Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyudi

Prodi : IQT A2

Studi : Ilmu hadis

Dosen:

1. Tahammul wa al ada’ adalah penjelasan mengenai cara-cara menerima


atau mendapatkan hadis dari syaikh dan bagaimana cara
menyampaikannya dengan sighat-sighat yang tertentu pula.
Metode tahamu wa al ada:
a. Al- sima’( mendengarkan hadis dari guru)
Al-sima’ adalah suatu cara yang ditempuh oleh para
muhadditsin priode pertama untuk mendapatkan hadis dari
Nabi Muhammad Saw.
b. Al- aradh( membaca hadis dihadapan guru)
Para muhadditsin menempuh cara ini setelah pembukuan
hadis banyak dilakukan dan tersebar di berbagai tempat.
c. Al- ijazah
Al- ijazah adalah izin guru hadis kepada muridnya untuk
meriwayatkan hadis atau kitab yang diriwayatkan darinya
padahal murid itu tidak mendengar hadis tersebut atau
tidak membaca kitab tersebut dihadapannya.
d. Al- munawwalah
Al- munawwalah iyalah seorang guru yang menyerahkanm
kitab atau lembaran catatan hadis kepada muridnya agar
diriwayatkan dengan sanad darinya.
2. Hadis marfu’ iyalah ucapan, perbuatan, ketetapan, atau sifat yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, secara khusus.
adalah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat r.a. dan tidak sampai
kepada Rasululloh Saw.
Hadis maqtu’ adalah hadis yang sandarkan kepada tabiin.
3. Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang
tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal
mereka dan seterusnya sampai ahir sanad dan semuanya bersandar kepada
pancaindra.
Hadis mutawatir dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Mutawatir lafdi
Adalah hadis yang mutawetir riwayatnya dengan satu redaksi.
2. Mutawatir maknawi
Suatu hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak
mungkin berdusta atau berdusta keseluruhan secara kebetulan.
Mereka meriwayatkan berbagai pristiwa dengan berbagai ragam
ungkapan, tetapi intinya sama.

4. Hadis ahad adalah hadis yang para rawinya yang tidak sampai pada jumlah
rawi hadis mutawetir, tidak memenuhi persaratan mutawetir, dan tidak
pula mencapai derajat mutawetir.
Hadis ahad terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Hadis Mashur
Hadis diriwatkan oleh tiga orang atau lebih (dalam satu
tabaqahnya),namun belum mencapai derajat mutawetir.
2. Hadis Aziz hadis dirawatkan oleh segolongan rawi dari segolongan
rowi yang terdiri atas dari dua orang saja .
3. Hadis Gharib hadis yang terdapat penyindirian rawi dalam sanadnya
dimana saja peyendirian dalam sanad itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai