Anda di halaman 1dari 27

STASE GERONTIK

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK TN.J


UMUR 71 TAHUN DENGAN GOUT ARTRITIS (ASAM URAT) DI POSKESDES DESA
GUNUNG BESAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AZHAR

DisusunOleh
Terang Rahmawati, S.Kep
1114901200342

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DARUL AZHAR


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BATULICIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Hari/Tanggal :
Tempat :
Perihal : Pengesahan Stase Gerontik Pasien ke 3
Lp Dan Asuhan Keperawatan Gerontik Tn.J Umur 71 Tahun Gout Artritis (Asam
Urat) Di Poskesdes Desa Gunung Besar Wilayah Kerja Puskesmas Darul Azhar

Mahasiswa

Terang Rahmawati, S.Kep


1114901200342

Tanah Bumbu , November 2021


Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK TN.J UMUR 71 TAHUN
GOUT ARTRITIS (ASAM URAT)
DI POSKESDES DESA GUNUNG BESAR
WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AZHAR

1. Identitas Klien
Nama : Tn. J
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Suku :Banjar
Pendidikan : SMP /sederajat
Alamat : RT 5
Sumber Informasi : Pasien
Keluarga yang dapat dihubungi (bila ada) : Anak pasien
Diagnosa Medis (bila ada) :-
Tanggal Pengkajian : 15 November 2021

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Nyeri pada tumit dan lutut
 Riwayat
Pada Tanggal 15 November 2021 Tn. J datang ke Poskesdes Gunung
Besar dengan keluhan nyeri pada tumit kaki dan lutut, nyeri seperti
ditusuk hilang timbul nyeri semakin dirasakan ketika berjalan.
2) Kronologi keluhan
a) Faktor pencetus : akibat
asam urat yang di deritanya
b) Timbulnya keluhan : bertahap,
semakin sakit berat ketika berjalan
c) Lamanya : 5 bulan
yang lalu
d) Upaya mengatasi :
pemeriksaan rutin di Poskesdes Gunung Besar dan mengikuti
posyandu lansia
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat Kesehatan
Tn. J memiliki riwayat asam urat sejak 5 bulan tahun yang lalu
2) Riwayat imunisasi
Klien tidak bias mengingat apakah status imunisasi dahulu lengkap, dan
klien mengatakan zaman dahulu imunisasi sulit untuk diperoleh.
3) Riwayat Alergi (obat, makanan, dll)
Klien tidak memiliki riwayat alergi, baik makanan ataupun obat-obatan.
4) Riwayat Kecelakaan
Pasien tidak memiliki riwayat kecelakaan
5) Riwayat dirawat di rumah sakit
Dalam 1 tahun terakhir ini, pasien belum pernah dirawat di rumah sakit.
6) Riwayat Pemakaian obat
Belum ada terapi pengobatan, namun jika Tn. J sakit kepala memiliki
kebiasaan pengunaan obat warung.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram Keluarga)
Pasien mengatakan tidak yakin dan tidak dapat mengingat pasti apakah
kedua orangtuanya dulu memiiki riwayat penyakit menahun atau tidak.

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Garis keturunan
3. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
1) Frekuensi makan
Frekuensi makan dalam satu hari 2-4 x/hari
2) Jenis makanan
Tidak memiiki pantangan, Lauk pauk dan sayur-sayuran,
3) Kebiasaan sebelum makan
Tidak ada kebiasaan sebelum makan
4) Nafsu makan
Nafsu makan baik, tidak ada mual atau muntah, menghabiskan porsi
yang di sediakan
5) Berat badan : 54 kg (13 November 2021)
b. Eliminasi
1) Berkemih
a) Frekuensi : 2-4 x/hari
b) Warna : Kuning tua
c) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
keluhan
2) Defekasi
a) Frekuensi : 1 x/hari
b) Waktu : pagi hari
c) Warna : Kuning tua
d) Bau : Khas feses
e) Konsistensi : Padat
f) Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : Tidak ada
keluhan
g) Pengalaman memakai laksatif : Tidak ada
c. Higiene Personal
1) Mandi
a) Frekuensi : 2 x/hari
b) Pemakaian sabun : Ya
2) Higiene oral
a) Frekuensi : 2 x/hari
b) Waktu : Pagi dan sore
3) Cuci rambut
a) Frekuensi : 2- hari 1 kali
b) Penggunaan sampo : Ya
4) Gunting kuku
a) Frekuensi : ± 1 minggu sekali
d. Istirahat dan Tidur
1) Lama tidur : 4-6 jam/hari
2) Tidur siang : Kadang-kadang
e. Aktivitas dan Latihan
1) Olahraga : Ya
a) Jenis : Jalan-jalan santai
b) Frekuensi : Pagi hari
2) Kegiatan waktu luang
Memelihara hewan dan bercengkrama dengan tetangga.
3) Keluhan dalam beraktivitas
Pasien mengatakan kakinya terasa tidak nyaman dan terkadang kebas jika
banyak beraktivitas.
f. Kebiasaan
Pasien kebiasaan merokok, namun tidak pernah minum minuman keras serta
ketergantungan obat.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien tampak lemas dengan kesadaran composmentis.
Hasil pemeriksaan TTV:
Tanggal TD N S RR GDS AU
mmHg x
/m o
C x
/m mg/dl mg/dl
15/11/’21 128/76 89 36,2 19 120 11,3
16/11/’21 130/80 90 36,1 20 134 10,2

b. Kepala
Inspeksi : Bentuk oval, kulit kepala bersih dan tidak ada lesi,
penyebaran rambut merata berwarna hitam dan putih (uban),
tidak terdapat kelainan.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan abnormal
c. Mata
Inspeksi : Mata lengkap, simetris kanan dan kiri, kornea mata jernih
kanan dan kiri, konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik,
tidak ada pendarahan pada mata kanan kiri
d. Hidung
Inspeksi : Tidak ada PCH, posisi septum nasal ditengah, lubang
hidung bersih, tidak ada secret, tulang hidung dan septum
nasi tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi serta
pendarahan.
Palpasi : Tidak ada massa abnormal
e. Mulut
Inspeksi : Mulut bersih, mukosa bibir lembab, bentuk bibir normal,
gigi bersih, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada
kemerahan.
f. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kanan dan kiri, lubang telinga bersih, tidak
ada serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik
Palpasi : Tidak ada massa abnormal
g. Leher
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, posisi trakea letak ditengah tidak ada kelainan.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan abnormal
h. Kardiovaskuler
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada sianosis
dan clubbing finger
Palpasi : Tidak ada masa abnormal
Auskultasi : Jantung : S1 S2 Tunggal, tidak ada suara tambahan
Paru : Vesikuler, suara nafas normal
Perkusi : Jantung : Pekak
Paru : Sonor
i. Gastrointestinal
Inspeksi : Bentuk bulat dan datar, tidak ada luka, tidak ada nyeri
tekan.
Palpasi : Tidak terdapat edema dan massa abnormal
Auskultasi : Bising usus 10 x / menit
Perkusi : Thympani
j. Ekstremitas
Inspeksi : Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM) bebas.
Simetris pada kedua ektermitas atas dan bawah, tidak ada
kontraktur, deformitas, serta lesi. Turgor kulit < 2 detik dan
kulit tampak kering.
Palpasi : Tidak terdapat edema, tidak terdapat benjolan abnormal
pada kedua eketermitas atas dan bawah.
Kekuatan otot :5 5
5 5
R

Berdasarkan pemeriksaan skala kekuatan


otot MRC (Medical Research Council)
diatas, pasien mampu menggerakkan
ekstermitas secara normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi dan
tahanan penuh.

5. Pengkajian Psikososial Dan Spiritual


a. Psikososial :
1) Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? Ya
2) Sudahkah anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda?
Tidak
3) Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? Tidak
4) Apakah anda sering bosan? Tidak
5) Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu?
ya
6) Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? Ya
7) Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu? Tidak
8) Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari
daripada pergi dan melakukan sesuatu? Ya
9) Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak
masalah dengan ingatan anda daripada yang lainnya? Tidak
10) Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang?
Ya
11) Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak berguna
dengan keadaan anda sekarang? Tidak
12) Apakah anda merasa penuh berenergi semangat? Ya
13) Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tidak ada harapan ?
Tidak
14) Apakah anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik
dari anda ? Ya
b. Identifikasi Masalah Emosional
1) Pertanyaan Tahap I
a) Apakah klien mengalami sukar tidur? Ya
b) Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
c) Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Tidak
d) Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau
sama dengan 1 jawaban “Ya”
2) Pertanyaan Tahap 2
a) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam 1 bulan?
b) Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak
c) Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain?
Tidak
d) Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran
dokter? Tidak
e) Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ”Ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF ( + )

c. Spiritual
Pasien beragama islam, pasien sering mengikuti kegiatan pengajian yang
ada di daerahnya jika waktu luang.
6. Pengkajian Fungsional
a. KATZ Indeks :
Termasuk/kategori manakah klien ?
1) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
2) Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
3) Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari fungsi yang lain
4) Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
5) Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi
yang lain
6) Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain
7) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Keterangan:
Mandiri : tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu
Pasien masuk dalam kategori nomor 1). dimana pasien dapat makan,
kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah
dan mandi secara mandir tanpa bantuan maupun pengawasan orang lain.
b. Modifikasi dari BARTHEL Indeks
Termasuk yang manakah klien ?
No Kriteria Dengan Bantuan Mandiri
1 Makan 5 10√
2 Minum 5 10√
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat
5-10 15√
tidur/ sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, menyisir
0 5√
rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci
pakaian, menyeka tubuh, 5 10√
menyiram)
6 Mandi 5 15√
7 Jalan di permukaan datar 0 5√
8 Naik turun tangga 5 10√
9 Mengenakan pakaian 5 10√
10 Kontrol Bowel (BAB) 5 10√
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10√
12 Olah raga/ latihan 5 10√
13 Rekreasi, pemanfaatan waktu luang 5 10√
TOTAL : 130
Keterangan:
1) 130 : Mandiri
2) 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
3) 60 : Ketergantungan total
Berdasarkan penilaian modifikasi dari Barthel Indeks pasien masuk daalam
kategori mandiri dengan jumlah skor 130.
7. Pengkajian Status Mental
a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban. Catat
jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
Benar Salah Nomor Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ini?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda?
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Kurangi 30 dari 20 dan tetap pengurangan
3 dari setiap angka baru, semua secara
menurun?
∑=8 ∑=2
Interpretasi hasil :
1) Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
2) Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
3) Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
4) Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
Berdasarkan interpretasi diatas, pasien memiliki fungsi intelektual utuh
dimana total skor yang benar berjumlah 8.
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan
menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
ASPEK NILAI NILAI
NO KRITERIA
KOGNITIF MAKS. PASIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
1) Tahun
2) Musim
3) Tanggal
4) Hari
5) Bulan
Orientasi 5 4 Dimana kita sekarang berada ?
1) Negara Indonesia
2) Propinsi
3) Kota
4) RW
5) RT
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi (untuk disebutkan)
1) Tas
2) Pohon
3) Sandal
3 Perhatian 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/ tingkat
kalkulasi 1) 93
2) 86
3) 79
4) 72
5) 65
4 Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada no 2 (registrasi) tadi.
Bila benar, 1 point untuk masing-masing
obyek
5 Bahasa 9 5 Tunjukkan pada klien statu benda dan
tanyakan namanya pada klien
1) Pulpen
2) Kertas
Minta klien untuk mengulang kata berikut : ”
Tak ada jika, dan, atau, tetapi ”. Bila benar,
nilai 1 point
Pernyataan benar 2 buah : tak ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan
taruh di lantai ”
1) Ambil kertas di tangan anda
2) Lipat dua
3) Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah, nilai 1 point)
1. Tutup
mata anda
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
1) Tulis satu kata
2) Menyalin gambar
TOTAL NILAI 21
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Berdasarkan interpretasi diatas, pasin masuk dalam kategori Kerusakan
aspek fungsi mental ringan dimana total skor nilai klien adalah 21
8. Pengkajian Keseimbangan Klien Gerontik
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri niali 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini atau beri nilai
1 jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini
1) Bangun dari kursi
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Skor pasien : 0
2) Duduk ke kursi
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Skor pasien : 0
3) Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Skor pasien : 1
4) Mata tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan klien tentang input penglihatan
untuk keseimbangannya )
Skor pasien : 1
5) Perputaran Leher
Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil
Skor pasien : 1
6) Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang
sesuatu untuk dukungan
Skor pasien
7) Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misal
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multipel untuk bangun
Skor pasien : 1
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri
nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini :
1) Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu - ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan
Skor pasien : 0
2) Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
Skor pasien : 1
3) Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari
samping klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
Skor pasien : 0
4) Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping
klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Skor pasien : 0
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi
dari belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Skor pasien : 0
6) Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang obyek untuk dukungan
Skor pasien : 0
Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien dan dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
0–5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko jatuh sedang
a. – 15 : Resiko jatuh tinggi
Berdasarkan interpretasi diatas pasien termasuk dalam kategori resiko jatuh
rendah dimana total skor pasien adalah 5
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Do : Peningkatan tekanan Nyeri kronis
 Pasien mengatakan nyeri lutut vaskuler serebral
terutama pada kutut kanan dan tumit
 Pasien mengatakan bahwa pasien
memiliki riwayat penyakit asam urat 5
bulan yang lalu
P : nyeri karena asam urat
Q : nyeri dan kaku
R : lutut dan tumit
S : 3/10
T : Hilang timbul, nyeri pada saat
bergerak
Do:
 Tampak membatasi pergerakan
 Agak bengkak pada lutut dan tumit
 Tampak merintih sakit
 Nilai Asam Urat = 11.3mg/dl
 Hasil TTV
TD : 160/90 mmmHg
N : 99 x/menit
RR : 22 x/menit
Do: Ketergantungan Resiko jatuh
Pasien mengatakan nyeri pada tumit dan Sebagian
lutut kanan, sehingga saat bergerak atau
jalan sehingga sedikit tergamggu
DS:
 Klien Tampak lemas
 Tidak ada muntah
 Hasil TTV :
TD : 160/90 mmmHg
N : 99 x/menit
RR : 22 x/menit
Ds: Kurang informasi Kurang pengetahuan
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
pantangan makanan apa saja yang harus di
hindari penderita asam urat, hanya
mengetahui makanan jeroan saja.
Do:
 Tampak sedang makan gorengan
 Menghindari makanan jeroan
 Hasil AU 11.3 mg/dl
9. Skoring Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis
No Kriteria Skor Bobot Nilai
1. Sifat masalah
1) Tidak/kurang sehat 3
1 3/3 x 1 = 1
2) Ancaman kesehatan 2
3) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
1) Mudah 2
2 1/2 x 2 = 1
2) Sebagian 1
3) Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk diubah
1) Tinggi 3
1 2/3 x 1 = 0,6
2) Cukup 2
3) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
1) Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1
1 2/2 x 1 = 1
2) Ada masalah tetapi tidak 0
perlu ditangani
3) Masalah tidak dirasakan
Total : 3,6
b. Resiko Jatuh
No Kriteria Skor Bobot Nilai
1. Sifat masalah
1) Tidak/kurang sehat 3
1 2/3 x 1 = 0,6
2) Ancaman kesehatan 2
3) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
1) Mudah 2
2 1/2 x 2 = 1
2) Sebagian 1
3) Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk diubah
1) Tinggi 3
1 2/3 x 1 = 0,6
2) Cukup 2
3) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
1) Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1
1 1/2 x 1 = 0,5
2) Ada masalah tetapi tidak 0
perlu ditangani
3) Masalah tidak dirasakan
Total : 2,7
c. Kurang pengetahuan
No Kriteria Skor Bobot Nilai
1. Sifat masalah
1) Tidak/kurang sehat 3
2) Ancaman kesehatan 2 1 1/3 x 1 = 1
3) Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2/2 x 2 = 2


1) Mudah 2
2) Sebagian 1
3) Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk diubah
1) Tinggi 3
1 2/3 x 1 = 0,6
2) Cukup 2
3) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
1) Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1
1 0/2 x 1 = 0
2) Ada masalah tetapi tidak 0
perlu ditangani
3) Masalah tidak dirasakan
Total : 3,6
10.Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis b/d kondisi Kronis (Asam Urat)
b. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi penyakit
c. Resiko jatuh B/d nyeri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri kronis berhubungan Setelah di lakukan asuhan  Monitor TTV  Memantau TTV klien
dengan peningkatan tekanan keperawatan selama 3 shif  Berikan Terapi untuk posisi  Mengurangi adanya tekanan pada klien
vaskuler serebral diharapkan tekanan darah Ny. senyaman mungkin  Menurut jurnal Kompres Jahe Hangat dapat Menurunkan
R dalam rentan Normal  Berikan Terapi kompres air Intensitas Nyeri pada Pasien Gout Artritis, 2020 Kompres
hangat jahe jahe dilakukan dengan cara menempelkan jahe yang telah di
sangrai dan di tumbuk terlebih dahulu di area persendian yang
mengalami nyeri lalu kemudian dibalut dengan menggunakan
kasa gulung, kompres ini dilakukan selama 20 menit (Zuriati,
2017)
Resiko Jatuh Trauma Risk For Fall Prevention  mengetahui keadan sekitar pasien meningkatkan potensi jatuh
Injury risk for  Identifikasi gerak klien
 Menurut Jurnal Pengaruh Range Of Motion (Rom) Aktif
 Bantu klien melakukan
Setelah dilakukan asuhan ROM aktif maupun pasif Dan Pasif Terhadap Rentang Gerak Pada Lansia Yang
keperawatan 3 x 24jam Mengalami Artitis Rematoid, 2020 Dengan Hasil Latihan
diharapkan pasei dapat ROM Aktif Yaitu Latihan Isotonic Yang Mampu
mengurangi resiko jatuh
dengan kriteria hasil : Mempertahankan Atau Meningkatkan Kekuatan Dan Daya
1) Tidak ada kejadian jatuh Tahan Otot Serta Dapat Mencegah Perburukan Kapsul Sendi,
pada pasien Ankilosis, Dan Kontraktur. Pada Sendi Lutut Lansia Sebanyak
25% Mengalami Kekakuan Pada Posisi Fleksi. Kekakuan
Tersebut Dapat Disebabkan Adanya Kalsifikasi Pada Lansia
Yang Akan Menurunkan Fleksibilitas Sendi.
 membantu klien dalam beraktifitas dan sebagai upaya
mengurangi resiko jatuh, serta meningkatkan rasa aman klien,
 Libat kan keluarga untuk
agar tetap melakukan aktifitas.
menciptakan lingkungan
yang ntaman dan aman
dan menyiapkan alat bantu
Kurang pengetahuan Setelah di lakukan asuhan Identifikasi kesiapan klien  Untuk mengetahui kebiasaan pola makan klien
keperawatan selama 2 kali Jelaskan penyebab asam urat  Meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakit
kunjungan diharapkan Jelaskan makanan yang  Menurut Jurnal KEBIASAAN MAKAN MAKANAN
mengetahui tentang menjadi pantangan asam urat TINGGI PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT DI
penyakitnya libat kan keluarga untuk PUSKESMAS, 2019 Mengkonsumsi makanan tinggi purin
menjaga pola makan akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah, yang
merupakan predisposisi terjadinya gout arthritis dan batu
ginjal. Kandungan purin yang tinggi terutama terdapat dalam
jeroan, kerang, kepiting, dan ikan teri. Asupan purin
merupakan faktor risiko paling kuat yang berhubungan
dengan kejadian hiperurisemia (Ningsih, 2014).
 Memantau kesembuhan klien agar nilai asam urat normal
Catatan perkembangan H1
No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri krois 15 November  Memonitor TTV S;
 Pasien mengatakan nyeri lutut terutama pada kutut kanan dan tumit
 memberikan Terapi untuk posisi
2021  Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit asam
senyaman mungkin urat 5 bulan yang lalu
P : nyeri karena asam urat
 memberikan Terapi kompres air
Q : nyeri dan kaku
hangat jahe R : lutut dan tumit
S : 3/10
T : Hilang timbul, nyeri pada saat bergerak
O:
 Tampak membatasi pergerakan
 Agak bengkak pada lutut dan tumit
 Tampak merintih sakit
 Mengompres dengan Jahe
 .Nilai Asam Urat = 11.00/mg/dl
 Hasil TTV
TD : 123/80 mmmHg
N : 98x/menit
RR : 20 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Resiko Jatuh  MengIdentifikasi gerak klien Do:
 membantu klien melakukan ROM Pasien mengatakan nyeri pada tumit dan lutut kanan, sehingga saat
aktif maupun pasif bergerak atau jalan sehingga sedikit tergamggu
DS:
 melibat kan keluarga untuk  Klien mau untuk melakukan ROM dengan arahan harian
menciptakan lingkungan yang  Klien melatih berjalan dengan bantuan
ntaman dan aman dan menyiapkan  Anak tampak mendampingi dan ikut berdiskusi
alat bantu A : masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Kurang pengetahuan -Mengidentifikasi kesiapan klien
S:
-Menjelaskan penyebab asam urat
Pasien mengatakan mulai mengetahui pantangan makanan apa saja yang
-Menjelaskan makanan yang menjadi harus di hindari penderita asam urat, tidak hanya mengetahui makanan
jeroan
pantangan asam urat
Do:
-Melibat kan keluarga untuk menjaga  Tampak antusias memahami tentang informasi yang diberikan ‘
 Klien mampu menyebutkan beberapa sayur sayuran yang penyebab
pola makan
asam urat
 Anak klien tampak menemani pasien
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Catatan perkembangan H2
No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri krois 16 November  Memonitor TTV S;
 Pasien mengatakan nyeri lutut terutama pada kutut kanan dan tumit
2021  memberikan Terapi untuk posisi
sudah berkurang
senyaman mungkin  Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit asam
urat 5 bulan yang lalu
 memberikan Terapi kompres air
P : nyeri karena asam urat
hangat jahe Q : nyeri dan kaku
R : lutut dan tumit
S : 2/10
T : Hilang timbul, nyeri pada saat bergerak
O:
 Tampak membatasi pergerakan
 Agak bengkak pada lutut dan tumit
 Tampak merintih sakit
 Mengompres dengan Jahe
 .Nilai Asam Urat = 10.08/mg/dl
 Hasil TTV
TD : 120/90 mmmHg
N : 78x/menit
RR : 21 x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Resiko Jatuh 16 november  MengIdentifikasi gerak klien Do:
 membantu klien melakukan ROM Pasien mengatakan nyeri pada tumit dan lutut kanan, sehingga saat
2021
aktif maupun pasif bergerak atau jalan sehingga sedikit terganggu
DS:
 melibat kan keluarga untuk  Klien mampu untuk melakukan ROM dengan arahan harian
menciptakan lingkungan yang  Klien melatih berjalan dengan bantuan
ntaman dan aman dan menyiapkan  Klien paham akan resiko jatuh pada asam urat
alat bantu  Anak tampak mendampingi dan ikut berdiskusi
A : masalah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan mandi dan dampingan keluarga
Kurang pengetahuan 16 November -Mengidentifikasi kesiapan klien
S:
2021 -Menjelaskan penyebab asam urat
Pasien mengatakan mengetahui pantangan makanan apa saja yang harus
-Menjelaskan makanan yang menjadi di hindari penderita asam urat, tidak hanya mengetahui tidak hanya
makanan jeroan saja, kacang- kacangan,sayuran hijau dan santan,
pantangan asam urat
beberapa sea food.
-Melibat kan keluarga untuk menjaga Do:
 Tampak antusias memahami tentang informasi yang diberikan ‘
pola makan
 Klien mampu menyebutkan makanan penyebab asam urat
 Anak klien tampak menemani pasien
A : masalah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan oleh keluarga
Catatan perkembangan H3
No Diagnosa Keperawatan Waktu Implementasi Evaluasi
1. Nyeri krois 17 November  Memonitor TTV S;
 Pasien mengatakan nyeri lutut terutama pada kutut kanan dan tumit
2021  memberikan Terapi untuk posisi
sudah sangat berkurang
senyaman mungkin  Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit asam
urat 5 bulan yang lalu
 memberikan Terapi kompres air
P : nyeri karena asam urat
hangat jahe Q : nyeri dan kaku
R : lutut dan tumit
S : 1/10
T : Hilang timbul, nyeri pada saat bergerak
O:
 Tampak membatasi pergerakan
 Agak bengkak pada lutut dan tumit
 Tampak merintih sakit
 Mengompres dengan Jahe
 .Nilai Asam Urat = 10.05/mg/dl
 Hasil TTV
TD : 115/70 mmmHg
N : 78x/menit
RR : 19 x/menit
A : masalah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan keluarga dan kontrol
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai