PRIORITAS UNIT
TAHUN 2019
1
RUMAH SAKIT KATOLIK
BHAKTI WARA
JL. SOLIHIN GP NO. 180 PANGKALPINANG 33135
TELEPON (0717) 422605
3. AREA MANAGERIAL
AREA
NO MANAJEMEN UNIT INDIKATOR STANDAR
RESIKO
Pengadaan rutin
peralatan
kesehatan dan
Kesalahan penyerahan perbekalan
1. obat penting Farmasi 0%
farmasi
untuk memenuhi
kebutuhan
pasien
Pelaporan
aktifitas yang di Angka kejadian hasil laboratorium
2. wajibkan oleh Limbah
pemeriksaan limbah cair RS yang
0%
2. peraturan tidak sesuai dengan baku mutu
perundang- limbah cair
undangan
Manajemen Penanganan pasien tuberculosis
3. Rawat Jalan 0%
Resiko yang tidak sesuai strategi DOTS
Penulisan resep sesuai dengan
100%
formularium RS
4. Manajemen
penggunaan Farmasi Waktu TungguObatJadi ≤ 30 menit
Standar; 80%
Sumber Daya
Waktu TungguObatRacikan ≤ 60 menit
Standar; 80%
Harapan dan
kepuasan Kepuasan pasien dan keluarga
5. Humas ≥85 %
pasien dan
keluarga
Kendaraan/
Pelayanan Kecepatan memberikan pelayanan
6. Ambulance 100 %
Transportasi Ambulans di RS
Jenazah
Perbaikan Kuantitas Penggunaan
≥ 85%
Antibiotik
7. Unit Tim PRA Tim PRA
Perbaikan Kualitas Penggunaan
≥ 85%
Antibiotik
Pencegahan
dan
Pengendalindari
kejadian yang
8. dapat Sarana
Ketepatan waktu kalibrasi alat 100%
menimbulkan Umum
masalah bagi
keselamatan
pasien, keluarga
pas ien dan staf
Pelayanan Rekam Ketepatan waktu pengembalian
9 100%
Rekam Medik Medik rekam medis rawat inap
10. Pelayanan Gizi InstalansiGizi Sisa makan pasien non diet ≤ 20 %
11. Pelayanan KamarCuci Kejadian Linen Hilang 0%
Laundry
Keterlambatan waktu penanganan
12. PelayananIT IT 0%
kerusakan hardware/jaringan
3. Peningkatan Farmasi
Keamanan obat
Insiden keamanan obat yang perlu
yang perlu 100%
di waspadai
diwaspadai
( high Alert)
4. Kepastian tepat Kamar
lokasi, tepat Operasi
Kepatuhan Penandaan 100%
prosedur, tepat
pasien operasi
5. Pengurangan PPI
resiko infeksi
Penggunaan APD saat ≥ 85%
terkait
melaksanakan tugas
pelayanan
kesehatan
6. Pengurangan Rawat Inap,
resiko jatuh Rawat Jalan, Kejadian Pasien Jatuh 0%
IGD
Rawat Inap Kepatuhan upaya pencegahan
resiko cidera pasien jatuh pada 100%
pasien rawat inap
Formula N/DX100%
Metodologi Concurrent
pengumpulan data
9. Frekuensi : 1 Bulan
pengumpulan data
10. Frekuensi Analisis : 3 Bulan
Data
11. Metodologi analisis : Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan
data data dari waktu ke waktu
12. sumber data : Formulir pengambilan data rawat jalan
13. penanggung jawab : Kepala Instalansi rawat jalan
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : ≤ 60 menit
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien
rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
screening
-
3. Tujuan : Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman
dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai
pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
4. Dimensi Mutu : Keselamatan dan fokus kepada pasien
5. Alasan Pemilihan : Permenkes 11/2017 ttg SKP
Indikator
6. Formula Pengukuran :
i. Numerator : Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan pasien jatuh
ii. Denominator : Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
7. Metodologi : Retrospektif
pengumpulan data
8. Cakupan data : Sampling
9. Frekuensi : 1 Bulan
pengumpulan data
10. Frekuensi Analisis : Bulanan
Data
11. Metodologi analisis : Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data
perbandingan antar unit
12. sumber data : Rekam Medis pasien rawat inap
13. penanggung jawab : Tim Mutu RS
pengumpul data
14. publikasi data : Elsternal dan Internal melalui laporan RS
15. Standar : 100%
Catatan :
1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4. RS. Swasta
3. Tujuan : Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap
ketepatan waktu melakukan visitasi kepada pasien rawat
inap
4. Dimensi Mutu : Efisiensi ,Aksebilitas dan fokus kepada pasien
5. Alasan Pemilihan : UU No 29 tahun 2004 Tentang
Indikator
UU No. 44 Tahun 2009
UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
6. Formula Pengukuran : N/D X 100 %
i. Numerator : Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada
hari berjalan
ii. Denominator : Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
7. Metodologi pengumpulan : Seluruh Pasien Rawat Inap
data
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi : Bulanan
pengumpulan data
10. Frekuensi Analisis Data : 3 Bulanan
11. Metodologi analisis : Data akan dikumpulkan dan dianalisis oleh jajaran
data
Bidang Pelayanan Medik
12. sumber data : Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
13. penanggung jawab : Kepala Bidang Pelayanan Medik
pengumpul data
14. publikasi data : Eksternal dan Internal melalui laporan RS
15. Standar : ≥ 80%
1. Kelengkapan Pengisian Asesmen Awal medis 1x24 jam pada pasien rawat inap
1. Judul Indikator : Kelengkapan Pengisian Asesmen Awal Medis 1x24 jam Pada
Pasien Rawat Inap
2. Definisi Operasional : Yang di maksud dengan asesmen rekam medis lengkap
dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
adalah:
1. Proses kegiatan mengevaluasi pasien
2. Di lakukan oleh tenaga medis
1. Paling lambat 24 jam setleha pasien masuk rawat
inap
2. Meliputi mengumpulkan informasi, menganalisa
informasi dan membuat rencana pelayanan untuk
memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah
diindentifikasi
3. Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan
asesmen medis dalam 24 jam sekaligus kelengkapan
pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai
target waktu yang ditentukan
4. Dimensi Mutu : Efektivitas dan Mutu Pelayanan
5. Alasan Pemilihan Indikator : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan
asesmen medis dalam 24 jam sekaligus kelengkapan
pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai
target waktu yang di tentukan
6. Formula Pengukuran :
i. Numerator : Jumlah asesmen lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis
dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
ii. Denominator : Jumlah total pasien yang masuk rawat inap dalam waktu 24
jam
7. Metodologi pengumpulan data : Survei
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Setiap bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Bulanan
Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Rekam Medis Ruang rawat inap
13. penanggung jawab : Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 100%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah pemeriksaan cito dengan waktu tunggu ≤ 1 jam dalam
periode tertentu
ii. Denominator : Jumlah total pemeriksaan cito dalam periode yang sama
7. Metodologi pengumpulan data : Concurent
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Satu bulan dan sentinel event
data
10. Frekuensi Analisis Data : Bulanan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Formulir pemeriksaan laboratorium pasien
Data pasien dalam File LIS
Job Order Laboratorium SIMRS
13. penanggung jawab : Kepala Instalansi Laboratorium
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 100%
6. Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi Aspirin( Anti Trombotik) dalam waktu
24 jam sejak Pasien datang ke RS
1. Judul Indikator : Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin ( anti
trombotik) dalam waktu 24 jam sejak pasien datang ke
RS
2. Definisi Operasional : 1. Pemberian terapi aspirin kepada pasien infarka
miokard akut dalam waktu 24 jam sebelum atau
sesudah tiba di RS
2. Preparat anti trombotik yang berisi : asetil salsilat,
clopidogrel
3. Tujuan : Sebagai acuan penanganan pasien IMA untuk mendapatkan
terapiu aspirin( anti trombotik) dalam waktu 24 jam sejak
pasien datang ke RS
4. Dimensi Mutu : Mutu dan Keselamatan Pasien, Efisisensi
5. Alasan Pemilihan Indikator : Sebagai acuan penanganan pasien IMA untuk mendapatkan
terapiu aspirin( anti trombotik) dalam waktu 24 jam sejak
pasien datang ke RS
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin/anti
trombotik dalam waktu 24 jam sejak pasien ke RS
ii. Denominator : Jumlah seluruh pasien IMA dalam bulan tersebut
7. :
Metodologi pengumpulan data Retrospective
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Bulanan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Rekam medik
13. penanggung jawab : Kepala Ruang /Koord IGD
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 0%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kesalahan /ketidaktepatan pemberian obat
ii. Denominator : Jumlah total kesalahan/ketidaktepatan pemberian obat dalam
bulan tersebut
7. Metodologi pengumpulan data : Sensus harian
8. Cakupan data : Sampel
9. Frekuensi pengumpulan : Bulanan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Survey
13. penanggung jawab : Kepala Instalansi Farmasi, Kepala Rawat Inap,Kamar Bedah,
pengumpul data Rawat Jalan, Kepala /Koord IGD
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 0%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kasus reaksi transfusi darah perhari
ii. Denominator : Jumlah total kasus pemasangan transfusi darah ( kantong
darah) dalam bulan tersebut
7. Metodologi pengumpulan data : Sesnsus harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Bulanan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Rekam medis dalam bentuk laporan bulanan
13. penanggung jawab : Kepala Rawat Inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 0%
1. Judul Indikator : Kelengkapan Rekam Medik Pasien Pulang Rawat Inap 2x24
jam
2. Definisi Operasional : Rekam Medis yang lengkap adalah rekam medis yang telah
diisi namun belum lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24 jam
setelah selesai pelayanan rawat , yang meliputi identitas
pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan,
tindak lanjut, dan resume
3. Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan
informasi rekam medis
4. Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
5. Alasan Pemilihan Indikator : Kelengkapan pengisian rekam medis untuk
memperlancar proses pelaporan kelengkapan rekam
medis
6. Formula Pengukuran : N/D X 100%
i. Numerator : Jumlah rekam medik yang di survei dalam 1 bulan yang terisi
lengkap
ii. Denominator : Jumlah rekam medik yang di survei dalam 1 bulan
7. Metodologi pengumpulan data : Concurent
8. Cakupan data : Sampling rekam medis Rawat Inap
9. Frekuensi pengumpulan : satu bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : 1 Bulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Survei rekam medis
13. penanggung jawab : Kepala Instalansi Rekam Medik/Wadir Penunjang Medik
pengumpul data
14. publikasi data : Laporan Kerja
15. Standar : 100 %
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kasus infeksi luka infus perhari
ii. Denominator : Jumlah seluruh pasien yang di pasang infus
7. Metodologi pengumpulan data : Concurent
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Setiap bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Bulanan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Survei, Laporan Infeksi Nosokomial
13. penanggung jawab : Ketua PPI, Karu rawat inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : ≤1,5%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : hasil laboraturium pemeriksaan limbah cair rumah sakit
yang sesuai dengan baku mutu
ii. Denominator : Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
7. :
Metodologi pengumpulan data Sensus Harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : 1 bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : 3 bulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Hasil pemeriksaan
13. penanggung jawab : Kepala ruang sarana umum rumah sakit
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 0 %
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan
pasien yang disurvey dalam satu bulan
ii. Denominator : Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.
7. Metodologi pengumpulan data : Retrospective
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
pasien yang disurvey dalam satu bulan
ii. Denominator : Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.
7. Metodologi pengumpulan data : Retrospective
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah item resep(/R) yang sesuai Fornas
ii. Denominator : Jumlah total item resep ( R/)
7. Metodologi pengumpulan data : Retrospective
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan rontgen foto
dalam satu bulan
ii. Denominator : Jumlah seluruh pasien yang di lakukan pelayanan rontgen foto
dalam 1 bulan
7. Metodologi pengumpulan data : Sensus Harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Satu bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data: Standar
12. sumber data : Rekam Medis
13. penanggung jawab : Kepala Radiologi
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : ≤ 3 jam skor 100 %
6. Formula Pengukuran :
i. Numerator : Jumlah pasien non diit yang tidak menghabiskan makan
siangnya > dari ½ porsi pada hari tersebut
ii. Denominator : Jumlah pasien non diit rawat inap yang makan siang
pada hari tersebut
7. Metodologi pengumpulan data : Retrospektif yaitu berdasarkan survey
8. Cakupan data : Instalansi Rawat Inap
9. Frekuensi pengumpulan : Sepuluh Hari
data
Frekuensi Analisis Data : Harian
11. Metodologi analisis data : Kualitatif ( berdasarkan pengamatan )
12. sumber data : Survei
13. penanggung jawab : Kepala Instalansi Gizi, Kepala Instalansi rawat inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : ≤ 20 %
Formula N/DX100%
Metodologi Concurrent
pengumpulan data
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah konsultasi via telepon ( lisan) yang dilakukan proses
read back dengan tepat dan benar
ii. Denominator : Total seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
7. :
Metodologi pengumpulan data Sensus harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Tiap bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data :
Dibandingkan dng standar
12. sumber data : Survei
13. Penanggung jawab : Kepala Rawat Inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 100%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah kejadian/kesalahan yang terkait dengan keamanan
obat-obatan yang perlu di waspadai
ii. Denominator : Jumlah total insiden /kejadian kesalahan yang terkait
dengan keamanan obat-obatan yang perlu di waspadai
7. Metodologi pengumpulan data : Sensus Harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Sebulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Tiga Bulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data :
Dibandingkan dng standar
12. sumber data : Laporan Insiden
13. Penanggung jawab : Kepala Instalansi Farmasi, IGD , Rawat jalan, Rawat
pengumpul data Inap
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 1%
6. Formula Pengukuran : -
i. Numerator : Jumlah insiden pasien jatuh
ii. Denominator : Jumlah total pasien jatuh pada pasien dalam bulan tersebut
7. Metodologi pengumpulan data : Sensus Harian
8. Cakupan data : Total
9. Frekuensi pengumpulan : Setiap bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Triwulan
11. Metodologi analisis data : Bar Diagram
Interpretasi data :
Dibandingkan dng standar
12. sumber data : Rekam Medis, Laporan keselamatan pasien
13. penanggung jawab : Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
14. publikasi data : Internal melalui laporan RS
15. Standar : 0%
6. Kepatuhan upaya pencegahan resiko cidera pasien jatuh pada pasien rawat inap
1. Judul Indikator : Kepatuhan upaya Pencegahan Resiko Cidera Akibat
Pasien Jatuh Pada Pasien Rawat Inap
2. Definisi Operasional : Upaya pencegahan jatuh meliputi :
5. Screening di rawat jalan/ IGD
6. Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….
7. Assesment Ulang risiko jatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….
8. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
Catatan :
3. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien
rawat inap
4. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
screening
-
3. Tujuan : Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman
dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai
pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
4. Dimensi Mutu : Keselamatan dan fokus kepada pasien
5. Alasan Pemilihan Indikator : Permenkes 11/2017 ttg SKP
6. Formula Pengukuran :
i. Numerator : Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan pasien jatuh
ii. Denominator : Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
7. Metodologi pengumpulan : Retrospektif
data
8. Cakupan data : Sampling
9. Frekuensi pengumpulan : 1 Bulan
data
10. Frekuensi Analisis Data : Bulanan
11. Metodologi analisis data : Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data
perbandingan antar unit
12. sumber data : Rekam Medis pasien rawat inap
13. penanggung jawab : Tim Mutu RS
pengumpul data
14. publikasi data : Elsternal dan Internal melalui laporan RS
15. Standar : 100%