FLUORINE (F)
Disusun Oleh :
Nama : Yustri Aryani Dewi
NIM : G2B219075
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Molekulari Fluorine
B. Sumber fluorine
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah >
100mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
Mikro mineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
M i n e r a l Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh, salah
satunya adalah Fluorine (F).
Pada tahun 1942 Dean dkk menerbitkan hasil penelitian epidemologi klasik yang
dibuat oleh US Public Health Service. Penelitiandilakukan terhadap anak-anak umur
antara 12-14 tahun tinggal di 20 kota dan dicari hubungan antara karies yang terjadi
dengan kandungan fluor pada air minum yang digunakan. Hasilnya menunjukan bahwa
jika kadar fluor dalam air minum kira-kira satu bagian atau 106 F (bagian per sejuta=1
bps) maka ggi penduduk yang berumur panjang di daerah tersebutmempunyai prevlensi
yang terendah tapi tanda-tanda fluorosis. Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah
bahwa menurunkan kariesdengan menambah fluor dengan kadar optimal merupakan
sesuatu yang mungkin dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dlam makalah ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
A. Molekulari Fluorine
Fluor berasal dari bahasa latin fluere yang berarti mengalir. Fluor pertama kali
ditemukan tahun 1670 oleh Schwandharddan disolasikan untuk pertama kali tahun 1886
oleh Maisson. Keberadaan fluorine biasanya dalam fase gas. Fluor adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9. Fluor adalah
unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan semua unsur.
Berwarna kuning pucat, gas korosif, yang bereaksi dengan banyak senyawa organik dan
anorganik. Logam, kaca, keramik, karbon, bahkan air terbakar dalam fluor dengan nyala
yang terang. Setelah Perang Dunia II, tidak ada produksi unsur fluor secara massal.
Proyek bom nuklir dan penerapan energi nuklir, telah membuat fluor harus dibuat dalam
jumlah besar.
Fluor termasuk golongan mineral mikro yang berperan dalam proses mineralisasi
dan pengerasan email gigi. Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah yang relative kecil dibandingkan kelompok mineral yang lain, akan
tetapi walaupun jumlahnya sedikit, kekurangan fluor dapat menyebabkan terganggunya
proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
No Atom 9
B. Sumber fluorine
Sumber fluoride di antaranya adalah Sebenarnya hampir semua makanan atau ikan yang
berasal dari laut mengandung Fluor yang sangat tinggi. Diantaranya:
18. Air Minum, hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung
1 bagian floure / 1 juta bagian air (1 ppm) yang berarti 1 mg/L air. Fluoridasi air
minum secara sentral (Fluoridated water supply). Dalam hal ini penggunaan Fluor yang
baik adalah 0,7-0,12 mg fluoride/liter tergantung temperatur lokal rata-rata tiap
tahunnya.
Selain dari makanan dan minuman, sumber Fluorin lain ada pada :
Kerak bumi
(dalam batuan)
Secara alami
Batu bara
Tanah liat
Pada senyawa
Kriolit (NaAlF6)
Fluorapatit
Campuran
Ca5(PO4)3F
Fluor ditemukan pada setiap tempat di alam ini. Sumber utama fluor adalah air
tanah. Fluor juga ditemukan dalam tanah yang kaya akan fluor, dalam bermacam- macam
tanaman, hewan, berbagai makanan dan dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia,
fluor ditemukan pada struktur organ yang terkalsifikasi seperti pada gigi dan tulang.
D. Fungsi dan Peran Fluorine
1. Fungsi
f. Unsur fluor telah dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai daya
dorong yang sangat luar biasa.
2. Peran
Keberadaan fluorine sebagai senyawa fluorida yang mudah larut dalam air
minum melebihi 2 ppm dapat menyebabkan bercak pada lapisan email gigi, bila
terkonsumsi oleh anak-anak dengan gigi permanen. Meski demikian, dalam
jumlah yang lebih sedikit, fluor dapat mencegah lubang gigi. Mineralisasi tulang
dan pengerasan email gigi pada saat gigi dan tulang dibentuk. Pertama terbentuk
kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan
menggantikan gugus hidroksil (OH) pada Kristal tersebut dan membentuk
fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan
terhadap kerusakan.
Defisiensi atau kekurangan fluorine dapat berakibat kerusakan gigi dan keropos
tulang pada orang tua. Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang
mengandung fluor.
Bagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi
diserap oleh usus kecil. Dari 90% diserap, Setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah
bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan tidak
dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu konstan. Hal
ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah, juga terdapat
dalam jaringan lunak, saliva, susu dan darah janin yang konsentrasinya lebih rendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Fluor termasuk golongan mineral mikro yang berperan dalam proses mineralisasi
dan pengerasan email gigi. Keberadaan fluorine biasanya dalam fase gas. Fluor
adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan
semua unsur. Berwarna kuning pucat, gas korosif, yang bereaksi dengan banyak
senyawa organik dan anorganik.
2. Sumber makanan yang mengandung fluor adalah Ikan, Daging, Susu, Kuning
telur, The, Sayur- sayuran, Air hendaknya air minum mengalami fluorodisasi
sehingga mengandung 1 bagian floure / 1 juta bagian air (1 ppm) yang berarti 1
mg/L air.
3. Sumber utama fluor adalah air tanah. Fluor juga ditemukan dalam tanah yang
kaya akan fluor, dalam bermacam- macam tanaman, hewan, berbagai makanan
dan dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia, fluor ditemukan pada struktur
organ yang terkalsifikasi seperti pada gigi dan tulang.
4. Fluorine dan senyawanya digunakan dalam : Memproduksi uranium (dari
heksafluorida) dan lebih dari 100 senyawa fluor komersial, termasuk plastik untuk
suhu tinggi, sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC, untuk mengukir
(mengetsa) kaca lampu pijar dan gelas, sebagai mineral dalam pasta gigi, sebagai
bahan yang dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat, sebagai bahan
bakar roket karena nilai daya dorong yang sangat luar biasa, untuk mengawetkan
kayu dari gangguan serangga, sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan,sebagai isolator.
5. Kebutuhan fluorine berdasarkan AKG : konsumsi fluor yang dianggap cukup dan
aman adalah 0,4 – 4,0 mg/hari sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Defisiensi
atau kekurangan fluorine dapat berakibat kerusakan gigi dan keropos tulang pada
orang tua. Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang
mengandung fluor.
6. Bagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi
diserap oleh usus kecil. Dari 90% yang diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan
setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi.
Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah
selalu konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain
dalam darah, juga terdapat dalam jaringan lunak, saliva, susu dan darah janin
yang konsentrasinya lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimunthe, Nuraini, 2014,Makalah Golongan VII A dan Kegunaannya, Tersedia pada tanggal:
https://www.slideshare.net/nurainidalimunthe737/makalah-golongan-vii-a-dan-kegunaannya ,
Diakses pada : 3 Desember 2019.
Rizky Choirrunisa, Amum, 2018, Fluor (F) : Manfaat – Dosis – Sumber Makanan – Efek
Kelebihan dan Kekurangan, https://halosehat.com/gizi-nutrisi/mineral/fluor, Diakses pada : 7
Desember 2019.