Anda di halaman 1dari 14

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GLUMERULONEFRITIS AKUT (GNA)

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Minggu Keempat


Departemen Keperawatan Anak

OLEH:
KELOMPOK 3

YUYUN SIGIT WIJAYANTI


YEANE FINARATI
MAHFUDZ
DIDIK YULIANTO

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Jl. Budi Utomo No. 10, Telp. (0352) 481124 Ponorogo – 63471

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. Y


DENGAN GNA
DI RSUD dr. Darsono
I.PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : An. Y
Umur : 12 Tahun
Jenis kelamin ; laki -laki
No. Register : 1111
Agama : islam
Alamat : kota X
Pendidikan :
Pekerjaan : .....................................................
Tanggal masuk RS : 23 Juli 2020 jam 10.00
Diagnosa Medis :Sepsis neonatorum

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn F
Umur : 28tahun
Agama ; Islam
Alamat : Ds X
Pendidikan : .S1
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Ayah.
II KELUHAN UTAMA
Bengkak diwajah dan di kaki,
III RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 hari sebelum masuk rumah sakit,muncul bengkak – bengkak di wajah dan kaki hingga saat ini
dilakukan pengkajian
IV RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
2 minggu sebelum sakit ini anak Y pernah sakit infeksi pernafasan dan dirawat di RS,sampai sembuh
Sebelumnya anak Y tidak pernah mendrita sakit yang serius,hanya sakit batuk pilek demam biasa
V RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada riwayat penyakit asma ataupun penyakit lain pada keluarga.

VII PEMERIKSAAN FISIK FOKUS


Keadaan umum :- tampak sakit ringan
-Suhu 38,2C
-Tensi 140/70 mmHg
-Nadi 96x/mnt
-RR 22x/mt
Periksaan Fisik
1. B1 (Breathing):
 Inspeksi :tidak tampak pernafasan cuping hidung,hidung secret minimaltak tampak
sianosis,RR 22x/mnt
 Palpasi :tak teraba pembesaran kelenjar getah bening(KGB).
 Auskultasi :tidak terdapat ronchi pada kedua area paru
2. B2 (Bleeding)
 Inspeksi :tampak bengkak di wajah dan kaki
 Tensi 140/70mmHg
 Pitting oedema +
3. B3 (Brain)
 Inspeksi : kesadaran composmentis GCS E4 V5 M6
 Kepala leher :kepala bentuk normosefali,simetris,rambut hitam tidak mudah dicabut, tak
teraba pembesaran kelenjar getah bening(KGB
 Raut muka :tampak sakit ringan
 Wajah tampak bengkak- bengkak
4. B4 (Blader)
 Buang air kecil (BAK) dalam 24 jam 500cc
 Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
5. B5 (Bowl)
 juga mengeluh tidak nafsu makan dan mual-mual. Makan hanya 2-3sendok 3x/hari. Mau
makan biscuit kadang-kadang. Minum anak dibatasi.
 BB 38kg
 Buang air besar (BAB) biasa
6. B6 (Bone)
 Oedema pada kedua ekstremitas bawah,pitting odema +,>dari 4 detik
Pemeriksaan Laboratorium:
Faal gunjal : BUN 22mg/dl

VIII DATA ANALISA

Nama : By Ny Y No. Reg. : ...................................


Umur : 5 hari

No Tanggal Data Penyebab Masalah


.
1 2-7- DS : Infeksi Ketidak
2020 - Keluarga mengatakan anak 2 ketidak
Minggu yang lalu sakit infeksi Bersirkulasi ke efektifan
saluran pernafasan glumerulus perfusi
- keluarga mengatakan wajah dan jaringan
kedua kaki anak bengkak - renal
bengkak inflamasi

DO : glumerulonefritis
 Keadaan umum tampak akut
Sakit ringan.
 BB 38kg retensi air dan

 Tensi 140/70mmHg natrium

 Nadi 96x/mt
tekanan darah
 Urin 500cc/24jam
meningkat
 BUN 22mg/dl

perfusi jaringan renal


menurun

ketidak efektifan
perfusi jaringan renal
2 DS : - keluarga mengatakan wajah Infeksi Kelebihan
dan kedua kaki anak bengkak - volume
bengkak Penebalan membrane cairan
DO : glomerulus
 Keadaan umum tampak
Sakit ringan. GFR menurun
 BB 38kg
 Tensi 140/70mmHg Gangguan renin

 Nadi 96x/mt angiotensin

 Urin 500cc/24jam
Aldosterone
 Pitting oedema +
meningkat

Retensi air dan


natrium

Penurunan volume
urin

Kelebihan volume
cairan

3 DS : Infeksi Perubahan
-pasien mengeluh tidak nafsu nutrisi
makan ,mual- mual Penebalan membrane kurang dari
- pasien mengatakan makan habis glomerulus kebutuhan
2-3 sendok 3x/ hari
DO : GFR menurun
 Keadaan umum tampak
sakit ringan Gangguan renin
 BB 38 kg angiotensin
 Suhu 38,2C
 Nadi 96x/mt Aldosterone
 Porsi makan dari RS meningkat
tampak tidak habis
 Minum dibatasi Retensi air dan
natrium

Retensi cairan di
rongga perut

Mual muntah

Anoreksia

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan

IX DAFTAR MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

(Disusun berdasarkan Prioritas Masalah)


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan dengan hypervolemia ditandai dengan Tensi
140/70mmHg,urin 500cc/24jam,kadar BUN 22mg/dl,wajah dan kaki bengkak
2. Kelebihan volume caiaran berhubungan dengan perubahan mekanisme regulasi, peningkatan
permeabilitas dinding glomerulus ditandai dengan wajah dan kaki bengkak,pitting oedema +
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan cairan, diit, dan hilangnya
protein

X RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : An.Y No. Reg. : ...................................


Umur : 12 tahun
NO DX KEPERAWATAN LUARAN dan KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
perfusi jaringan 1. Circulation status
renal 2. Electrolite and Acid peripheral Management
Base Balance 1. Observasi status hidrasi
3. Fluid Balance
(kelembaban membran
4. Hidration
5. Tissue Prefusion : mukosa, TD ortostatik, dan
renal keadekuatan dinding nadi)
6. Urinari elimination
2. Monitor HMT, Ureum,
Tujuan : albumin, total protein, serum
Setelah dilakukan asuhan osmolalitas dan urin
selama…………….
3. Observasi tanda-tanda
ketidakefektifan perfusi jaringan
renal teratasi cairan berlebih/ retensi (CVP
menigkat, oedem, distensi
Kriteria hasil: vena leher dan asites)
 Tekanan systole dan
4. Pertahankan intake dan
diastole dalam batas
normal output secara akurat
 Tidak ada gangguan 5. Monitor TTV
mental, orientasi
6. Pasien Hemodialisis:
kognitif dan kekuatan
otot 7. Observasi terhadap
 Na, K, Cl, Ca, Mg, dehidrasi, kram otot dan
BUN, Creat dan Biknat aktivitas kejang
dalam batas normal
8. Observasi reaksi tranfusi
 Tidak ada distensi vena
leher 9. Monitor TD
 Tidak ada bunyi paru 10. Monitor BUN, Creat,
tambahan
HMT dan elektrolit
 Intake output seimbang
 Tidak ada oedem perifer 11. Timbang BB sebelum
dan asites dan sesudah prosedur
 Tdak ada rasa haus yang 12. Kaji status mental
abnormal
13. Monitor CT
 Membran mukosa
lembab 14. Pasien Peritoneal
 Hematokrit dbn Dialisis:
 Warna dan bau urin 15. Kaji temperatur, TD,
dalam batas normal
denyut perifer, RR dan
16. BB
17. Kaji BUN, Creat pH,
HMT, elektrolit selama
prosedur
2 Kelebihan volume NOC : NIC :
cairan b/d  Electrolit and acid base Fluid management
perubahan balance
 Observasi balance
mekanisme  Fluid balance
regulasi,  Hydration cairan.
peningkatan Kriteria Hasil:  Timbang popok /
permeabilitas  Terbebas dari edema,
pembalut jika
dinding glomerolus. efusi, anaskara
 Bunyi nafas bersih, tidak diperlukan
ada dyspneu/ortopneu  Pertahankan catatan
 Terbebas dari distensi
intake dan output
vena jugularis, reflek
hepatojugular (+) yang akurat
 Memelihara tekanan  Pasang urin kateter
vena sentral, tekanan jika diperlukan
kapiler paru, output
jantung dan vital sign  Monitor hasil lAb
dalam batas normal yang sesuai dengan
 Terbebas dari kelelahan, retensi cairan (BUN ,
kecemasan atau
Hmt , osmolalitas
kebingungan
 Menjelaskanindikator urin  )
kelebihan cairan  Monitor status
hemodinamik
termasuk CVP, MAP,
PAP, dan PCWP
 Monitor vital sign
 Monitor indikasi
retensi / kelebihan
cairan (cracles, CVP ,
edema, distensi vena
leher, asites)
 Kaji lokasi dan luas
edema
 Monitor masukan
makanan / cairan dan
hitung intake kalori
harian
 Monitor status nutrisi
 Kolaborasikan
pemberian diuretik
sesuai indikasi
 Batasi masukan cairan
pada keadaan
hiponatrermi dilusi
dengan serum Na <
130 mEq/l
 Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul memburuk

Fluid Monitoring
 Tentukan riwayat
jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminasi
 Tentukan
kemungkinan faktor
resiko dari ketidak
seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan
renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi
hati, dll )
 Monitor berat badan
 Monitor serum dan
elektrolit urine
 Monitor serum dan
osmilalitas urine
 Monitor BP, HR, dan
RR
 Monitor tekanan
darah orthostatik dan
perubahan irama
jantung
 Monitor parameter
hemodinamik infasif
 Catat secara akutar
intake dan output
 Monitor adanya
distensi leher, rinchi,
eodem perifer dan
penambahan BB
 Monitor tanda dan
gejala dari odema
 Beri obat yang dapat
meningkatkan output
urin

3 Ketidakseimbangan NOC : NIC :


nutrisi kurang dari  Nutritional Status : food Nutrition Management
kebutuhan and Fluid Intake  Kaji adanya alergi
 Nutritional Status : makanan
nutrient Intake  Kolaborasi dengan
 Weight control ahli gizi untuk
Kriteria Hasil : menentukan jumlah
 Adanya peningkatan kalori dan nutrisi yang
berat badan sesuai dibutuhkan pasien.
dengan tujuan  Anjurkan pasien
 Berat badan ideal sesuai untuk meningkatkan
dengan tinggi badan intake Fe
 Mampu mengidentifikasi  Anjurkan pasien
kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan
 Tidk ada tanda tanda protein dan vitamin C
malnutrisi  Berikan substansi gula
 Menunjukkan  Yakinkan diet yang
peningkatan fungsi dimakan mengandung
pengecapan dari menelan tinggi serat untuk
 Tidak terjadi penurunan mencegah konstipasi
berat badan yang berarti  Berikan makanan
yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
 Monitor jumlah
nutrisi dan kandungan
kalori
 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
 Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
 BB pasien dalam
batas normal
 Monitor adanya
penurunan berat
badan
 Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
 Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
 Monitor lingkungan
selama makan
 Jadwalkan
pengobatan  dan
tindakan tidak selama
jam makan
 Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
 Monitor mual dan
muntah
 Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
 Monitor makanan
kesukaan
 Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
 Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan
intake nuntrisi
 Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan
cavitas oral.
 Catat jika lidah
berwarna magenta,

VIII. IMPLEMENTASI
Implementasi Keperawatan merupakan tahap keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai tindakan keperawatan yang telah
direncanakan
IX . EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.

MENILAI BUKTI SECARA KRITIS

Langkah-Langkah:
1. Apa PICO penelitian tersebut? Apakah PICO mirip dengan PICO anda?
 Ya
2. Sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan?/ seberapa baik penelitian
dikerjakan?
 Penelitian ini layak diaplikasikan kepada pasien.
3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya karena faktor kebetulan?
 Penelitian ini sangat bermakna dan bukan hal kebetulan

LANGKAH I : BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN PICO ANDA


(KASUS)
 Buat PICO hasil pencarian
 Bandingkan PICO anda (KASUS KELOLAAN)
PICO ANDA (KASUS KELOLAAN) PICO HASIL PENCARIAN
P : pasien dengan GNA P: pasien dengan GGK
I:observasi balance cairan I : pemantauan intake output cairan dengan
C:- menggunakan fluid intake output chart.
O: tidak terjadi overload cairan. C: -
O: Pemantauan ini terbukti efektif untuk
menangani overload cairan pada klien,
dibuktikan dengan berkurangnya
manifestasi overload cairan pada klien.
LANGKAH II: SEBERAPA BAIK PENELITIAN DILAKUKAN
 Rekrutmen
 Allocation or adjustmen
 Maintenance
 Measurement-blinded-objective
ASPEK YANG
DINILAI DARI ARTIKEL KRITIK
ARTIKEL
Rekrutmen

Populasi .

Sampel & Sampling .


Allocation Or Adjustmen
Acak Sebanding .
Matching
Maintenance Apakah Status Sebanding Tetap Terjaga
Perlakukan
Adequat

Measurement-blinded-objective
Pengukuran
Objektif objektif
Tersamar
Blind

LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN


HASIL DAN INTERPRETASI
 Pengukuran Outcome
Biner
Kontinu
 Nilai P (Uji Hipotesis)
 Tingkat Kepercayaan (Estimasi)

KEPUTUSAN:
HASIL PENELITIAN :
terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada klien, dibuktikan dengan
berkurangnya manifestasi overload cairan pada klien.

TELAAH JURNAL
Pemantauan Intake Output Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Judul
Dapat Mencegah Overload Cairan.
Peneliti Fany Angraini
Tahun 2016
Jurnal Jurnal keperawatan.
Problem pasien dengan GGK
pemantauan intake output cairan dengan menggunakan fluid intake output
Intervensi
chart
Comparatio -
n
Pemantauan ini terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada
klien, dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pada
Outcome klien.

Anda mungkin juga menyukai