Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN. B.H DENGAN


MASALAH PADA FUNGSI MOBILITAS DAN KEAMANAN

CI :

NS. DEBBY PONTOH, S.KEP

CT :

NS. DINA MARIANA, M.KEP

OLEH :

RAFLI SURYANTO MANGGOPA, S.Kep

210141040016

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

MANADO 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I

A. LATAR BELAKANG
Penuaan didefenisikan dalam berbagai bentuk dan tidak ada defenisi tunggal yang diterima
secara universal. Penuaan lebih dipandang sebagai sebuah rangkaian perjalanan hidup yang
terus berubah hingga akhirnya menurunnya fungsi-fungsi tubuh dan diakhir dengan
kematian (Williams, 2012).
Proses penuaan adalah sebuah proses yang berlangsung pada semua makhuk hidup dan
dimulai sejak lahir. Penuaan diartikan pula sebagai sebuah proses menjadi menjadi lebih
tua dan lebih sering dikaitkan dengan seseorang yang telah mencapai usia lanjut. Ada pula
yang berpendapat bahwa penuaan berkaitan dengan gangguan-gangguan pada seluruh
fungsi tubuh (Amarya et al., 2018; Miller, 2012).
Proses penuaan secara normal bukan disebabkan oleh penyakit yang spesifik. Hampir
seluruh lanjut usia masih aktif dan sehat, walaupun penyakit kronik lebih umum diderita
oleh lanjut usia daripada populasi lainnya. Perubahan terkait usia pada umunya terjadi pada
berbagai sistem tubuh manusia. Perubahan tersebut menyebabkan penurunan fungsi
fisiologis pada setiap sistem yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh. Penurunan
daya tahan tubuh dapat pula diperkuat oleh beberapa faktor resiko seperti kondisi patologis,
stres fisiologis dan psikologis, lingkungan, efek pengobatan yang merugikan, sikap dasar
lanjut usia dan kurangnya informasi. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya
konsekuensi negatif berupa peningkatan kerentanan terhadap penyakit, penurunan status
kesehatan dan kualitas hidup (Miller, 2012).
Menua atau menjadi tua adalah sebuah proses universal yang dimulai sejak lahir dan
berlangsung seumur hidup. Berbagai macam teori telah berusaha untuk menjelaskan
tentang proses menua yang kompleks. Walaupun ada banyak teori, namun tidak ada satu
pun teori yang secara universal dapat menjelaskankompleksitas dari proses penuaan.
Penuaan menyebabkan perubahan-perubahan pada fungsi tubuh yang secara tidak
langsung menyebabkan meningkatnya risiko terhadap berbagai penyakit (Potter & Perry,
2009).
B. PERUBAHAN TERKAIT USIA PADA FUNGSI MOBILITAS DAN KEAMANAN
Fungsi Mobilitas dan KeamananSistem muskuloskeletal yang terdiri dari tulang, otot dan
sendi memiliki fungsi utama dalam pergerakan. Setiapkomponen dari sistem
muskuloskeletal ini memiliki fungsinya masing-masing. Penggabungan dari komponen-
komponen ini berkontribusi sangat besar dalam pergerakan bebas yang dapat dilakukan
oleh manusia (Miller, 2012).
Perubahan-perubahan pada sistem muskuloskeletal akibat penuaan menyebabkan
perubahan atau penurunan fungsi mobilitas dan keamanan. Adapun perubahan terkait usia
yang berkontribusi dalam penurunan fungsi ini antara lain (Ahmed et al., 2014; Miller,
2012; Williams, 2012):
• Kalsium tulang berkurang;
• Massa otot berkurang;
• Penurunan cairan di dalam diskus invertebralis;
• Perubahan degenerative sendi;
• Suplai darah ke otot berkurang;
• Respon dari sistem saraf melambat;Elastisitas jaringan berkurang;

C. FAKTOR – FAKTOR RESIKO


Selain Perubahan terkait usia di atas, faktor lain yang juga berkontribusi pada penurunan
fungsi mobilitas dan kemanan adalah faktor risiko diantaranya (Miller, 2012):
Berkurangnya kalsium dan vitamin D;
• Merokok;
• Kondisi Patologis;
• Efek samping obat-obatan;
• Faktor lingkungan;
• Perubahan gaya berjalan;
• Penurunan fungsi sensorik.
D. KONSEKUENSI FUNGSIONAL NEGATIF
Adapun konsekuensi fungsional negatif atau penurunan yang ditimbulkan dari adanya
perubahan terkait usia dan faktor risiko pada sistem muskuloskeletal atau fungsi mobilitas
dan keamana adalah sebagai berikut (Ahmed et al., 2014; Miller, 2012; Webber et al., 2010;
Williams, 2012):
• Menurunnya ketahanan dan kekuatan otot;
• Peningkatan osteoforosis dan kifosis;
• Kesulitan dalam melaksanakan ADL;
• Risiko jatuh meningkat;
• Penurunan kualitas hidup;

BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Asuhan keperawatan yang berfokus promosi kesehatan pada lanjut usia dengan penurunan
fungsi mobilitas dan keamanan adalah sebagai berikut (Herdman et al., 2021; Miller, 2012;
Williams, 2012):
1. Pengkajian Keperawatan
• Pengkajian fungsi musculoskeletal;
• Pengkajian risiko osteoforosis;
• Pengkajian risiko jatuh dan takut jatuh;
• Observasi fungsi muskuloskeletal.

B. DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan
• Kesiapan mengingkatkan manajemen kesehatan diri;
• Pemeliharaan kesehatan tidak efektif;
• Hambatan mobilitas fisik;
• Risiko jatuh;
• Takut.

C. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI


Intervensi / Implementasi Keperawatan :
• Mengajarkan tentang exercise;
• Mengajarkan tentang osteoforosis;
• Mengimplementasikan program pencegahan jatuh;
• Mengatasi rasa takut jatuh;
• Mengajarkan tentang nutrisi.

D. EVALUASI
Evaluasi Keperawatan :
• Pemeliharaan mobilitas dan keaman;
• Pemasukkan tindakan pencegahan dalam kehidupan
sehari-hari untuk memastikan keamanan dan mencegah
osteoforosis;
• Menyatakan perasaan aman dan meningkatkan kualitas hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Diagnose Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction

Kristamuliana. 2021. Promosi Kesehahatan Lanjut Usia Dengan Pendekatan


Asuhan Keperawatan (Seri Keperawatan Gerontik). Anggota IKAPI
LPPM Akademi Keperawatan Fatima Parepare. Jl. Ganggawa, No. 22
Kota Parepare
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adult (Sixth Edit). Lippincott
Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai