Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS BEDAH

“Hydrocele Non Kommunikan Sinsitra”

Disusun oleh:
Fenty Dwi E. Iswar G4A020100

Pembimbing:
dr. H. Bambang P., Sp.B., FinaCS

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH
RST WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas keberkahannya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus bangsal ini
dengan judul “Hydrocele Non Kommunikan Sinsitra”
Terima kasih penulis sampaikan kepada para pengajar, fasilitator, dan
narasumber kepaniteraan klinik bagian stase bedah, terutama dr. H. Bambang P.,
Sp.B., FinaCS selaku pembimbing penulis. Laporan presentasi kasus bangsal ini
merupakan salah satu tugas di kepaniteraan klinik Bedah. Penulis menyadari
laporan presentasi kasus bangsal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan presentasi kasus
bangsal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang ada di dalam maupun di luar
lingkungan RST Tk III 04.06.01 Wijayakusuma, khususnya bagi penulis yang
sedang menempuh pendidikan.

Purwokerto, Januari 2022

Penyusun

iii
I. PENDAHULUAN

Hydrocele merupakan kondisi abnormal berupa pengumpulan cairan serous


pada ruangan antara tunica vaginalis bagian parietal dan visceral (Dagur et al., 2017).
Tunica vaginalis merupakan ruang potensial untuk akumulasi cairan. Pada kondisi
normal, tunica vaginalis dibentuk dari prosesus vaginalis, yaitu bagian proksimal
prosesus vaginalis akan mengalami obliterasi sedangkan bagian distal akan tetap ada
dan menjadi tunika vaginalis yang melingkupi bagian anterior, lateral dan medial testis.
Cairan yang berada di dalam rongga ini di produksi dan reabsorbsi dengan seimbang
oleh sistema limfatik sekitar. Pada kasus hydrocele, terdapat gangguan antara produksi
atau reabsorpsi cairan tersebut sehingga terjadi akumulasi pada ruang tunika vaginalis
(Huzaifa et al., 2020).
Menurut penelitian Samiadji et al. (2018) 1 dari 10 bayi laki-laki yang lahir
akan menderita hidrokel dan 90 -95% di antaranya akan menghilang dengan sendirinya
dalam tahun pertama kehidupan. Sedangkan pada usia dewasa, insidensi hidrokel
didapatkan pada 1 dari 100 laki-laki dewasa.
Hydrocele diklasifikasikan menjadi dua jenis, primer (idiopatik) dan tipe
sekunder (acquired). Penyebab hydrocele primer adalah defek kongenital pada tunika
vaginalis testis, yaitu terjadi kegagalan obliterasi prosesus vaginalis selama
perkembangan pembentukannya dimana prosesus vaginalis bagian proksimal tetap
paten dan menjadi penghubung dengan rongga peritoneum. Sedangkan hydrocele
sekunder disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasari seperti infeksi (filariasis,
tuberkulosis, epididimitis, sifilis), trauma atau keganasan (Dagur et al., 2017).

1
II. LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. C
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Limpakuwus, Sumbang Kab.
Banyumas
Tanggal masuk RS : 21 Januari 2022
No. RM : 0039xxx
Bangsal : Antasena

B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Benjolan pada buah zakar kiri semakin membesar sejak 5 tahun lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Orthopedi RSWK pada tanggal 20 Januari 2022
dengan keluhan terdapat benjolan pada buah zakar kiri sejak 5 tahun lalu.
Awalnya benjolan hanya sebesar biji jagung, lama kelamaan dirasakan semakin
membesar sampai saat ini sebesar buah mangga. Benjolan tersebut sangat
mengganggu terutama saat beraktivitas, akibatnya sejak 1 bulan terakhir pasien
sudah berhenti kerja. Keluhan nyeri dirasakan hilang timbul seperti cenut-
cenutan, ukuran benjolan tidak berubah-ubah saat perubahan posisi, pasien dan
istri mengeluhkan gangguan ereksi tidak sempurna dan tidak bertahan lama.
Keluhan demam dan infeksi dalam waktu dekat disangkal pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat keluhan yang sama sejak 5 tahun lalu
b. Riwayat Diabetes mellitus dan hipertensi disangkal
c. Riwayat trauma disangkal
d. Riwayat penyakit kongenital
e. Riwayat tumor atau keganasan disangkal
f. Riwayat infeksi saluran kemih, IMS dan infeksi lainnya disangkal

2
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat keluhan yang sama disangkal
b. Riwayat Diabetes mellitus dan hipertensi disangkal
c. Riwayat penyakit kongenital
d. Riwayat tumor atau keganasan disangkal
e. Riwayat infeksi saluran kemih, IMS dan infeksi lainnya disangkal
5. Riwayat Sosial Ekonomi
Tn. C merupakan anak ke-6 dari 6 bersaudara, saat ini sudah menikah
dan memiliki 2 orang anak. Pasien bekerja sebagai petani yang sehari-hari
berada sawah. Pasien mengatakan hampir setiap hari membajak sawah dan
mengangkat atau memindahkan traktor dengan badannya serta mengangkat
beban berat lainnya seperti karung beras, padi atau lainnya. Riwayat
Pembiayaan kesehatan menggunakan Jamkesmas.

3
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik, tampak sakit sedang
Kesadaran : E4V5M6, Composmentis
Antropometri : BB : 63 kg
TB : 161 cm
IMT: 24,3 kg/m2 (BB Normal)
Tanda vital : Tekanan Darah : 117/68 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 °C
Skala nyeri : 2/10
Kepala : Mesochepal, wajah simetris
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Simetris, NCH (-), deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : Bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Mulut : Mukosa bibir & mulut lembab, sianosis (-)
Tenggorokan : T1 – T1 tenang, hiperemis (-)
Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB
Thoraks : Simetris, retraksi (-)
Cor : BJ I – II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SD Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Datar, venektasi (-), caput medusae (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Nyeri ketok CVA (-/-), timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-), nyeri tekan kuadran kiri
bawah (+) minimal, hepar lien tidak teraba pembesaran
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-/-//-/-), edema (-/-//-/-), CRT
<2s, ROM Bebas
2. Status Lokalis
a. Regio Suprapubik
• Inspeksi : kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar,
hematom (-), massa (-), edema (-)

4
• Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-), kandung kemih
teraba penuh
b. Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pubes : Distribusi rambut merata pada
regio pubis
• Penis : Edema (-), eritema (-), fistula (-)
• Meatus Urethra eksterna : discharge (-), eritema (-)
• Skrotum : Asimetris, pembesaran skrotum
(-/+), eritema (-/-), nyeri tekan
(-/+) hilang timbul, transluminasi
(-/+), phren sign (-)
• KGB Inguinal : pembesaran KGB (-)
Palpasi
• Penis : nyeri tekan (-), spongiofibrosis
(-)
• Testis : Asimetris, testis kiri sulit diraba,
nyeri (-), halus (+/-), kaku (-/-)

D. Resume
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan:
1. Keluhan utama pasien adalah benjolan pada buah zakar kiri yang semakin
membesar sejak 5 tahun lalu
2. Awalnya benjolan hanya sebesar biji jagung, lama kelamaan dirasakan semakin
membesar sampai saat ini sebesar buah mangga, sangat mengganggu terutama
saat beraktivitas
3. Terdapat keluhan nyeri yang hilang timbul seperti cenut-cenutan, ukuran
benjolan tidak berubah-ubah saat perubahan posisi, pasien dan istri
mengeluhkan gangguan ereksi tidak sempurna dan tidak bertahan lama.
4. Pasien bekerja sebagai petani, hampir setiap hari membajak sawah dan
mengangkat atau memindahkan traktor dengan badannya serta mengangkat
beban berat lainnya

5
5. Pada pemeriksaan fisik yang ditemukan:
a. Status Generalis
• Tekanan Darah : 117/68 mmHg
• Nadi : 72 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,6 °C
• Skala nyeri : 2/10
b. Status Lokalis
Regio Suprapubik
• Inspeksi : kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar,
hematom (-), massa (-), edema (-)
• Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-), kandung kemih
teraba penuh
Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pubes : Distribusi rambut merata pada
regio pubis
• Penis : Edema (-), eritema (-), fistula (-)
• Meatus Urethra eksterna : discharge (-), eritema (-)
• Skrotum : Asimetris, pembesaran skrotum
(-/+), eritema (-/-), nyeri
(-/+) hilang timbul, transluminasi
(-/+), phren sign (-)
• KGB Inguinal : pembesaran KGB (-)
Palpasi
• Penis : nyeri tekan (-), spongiofibrosis
(-)
• Testis : Asimetris, testis kiri sulit diraba,
nyeri (-), halus (+/-), kaku (-/-)

E. Diagnosis Kerja
Hydrocele non kommunikan sinistra

6
F. Diagnosis Banding
1. Hernia inguinalis medial sinistra
2. Hernia inguinalis lateral sinistra
3. Hernia femoralis sinistra
4. Tumor scrotum/testis sinistra
5. Varicocele sinistra
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Usulan pemeriksaan penunjang:
a. USG doppler
b. Darah lengkap
c. Urinalisis
Pemeriksaan Darah Rutin pada 20 Januari 2022
Parameter Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 15.2 L: 14-18; P: 12-16 g/dl
Leukosit 8.520 4.800-10.800 / uL
Hematokrit 45.9 L: 40-54; P: 35-47%
Trombosit 212.000 150.000-400.000 / uL
Hitung jenis
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 5* 1-3%
Batang 2 2-6%
Limfosit 20 20-40%
Segmen 66 50-70%
Monosit 7 2-8%
Waktu perdarahan 2 menit 20 detik 1’-3’

Waktu pembekuan 4 menit 45 detik 2’-6’

Kimia klinik

Glukosa sewaktu 87 < 200 mg/dl

H. Penatalaksanaan
1. Non Operatif

7
a. Farmakologi
Infus RL 20 TPM
Inj Ceftriaxone 2x1gr IV
Inj Ketorolac 3x30mg IV
b.Non Farmakologi
- Scrotal support (posisi elevasi scrotum)
- Tirah baring dan istirahat cukup
- Jika terasa sangat bengkak dan tidak nyaman dapat menggunakan
kompres dingin
2. Operatif
a. Pre Operatif
i. Puasa 6-12 jam
ii. Konsultasi Sp.An
b. Laporan Operasi
Operasi dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2022.
• Diagnosis Pre-Operasi:
Suspek hydrocele sinistra
• Jenis Anestesi:
Spinal Anestesi
• Tindakan Operasi:
Hydrocelectomi sinistra
3. Edukasi
a. Menjaga kebersihan area genital
b. Tidak menggunakan bahan pakaian yang terlalu ketat dan tidak menyerap
keringat (usahakan ukuran sesuai agar membantu support scrotum)
I. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

J. Follow Up Post Operatif


22 Januari 2021
S Nyeri buah zakar kiri berkurang, luka bekas jahitan masih bengkak

8
O Status Generalis
• KU/Kesadaran : Tampak sakit sedang/ GCS E4V5M6 (CM)
• TD : 117/73 mmHg - HR : 72 x/menit - RR: : 20x/menit
• S : 36,60C - Skala nyeri : 1/10
Status Urologis
• Regio Suprapubik
• Inspeksi : kesan datar, warna kulit sama
dengan sekitar, hematom (-), massa (-), edema (-)
• Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-),
kandung kemih teraba penuh
• Regio Genitalia Eksterna
Inspeksi
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pubes : Distribusi rambut merata pada
regio pubis
• Penis : Edema (-), eritema (-), fistula (-)
• Meatus Urethra eksterna : discharge (-),
eritema (-)
• Skrotum :
Asimetris,
pembesaran
skrotum (-/+)
minimal dengan
luka bekas
jahitan operasi
tertutup perban,
rembes (-), darah
(-), nyeri tekan (-
/+) minimal,
transluminasi (-/-
)
• KGB Inguinal : pembesaran KGB (-)
Palpasi

9
• Penis : nyeri tekan (-), spongiofibrosis (-)
• Testis : Simetris, testis kiri terdapat nyeri post operasi, permukaan
halus (+/+), kaku (-/-)

A Hyrdrocele non kommunikan sinistra post hydrocelectomi sinistra H+1

P Farmakologi:
Infus RL 20 TPM
Inj Ceftriaxone 2x1gr IV
Inj Ketorolac 3x30mg IV
Non Farmakologi:
• Scrotal support (posisi elevasi scrotum)
• Tirah baring dan istirahat cukup
• Jika terasa sangat bengkak dan tidak nyaman dapat menggunakan
kompres dingin

10
DAFTAR PUSTAKA
Dagur G, Gandhi J, Suh Y, Weissbart S, Sheynkin YR, Smith NL, Joshi G, Khan SA.
Classifying Hydroceles of the Pelvis and Groin: An Overview of Etiology, Secondary
Complications, Evaluation, and Management. Curr Urol. 2017 Apr;10(1):1-14
Huzaifa M, Moreno MA. 2020. Hydrocele. NCBI.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559125/#_NBK559125_pubdet_
Samiadji H, Aris M. 2018. Hidrokel kongenital. JKI. Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/13836/1/1996KI326-11.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai