Nama: Vemia Indah Manidar, S.PD Id Simpkb: 201800353327 Instansi: SMP Negeri 2 Liwa LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Nama: Vemia Indah Manidar, S.PD Id Simpkb: 201800353327 Instansi: SMP Negeri 2 Liwa LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Pd
ID SIMPKB : 201800353327
INSTANSI : SMP NEGERI 2 LIWA
Masalah
Akar
terpilih yang Eksplorasi alternatif
No. Penyebab Analisis alternatif solusi
akan solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Kurangnya Kajian literatur : Berdasarkan analaisis
kemampuan kemampuan Menurut Hanalia alternatif solusi setelah
siswa dalam siswa dalam Pertiwi, dkk (2017), melakukan kajian literatur
memecahkan mengolah dan salah satu model dan wawancara di dapat
masalah memahami pembelajaran inovatif alternatif solusi untuk
dalam bentuk informasi yang yang dapat masalah rendahnya
soal cerita terdapat diterapkan oleh guru kemampuan siswa dalam
yang dalam soal dalam meningkatkan memecahkan masalah dalam
berkaitan kehidupan kemampuan bentuk soal cerita berkaitan
dengan nyata dan menyelesaikan soal dengan kehidupan nyata
kehidupan model cerita adalah model antara lain:
nyata pembelajaran Pembelajaran
yang Berbasis Masalah 1. Melakukan pembelajaran
digunakan (PBM). dengan menggunakan
oleh guru Pertiwi, Hanalia, and pendekatan PMRI
kurang tepat Suharno Siti Istiyati. (Pendidikan Matematika
dalam "Peningkatan Realistik Indonesia)
pembelajaran. Kemampuan Menurut Ariyanti (2008)
Menyelesaikan Soal dalam Arista dan Eliza Desti
(2019) Kelebihan dan
Cerita Melalui Model
Kelemahan dari pendekatan
Pembelajaran Berbasis pembelajaran PMRI antara
Masalah Berbantuan lain :
Multimedia Interaktif Kelebihan
Pada Siswa Sekolah 1) Suasana dalam proses
Dasar." Didaktika Dwija pembelajaran
Indria 5.8 (2017). menyenangkan karena
menggunakan realitas
Menurut Invany Idris yang ada disekita
dan Desri Kristina peserta didik
Silalahi (2016), 2) Peserta didik
pendekatan PMRI membangun sendiri
merupakan suatu pengetahuannya
pendekatan maka peserta didik
pembelajaran yang tidak mudah lupa
lebih mementingkan dengan materi
aktivitas siswa dalam 3) Peserta didik merasa
proses pembelajaran dihargai dan semakin
di kelas sehingga terbuka karena setiap
siswa mampu jawaban ada nilainya
membangun sendiri 4) Melatih peserta didik
pengetahuannya untuk terbiasa berfikir
terhadap masalah dan berani
yang ada pada mengemukakan
matematika. pendapat
Idris, Invany, and Desri 5) Pendidikan budi
Kristina Silalahi. pekerti, misal: saling
"Penerapan pendekatan kerjasama dan
Pendidikan Matematika menghormati teman
Realistik Indonesia yang sedang berbicara
(PMRI) untuk
Kelemahan
meningkatkan
1) Karena sudah terbiasa
kemampuan diberi informasi
penyelesaian soal cerita terlebih dahulu maka
pada kelas VII A SMP peserta didik masih
UTY." EduMatSains: kesulitan dalam
Jurnal Pendidikan, menemukan sendiri
Matematika dan jawabannya
Sains 1.1 (2016): 73-82. 2) Membutuhkan waktu
yang lama, terutama
Menurut Moffit dalam bagi peserta didik
Marah Doly Nasution yang kemampuan
dan Wita Oktaviani awalnya rendah
(2020) Problem Based 3) Siswa yang pandai
Learning (PBL) terkadang tidak sabar
merupakan suatu menanti temannya
pembelajaran yang yang belum selesai
menggunakan 4) Membutuhkan alat
masalah dunia nyata peraga yan gsesuai
sebagai suatu dengan situasi
konteks bagi siswa ARISTA, ELIZA
untuk melatih DESTI. MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMECAHKAN
keterampilan
MASALAH PADA MATA
pemecahan masalah PELAJARAN MATEMATIKA
dan untuk DENGAN MENGGUNAKAN
memperoleh PENDEKATAN PMRI DI SDN
pengetahuan dan SEGOROMADU GRESIK. Diss.
konsep yang esensi Universitas Muhammadiyah Gresik,
dari materi pelajaran. 2019.
Nasution, Marah Doly,
and Wita Oktaviani.
2. Melakukan proses
"Pengembangan
pembelajaran dengan
perangkat pembelajaran
menggunakan metode
matematika berbasis pembelajaran berbasis
masalah untuk masalah atau Problem
meningkatkan Based Learning (PBL).
kemampuan pemecahan Dimana metode ini
masalah siswa SMP Pab memiliki kelebihan dan
9 Klambir V TP kekurangan antara lain:
2019/2020." Journal Menurut Sanjaya (2009)
Mathematics Education dalam Muhiddin palennari,
Sigma [JMES] 1.2 (2020): Kelebihan
46-54. 1) Pemecahan masalah
(problem solving)
merupakan teknik
Wawancara Pakar yang cukup bagus
1. Mengaitkan untuk memahami isi
matematika dengan pelajaran
kehidupan sehari hari 2) Pemecahan masalah
ketika dalam proses memmotivasi
belajar mengajar kemampuan pebelajar
2. Perlu dibiasakannya untuk menemukan
siswa dengan soal- pengetahuan baru
soal yang berdasarkan 3) Pemecahan masalah
pendidikan dapat meningkatkan
matematika realistik aktivitas belajar
indonesia (PMRI). pebelajar
3. Refleksi diri dengan 4) Pemecahan masalah
memperbaiki dapat membantu
kareakter kita sebagai pebelajar
pendidik, lalu menghubungkan
gunakan metode pengetahuan yang
pembelajaran agar dimiliki dengan
siswa mampu masalah dunia nyata
mengikuti kegiatan 5) Pemecahan masalah
belajar mengajar membantu pebelajar
dengan nyaman untuk
4. Model yang dapat mengembangkan
digunakan dalam pengetahuan baru da
meningkatkan tanggung jawab dalam
kemampuan pembelajaran yang
pemecahan masalah dilakukan serta
dalam bentuk soal membantu pebelajar
kehidupan nyata bisa dalam menilai hasil
menggunakan model maupun proses
pembelajaran RME pembelajaran
(Realistic Mathematics 6) Melalui pemecahan
Education) masalah dapat
menunjukkan pada
Wawancara teman pebelajar bahwa
sejawat setiap mata pelajaran
1. Sebelum pelajaran pada dasarnya
dimulai guru bisa merupakan cara
membiasakan siswa berpikir dan sesuatu
untuk membaca yang harus dimengerti
terlebih dahulu lalu oleh pebelajar, bukan
guru bisa sedikit hanya sekedar belajar
menanyakan kepada dari guru atau buku-
siswa informasi apa buku
yang didapat dari apa 7) Pemecahan masalah
yang sudah siswa dapat
baca. mengembangkan
2. Gunakan metode kemampuan berpikir
pembelajaran yang kritis pebelajar dan
berbasis masalah menyesuaikan dengan
seperti Problem based pengetahuan baru
Learning
Kekurangan
1) Manakala pebelajar
tidak memiliki minat
atau tidak mempunyai
kepercayaan dam
masalah yang
dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka
pebelajar enggan
untuk mencoba
2) Strategi pembelajaran
PBL memerlukan
cukup banyak waktu
untuk persiapan
3) Tanpa pemahaman
mengenai alasan
pebelajar berusaha
untuk memecahkan
masalah yang
sederhana dipelajari,
maka mereka tidak
akan belajar apa yang
mereka akan pelajari.
Palennari, Muhiddin. "Problem
Based Learning (PBL)
Memberdayakan Keterampilan
Berpikir Kritis Pebelajar Pada
Pembelajaran Biologi." Seminar
Nasional Biologi. 2018.
3. Melakukan kegiatan
membaca sebelum proses
belajar mengajar dimulai.
Kegiatan tersebut memiliki
kelebihan dan
kelemahannya, yaitu :
Kelebihan
Siswa mampu terbiasa
membaca sehingga siswa
dapat terlatih dalam
memahami dan
menyimpulkan informasi
yang terdapat dalam
materi
Kekurangan
Dapat mengurangi waktu
proses belajar dan
mengajar sehingga materi
pembelajaran kurang
maksimal terlaksana
3. Melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode
pembelajaran
pembelajaran kontekstual
atau CTL (Contextual
Teaching and Learning).
Menurut Sumantri dalam
bukunya yang berjudul
Strategi Pembelajaran yang
dikutip oleh Ngulyatul
Fitriyah (2020), kelebihan
dan kekurangan metode
pembelajaran CTL antara
lain:
Kelebihan
1) Memberikan
kesempatan pada
peserta didik untuk
dapat maju terus
sesuai dengan potensi
yang dimilikinya
sehingga peserta didik
terlibat aktif dalam
proses belajar
mengajar
2) Peserta didik dapat
berpikir kritis dan
kreatif dalam
mengumpulkan data,
memahami suatu isu
dan memecahkan
masalah dan guru
dapat lebih kreatif
3) Menyadarkan peserta
didik tentang apa
yang mereka pelajari
4) Pemilihan informasi
berdasarkan
kebutuhan peserta
didik tidak ditentukan
oleh guru
5) Pembelajaran lebih
menyenangkan dan
tidak membosankan
6) Membantu peserta
didik bekerja dengan
kreatif dalam
kelompok
7) Terbentuk sikap kerja
sama yang baik antar
individu maupun
kelompok
Kelemahan
1) Dalam pemilihan
informasi atau materi
di kelas didasarkan
pada kebutuhan
peserta didik padahal,
dalam kelas itu
tingkat kemampuan
peserta didiknya
berbeda-beda
sehingga guru akan
kesulitan dalam
menentukan materi
pelajaran karena
tingkat pencapaiannya
peserta didik tadi
tidak sama
2) Tidak efisein karena
membutuhkan waktu
agak lama dalam
proses belajar
mengajar
3) Dlaam proses
pembelajaran dengan
model CTL akan
tampak jelas antara
peserta didik yang
meiliki kemampuan
tinggi dan peserta
didik yang memiliki
kemampuan kurang
yang kemudian
menimbulkan rasa
tidak percaya diri bagi
peserta didik yang
kurang
kemampuannya
4) Tidak setiap peserta
didik dapat dengan
mudah menyesuaikan
diri dan
mengembangkan
kemampuan yang
dimiliki dengan
penggunaan model
pembelajaran
kontekstual ini
5) Kemampuan setiap
peserta didik berbeda-
beda, dan peserta
didik yang memiliki
kemampuan
intelektual tinggi
namun sulit untuk
mengapresiasikannya
dalam bentuk lisan
akan mengalami
kesulitan sebab model
pembelajaran ini lebih
mengembangkan
keterampilan dan
kemampuan soft skill
daripada kemampuan
intelektualnya
6) Pengetahuan yang
didapat oleh setiap
peserta didik akan
berbeda-beda dan
tidak merata.
FITRIYAH, NGULYATUL.
"Pengaruh model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
(CTL) terhadap motivasi dan hasil
belajar mata pelajaran fiqih siswa
kelas VIII MTSN 6 Tulungagung."
(2020).
3 Rendahnya Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan analaisis
kemampuan optimal dalam Menurut Evi Lestari alternatif solusi setelah
berpikir mengembangk rahayu, dkk (2019) melakukan kajian literatur
kreatif an Metode Mind Mapping (peta dan wawancara di dapat
matematis atau model pikiran) adalah alternatif solusi untuk
siswa pembelajaran metode termudah masalah rendahnya
untuk memahami kemampuan berpikir kreatif
masalah dengan cara matematis siswa antara lain:
mencatat yang 1. Melakukan pembelajaran
kreatif, efektif dan dengan menggunakan
memetakan pikiran metode Mind Mapping
kita melalui gambar (peta pemikiran)
sederhana. Menurut Kurniawati dalam
Rahayu, Evi Lestari, Wulan Cahya Ningsih, dkk
Padillah Akbar, and (2012),
Muhammad Afrilianto. Kelebihan
"Pengaruh metode mind 1) Dapat mengemukakan
mapping terhadap pendapat secara
bebas
strategi thinking aloud
2) Dapat bekerjasama
pair problem solving dengan teman lainnya
terhadap kemampuan 3) Catatan lebih padat
berpikir kreatif dan jelas
matematis." Journal on 4) Lebih mudah mencari
Education 1.2 (2019): catatan jika
271-278. diperlukan
5) Catatan lebih terfokus
Menurut Pepkin pada inti materi
(2004) dalam ikhsan 6) Mudah melihat
dan Ekasatya (2020), gambaran
Creative Problem keseluruhan
Solving merupakan 7) Membantu otak untuk
salah satu model mengatur mengingat
yangmelatih siswa membandingkan dan
untuk berpikir membuat hubungan
kreatif. 8) Memudahkan
Faturohman, Ikhsan, and penambahan
Ekasatya Aldila informasi baru
Afriansyah. "Peningkatan 9) Pengkajian ulang bisa
Kemampuan Berpikir lebih cepat
Kreatif Matematis Siswa 10) Setiap peta bersifat
unik
melalui Creative Problem
Kekurangan
Solving." Mosharafa:
1) Hanya siswa yang
Jurnal Pendidikan aktif yang terlibat
Matematika 9.1 (2020): 2) Tidak sepenuhnya
107-118 murid yang belajar
3) Mind map siswa
Menurut Ikhsan bervariasi sehingga
Faturohman dan guru akan kewalahan
Ekasatya (2020), memeriksa mind Map
model Creative siswa
Problem Solving Ningsih, Wulan Cahya, and Suhardi
memberikan Marli. "Pengaruh Sistem
kebebasan pada Pembelajaran Mind Map terhadap
siswa untuk aktif Pemerolehan Belajar IPS Kelas V
SDN 11 Pontianak." Jurnal
dalam proses
Pendidikan dan Pembelajaran
pemecahan masalah. Khatulistiwa 1.1 (2012).
Faturohman, Ikhsan, and
Ekasatya Aldila
Afriansyah. "Peningkatan 2. Melakukan pembelajaran
Kemampuan Berpikir dengan menggunakan
Kreatif Matematis Siswa model Open Ended
melalui Creative Problem Menurut Shoimin (2014)
Solving." Mosharafa: dalam Ziyadatush Sholikhak
Jurnal Pendidikan (2018) kelebihan dan
Matematika 9.1 (2020): kekurangan model
107-118 pembelajaran Open-Ended
antara lain :
Menurut Ratna Kelebihan
Widianti, dkk (2020), 1) Siswa berpartisipasi
Salah satu lebih aktif dalam
pendekatan yang pembelajaran dan
dapat meningkatkan sering
kemampuan berpikir mengekspresikan
kreatif dan aktivitas idenya
siswa, yaitu 2) Siswa memiliki
pendekatan Open- kesempatan lebih
Ended. Dimana banyak dalam
pendekatan Open memanfaatkan
Ended mampu pengetahuan dan
membantu siswa keterampilan
dalam matematik secara
mengkonstruksikan komprehensif
pengetahuan yang 3) Siswa dengan
dimilikinya serta kemampuan rendah
mampu membuat dapat merespok
siswa kreatif dalam permasalahan dengan
menyelesaikan soal cara mereka sendiri
yang dihadapi. 4) Siswa secara intrinsik
Utami, Ratna Widianti, termotivasi untuk
memberi bukti atau
Bakti Toni Endaryono,
penjelasan
and Tjipto Djuhartono. 5) Siswa memiliki
"Meningkatkan pengalaman banyak
Kemampuan Berpikir untuk menemukan
Kreatif Matematis Siswa sesuatu dalam
Melalui Pendekatan menjawab
Open-Ended." Faktor: permasalahan
Jurnal Ilmiah Kekurangan
Kependidikan 7.1 (2020): 1) Membuat dan
43-48. menyiapkan masalah
yang bermakna bagi
Wawancara pakar siswa bukanlan
1. Karena siswa memiliki pekerjaan mudah
kemampuan dan 2) Mengemukakan
pengetahuan yang masalah yang
berbeda-beda, langsung dapat
sehingga siswa bisa dipahami siswa sangat
melakukan sulit sehingga banyak
pembelajaran dengan yang mengalami
berkolaborasi dimana kesulitan bagaimana
teman yang kreatif merespons
dapat memandu permasalahan yang
temannya yang diberikan
kurang kreatif atau 3) Siswa dengan
mentor teman kemampuan tinggi
sejawat. Metode bisa mereasa ragu
tersebut yang cocok atau mencemaskan
adalah metode tutor jawaban mereka
sebaya (Peer Teaching) 4) Mungkin ada sebagian
2. Hampir semua metode siswa yang merasa
pembelajaran bisa bahwa kegiata belajar
digunakan tergantung mereka tidak
dengan bagaimana menyenangkan karena
pembawaan guru kesulitan yang
menggunakan metode dihadapi.
tersebut, bisa Sholikhah, Ziyadatush, Tri Jaka
menggunakan Kartana, and Wikan Budi Utami.
jingsaw, PBL. "Efektifitas Model Pembelajaran
Open-Ended terhadap prestasi
Kuncinya adalah
belajar matematika ditinjau dari
semua harus kreativitas siswa." Jurnal Edukasi
berkolaborasi agar dan Sains Matematika (JES-
yang rendah bisa MAT) 4.1 (2018): 35-46.
dibimbing dengan
yang kemampuannya 3. Melakukan pembelajaran
tinggi agar bisa dengan menggunakan
berkembang. metode Problem Baseb
Learning (PBL)
Wawancara teman Menurut Shoimin (2016)
sejawat dalam Nensy Rerung, dkk
1. Siswa harus dibawa (2017) kelebihan dan
untuk keluar dari kekurangan dari model PBL
zona nyamannya antara lain :
mereka dalam suatu Kelebihan
pembelajaran 1) Peserta didik dilatih
2. Dalam kasus ini bisa untuk memiliki
digunakan metode kemampuan
berbasis masalah memecahkan masalah
atau Problem Based dalam keadaan nyata
Learning. Selain itu 2) Mempunyai
model yang juga bisa kemampuan
digunakan seperti membangun
model pembelajaran pengetahuannya
Think Talk and Write sendiri melalui
(TTW). aktivitas belajar
3) Pembelajaran
berfokus pada
masalah sehingga
materi yang tidak ada
hubungannya tidak
perlu dipelajari oleh
peserta didik
4) Terjadi aktivitas
ilmiah pada peserta
didik melalui kerja
kelompok
5) Peserta didik terbiasa
menggunakan
sumber-sumber
pengetahuan, baik
dari perpustakaan,
internet, wawancara
dan observasi
6) Peserta didik memiliki
kemampuan menilai
kemajuan belajarnya
sendiri
7) Peserta didik memiliki
kemampuan untuk
melakukan
komunikasi ilmiah
dalam kegiatan
diskusi atau
presentasi hasil
pekerjaan mereka
8) Kesulitan belajar
peserta didik secara
individual dapat
diatasi melalui kerja
kelompok dalam
bentuk peer teaching
Kekurangan
1) Pembelajaran berbasis
masalah (PBM) tidak
dapat diterapkan
untuk setiap materi
pembelajaran, ada
bagian guru berperan
aktif dalam
menyajikan materi
2) Dalam suatu kelas
yang memiliki tingkat
keragaman peserta
didik yan g tinggi
akan terjadi kesulitan
dalam pembagian
tugas.
Rerung, Nensy, Iriwi LS Sinon, and
Sri Wahyu Widyaningsih.
"Penerapan model pembelajaran
problem based learning (PBL)
untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik SMA pada materi
usaha dan energi." Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-Biruni 6.1
(2017): 47-55.
Menurut NA
Manulang (2021),
model pembelajaran
discovery
merupakan model
pembelajaran yang
tepat untuk
meningkatkan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta
didik karena dengan
langkah-langkah
pembelajaran model
discovery learning
peserta didik
dituntut untuk aktif
dalam menggali dan
membentuk
pengetahuannya
secara mandiri.
Manullang, Nita
Aprilya. ANALISIS MODEL
DISCOVERY LEARNING
BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILLS (HOTS)
UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH DASAR
(Analisis Deskriptif Kualitatif
dengan Teknik Studi Literatur).
Diss. FKIP UNPAS, 2021.
Menurut
Sukmaningtyas, dkk
(2018), pembelajaran
dengan
menggunakanan
jigsaw dapat
membuat peserta
didik lebih semangat
dalam belajar dan
membuat materi
menjadi lebih mudah
untuk dipahami.
Dari hasil
penelitiannya
penerapan model
kooperatif tipe jigsaw
berpengaruh
signifikan terhadap
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi (HOTS).
Sukmaningtyas, Bethalisa,
Kodri Madang, and Suratmi
Suratmi. "Pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking
skills) kelas XI pada materi
sistem pencernaan di SMA
Negeri 1 Tanjung Raja." Jurnal
Pembelajaran Biologi: Kajian
Biologi dan
Pembelajarannya 5.2 (2018):
191-198.
Menurut Reisky
Bestary (2020),
Analisis yang
dilakukan guru
terhadap KD dalam
desain pembelajaran
dapat membantu
guru dalam
mengembangkan IPK
yang dijadikan dasar
dalam menentukan
pembelajaran
dengan
meningkatkan nilai-
nilai karakter
melalui kegiatan
literasi dan
mengembangkan
keterampilan abad
21.
Bestary, Reisky.
"Pemenuhan Kebutuhan
Pembelajaran Pada Level
Menalar Melalui Desain
Pembelajaran
Berorientasi Hots
Mendukung Revolusi
Industri
4.0." PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR. 2020.
Menurut Rio
Febrika, dkk (2019),
Keterampilan
profesional dan
pedagogi guru dalam
merancang
pembelajaran dapat
dijabarkan dalam
bentuk pengetahuan
subject matter
meliputi;
kemampuan
memahami kaitan
konsep-konsep,
kemampuan
mendemonstrasikan
pengetahuan
prosedural, dan
kemampuan
mendesain
kerangka/peta
konsep untuk
memudahkan
peserta didik
mempelajari urutan
konsep.
Pasandaran, Rio Fabrika,
and Desak Made Ristia
Kartika. "Higher order
thinking skill (hots):
Pembelajaran
matematika
kontemporer." Pedagogy:
Jurnal Pendidikan
Matematika 4.1 (2019):
53-62.
Menurut Edi
Susanto dan Heri
Retnawati (2016),
Dalam
mengembangkan
HOTS diperlukan
kemampuan guru
untuk
merencanakan dan
mengelola
pembelajaran yang
efektif dalam
membelajarkan
siswa baik dalam
berpikir secara logis,
sikap, maupun
keterampilan. Salah
satu model
pembelajaran yang
sesuai dengan
implementasi
kurikulum 2013 dan
menuntut keaktifan
siswa adalah model
Problem Based
Learning (PBL).
Susanto, Edi, and Heri
Retnawati. "Perangkat
pembelajaran matematika
bercirikan PBL untuk
mengembangkan HOTS
siswa SMA." Jurnal Riset
Pendidikan
Matematika 3.2 (2016):
189-197.