Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI

JURNAL PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KUALITAS


TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI
HOSPITALISASI

OLEH :

EVA WARDANI PUTRI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS MATARAM

TAHUN AJARAN 2022/2023


PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)
Anak merupakan individu yang masih sangat bergantung orang dewasa
dan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasar
dan untuk belajar mandiri (Supartini, 2004). Anak usia prasekolah sangat
rentan terkena penyakit, sehingga banyak anak pada usia tersebut yang harus
dirawat di rumah sakit ( Wong, 2009)
2. Hospitalisasi
Merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan
perawatan. Hospitalisasi akan membawa beberapa perubahan psikis pada
anak (Supartini, 2004).
3. Kualitas tidur
Merupakan suatu fenomena yang dapat melibatkan beberapa dimensi.
Kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola
tidurnya, seperti kedalaman tidur, kemampuan tinggal tidur, dan kemudahan
untuk tertidur tanpa bantuan medis. Kualitas tidur dapat memperbaiki status
kesehatan.
4. Dongeng
Merupakan seni yang menggabungkan antara bahasa, vokalisasi, gerakan
fisik dan isyarat tertentu dalam mengungkapkan cerita.
Pemberian cerita dapat merangsang batang otak atas yang mengaktivasi
kortek serebral dalam menstimulasi penurunan Reticular Activating System
(RAS) yang berperan dalam mempertahankan keadaan siaga dan terjaga.
Melalui penurunan stimulus pada RAS, akan menyebabkan terjadinya
pelepasan serotonin dari sel Bulbar Synchronizing Region (BSR) yang akan
menyebabkan individu menjadi tertidur (Potter & Perry, 2005).
Gangguan tidur anak pada hospitalisasi dapat di atasi dengan diberikan
tindakan yang dapat meningkatkan pola dan kualitas tidur anak menjadi lebih
baik. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang
membuat anak merasa senang dan nyaman, seperti contohnya terapi bermain.
Ada beberapa jenis terapi bermain salah satunya adalah terapi bercerita.
Metode bercerita atau mendongeng merupakan metode yang cukup efektif
dalam menarik perhatian seseorang.
B. METODE PENELITIAN
Dari ketiga jurnal tersebut Penelitiannya menggunakan jenis penelitian pre-
experimental dengan rancangan one group pre-test and post-test design tanpa
kelompok kontrol, yang membandingkan hasil sebelum dan setelah pemberian
perlakuan. Dengan menggunakan Populasi penelitian ini adalah semua anak
usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi.

C. KEUNGGULAN
Metode mendongeng merupakan kegiatan menyenangkan dimana anak
akan mendengarkan cerita yang menarik sehingga diupayakan anak bisa merasa
lebih santai dan nyaman sehingga dapat membantu anak melupakan sejenak
perasaan atau emosi negatif akibat stresor yang diterima sehingga anak dapat
tidur dengan lebih baik.

D. HASIL PENELITIAN
Dari ketiga jurnal tersebut Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan dongeng terhadap kualitas tidur anak usia sekolah yang
mengalami hospitalisasi Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang
mendeskripsikan bahwa mayoritas anak memiliki gangguan tidur sebelum
diberikan terapi bercerita. 14 Penelitian lain yang selaras menggambarkan
sebagian besar 81% anak mengalami kecemasan dan sulit tidur saat dirawat di
rumah sakit.
Dari jurnal pertama menyatakan Perubahan kualitas tidur anak setelah
diberikan terapi bercerita memiliki skor kualitas tidur terendah adalah 25 dan skor
kualitas tidur tertinggi adalah 33, dengan skor kualitas tidur yang paling sering
muncul adalah 28. Rata-rata skor didapatkan sebesar 28,67. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian terapi cerita cukup efektif dalam meningkatkan kualitas tidur
anak.
Dari jurnal kedua menyatakan pada kelompok perlakuan telah diketahui
bahwa nilai rata-rata pretest pada pengukuran skor gangguan tidur anak sebesar
64,50 dengan strandart devisi 7,64. Sedangkan pada nilai posttest pengukuran
gangguan tidur anak yang dibacakan dongeng didapatkan skor rata-rata 43,60
dengan standart 6,50. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 100% responden
mengalami penurunan skor gangguan tidur.

E. KESIMPULAN
Terapi bercerita cukup efektif dalam meningkatkan kualitas tidur anak
sehingga dapat diterapkan secara rutin pada anak yang mengalami gangguan
tidur selama hospitalisasi. Disamping itu, pihak ruangan juga diharapkan mau
menyediakan beberapa media buku cerita bergambar sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, yang dapat diberikan sebelum tidur kepada anak-anak untuk
membantu anak memenuhi kebutuhan tidurnya.
Seluruh anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi memiliki kualitas
tidur yang tidak baik sebelum dilakukan intervensi dongeng (100%). Sebagaian
besar anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi memiliki kualitas tidur yang
baik setelah dilakukan intervensi dongeng (85,2%). Ada pengaruh dongeng
terhadap kualitas tidur anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi. Bagi
peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan rancangan penelitian quasy-
experiment dengan melibatkan kelompok kontrol untuk membatasi variabel luar
yang dapat mempengaruhi hasil.

Anda mungkin juga menyukai