Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA MASA TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DEWASA


PADA KELUARGA TN.S DIWILAYAH KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh :
Septiana Lestari
175140094

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn. S
2. Alamat dan Telepon : Sukamulya RT.02/04, Munjuk Sampurna,
Kec. Kalianda, Lampung Selatan.
3. Komposisi Keluarga

Jenis Tempat
No. Nama Hubungan Pekerjaan Pendidikan
kelamin Tanggal Lahir
Jawa Tengah
1. Tn. S L Suami Petani SD
05-05-1971
Watu Agung Ibu Rumah
2. Ny. W P Istri SMP
06-07-1975 Tangga
Pringsewu
3. An. S L Anak Wiraswasta SMK
02-06-1994
Watu Agung Masih
4. An. S P Anak -
16-09-1998 Kuliah

Genogram dan keterangan

S
W

S S

2
Keterangan:
: Laki-laki meninggal dunia
: Perempuan meninggal dunia

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal Satu Rumah

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga inti / nuclear family, alasannya
karena Keluarga Tn. S terdiri dari suami, istri, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah.

5. Agama
Anggota keluarga Tn. S beragama islam, semua anggota keluarga Tn.
S mengerjakan sholat 5 waktu walaupun kadang masih bolong-bolong.
Pemahaman keluarga Tn. S terhadap agama cukup baik.

6. Suku
Tn. S dan Ny. W bersuku jawa, dalam komunikasi sehari-hari
menggunakan bahasa jawa dan bahasa Indonesia, keluarga Tn. S
tinggal dilingkungan masyarakat yang mayoritas berasal dari suku
Jawa dan suku Lampung. Pola makan yang berhubungan dengan suku
adalah keluarga Tn. S suka dengan makanan pedas. Keluarga Tn. S
tidak ada kepercayaan budaya suku yang dianut terkait dengan
kesehatan.

7. Status sosial ekonomi keluarga 


Keluarga Tn. S memiliki pendapatan  3 juta perbulan dari menyadap
nira kelapa yang dijadikan gula merah, pendapatan lain didapatkan dari
bertani padi & jagung, untuk dana kesehatan Ny. W mengandalkan
kartu askes dari pemerintah. Dengan pendapatan sebesar itu dirasa

3
cukup untuk membiayai Kuliah An. S dan keperluan sehari-hari.
Keluarga Tn. S memiliki Tv 1, dan sepeda motor 3 sebagai alat
transportasi.

8. Aktifitas rekreasi keluarga 


Keluarga Tn. S jarang berekreasi, mungkin dalam satu tahun hanya 1 /
2 kali biasanya Keluarga Tn. S berekreasi kepantai, namun saat
dirumah hampir setiap hari keluarga Tn. S menonton televisi.
Pertemuan dengan keluarga besar biasanya pada saat hari raya idul
fitri, keluarga Tn.S saling bersilahturahmi kesanak saudara.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S sekarang pada tahap tumbuh kembang keluarga dengan
anak dewasa awal(pelepasan), karena keluarga Tn. S memiliki 2 orang
anak, anak pertama laki-laki sudah menikah/ berkeluarga, sudah
tinggal sendiri dan sudah memiliki 1 orang anak. Anak kedua belum
berkeluarga dan masih kuliah.
Perkembangan Keluarga dengan anak usia dewasa antara lain :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
Tugas perkembangan ini telah terpenuhi sebagian, karena anak
pertama Tn. S yaitu An.S sudah menikah/berkeluarga dan telah
memiliki seorang anak laki-laki yang sekarang berusia 3 tahun.
Sedangkan anak kedua Tn. S belum menikah karena saat ini masih
kuliah.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
Tn. S dan Ny. W telah menikah selama 27 tahun dan telah
memiliki 2 orang anak yaitu anak pertama laki-laki (An. S) dan
anak kedua perempuan (An. S). Keluarga Tn. Selalu
menyempatkan mengobrol bersama Ny. W dan keluarga disaat
waktu luang, biasanya saat sedang menonton televisi mereka saling

4
bercengkrama satu sama lain dan Ny. W selalu menyiapkan
keperluan Tn. S.
c. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
dimasyarakat.
Tugas ini telah terpenuhi sebagian, karena anak pertama Tn. S
telah berkeluarga dan sudah tidak tinggal dengan Tn. S, An. S
mengontrak sebuah ruko yg tidak terlalu jauh dari rumah Tn. S
yang dijadikan tempat tinggal dan tempat usaha keluarga kecilnya,
yang artinya An. S sudah bisa mandiri karena sudah bisa
bertanggung jawab atas keluarganya, bisa menjadi kepala keluarga
yang bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri dan sudah
tidak bergantung pada Tn. S. Sedangkan anak kedua Tn. S belum
menikah dan masih kuliah, artinya An. S belum bisa mandiri
karena belum bekerja dan belum bisa memenuhi kebutuhannya
sendiri yang masih bergantung pada Tn. S
d. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan rumah.
Tugas pergembangan ini sudah terpenuhi sebagian, karena anak
pertama Tn. S sudah menikah dan tidak tinggal lagi bersama Tn. S,
sedangkan anak kedua belum menikah dan masih tinggal bersama
Tn.S.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. S yang belum sepenuhnya
terpenuhi yaitu :
a. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga
b. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
dimasyarakat.
c. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah.

Tahap perkembangan tersebut belum terpenuhi secara


keseluruhan karena anak kedua Tn.S masih kuliah,belum
menikah,masih tinggal dan masih menjadi tanggungan Tn.S.

5
3) Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki penyakit keturunan. Ny.
W mengatakan An. S sering mengalami nyeri pada saat haid, saat ini
Ny. W dan Tn. S dalam keadaan sehat, namun Ny. W mengatakan
bahwa Tn. S memiliki riwayat hipertensi. Apabila dalam keluarga Tn. S
ada yang sakit, akan segera minum obat yg dibeli dari apotik apabila
tidak kunjung sembuh dengan segera memeriksakan kepelayanan
kesehatan terdekat.

4) Riwayat keluarga sebelumnya


Ny. W mengatakan bahwa ibunya memiliki riwayat hipertensi dan
kadang2 masih kambuh dan Alm. Ayah Ny.W meninggal karena
penyakit lever, beberapa saudara Ny. W juga ada yang memiliki riwayat
hipertensi. Sedangkan ibu Tn.S memiliki penyakit rematik, Alm. Ayah
Tn.S meninggal karena terjatuh dari pohon kelapa saat mengambil buah
kelapa, adik ke 3 Tn.S yang merupakan satu-satunya anak perempuan
dikeluarga tersebut ia meninggal saat masih gadis karena dibegal, ia
dibegal saat pulang mengantar kedua anak Tn.S kesekolah, saat itu yang
menumakan adik Tn.S yaitu Tn. S sendiri karena ia berinisiatif mencari
adiknya yang tak kunjung pulang, saat ditemukan adiknya dalam
keadaan tidak sadarkan diri dengan luka dikepala yang mengeluarkan
banyak darah, dan dibawa keRS Bob Bazar lalu dirujuk keRs Abdul
Meolok dalam keadaan koma dan setelah beberapa jam dirawat ia
akhirnya meninggal.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn. S masih menumpang dan merupakan dinding
papan dan geribik dengan luas 5mx7m terdapat 3 kamar tidur, ruang
tamu, ruang keluarga, dapur dan mck. Sudah menggunakan listrik dan
sumber air minum yang digunakan adalah air galon. Kondisi rumah Tn.
S Kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi syarat kesehatan,

6
Perabotan belum tertata rapi / berantakan dan kandang ternak
dibelakang rumah yang belum tertata.

a. Denah rumah

B A

E
C D

G H

b. Keterangan
A. Ruang tamu
B. Kamar 1
C. Kamar 2
D. Ruang Keluarga
E. Kamar 3
F. Dapur
G. WC
H. Kandang ternak

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn. S tinggal didaerah pedesaan, tidak berdekatan dengan
pemukiman yang padat, tetangga yang ada disekitar rumah semuanya

7
ramah dan saling tolong- menolong satu sama lain, sehingga interaksi
dengan tetangga terbina dengan baik. Dilingkungan tempat tinggal Tn.
S tidak memiliki budaya setempat yang dapat mempengaruhi kesehatan.

3. Mobilitas geografis keluarga


Mobilitas geografis keluarga Tn. S hidup Berpindah. Keluarga Tn. S
memiliki rumah diAdirejo lampung timur, hanya saja sejak An. S
masuk sekolah menengah pertama keluarga Tn. S merantau keKalianda
lampung selatan sampai sekarang Keluarga Tn. S masih tinggal
dikalianda.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Tidak ada perkumpulan khusus dalam masyarakat, namun Hubungan
Keluarga Tn. S dengan masyarakat cukup akrab. Jika ada kegiatan
Ronda Tn. S ikut ronda sesuai jadwal dan Apabila ada kegiatan pemilu
atau hari peringatan An. S ikut berperan membantu persiapan kegiatan
tersebut.

5. Sistem pendukung keluarga


Semua anggota keluarga Tn. S dalam keadaan sehat, antara anggota
keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain begitupun
dengan lingkungan sekitarnya. Keluarga Tn. S memiliki fasilitas :
televise, mck, sumber air dan motor sebagai sarana transportasi. Untuk
masalah kesehatan keluarga Tn. S memiliki askes untuk membantu
biaya pengobatan.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung /
tidak langsung menggunakan bahasa jawa dan kadang menggunakan
bahasa Indonesia. Keluarga Tn. S mengutamakan keterbukaan dengan
anggota keluarga yang lainnya, setiap anggota keluarga jika memiliki

8
masalah selalu dibicarakan bersama dalam pengambilan keputusan
biasanya selalu dibicarakan dengan musyawarah dengan anggota
keluarga yang lain, tetapi setelah musyawarah yang mengambil
keputusan tetap Tn. S secara keseluruhan Tn. S harmonis karena saling
menghormati, mendukung dan menghargai satu sama lain.

2. Struktur kekuatan keluarga


Keluarga Tn. S selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Semua anggota keluarga berperan sesuai dengan perannya masing-
masing. Apabila masalah tidak teratasi, maka keputusan ada ditangan
Tn. S sebagai pemegang keputusan dalam keluarga.

3. Struktur peran
 Tn. S berperan Sebagai kepala keluarga, penentu keputusan dalam
keluarga dan mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan
keluarga.
 Ny. W berperan Sebagai ibu rumah tangga bertugas mengurus
rumah, mendidik anak dan mengurus keperluan keluarga.
 An. S berperan sebagai anak yang masih kuliah dan adik dri An. S.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga Tn. S memiliki peraturan jika anaknya keluar batas waktu
pulang jam 22.00 malam, jika anak ingin keluar kemana-mana harus
bilang/izin dengan Ny. W, saat ini An. S sedang kuliah dan ngekos jika
An. S pergi keluar dan menginap dikosan teman harus minta izin
dengan Ny. W dan jarang dizinin.
Keluarga Tn. S terkadang masih menggunakan nilai dan norma suku
jawa, dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesehatan
contohnya saat An. S mengalami nyeri haid Ny. W akan membuat jamu
kunyit asam yang dipercayai dapat membantu mengurangi rasa nyeri.

9
E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S saling mendukung,menghargai, saling menyayangi dan
berinteraksi dengan harmonis satu sama lain. Respon Keluarga Tn. S
jika ada anggota keluarga yang berprestasi bereaksi senang dan bangga,
dan apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga akan merasa
sedih. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga
yang lain akan merawatnya dan memberikan dukungan baik materi
maupun doa.

2. Fungsi sosialisasi
Tn. S dan Ny. W dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan
perkembangan anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya. Keluarga
Tn. S selalu berinteraksi dengan tetangga dan terjali hubungan dengan
baik, keluarga Tn. S tidak pernah memiliki masalah ataupun
permusuhan dengan tetangganya.

3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 2 orang anak, Pernah mengikuti program
keluarga berencana dengan metode Kontrasepsi suntik. Ny. W terakhir
Kb suntik sekitar 10 tahun yang lalu karna berencana menambah
keturunan. Namun sampai sekarang belum bertambah/diberikan
keturunan.

4. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S tergolong keluarga Sejahtera Tahap II, karena kelurga
sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, keluarga juga dapat
memenuhi kebutuhan psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.

10
5. Fungsi perawatan kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa An. S mengalami nyeri haid
setiap bulannya. Dan selalu menyiapkan obat untuk mengurangi
nyeri haid An. S. Ny W mengatakan bahwa Tn. S memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Sedangkan Ny. W mengatakan memiliki
riwayat anemia.

2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi


masalah
Tn. S selalu mengambil keputusan yang tepat,seperti halnya Pada
saat An. S merasakan nyeri haid yang tak tertahankan Ny. W segera
membawa An.S kedokter. Dan apabila ada anggota keluarga yang
sakit Ny.W menyuruh istirahat, dan minum obat. Apabila masih
belum sembuh maka keluarga segera membawa
kepuskesmas/dokter untuk berobat.

3. Kemampuan keluarga merawat


Tn. S dengan keluarga akan merawat anggota keluarga yang sakit
dengan kemampuan yang dimilikinya. Misalnya saat An.S
mengalami nyeri haid Ny. W akan menyuruh An.S untuk meminum
obat agar nyeri berkurang dan membuatkan jamu kunyit asam untuk
An. S dengan tujuan untuk mengurangi nyeri haidnya.

4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


Tn. S tidak mengerti cara memelihara rumah yang sehat dan
pengaruhnya pada keluarga.

5. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan


Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumah keluarga Tn. S adalah
Bidan dan puskesmas, jika ada anggota keluarga yang sakit maka
akan segera dibawa berobat kepuskes/bidan.

11
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek
Saat ini yang menjadi beban pikiran keluarga Tn.S yaitu Spp kuliah
An.S yang harus dibayar tiap bulan dan keperluan sehari-hari yang
semakin hari semakin mahal, apa lagi sekarang ini masih dalam
Pandemi COVID-19.

2. Stressor jangka panjang


Keluarga Tn. S menghawatirkan biaya Kuliah anak ke duanya yaitu
An. S yang masih kuliah semester 6 dijurusan keperawatan. Keluarga
Tn. S berharap dapat lulus tepat waktu dalam bidang pendidikan.

3. Respon terhadap stressor


Keluarga Tn. S selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan
masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat dan selalu
mengutamakan komunikasi dalam keluarga.

4. Strategi koping yang digunakan


Keluarga Tn. S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau
masyarakat selalu menyelesaikannya dengan musyawarah. Keluarga
Tn.S tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada
anak dan istri dalam menyelesaikan masalah.

5. Strategi adaptasi yang disfungsional


Dalam menghadapi masalah keluarga Tn. S selalu berusaha dan berdoa
tapi pada akhirnya tuhan yang menentukan.

G. HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. S yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit dan Tn. S berharap pendapatannya
meningkat agar bisa mengalokasikan sebagian dananya untuk menunjang
kesehatan keluarga, karena selama ini mereka hanya mengandalkan askes

12
dari pemerintah. Keluarga Tn. S berharap semoga anaknya An.S bisa
wisuda tepat waktu.

H. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada keluarga TN. S didapatkan hasil :

ASPEK Tn. S Ny. W An. S


Tensi
120/80 mmHg 120/80 mmHg 110/80 mmHg
(mmHg)
Suhu (oC) 36,5 c 36,5 c 36,5 c

RR 22 x/menit 24 x/menit 24 x/menit

Nadi
86 x/menit 80 x/menit 80 x/menit
(x/menit)
Rambut
Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
kepala
Simetris,
Konjungtiva tidak Simetris, Simetris,
anemis dan sclera Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
Mata tidak ikterik, anemis dan sclera anemis dan sclera
penglihatan kurang tidak ikterik, tidak ikterik,
baik ( Kabur ketika penglihatan baik. penglihatan baik.
melihat tulisan).
Simetris, Simetris, Simetris,

Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik,


tidak menggunakan tidak menggunakan tidak menggunakan
alat bantu. alat bantu. alat bantu.

Mulut Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak


berbau, Gigi bersih. berbau, Gigi bersih. berbau, Gigi bersih.

13
Hidung. Bersih, Fungsi Bersih, Fungsi Bersih, Fungsi
pengidu baik pengidu baik pengidu baik
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Leher pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar Tiroid. kelenjar Tiroid. kelenjar Tiroid.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Thorax
wheezing wheezing wheezing
Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung,
Abdomen tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Ekstremitas
atas dan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bawah, bentuk bentuk bentuk
persendian

I. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan Etiologi
1 DS :- Ny. W mengatakan An. Gangguan Rasa Nyaman Ketidak mampuan
S sering mengalami Nyeri haid Pada keluarga keluarga mengenal
nyeri haid yang Tn. S khususnya pada masalah desminore.
biasanya timbul 1 hari An. S
sebelum haid dan hari
pertama sampai hari
kedua saat haid.
-An. S mengatakan nyeri
haid biasanya timbul 1
hari sebelum haid dan
hari pertama haid, saat
haid badan terasa lemas
dan malas beraktivitas,

14
karna merasakan nyeri
perut yg mengganggu.

DO :- An. S tampak lemas.


- An. S tampak
menahan sakit dan
sering memegang
perutnya.
- Kram atau nyeri
diperut bagian bawah
(+)
- Skala nyari : 6
- Nyeri haid muncul 1-2
hari sebelum
menstruasi atau
diawal-awal
menstruasi ( + )
- Rasa sakit terasa intens
atau konstan (+)
- Emosi labil (+)
- Sakit pada Payudara
(+)
- Perut kembung (+)
- Diare (-)
- Mual dan muntah (-)
- Pusing (+)
- Lemah, lesu dan tidak
bertenaga (+)
2. DS :- Ny.W mengatakan Resiko kekambuhan Ketidak mampuan keluarga
bahwa Tn.S penyakit hipertensi pada mengenal masalah hipertensi
memiliki riwayat keluarga Tn.S khususnya
Hipertensi. pada Tn.S

15
- Ny.W mengatakan
Tn.S akan
mengeluh sakit
kepala jika kambuh.
- Tn. S mengatakan
jika kambuh
keluhan yang
dirasakan didaerah
kepala sampai
leher.
- Tn. S mengatakan
keluhan timbul
secara tiba-tiba,
sakit kepala yang
dirasakan hilang
timbul.
- Tn.S mengatakan
susah tidur pada
malam hari.
- Tn.S mengatakan
jika tekanan
darahnya tinggi ia
masih melakukan
aktivitasnya.
DO : - Tn.S tampak menahan
sakit.
- Tn.S tampak gelisah.
- Pusing (+)
- Lemas (+)
- Cepat marah(+)
- Kelelahan (-)
- Td : 150/80 mmHg.

16
- S : 36,5c
- N : 86 x/menit
- RR: 22x/menit

3. DS :-Ny. W mengatakan
rumahnya agak
pengap.
-Ny W mengatakan
Rumahnya agak
berantakan.

Kerusakan
DO :-Perabotan tidak tertata
penatalaksanaan
rapi, kandang ternak Ketidak mampuan keluarga
pemeliharaan rumah
yang belum tertata. mengenal masalah.
( lingkungan) Pada
-Berdebu (+)
keluarga Tn. S
-Lembab(-)
-Pecahayaan kurang(+)
-Tidak ada ventilasi(-)
-Pengap(+)
-Tidak ada air bersih(-)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Gangguan rasa nyaman nyeri haid pada keluarga Tn. S khususnya pada
An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
desminore.

17
2) Resiko kekambuhan penyakit hipertensi pada keluarga Tn.S khususnya
pada Tn.S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah.
3) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah( lingkungan) Pada
keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah.
3. SKORING PRIORITAS MASALAH

DIAGNOSA 1
NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah Ketidakmampuan
a. Aktual (3) keluarga merawat
b. Resiko (2) anggota keluarga
3 1 3/3 x 1 = 1
c. Potensial (1) yang mengalami nyeri
haid.

2. Kemungkinan Masalah Ny. W mengatakan


untuk Diubah jika An. S mengalami
a. Mudah (2) nyeri haid akan
b. Sedang/sebagian (1) 1 2 ½x2=1 minum obat dan ia
c. Sulit (0) akan membuat jamu
kunyit asam untuk
An. S
3. Potensi Masalah Dapat
Masalah bisa diatasi
Dicegah
asal keluarga mampu
a. Tinggi (3) 3 1 3/3 X 1 = 1
mengenal
b. Cukup (2)
masalahnya.
c. Rendah (1)

18
4. Menonjolnya Masalah
a. Dirasakan oleh
keluarga dan perlu
segera diatasi (2) Keluarga menanggapi
b. Dirasakan oleh 2 1 2/2 X 1 = 1 masalah sangat
keluarga tetapi tidak mengganggu
segera diatasi (1)
c. Tidak dirasakan
adanya masalah (0)

TOTAL SKOR 4
DIAGNOSA 2
NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
a. Aktual (3) Ketidak mampuan

b. Resiko (2) 2 1 2/3 x 1 = 2/3 keluarga mengenal

c. Potensial (1) masalah

2. Kemungkinan Masalah Ny. W mengatakan


untuk Diubah jika Tn.S mengalami
a. Mudah (2) 1 2 ½x2=1 hipertensi akan
b. Sedang/sebagian (1) beristirahat dan
c. Sulit (0) minum obat.
3. Potensi Masalah Dapat
Masalah bisa diatasi
Dicegah
asal keluarga mampu
a. Tinggi (3) 3 1 3/3 X 1 = 1
mengenal
b. Cukup (2)
masalahnya.
c. Rendah (1)

19
4. Menonjolnya Masalah
a. Dirasakan oleh
keluarga dan perlu
Keluarga menanggapi
segera diatasi (2)
masalah dirasakan
b. Dirasakan oleh 1 1 1/2 X 1 = ½
tetapi tidak segera
keluarga tetapi tidak
diatasi.
segera diatasi (1)
c. Tidak dirasakan
adanya masalah (0)

TOTAL SKOR 2 7/6

DIAGNOSA 3
NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
a. Aktual (3)
b. Resiko (2) 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ancaman kesehatan

c. Potensial (1)

2. Kemungkinan Masalah Ada kemauan dari


untuk Diubah keluarga untuk
a. Mudah (2) 1 2 1/2 x 2 = 1 menciptakan
b. Sedang/sebagian (1) lingkungan rumah
c. Sulit (0) yang sehat
3. Potensi Masalah Dapat
Kondisi rumah yang
Dicegah
sehat dapat
a. Tinggi (3) 1 1 1/3 x 1 = 1/3
mencegah timbulnya
b. Cukup (2)
penyakit
c. Rendah (1)

20
4. Menonjolnya Masalah
a. Dirasakan oleh
keluarga dan perlu
segera diatasi (2) Lingkungan rumah
b. Dirasakan oleh 1 1 1/2 x 1 = 1/2 sekarang dianggap
keluarga tetapi tidak bermasalah
segera diatasi (1)
c. Tidak dirasakan
adanya masalah (0)

TOTAL SKOR 2½

21
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Gangguan rasa nyaman nyeri haid pada keluarga Tn. S khususnya pada An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah desminore.
2) Resiko kekambuhan penyakit hipertensi pada keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah.
3) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah( lingkungan) Pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.

5. PERENCANAAN

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S


DIAGNOSA Kriteria Evaluasi
TUM TUK
NO KEPERAWA Rencana Tindakan
(Tujuan Umum) (Tujuan Khusus) Kriteria Standar
TAN

1. Dx 1 Setelah dilakukan Setelah Respon 1) Haid adalah peristiwa luruhnya 1) Diskusikan dengan
kunjungan selama pertemuan 2 x 45 Verbal
lapisan dinding rahim yang keluarga pengertian haid,
1-2 x pertemuan
menit keluarga banyak mengandung pembuluh anjurkan keluarga untuk
diharapkan nyeri
haid berkurang. mampu : darah. mengungkapkan kembali
pengertian haid.
1) Mengenal -Menyebutkan 4 dari 7 tanda &
masalah nyeri gejala yang biasa timbul sebelum 2) Diskusikan kembali tanda
haid dengan & gejala yang terjadi pada

22
menjelaskan haid : An. S, anjurkan keluarga
definisi, tanda untuk menyebutkan
1. Malas
dan kembali tanda & gejala
gejala,penyeba 2. Lemas haid.
b nyeri haid.
3. Mudah lelah 3) Beri pujian atas jawaban
2) Mengambil yang benar.
4. Emosi labil
keputusan
4) Diskusikan bersama
untuk 5. Kram perut
keluarga penyebab nyeri
mengatasi
6. Nyeri kepala haid, motivasi keluarga
nyeri haid.
untuk mengulang kembali
7. Sakit pada payudara
3) Merawat penyebab nyerihaid.
keluarga -Menyebutkan 3 dari 4
5) Jelaskan kembali tentang
dengan nyeri penyebab nyeri haid :
hal-hal yang telah
haid.
1. Hormon didiskusikan.
4) Keluarga
2. Posisi rahim 6) Gali pendapat keluarga
mampu
bagaimana cara mengatasi
memodifikasi 3. Penyakit infeksi rahim
nyeri haid.
lingkungan
4. Faktor psikis seperti stress,
dalam nyeri 7) Motivasi keluarga untuk
shock.
haid. memutuskan mengatasi
2) Keputusan keluarga untuk

23
5) Keluarga mengatasi nyeri haid nyeri haid secara tepat.
mampu bertambah parah.
8) Beri reinforcrmrnt atas
memanfaatkan
3) Cara perawatan nyeri haid : keputusan yang diambil
pelayanan
keluarga.
kesehatan bila 1. Kompres dengan air
nyeri haid hangat. 9) Gali pengetahuan keluarga
berlanjut. dalam mengatasi nyeri
2. Minum minuman tradisiona
haid..
( rebusan air jahe & the
kayu manis). 10) Diskusikan dengan
keluarga cara perawatan
3. Minum-minuman hangat.
nyeri haid.
4. Menggosok perut/pinggang
11) Motivasi keluarga
yang sakit.
mengungkapkan kembali
5. Kurangi makanan yang apa yang telah
bergaram. disampaikan.

6. Minum air putih, jus buah-


buahan.

7. Kurangi makanan yang


mengandung kafein, coklat.

8. Jika banyak mengeluarkan

24
darah makan suplemen zat
besi.

4) Cara membuat rebusan air jahe


1. Iris 5 cm jahe tipis-tipis
kemudian remukkan
2. Rebus didalam panic yg
diisi 3 gelas air, sisakan
hingga 1 gelas
3. Tambah kan sedikit gula.

2. Dx 2 Setelah dilakukan 3 Setelah Respon 1. Hipertensi merupakan 1. Kaji pengetahuan keluarga


x kunjungan kunjungan Verbal peningkatan tekanan darah tentang hipertensi
keluarga Tn. S sistolik lebih dari 140 mmHg
selama 1x45
diharapkan dan tekanan darah diastolik  Pengertian hipertensi
keluarga menit dapat lebih dari 90 mmHg pada dua
penyebab hipertensi
menggetahui mencapai TUK 1 kali pengukuran selang waktu
masalah hipertensi. lima menit dalam keadaan  Tanda gejala hipertensi
Keluarga dan
Sehingga Resiko cukup tenang/istirahat.  Pencegahan
hipertensi dapat klien mampu 2. Penyebabnya bisa stres,usia,
dicegah. hipertensi
menyatakan keturunan’ kurang gerak atau
 Komplikasi hipertens
pemahaman aktifitas,obesitas
2. Berikan penyuluhan tentang
tentang penyakit 3. Pencegahanya mengurangi
hipertensi
makanan asin atau tinggi

25
garam,berlemak,kegemukan 3. Diskusikan adanya tanda dan
dan olahraga. gejala hipertensi serta faktor
4. Tanda dan gejala sakit yang memperburuk kondisi
kepala ,pusing ,lemas cepat
4. Bimbing keluarga untuk
marah kelelahan dll
mengulangi apa yang telah
5. Komplikasi ganguan
di ajarkan
penglihatan struk,gagal
jantung. 5. Jelaskan akibat hipertensi

6. Keluarga mampu merawat 6. Menjelaskan makan yang


anggota keluarga yang sakit harus dikomsumsi dan
7. Keluarga mampu menentukan dihindari penderita
standa gizi/nutsisisesuai hipertensi
dengan standar kesehatan. 7. Mendiskusikan manfaat gizi
8. Keluarga mampu mengontrol seimbang
emosi dan menata stress. 8. Mendemostrasi cara
9. Keluarga mapu memutuskan menyusun menu yang benar
tidakan yang tepat untuk untuk nutrisi yang
mengatasi masalah hipertensi dianjurkan
dengan membawa anggota 9. Anjurkan klien untuk
keluarga yang sakit berobat ke menghindari stresdan
puskes atau rs.

26
menata stres
10. Menjelaskan petunjuk
perawatan hipertensi dengan
melakukan control secara
rutin
11. Menjelaskan pada keluarga
pelayanan yang cepat
ditangani.

3. Dx Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Lingkungan rumah sehat 1. Gali pengetahuan keluarga
tindakan pertemuan 1 x 30 Verbal adalah rumah yang selalu tentang pengertian
keperawatan 3 kali
menit keluarga bersih baik dari pemeliharaan lingkungan
pengkajian keluarga
diharapkan dapat : kotoran,debu,sampah,perab rumah sehat.
keluarga dapat Menciptakan otan rumah yang 2. Menjelakan pengertian
menciptakan
lingkungan berserakan. rumah sehat secara
lingkungan rumah
yang sehat. rumah yang Syarat rumah sehat : sederhana yaitu rumah
sehat. 1) Mempunyai ruang yang sesuai dengan
1. Keluarga terpisah. standar kesehatan yaitu
mampu 2) Ventilasi udara yang bersih, jauh dari
menyebutka cukup. kotoran/sampah, ada
n pengertian 3) Pencahayaan yang pencahayaan dan ventilasi
rumah cukup. cukup.
sehat. 4) Memiliki septic tank 3. Menjelaskan syarat-syarat

27
2. Keluarga dan pembuangan rumah sehat yaitu :
mampu sampah. 1) Mempunyai ruang
menyebutka 5) Memiliki sumber air terpisah.
n syarat bersih. 2) Ventilasi udara yang
rumah 6) Memiliki MCK cukup.
sehat. Rumah bersih : 3) Pencahayaan yang
Keluarga mampu 1) Terdapat ventilasi. cukup.
menyebutkan 2) Terdapat air bersih 4) Memiliki septic tank
perbedaan rumah
3) Terdapat pembuangan dan pembuangan
bersih dan kotor.
sampah sampah.
4) Terdapat mck. 5) Memiliki sumber air
5) Perabotan Rumah bersih.
tertata rapi/ tidak 6) Memiliki MCK.
berantakan. 4. Beri pujian pada keluarga
Rumah kotor : atas jawaban yang tepat.
1) Berdebu 5. Menjelaskan pada
2) Lembab keluarga tentang manfaat
3) Pecahayaan kurang rumah yang sehat, yaitu :
4) Tidak ada ventilasi. 1) Dapat mencegah
5) Pengap penyebaran penyakit.
6) Tidak ada air bersih 2) Dapat melindungi
dari bahaya

28
kebisingan dan
pencemaran.
3) Rumah dan
lingkungan tampak
rapi.
4) Rumah nyaman
ditempati serta
menjamin hidupyang
sehat.
6. Beri reinforcement pada
keluarga atas jawaban.
7. Menjelaskan pada
keluarga tentang
perbedaan tentang rumah
sehat dan kotor.
Rumah bersih :
1) Terdapat ventilasi.
2) Terdapat air bersih
3) Terdapat pembuangan
sampah
4) Terdapat mck.
5) Perabotan Rumah

29
tertata rapi/ tidak
berantakan.

Rumah kotor :
1) Berdebu
2) Lembab
3) Pechayaan kurang
4) Tidak ada ventilasi.
5) Pengap
6) Tidak ada air bersih.

30

Anda mungkin juga menyukai