimat dalam 1 kali nafas
- RR > 25x / mnt, takikardi (>110x / mnt)
- Retraksi otot-otot bantu nafas
- Riwayat gejala berulang
2. Pemeriksaan Fisik a. Asma akut berat yang potensial mengancam jiwa:
- Sesak nafas berat disertai bising mengi
- Sesak nafas hingga tidak mampu menyelesaikan satu kalimat
dalam sekali nafas
- Terlihat retraksi otot bantu nafas
- Frekwensi nafas > 25 x / menit
- Takikardi ( > 110 x / menit )
- Pulsus paradoksus ( penurunan tek. darah sistolik pada saat
inspirasi > 10 mmHg )
- APE < 50 % dari nilai dugaan
b. Asma akut berat yang sudah mengancam jiwa:
- Suara nafas melemah (silent chest)
- Sianosis
- Bradikardi / Hipotens
- Kelelahan, bingung, gelisah, kesadaran menurun
- APE < 33 % dari nilai terbaik
c. Pemeriksaan Penunjang  Analisis gas darah arteri
 APE / Flowmeter
 Foto thorax
 EKG
d. Diagnosa Kerja Asma akut berat / status asmatikus
e. Diagnosa banding  Bronkitis Kronis
 Emfisema Paru
 Emboli Paru
 Gagal Jantung Kiri Akut
f. Terapi 1. O2 dosis tinggi 4-6 lt / mnt untuk mencegah hipoksemia
2. Bronkodilator (disesuaikan dengan obat yang ada)
a. Inhalasi agonis β2 dosis tinggi, seperti Salbutamol 2,5-5 mg /
Terbutalin 2,5-5 mg secara nebulisasi, dapat diulang @ 20
menit dalam 1 jam.
b. Injeksi Adrenalin 1/1000, subcutan 0,2-0,5 cc, dapat diulang
sampai 2-3X dengan interval 30-60 menit, harus diberikan
dengan sangat hati-hati , kecuali ada kontra indikasi terhadap
obat ini ( penderita hipertensi, hipertiroid, kelainan jantung,
usia lanjut > 40 thn).
c. Aminopilin injeksi 5-6 mg / kgBB diencerkan dalam Dext 5%
sama banyak, secara intravena, bolus perlahan dalam 10-15
mnt atau dalam infus 100 cc DExt 5% NaCl 0,9% dalam
waktu 20 menit.
d. Antikolinergik : Ipatropium bromid dapat digunakan sendiri
atau kombinasi dengan agonis β2 melalui inhalasi dengan
nebulisasi. Penambahan ini tidak diperlukan bila respon
dengan agonis β2 sudah cukup baik.
3. Kortikosteroid sistemik dosis tinggi harus segera diberikan pada
serangan asma berat yaitu Hidrokortison 200 mg iv atau metil
prednisolon injeksi / tablet 30-60 mg, atau keduanya.
4. Tatalaksana Gizi
5. Edukasi  Penderita dianjurkan untuk control ke poliklinik interna / dokter
yang biasa merawat ( pada pasien yang dipulangkan).
 Penderita sebaiknya menghindari allergen yang dapat memicu
timbulnya asma (serbuk sari bunga, anjing, kucing, debu rumah,
udara dingin, asap rokok, dll).
 Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat yang normal
termasuk dalam melakukan exercise.
 Menghindari efek samping obat asma untuk mencegah obstruksi
jalan nafas yang irreversibel.
6. Prognosis Ad Vitam : dubio ad bonam
Ad Sanationam : dubio ad bonam
Ad fungsionam : dubio ad bonam
7. Target Alos

Anda mungkin juga menyukai