Anda di halaman 1dari 42

Abses Retrofaring

Feren Nathania Sendjaja (2115054)


Pembimbing: dr. Bintang B. M. Napitupulu, Sp.THT-KL

Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung


SMF THT - KL Rumah Sakit Immanuel
Bandung
2021
Identitas pasien
● Nama : Tn D
● Usia : 28 tahun
● Alamat : Bandung
Anamnesis
Keluhan utama: sulit menelan

Seorang pasien datang dengan keluhan sukar menelan sejak 4 hari yang lalu, terus
menerus, pasien merasakan seperti ada yang mengganjal pada tenggorokan. Pada
awalnya pasien masih bisa makan makanan padat namun sekarang hanya bisa makan
makanan lembek seperti bubur, sehingga pasien jadi jarang makan. Faktor yang
memperberat ketika pasien makan makanan padat pasien mengatakan tidak ada hal yang
memperingan. Pasien juga mengeluhkan nyeri tenggorokan saat menelan yang dirasakan 4
hari lalu, yang dirasakan terus menerus. Pasien mengeluhkan suara bergumam yang
dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri ketika menggerakkan leher
sejak 4 hari yang lalu, tapi masih bisa menggerakkan lehernya. Sejak 3 hari yang lalu
terdapat demam yang terus menerus namun pasien belum mengukur suhu tubuhnya.

Awalnya 1 minggu yang lalu pasien ketulangan saat makan daging yang terdapat tulang
rawan. Riwayat batuk- batuk lama tidak ada. Riwayat demam dan keringat berlebihan di
malam hari tidak ada. Penurunan berat badan dalam beberapa bulan terakhir tidak ada.
Riwayat sakit gula tidak ada. Riwayat minum obat rutin selama 6 bulan tidak ada.
Anamnesis tambahan
RPD:
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada riwayat gejala yang serupa pada anggota keluarga pasien

Riwayat Alergi: alergi pada obat-obatan dan makanan (-)


Pemeriksaan fisik ● Kepala : Kojungtiva anemis-/- ,
Sklera ikterik -/-
Status Generalis : ● Leher : Tidak teraba pembesaran KGB,
● kekakuan otot leher ( neck stiffness )
● Keadaan Umum : Baik disertai nyeri pada pergerakan
● Kesadaran : Compos Mentis ● Thorax
● Kesan sakit : sedang ○ Inspeksi : pergerakan thorax simetris
kanan = kiri
Tanda-tanda vital : ○ Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-, stridor
● Tekanan Darah : 120/80 mmHg -/-
● Nadi : 87x/menit ○ Cor : BJ murni, regular
● Respirasi : 20x/menit ● Abdomen
● Suhu : 38oC
○ Inspeksi : normal
● Saturasi O2 : 98%
○ Auskultasi : BU (+) normal
○ Palpasi: soepel
○ Perkusi : timpani
● Ekstremitas : oedem (-/-), akral hangat
Status lokalis telinga
Bagian Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri
Aurikula :
- Deformitas (-) (-)
- Hiperemis (-) (-)
- Edema (-) (-)
- Nyeri tarik (-) (-)
- Nyeri tekan tragus (-) (-)
Daerah preaurikula :
- Hiperemis (-) (-)
- Edema (-) (-)
- Fistula (-) (-)
- Nyeri tekan (-) (-)
Daerah retroaurikula :
- Hiperemis (-) (-)
- Edema (-) (-)
- Fistula (-) (-)
- Nyeri tekan (-) (-)
Canalis Acusticus Externus :
- Serumen (-) (-)
- Furunkel (-) (-)
- Hiperemis (-) (-)
- Kolesteatoma (-) (-)
- Otore (-) (-)
- Granuloma (-) (-)
- Darah (-) (-)

Membran timpani :
- Warna Putih Mutiara Putih Mutiara
- Perforasi (-) (-)
- Cone of light (+) (+)
- Retraksi (-) (-)
- Bulging (-) (-)
Tes pendengaran
Dextra Sinistra

Tes Bisik Tidak dilakukan

Tes Penala

- Rinne (+) (+)

- Weber Tidak ada Lateralisasi

- Schwabach Sesuai pemeriksa Sesuai pemeriksa

Audiometri Tidak dilakukan


Status lokalis hidung
Rhinoskopi Anterior Dextra Sinistra

Bentuk Simetris Simetris

Mukosa Edema (-) Hiperemis (-) Edema (-) Hiperemis (-)

Cavum nasi Sekret (-), massa (-) Sekret (-), massa (-)

Concha media Eutrophy, oedem (-), hiperemis (-) Eutrophy, oedem (-), hiperemis (-)

Concha inferior Eutrophy, oedem (-), hiperemis (-) Eutrophy, oedem (-), hiperemis (-)

Meatus media Sulit dinilai Sulit dinilai

Meatus inferior Sekret (-) Sekret (-)

Septum nasi Deviasi (-), dislokasi (-) Deviasi (-), dislokasi (-)

Rhinoskopi Posterior Tidak dilakukan


Status lokalis mulut dan tenggorokan
bibir Tampak kering

Mukosa Orofaring Hiperemis (+) penonjolan pada bagian posterior


faring(+)

Palatum durum Hiperemis (-)

Palatum mole Sekret (-), massa (-)

Lidah Eutrophy, oedem (-), hiperemis (-)

Uvula Deviasi (-)

Tonsila Palatina
-Warna mukosa Tidak hiperemis Tidak hiperemis
-Ukuran T1, Tidak melebar T1, Tidak melebar
-Crypta/detritus/membran -/-/- -/-/-
tampak pendorongan dinding posterior faring
Diagnosis banding
● Abses retrofaring
● Abses parafaring
● Abses peritonsil
● Epiglotitis akut
● Tonsillitis

Pemeriksaan penunjang
● Foto polos servikal
● Pemeriksaan laringoskopi direk
Hasil pemeriksaan penunjang foto polos servikal
lateral
● tampak penebalan pada daerah retrofaring
servikal 2 setebal 45 mm, servikal-6 setebal
45 mm
● tidak tampak destruksi korpus vertebra.
Resume
● Anamnesis
○ Disfagi sejak 4 hari lalu, terus menerus, seperti ada yang mengganjal di
tengorokan, awalnya pasien masih bisa makan makanan padat namun
sekarang hanya bisa makan makanan lembek, tidak ada hal yang memperingan
○ Odinofagi sejak 3 hari lalu, terus menerus
○ Suara bergumam sejak 3 lalu
○ Nyeri saat menggerakan leher sejak 4 hari lalu
○ Febris
○ Riwayat ketulangan 1 minggu lalu
● Pemeriksaan status generalis
○ kekakuan otot leher ( neck stiffness ) disertai nyeri pada pergerakan
● Pemeriksaan fisik THT
○ tampak pendorongan dinding posterior faring, hiperemis
● Pemeriksaan foto polos servikal
○ tampak penebalan pada daerah retrofaring servikal 2 setebal 45 mm, servikal-6
setebal 45 mm
Diagnosis kerja
Abses retrofaring
Penatalaksanaan
● Diberikan infus RL
● seftriakson 2x 1 gram(IV), metronidazol 3x500 mg(IV)
● tramadol drip dalam ringer laktat 1 ampul/8 jam
● Rencana untuk aspirasi pus
Prognosis
QAV: ad bonam
QAF: ad bonam
QAS: dubia ad bonam
Anatomi
Faring
● Batas
○ superior: oksipital, sinus sphenoid
○ inferior: berhubungan dengan esofagus
setinggi M. krikofaringeus
○ anterior: kavum nasi, kavum oris, dan
laring
○ posterior: kolumna vertebral servikal
● Terbagi menjadi 3: nasofaring, orofaring dan
laringofaring (hipofaring)
● Faring memiliki unsur-unsur meliputi mukosa,
palut lendir (mucous blanket) dan otot.
Nasofaring
● Batas
○ superior : basis cranii
○ inferior : palatum molle
○ anterior : berhubungan dengan cavum
nasi melalui choana
○ posterior : vertebra C1
○ lateral : otot-otot konstriktor faring
● Fungsi : menyalurkan udara respirasi →
laring
Orofaring
● Batas
○ superior : palatum molle
○ inferior : bidang datar yang melalui tepi atas
epiglotis
○ anterior : berhubungan dengan cavum oris
melalui isthmus
○ posterior : vertebra C2, C3 bersama dengan
otot-otot paravertebra

● Fungsi orofaring
○ Menyalurkan udara dan makanan
○ refleks bersin, batuk, dan muntah
○ proses menelan
○ drainase mukus dari nasofaring
○ artikulasi
Laringofaring
● Letak : di belakang dan sisi kiri dan kanan
laring disebut fossa piriformis
● Batas
○ superior : bidang datar melewati
tepi atas epiglotis
○ inferior : tepi bawah kartilago
krikoid
○ anterior : aditus laring
○ posterior : vertebra C3-C6
● Fungsi laringofaring
○ Menyalurkan udara, air dan
makanan
○ berperan dalam proses bicara
● Mukosa
○ Nasofaring: epitel torak, + sel goblet, silia (+)
○ Orofaring & laringofaring: epitel berlapis gepeng, silia (-)
○ Sel jaringan limfoid di sepanjang faring

● Palut Lendir (Mucous blanket)


○ Fungsi: menangkap partikel kotoran yang terbawa oleh udara
○ Mengandung enzim Lyzozyme untuk proteksi.
Vaskularisasi faring
● Arteri karotis eksterna (bagian atas):
- A asending pharyngeal
- a. maxillaris
- a. lingualis
- a. facialis (ascending palatina dan
tonsillar)
● A. subclavia 🡪 thyrocervical trunk a.
thyroidea inferior (bagian bawah)
● Tonsilla palatina 🡪a. facialis (tonsillar
branch)
Drainase vena
• Plexus pterygoid
• v. facialis
• v. jugularis interna
● Sensorik:
○ Nasofaring: N. Maxillaris (N-V2)
○ Orofaring: N. glossopharyngeal (N-IX)
○ Laryngofaring: N. Vagus (N-X)
● Motoris
○ N. vagus
○ kecuali M.stylopharyngeus →
N.glossopharyngeal
Ruang retrofaring
● Ruang retrofaring meluas dari dasar otak ke
bifurkasio trakea dalam mediastinum superior
● Ruang retrofaring terdapat pada bagian
posterior dari faring, yang dibatasi oleh:
○ Anterior : fasia bukofaringeal yang
mengelilingi faring, trakea, esofagus dan
tiroid
○ Posterior : lapisan profunda fasia
servikalis profunda
○ Lateral : selubung karotis ( carotid sheath)
dan daerah parafaring.
● Daerah retrofaring terbagi menjadi 2 daerah yang terpisah di bagian lateral oleh
midline raphe
● Setiap bagian mengandung 2 – 5 buah kelenjar limfe retrofaring yang biasanya
menghilang setelah berumur 4 – 5 tahun
○ Kelenjar ini menampung aliran limfe dari rongga hidung, sinus paranasal,
nasofaring, faring, tuba Eustachius dan telinga tengah
○ Disebut juga dengan ruang retroviscera, retroesofagus dan ruang viscera
posterior
Fisiologi
● Respirasi
● Menelan
● Resonansi suara
● Artikulasi
Proses menelan
Proses menelan
Proses menelan
Abses
retrofaring
Definisi
Abses retrofaring adalah suatu peradangan yang disertai pembentukan pus
pada daerah retrofaring dan merupakan salah satu infeksi pada leher bagian dalam (deep
neck infection)
Epidemiologi
Abses retrofaring lebih sering ditemukan pada anak, 90% kasus abses retrofaring
ditemukan pada anak usia < 6 tahun. Hal ini disebabkan oleh infeksi dari hidung, adenoid,
nasofaring dan sinus paranasal yang menyebar ke kelenjar limfe retrofaring
Etiologi & faktor ririsko
● Dewasa
○ penetrasi benda asing
○ trauma tumpul
○ komplikasi tindakan medis ( intubasi, pemasangan NGT)
○ tuberkulosis paru
○ Tuberkulosis servikal
● Anak
○ Infeksi pada hidung, sinus paranasal dan adenoid
● bakteri yang sering ditemukan:
○ Streptococcus beta–hemolyticus group A (paling sering)
○ Streptococcus pneumoniae
○ Staphylococcus aureus
○ Haemophilus sp.
Patogenesis Trauma oleh benda
asing, prosedur medis

Infeksi saluran
pernapasan atas

Inokulasi langsung agen


patogen piogenik ke ruang
retrofaring
Menyebar

Supurasi KGB
nasofaring
Limfadenopati
retrofaring

Abses
Diagsosis
● Anamnesis
○ Dewasa
■ nyeri tenggorokan ● Pemeriksaan fisik
■ demam ○ pada pemeriksaan tenggorok dapat
■ disfagia ditemukan penonjolan pada dinding
■ odinofagia posterior faring, fluktuatif pada palpasi
■ Kekakuan otot leher disertai tanpa adanya trismus.
nyeri pada pergerakan ○ stridor & retraksi → tanda obstruksi jalan
■ Air liur menetes (drooling) nafas atas
○ Suhu tubuh meningkat
■ Obstruksi saluran napas:
○ limfadenopati servikal bisa ditemukan
dispnea, mengorok,stridor
○ Anak
■ nyeri tenggorokan
■ Sulit menelan
■ demam
■ Kaku leher
■ odinofagia
■ Batuk
■ Suara bergumam
Pemeriksaan penunjang
● Pemeriksaan darah lengkap
○ Leukositosis
● CT scan leher dengan kontras
○ mengkonfirmasi adanya abses dan membantu dalam menentukan tindakan
bedah
○ Lesi hipoden dikelilingi cincin pada rongga retrofaring
● Foto polos servikal lateral
○ Dijumpai penebalan jaringan lunak retrofaring ( prevertebra ) :
- setinggi C2 : > 7 mm ( normal 1 - 7 mm ) pada anak-anak dan dewasa
- setinggi C6 : > 14 mm ( anak-anak , N : 5 – 14 mm ) dan > 22 mm ( dewasa, N : 9 – 22
mm )
● Pembuatan foto dilakukan dengan posisi kepala hiperekstensi dan selama
inspirasi. Kadang-kadang dijumpai udara dalam jaringan lunak prevertebra dan
erosi korpus vertebra yang terlibat.
Penatalaksanaan
● Menejemen jalan napas
○ berikan tambahan oksigen
○ intubasi endotrakeal dibutuhkan apabila pasien menunjukkan tanda obstruksi
jalan napas atas
● Cairan intravena dibutuhkan apabila pasien mengalami dehidrasi akibat demam dan
intake oral yang buruk
● Antibiotik yang diberikan selama 10 hari
○ Ampicillin yang dikombinasikan dengan sefalosporin generasi ketiga dan
metronidazole
● Analgetik
● Tindakan operatif yang dapat dilakukan yaitu aspirasi pus (needle aspiration) atau
insisi drainase.
Komplikasi
Komplikasi pada abses retrofaring dapat terjadi akibat:
● efek desak massa (abses) : obstruksi jalan napas
● ruptur abses: asfiksia, pneumonia aspirasi, abses paru
● penyebaran infeksi ke daerah sekitar:
○ inferior: edema laring , pleuritis, empiema, abses mediastinum
○ lateral: trombosis vena jugularis, ruptur arteri karotis, abses parafaring
○ Posterior: osteomielitis dan erosi kolumna spinalis
● sepsis
Prognosis
Prognosis baik apabila abses retrofaring diidentifikasi dini. Meskipun demikian
tingkat mortalitas mencapai 40-50% apabila timbul komplikasi serius (misalnya
meningitis) meskipun komplikasi jarang terjadi. Rekurensi terjadi pada 1-5% pasien

Anda mungkin juga menyukai