Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

M
DENGAN HIPERTENSI
STASE KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :
Eltra

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Tahun 2021/2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Eltra


Tempat Praktik : Sungai Lulut Rt 04
Tanggal Praktik : 21 Maret 2022
Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2022

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. M
Alamat : Sungai Lulut Rt 04
Pekerjaan KK : Pensiunan PNS
Pendidikan KK : SLTA
Tipe Keluarga : Pasangan Inti
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :
No Hub dgn Status
. Nama JK Klien Umur Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hep Cam
pak
1. Tn. M L Suami 82 Tdk ada
2. Ny. H P Istri 74 Tdk ada

GENOGRAM

Keterangan :
: laki laki : Klien sakit
: perempuan : Meninggal
: hubungan
…….. : serumah

Status Sosial Ekonomi Keluarga:


Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 4.000.000/bulan, Tn. M adalah pensiunan PNS. Ny.
H mengatakan penghasilan yang mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari dan
untuk membiayai kehidupan mereka berdua.

Aktivitas rekreasi keluarga:


Keluarga Tn. M dan Ny. H suka berkumpul dengan masyarakat sekitar rumah dan biasanya
juga mengunjungi anak-anaknya yang sudah berkeluarga.

II. Riwayat dan perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini:


Pada saat ini keluarga Tn. M sedang berada pada tahap perkembangan pasangan inti yaitu
pada tahap yang terdiri dari suami dan istri saja.

Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Duvalla and Miller, pada keluarga Tn.
M semua tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi yaitu:
1) Memperluas pasangan inti menjadi keluarga inti
2) Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
3) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

Riwayat kesehatan keluarga inti :


No Nama Hub JK Suku Perkerjaan Status gizi TTV (TD, N, S, Status Sumber
dg Kk saat ini (TB,BB,BMI) RR) imunisasi pelayanan
dasar kesehatan
(apabila sakit)
1 Tn. M Suami L Banjar Pensiunan TB : 160 cm TD : 145/95 Tidak ada Puskesmas
PNS BB: 65 kg mmHg
BMI: 25,39 N : 92 x/m
S : 36,8 0 C
RR : 21 x/m
2 Ny. H Istri P Banjar IRT TB : 155 cm TD :130/70 Tidak ada Puskesmas
BB: 60 kg mmHg
BMI: 24,99 N : 90 x/m
S : 36,6 0 C
RR : 20 x/m

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:

Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa keluarga Tn. M memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan TB sedangkan Ny. H tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, TB,
asma dll. Keluarganya juga tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular atau
penyakit kronis yang berat.
III. Data Lingkungan
Karakteristik Rumah :
Status dalam kepemilikan rumah adalah milik sendiri, bentuk bangunan rumahnya adalah
kayu, dimana komposisi ruangan terdiri dari teras, ruang tamu, 2 buah kamar tidur, dapur,
WC serta kamar mandi, lantai terbuat dari kayu, kebersihan rumah bersih. Jumlah jendela
5 buah, memiliki ventilasi yang baik, cahaya yang cukup, dan penerangan dengan lampu
listrik. Keluarga mempunyai saluran kotoran septictank yang berjarak kurang lebih 1
meter dari WC, akan tetapi tidak terlihat. Keluarga mempunyai sumber air PDAM,
kualitas air jernih, tidak berbau dan tawar.

Denah

WC / Kamar
Dapur
mandi

Ruang
Makan Kamar

Ruang Tengah

Ruang tamu Kamar

Karakteristik Tetangga dan Komunitas :

Tetangga di sekitar rumah Tn. M ramah. Klien tinggal di wilayah Desa sungai lulut, jarak
rumah satu dengan yang lain dekat. Istri klien memiliki kebiasaan berkumpul dengan
tetangga yang lain. Tn. M bersama Ny. H sering mengikuti kegiatan senam lansia setiap
hari jum’at di puskesmas.

Mobilitas Geografis Keluarga :


Semenjak menikah sampai sekarang Tn. M dan Ny. H tidak pernah bepindah-pindah
tempat dan kota tinggal.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Keluarga Tn. M tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti aktivitas yang
diadakan di masyarakat juga dapat berinteraksi dengan baik. Ny. H juga sering berkumpul
dengan tetangganya.

Sistem pendukung keluarga :


Keluarga klien memiliki fasilitas meliputi tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih,
tidak memiliki sepeda motor sebagai alat transportasi. Fasilitas layanan kesehatan di
wilayah Tn. M berupa Puskesmas. Jarak fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas ± 500
m yang dapat dijangkau menggunakan motor atau berjalan kaki. Keluarga Tn. M
menggunakan fasilitas kesehatan tersebut dan yang sering digunakan ialah Puskesmas.

IV. Struktur Keluarga


Struktur Peran :
Tn. M
 Peran Formal : Tn. M Pensiunan PNS.
 Peran Informal : Tn. M adalah suami.

Ny. H
 Peran Formal : Ny. H hanya menjadi anggota masyarakat
 Peran Informal : Ny. H menjadi istri Tn.M.

Nilai atau norma keluarga :

Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit menurut
mereka. Tn. M  mengatakan sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan
karena hal-hal tertentu. Sehingga mereka lebih memilih untuk memeriksakan kesehatan
di puskesmas.

Pola komunikasi keluarga :


Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa Indonesia dan Banjar.

Struktur Kekuatan Keluarga :


Dalam keluarga Tn. M dari pihak suami/istri keduanya saling menghargai dan
mendukung. Pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh kepala rumah yaitu Tn. M
dengan jalan musyawarah bersama istrinya.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
Menurut Ny. M ia senang memiliki pasangan seperti Tn. M, untuk anaknya yang
dua sudah berumah tangga dan tidak tinggal Bersama Tn. M dan Ny. M. Keluarga
tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling
menghargai satu dengan yang lain, apabila ada pasangan yang membutuhkan maka
akan membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar pasangan ini sangat baik, dan tampak kepedulian antara suami dan
istri dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas. Keluarga ini juga
membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang – bincang dengan
anggota keluarga, keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada dalam masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. M memiliki 5 orang anak, 2 laki-laki dan 3 perempuan. tetapi kelima
anaknya sudah memiliki keluarga dan hidup mandiri
4. Fungsi Ekonomi
Tn. M bekerja sebagai pensiunan PNS dan Ny. H ibu rumah tangga. Jika ada sisa
keuangan, maka disimpan untuk kebutuhan membelikan makanan dan keadaan yang
mendadak bagi keluarga.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mengatakan kurang memahami tentang penyebab dan cara mencegah
penyakit Ny.M, keluarga hanya mengetahui cara mencegahnya dengan berolahraga
untuk menjaga kesehatan dan meminum obat dari puskesmas. Kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan belum cukup di karenakan keluarga sedikit mengetahui
tentang masalah yang terjadi pada penyakit Hipertensi dan jarang memeriksakan
kesehatanya. Keluarga cukup menyadari kesadaran tentang terciptanya lingkungan
yang sehat, hal ini di buktikan dengan aktivitas keluarga yang membersihkan
halaman depan rumah, daun daun kering berserakan, wc keluarga bersih. Selama ini
keluarga belum bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan baik. Hal ini
dilihat dari kalau ada keluarga yang sakit maka tidak dibawa berobat tetapi hanya
diberikan obat Pereda sakit kepala dan penurun panas dibawa dan kadang kalau
belum sembuh keluarga meminta obat pada pelayanan kesehatan yaitu puskesmas.

Fungsi Perawatan Kesehatan :


a.Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Keluarga mengatakan Tn. M jarang mengeluh pusing, dan pandangan tidak buram,
tidak ada kesulitan tidur, kadang-kadang leher bagian belakang sakit karena
penyakit darah tinggi yang di deritanya.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat.
Bila Tn.M sakit maka langsung mengunjungi puskesmas untuk meminta obat.
c.Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Dalam merawat Tn. M makanan yang diberikan merupakan makanan yang sama
dengan anggota keluarga yang lainnya h anya saja untuk kadar garamnya dikurangi,
pola tidur juga masih sudah sesuai, tetapi jarang mengecek kesehatan di puskes
terdekat.
d. Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
yang mendukung status kesehatan.
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel sekali setiap hari dan
lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
e.Mengetahui sejauhmana keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
terdekat.
Keluarga selalu memeriksakan diri ke puskesmas apabila sakit dan Tn. M jarang-
jarang melakukan kontrol rutin sejak menderita Hipertensi.

VI. Stres dan Koping Keluarga


Stresor jangka pendek dan panjang :
Sejak mau berangkat naik Haji Tn. M mengalami sakit hipertensi, semakin cemas
karena memikirkan keadaannya. Sedangkan Ny. H hanya bisa bersabar dan berusaha
semaksimal mungkin untuk kesembuhan suami nya.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor :


Keluarga tidak khawatir lagi dengan anak-anaknya karena sudah memiliki rumah
tangga sendiri dan hidup mandiri.

Strategi koping yg digunakan :


Tn.M bila ada masalah merundingkan dengan istri, dia juga menggunakan koping
stress dengan cara berkumpul bersama tetangganya di sekitar rumah.

Strategi adaptasi disfungsional :


Tidak pernah terdapat perselisihan antar pasangan ini dalam mengambil suatu
keputusan.
Harapan Keluarga :
Tn. M berharap agar sembuh dari penyakit Hipertensi sehingga dapat melakukan
aktivitas sehari – hari dengan nyaman.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap individu anggota keluarga


Lakukan Pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga
No Pemeriksaan Tn. M Ny. H
Fisik
1 Kepala Simetris, rambut berwarna putih. Simetris, Rambut berwarna putih.
2. Leher leher tidak nampak adanya leher tidak nampak adanya
peningkatan tekanan vena peningkatan tekanan vena jugularis
jugularis dan arteri carotis, tidak dan arteri carotis, tidak teraba
B. teraba adanya pembesaran adanya pembesaran kelenjar tiroid
kelenjar tiroid (struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat anemis,
anemis, tidak ada katarak, tidak ada katarak, penglihatan
penglihatan jelas kurang jelas (menggunakan
kacamata minus)
4. Telinga Simetris, keadaan bersih,Fungsi Simetris, keadaan bersih,Fungsi
pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris,keadaan bersih,Tidak Simetris,keadaan bersih,Tidak ada
ada kelainan yang ditemukan kelainan yang ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut lembab,keadaan Mukosa mulut lemb,keadaan
bersih,Tidak ada kelainan bersih,Tidak ada kelainan
7. Dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat simetris,
simetris, suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan S2
S2 tunggal,tidak terdapat tunggal,tidak terdapat palpitasi,
palpitasi, suara mur-mur (-), suara mur-mur (-), ronchi (-),
ronchi (-), wheezing (-) wheezing (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak
tidak didapatkan adanya didapatkan adanya pembesaran
pembesaran hep ar, tidak hepar, tidak kembung, pergerakan
kembung, pergerakan peristaltik peristaltik usus 12x/mnt, tidak ada
usus 12x/mnt, tidak ada bekas bekas luka operasi
luka operasi
9. TTV dan TD : 145/95 mmHg TD :130/70 mmHg
ekstremitas
N : 92 x/m N : 90 x/m
S : 36,8 C 0
S : 36,6 0 C
RR : 21 x/m RR : 20 x/m
Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No. Data Penye bab Masalah

1. Data Subjektif : Kurang pengetahuan Ketidakmampuan


 Keluarga mengatakan kurang tentang pengertian, keluarga merawat
memahami tentang penyebab dan tanda dan anggota keluarga
cara mencegah penyakit Tn. M gejala,penyebab, yang sakit
 Keluarga hanya mengetahui pencegahan
bahwa gejalanya adalah pusing, Hipertensi
nyeri pada kepala dan leher
bagian belakang.
 Keluarga melakukan perawatan
terhadap Tn. M sebatas untuk
menjaga kesehatan yang
diketahuinya, dengan
berolahraga untuk menjaga
kesehatan dan meminum obat
dari puskesmas

Data Objektif :
TTV :
TD :145/95 mmHg
N : 90 x/m
S : 36,6 0 C
RR : 20 x/m

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan :


1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan
dengan Kurang pengetahuan tentang pengertian, tanda dan gejala,penyebab,
pencegahan Hipertensi

3. Skoring Masalah Keperawatan

No. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah 1 Masalah sudah ada
Skala: selanjutnya
Potensial = 1
intervensi dan
Resiko =2
Aktual =3 evaluasi

2. Kemungkinan Masalah Untuk di Ubah 2 Masalah mudah


Skala : untuk dicegah
Mudah =2 karena tidak banyak
Sebagian =1
memerlukan biaya
Tidak Dapat = 0
3. Potensial Masalah Untuk di Cegah 1 Masalah mudah di
Skala : cegah
Tinggi = 3
Cukup = 2
Rendah = 1
4. Menonjolnya Masalah 1 Keluarga merasa
Skala : ada masalah dan
Segera ditangani = 2
perlu di
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani = 1
Masalah tidak dirasakan = 0 tanggulangi segera

4. Prioritas Dignosa Keperawatan


No. Diagnosa Keperawatan Skor

1 Ketidakmampuan keluarga merawat anggota 4


keluarga yang sakit berhubungan dengan Kurang
pengetahuan tentang pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, pencegahan Hipertensi

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa keperawatan:
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan
Kurang pengetahuan tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, pencegahan Hipertensi
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Setelah dilakukan Kognitif 1. Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan
tindakan mengerti tentang keluarga tentang
keperawatan, pengertian penyakit Hipertensi
keluarga dapat Hipertensi 2. Melakukan
menyebut tentang 2. Keluarga mampu pemeriksaan cek
: menyebutkan darah Hipertensi.
 Pengertian penyebab Hipertensi 3. Jelaskan pada
Hipertensi 3. Keluarga dapat keluarga tentang
 Penyebab Afektif mengetahui tentang pengeritan,
Hipertensi tanda dan gejala penyebab, tanda dan
 Tanda dan Hipertensi gejala Hipertensi
gejala 4. Keluarga dapat Beri penjelasan
Hipertensi mengerti tentang tentang akibat dari
 Akibat dari akibat Hipertensi Hipertensi
Hipertensi apabila tidak 4. Jelaskan bagaimana
 Mencegah ditangani cara pencegahan
Hipertensi Psikomotor 5. Keluarga mampu Hipertensi
 Bisa memilih menjelaskan 5. Beri informasi
mana pencegahan tentang cara
makanan yang Hipertensi memilih makanan
dapat 6. Keluarga dapat yang menyebabkan
menyebabkan mengetahui makan Hipertensi
Hipertensi yang dapat 6. Jelaskan cara
menyebabkan merawat penderita
 Dapat
Hipertensi Hipertensi dirumah
merawat
7. keluarga
penderita
mengetahui cara
Hipertensi
merawat Hipertensi
dirumah

D. Implementasi
Implementasi Kunjungan 1
No Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi
Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
Sabtu, 22 Maret
berhubungan dengan Kurang Melakukan pengkajian
2022
pengetahuan tentang pengertian, tanda keperawatan keluarga
10.00 WITA
dan gejala, penyebab, pencegahan
Hipertensi

Catatan perkembangan I
No Hari / Diagnosa Keperawatan Evaluasi
tanggal
Selasa, 23 Ketidakmampuan keluarga S:
Maret 2022 merawat anggota keluarga yang - Keluarga mengatakan Tn. M
13.00 sakit berhubungan dengan menderita penyakit Hipertensi
WITA Kurang pengetahuan tentang O:
pengertian, tanda dan gejala, - Klien tampak kooperatif
penyebab, pencegahan menjawab setiap pertanyaan
Hipertensi - TTV
TD :145/95 mmHg
N : 92 x/m
S : 36,5 0 C
RR : 21 x/m
-
A : masalah belum teratasi
P : mengidentifikasi masalah

Catatan perkembangan II
No Hari / Diagnosa Keperawatan Evaluasi
tanggal
Ketidakmampuan keluarga S:
merawat anggota keluarga yang - Tn. M sudah mengerti dan
sakit berhubungan dengan mengetahui sebab dan akibat dari
Kurang pengetahuan tentang hipertensi
pengertian, tanda dan gejala, O:
penyebab, pencegahan - Klien tampak kooperatif
Sabtu 24, Hipertensi menjawab setiap pertanyaan
Maret 2022 - Klien masih belum mampu untuk
10.00 cek rutin terkait hipertensinta
WITA - TTV
TD :140/80 mmHg
N : 88 x/m
S : 36,5 0 C
RR : 22 x/m
A : masalah belum teratasi
P : mengidentifikasi masalah

Anda mungkin juga menyukai