Anda di halaman 1dari 10

STATUS UJIAN

SELULITIS REGIO KRURIS DAN PEDIS DEXTRA

Dokter Penguji:
dr. Lilik Norawati, Sp.KK
dr. Rita Maria, Sp.KK

Disusun oleh:

Alya Andina Dasuki 2110221109

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN


RSPAD GATOT SOEBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTA
PERIODE 30 MEI – 02 JULI 2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kuasa-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan status ujian yang berjudul “Selulitis
Regio Kruris Dan Pedis Dextra”. Pembuatan status ujian ini ditujukan sebagai salah
satu syarat tercapainya keberhasilan penulis dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan
Klinik di Departemen Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto.
Pembuatan makalah status ujian ini tak terlepas dari bantuan dan keterlibatan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dokter-dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter-dokter residen, serta dokter
umum Poliklinik Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto yang telah
senantiasa membimbing dan memberikan arahan bagi penulis.
2. Perawat, teman-teman, serta seluruh pihak lainnya yang telah turut membantu dan
mendukung penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini. Maka dari itu, penulis dengan terbuka menerima masukan,
kritik, dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan yang lebih baik
kedepannya. Penulis berharap makalah presentasi kasus ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca, serta dapat memberikan peranan dalam pembelajaran di
bidang ilmu kedokteran, terkhususnya di bidang ilmu kulit dan kelamin.

Jakarta, 22 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I STATUS PASIEN..............................................................................................5
I. Identitas Pasien.......................................................................................................5
II. Anamnesis.............................................................................................................5
II.1 Keluhan utama.................................................................................................5
II.2 Keluhan tambahan...........................................................................................5
II.3 Riwayat perjalanan penyakit...........................................................................6
II.4 Riwayat penyakit dahulu.................................................................................6
II.5 Riwayat penyakit keluarga..............................................................................6
III. Pemeriksaan Fisik................................................................................................6
III.1 Status generalis...............................................................................................6
III.2 Status dermatologikus....................................................................................8
IV. Pemeriksaan penunjang.......................................................................................9
V. Resume..................................................................................................................9
VI. Diagnosis kerja..................................................................................................10
VII. Diagnosis banding............................................................................................10
VIII. Anjuran pemeriksaan......................................................................................10
IX. Tata laksana.......................................................................................................10
X. Prognosis.............................................................................................................11

iii
BAB I
STATUS PASIEN

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 95 Tahun
Tanggal Lahir : 7 Agustus 1927
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gunung Sahari, Jakarta
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Kristen Katolik
Suku : Tionghoa
Status Pernikahan : Menikah

II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan cucu
pasien pada tanggal 22 Juni 2022 di bangsal Paviliun Darmawan RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta Pusat.
II.1 Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan bengkak kemerahan disertai dengan nyeri di
tungkai bawah kanan sejak 4 hari sebelum datang ke rumah sakit.
II.2 Keluhan tambahan
Tungkai bawah kanan terasa panas dan keluar cairan bening.
II.3 Riwayat perjalanan penyakit
Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan dan keluar cairan bening pada tungkai
bawah kanan disertai dengan rasa panas dan nyeri terutama saat digerakkan sejak 1
hari sebelum datang ke rumah sakit. Pasien mengatakan keluhan kemerahan di kaki
kanan mulai muncul sejak 4 hari sebelum datang ke rumah sakit karena pasien terjatuh
dari kursi dengan posisi terduduk dan menyebabkan tungkai bawah sebelah kanannya

4
terbentur. Pasien mengatakan tidak tampak adanya luka terbuka yang berdarah
maupun yang terasa nyeri, tetapi ketika terkena air terasa perih. Tiga hari sebelum
datang ke rumah sakit, keluhan kemerahan ini dirasakan makin memberat dan mulai
tampak bengkak, terasa panas dan nyeri terutama saat kaki digerakkan sehingga pasien
sulit berjalan. Pasien kemudian mengoleskan minyak kutus-kutus pada kaki kanannya
yang bengkak, setelah itu terasa perih. Pasien mengatakan mulai muncul demam sejak
2 hari sebelum datang ke rumah sakit dan bengkak di kakinya mengeluarkan cairan
bening . Demam turun setelah pasien mengkonsumsi parasetamol satu kali. Pasien
menyangkal adanya riwayat diabetes melitus, luka atau operasi pada kedua kakinya.

II.4 Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.

II.5 Riwayat penyakit keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa.

III. Pemeriksaan Fisik


III.1 Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi
- BB : 50 kg
- TB : 150 cm
- IMT : 22,2 kg/m2 (normoweight)

Tanda vital
- Tekanan darah : 120/62mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Frekuensi nafas : 20x/menit
- Suhu : 36 oC

5
Kepala : Normocephal, rambut putih beruban,
distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, tidak ada sekret.

THT : Normotia, tidak ada deviasi


septum, tidak ada nafas cuping
hidung.
Mulut : Mukosa lembab
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
Thorax
- Paru : Suara nafas vesikuler, tidak ada
ronkhi, tidak ada wheezing.
- Jantung : Bunyi jantung I-II normal, reguler,
tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Abdomen : Bising usus (+), distensi abdomen (-),
nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT <2 detik,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas bawah (sinistra) : Akral hangat, CRT <2 detik, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas bawah (dextra) : Akral hangat, CRT < 2 detik,
pulsasi a. radialis teraba, terdapat
edema non pitting, nyeri tekan dan
teraba hangat pada regio cruris dextra.
Lihat status dermatologikus.

6
III.2 Status dermatologikus

Lokasi : Regio kruris ¼ distal dextra

Efloresensi : Bercak eritematosa, berukuran plakat, batas tidak tegas,


unilateral, disertai dengan edema.

Gambar 1. Regio Kruris Dextra (tampak jauh)

Gambar 2. Regio Kruris Dextra (tampak dekat)

7
Lokasi : Regio pedis dextra

Efloresensi :
Bercak eritematosa, berukuran plakat, batas tidak tegas,
unilateral, disertai dengan edema. Tampak ada erosi
berukuran lentikular disertai dengan keluarnya cairan
serous.

Gambar 3. Regio Pedis dextra (tampak jauh dan dekat)

IV. Pemeriksaan penunjang


Tidak dilakukan.

8
V. Resume
Ny. L, 95 tahun, datang dengan keluhan kaki kanan bengkak kemerahan sejak
4 hari sebelum masuk rumah sakit. Bengkak disertai dengan rasa nyeri dan panas.
Awal muncul kemerahan dirasakan pasien setelah terjatuh hingga kaki kanannya
terbentur. Setelah terbentur kaki menjadi kemerahan dan dirasakan perih saat mandi
atau terkena air. Keesokan harinya keluhan kemerahan semakin memberat dan
tampak bengkak disertai rasa panas dan nyeri hingga pasien kesulitan berjalan. Dua
hari sebelum masuk rumah sakit pasien demam dan diobati dengan paracetamol.
Pasien juga mengeluhkan keluar cairan bening dari kaki bawah pasien. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, tanda vital dalam batas
normal dan status generalis dalam batas normal. Pada ekstremitas bawah kanan
didapatkan edema non pitting, eritema, nyeri tekan dan kaki teraba hangat. Status
dermatologikus regio kruris ¼ distal dextra ditemukan bercak eritematosa, berukuran
plakat, batas tidak tegas, unilateral, disertai dengan edema. Pada regio pedis dextra
terdapat bercak eritematosa, berukuran plakat, batas tidak tegas, unilateral, disertai
dengan edema. Tampak ada erosi berukuran lentikular disertai dengan keluarnya
cairan serosa.

VI. Diagnosis kerja


Selulitis regio kruris dan pedis dextra

VII. Diagnosis banding


Tidak ada

VIII. Anjuran pemeriksaan


Pemeriksaan darah lengkap

IX. Tata laksana


- Non medikamentosa
1. Mengedukasi cara pemberian obat.
2. Edukasi pasien untuk elevasi tungkai untuk mengurangi keluhan

9
bengkak.
3. Edukasi pasien untuk banyak berisitirahat, imobilisasi dan bed rest

- Medikamentosa
1. Sistemik
 Klindamisin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari
 Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari bila perlu

2. Topikal
 Kompres terbuka dengan NaCl 0,9% 2 kali sehari
menggunakan kassa steril.
 Asam fusidat cream 2%, 2 kali sehari dioleskan di lesi setelah
dilakukan kompres

X. Prognosis

 Quo Ad Vitam : Ad Bonam


 Quo Ad Functionam : Ad Bonam
 Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

10

Anda mungkin juga menyukai