Ditetapkan,
Standar Direktur Utama
Tanggal Terbit
Prosedur
Operasional 1 September 2011
Prof.Dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K), MM
NIP. 195212261979031003
Pengertian Polisitemia adalah peningkatan hematokrit > 65% (pada bayi baru
lahir > 68%) yang disebabkan oleh transfusi palsenta (terlambat
mengikat tali pusat, transfusi kembar), hipoksia intrauterin
(insufisiensi plasenta pada bayi post matur, bayi KMK, ibu
preeklamsia/eklamsi, ibu dengan penyakit jantung berat, ibu
mendapat propanolol dan ibu dengan diabetes melitus). \
Polisitemia pada neonatus ditandai dengan gejala gangguan napas,
takhipnea, hipoglikemia, letargis, iritabel, apnea, kejang, reflek isap
turun, nafsu makan turun dan sianosis.
Prosedur 1. Bila kadar hematokrit > 65% dan terdapat gejala gangguan
akibat polisitemia, lakukan transfusi tukar parsial denga rumus
(asumsi volume darah = 80 cc/kg BB) = volume tukar (ml) =
(Berat badan (kg) x volume darah) x (Hct pasien – Hct yang
diinginkan), prosedur transfusi tukar dibahas di bab tertentu).
2. Kadar hematokrit yang diinginkan berkisar antara 50-55
3. Cairan yang dapat digunakan adalah = plasmanate, albumin 5%,
NaCl atau plasma beku segar.
4. Periksa kadar hematokrit selama prosedur transfusi tukar dan
setelah itu serial hematokrit dilakukan setiap 6 jam.