Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET DAN REKAYASA IDE

AKUTANSI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU : Ulfa Nurhayani, SE,M.Si

DISUSUN OLEH:

Mega Angel Viestika Naibaho (7203210031)

KELAS : MANAJEMEN C

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat da
n rahmat-NYA serta keluasan ilmu-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Pa
da mata kuliah Akutansi Manajemen ini.

Dalam menulis makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan
dari semua pihak. Tidak lupa juga saya berterimakasih kepada Ulfa Nurhayani, SE,M.Si selak
uh dosen pengampu mata kuliah ini yang telah membantu dan memberi pengarahan kepada
saya sehingga makalah ini dapat makalah selesaikan dengan tepat waktu.

Tak ada gading yang tak retak,begitu juga dengan penulisan makalah ini masih jauh d
ari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari p
endengar maupun pembaca makalah ini.

Besar harapan saya bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membac
anya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan. Akhir kata, kami uca
pkan Terimakasih

Medan, 17 Mei 2022

Mega Angel Viestika Naibaho


LATAR BELAKANG

Tantangan yang dihadapi dunia manufaktur berubah dan semakin berat dari masa ke
masa. Keunggulan bersaing pada era ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan industri
menciptakan banyak output per satuan waktu. Bahkan disadari bahwa kualitas produk sangat
tergantung pada proses, manusia dan sistem secara keseluruhan. Pengendalian kualitas tidak
lagi cukup dengan hanya dilakukan dengan model inpeksi produk, tetapi lebih fundamental
dengan melihat proses. Munculah kemudian konsep pengendalian kualitas seperti istilah
(SPC) statistical process control dan (TQM) Total Quality Management. Pelaku industri pun
mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat hanya
dengan perbaikan di internal sebuah perusahaan manufaktur tidaklah cukup. Ketiga aspek
tersebut membutuhkan peran semua pihak mulai dari supplier yang mengolah bahan baku
dari alam menjadi komponen, pabrik yang mengubah komponen dan bahan baku menjadi
produk jadi, perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku dari supplier ke pabrik,
serta jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan. Kesadaran
semua pihak dalam pembuatan produk yang murah, berkualitas dan cepat inilah yang
kemudian melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu supply chain management (SCM).
Dengan menjalankan operasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka
pemborosanpemborosan sumber daya dapat dihindari dan akan meningkatkan kemampuan
bersaing perusahaan.. Jika pemborosan sumber daya terjadi, akan menimbulkan kerugian
bagi perusahaan yang pada akhirnya akan memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Maka dari itu, perusahaan harus mampu menciptakan suatu sistem yang dapat menghindari
risiko kerugian dalam produksi dan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dengan
mengeliminasi setiap pemborosan yang ada. Dengan kata lain perusahaan harus dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah
(nonvalue added activities) dan memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang bernilai tambah
(value added activities). Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mewujudkan kondisi ini adalah dengan menerapkan sistem value chain management,
pengendalian persediaan, dan produksi Just In-Time. Salah satu perusahaan yang menerapkan
sistem ini adalah perusahaan Dell Computer. Maka dari itu, penulis ingin menelaah
bagaimana strategi penerapannya. Karena penerapan just in time, value dan supply chain
management di setiap perusahaan berbeda-beda
MINI RISET

PENGERTIAN JUST IN TIME


Just In Time adalah sebuah sistem produksi yang digunakan sebagian pemilik usaha
dalam memenuhi kebutuhan dari pelanggan mereka. Dengan kata lain, JIT bisa diistilahkan
sebagai sebuah bisnis yang baru akan melakukan produksi apabila ada pesanan dari
pelanggan Sebaliknya jika tidak ada pesanan, mereka tidak akan melakukan produksi sama
sekali. Karena hal tersebut, tidak semua jenis bisnis cocok menggunakan metode ini. Sebab
tujuannya adalah untuk menekan biaya produksi serendah-rendahnya.
JIT merupakan sebuah metode sistem produksi yang cukup spesial. Metode ini
berbeda dibandingkan dengan FIFO (First in, First Out) ataupun LIFO (Last in, First Out).
Kenapa? Karena JIT tidak melakukan penyimpanan stok seperti kedua metode tersebut. Di
FIFO, seorang pemilik usaha akan menjual produk mereka sesuai dengan stok yang pertama
kali di gudang. Sedangkan LIFO, pemilik usaha bisa menjual produk kapanpun mereka mau
tanpa perlu memperdulikan kapan stok tersebut masuk ke gudang pertama kali. Produk-
produk yang biasa menggunakan FIFO dan LIFO tidak diperuntukkan menggunakan JIT.
Sebab, JIT hanya akan maksimal apabila menjual produk-produk yang membutuhkan waktu
panjang dalam pembuatannya dan penggunaan modal yang besar pula.

PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN JUST IN TIME

Nama Perusahaan : Dell Computer Corporation


Sejarah Perusahaan : Industri PC (personal computer) masih merupakan industri
pemula pada tahun 1983, ketika seorang mahasiswa
kedokteran bernama Michael Dell mulai membeli sisa-sisa
persediaan PC buatan IBM yang sudah kuno dan tinggal guna.
Ia kemudian mengubahnya dengan cara meningkatkan
kapasitasnya, lalu menjualnya dengan harga murah pada
pembeli yang berminat. Kegiatan ini dilakukan di bengkel
kecilnya di asrama mahasiswa. Dell meninggalkan kuliahnya
untuk berkonsentrasi pada usaha barunya tersebut yang mulai
berkembang maju. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun
1985, perusahaannya yang ia namakan Dell Computers telah
beralih dari sekadar meningkatkan PC tua merek IBM menjadi
perusahaan yang membuat komputer sendiri. Perbedaan
dengan perusahaan pembuat komputer, Dell mengembangkan
pendekatan yang berbeda. Komputer yang dibuatnya
sebetulnya secara teknis bukan sesuatu yang luar biasa, namun
cara menjualnya secara langsung. Hal inilah yang memberikan
keunggulan unik pada Dell atas perusahaan pembuat komputer
lain yang sudah mapan yang memfokuskan diri pada
produknya. Sekarang Dell Computer Corporation merupakan
perusahaan komputer terbesar di dunia yang melakukan
penjualan produknya secara langsung, meliputi seluruh jenis
sistem computer : desktop, notebook, workstation, server dan
storage products, termasuk sejumlah periferal perangkat keras,
perangkat lunak, dan jasa-jasa lainnya yang terkait.

Model penjualan : melakukan hubungan langsung dengan pelanggan perusahaan,


institusi, dan pelanggan yang membeli melalui telepon dan internet.
Dell menjual produk dan stafnya kepada perusahaan besar, kantor
pemerintah, institusi kesehatan dan pendidikan, perusahaan kecil dan
medium, dan kepada perorangan. Pada tahun 1999/2000,
pendapatannya naik sebesar 31% menjadi US$7,28 niiliar. Keuntungan
netonya naik sebesar 21% menjadi US$525 juta. Michael Dell yang
kini baru berumur 35 tahun masih menjadi CEO dan Chairman dari
perusahaan ini.

Strategi Yang Digunakan Perusahaan

" Tahun 1983, para perusahaan pembuat komputer saling bersaing untuk membuat komputer
yang makin mengesankan dan makin canggih secara teknologi. Sedikit sekali perhatian
diberikan kepada MRP. " Komputer dirancang untuk penggunaan di masa depan dan dijual
melalui distributor, pengecer, dan saluran distribusi lainnya. " Pada umumnya komputer
selama sekitar dua bulan disimpan di gudang-gudang para penyalur sebelum dibeli oleh
pelanggan. Dell memfokuskan diri pada penjualan langsung kepada pelanggan atau
pengguna akhir, untuk menghindari bahaya ganda yang mengancam :

1. Sekitar 80 % biaya pembuatan komputer untuk komponen, sedangkan biaya


komponen makin turun sebesar rata-rata 30% setiap tahunnya dengan maraknya
industri computer. Makin lama komponen ini menunggu untuk dipasang dan dijual,
nilainya akan makin turun.
2. Teknologi pembuatan komputer berkembang sangat pesat dan cepat, jutaan dolar PC
menjadi cepat tinggal guna (obsolete) dalam waktu yang singkat. Keadaan ini
memaksa pcrusahaan untuk menjual PC tersebut dengan harga murah atau
mengirimkannya ke ncgara-negara berkembang untuk dijual dengan harga yang
murah pula.

Dengan menjual langsung kepada pelanggan, Dell mampu membuat berdasarkan pesanan
sehingga terhindar dari keharusan untuk menyimpan barang jadi. Ini dapat menekan biaya
sehingga tetap mampu bersaing dengan rival-rivalnya. Produk Dell makin lama makin
terkenal karena murahnya dan kemampuannya dalam memenuhi pesanan atas dasar
kebutuhan pelanggan. Kunci strateginya " kerampingan " kecepatan " fleksibilitas .
Selama tiga tahun, operasi Dell diteliti dan dianalisis terus-menerus, mencari celah-celah
untuk menghilangkan atau mengurangi waktu yang digunakan tanpa menambah nilai barang

SISTEM JIT PADA DELL COMPUTER CORPORATION

Dell menggunakan system persediaan just-in-time.Sebelumnya Dell tidak


menggunakan system persediaan JIT, Dell yakin bahwa manajemen persediaannya perlu
diubah menggunakan system JIT. Hal itu dikarenakan computer terdepresiasi pada tingkat
yang sangat tinggi dan computer yang berada di gudang akan kehilanga banyak manfaat/nilai.
CEO Dell, Kevin Dollins, mengatakan, ”The longer you keepit the faster it deteriorates you
can literally see the stuff rot… because of their short product lifestyles, computer components
depreciate anywhere from a half to a full point a week. Cutting inventory is not just a nice
thing to do. It’s a financial imperative.” Dell menjadi model dari JTT (just in time)
manufacturing " Perusahaan menetapkan sendiri standar waktu untuk perusahaan-perusahaan
lain yang menjadi anggota supply chain-nya. Contoh : " Sebagian besar dari komponen hanya
boleh disimpan di gudang pabrik-pabrik Dell selama rata-rata 15 menit saja. Dell mempunyai
pabrik di Austin (Texas), Limerick (Irlandia), dan

Penang (Malaysia), dan ketentuan tersebut berlaku untuk ketiga pabrik tersebut. " Banyak
dari komponen tersebut tidak boleh dipesan sebelum Dell menerima pesanan dari pelanggan.
" Dell menciutkan jumlah pemasok dari 204 perusahaan menjadi 47 perusahaan tahun 1992. "
Pemasok yang dipilih diutamakan yang lokasinya berada dekat dengan pabrik-pabriknya, dan
bukan dari pabrik yang jauh letaknya, meskipun biaya pabrik lokal itu lebih mahal

Keuntungan model direct selling atau direct business yang dikembangkan Dell :

1. mengurangi inventory
2. mengurangi inventory earn/ing cost
3. mengurangi biaya penjualan
4. menambah fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan pasar
5. langsung berhubungan dengan pelanggan sehingga bisa langsung memberikan
layanan kepada pelanggan.
6. dapat diketahuinya permintaan pelanggan secara tepat langsung dari tangan pertama

Keuntungan strategi yang dikembangkan oleh Dell, yaitu membuat komputer dengan
komponen yang tersedia di pasaran :

1. tidak perlu mempunyai aset berupa mesin dan peralatan


2. tidak perlu membangun bagian riset dan pengembangan
3. tidak perlu mempunyai pegawai banyak.

Mudahnya, dengan mengubah manajemen persediannya, dell mengalami perubahan besar di


bidang keuangan, serta memperoleh keunggulan kompetitif yang sangat besar. Saat ini, Dell
tidak memiliki gudang dan meskipun merakit hampir 80.000 komputer setiap 24 jam, ia
membawa tidak lebih dari dua jam dari persediaan di pabrik-pabrik dan maksimal 72 jam di
seluruh operasinya. dell terus berupaya untuk perbaikan seluruh perusahaan. Namun, satu hal
yang pasti: perusahaan tidak pernah akan berhenti menggunakan praktek persediaan Just-in-
Time.

PENGEMBANGAN JIT MANUFACTURING

Di pabriknya di Limerick, paling sedikit 40% dari komponennya dibuat dan dipasok atas
dasar JIT, yang 45% lagi disediakan di gudang pemasok yang berada dekat dengan pabrik
Dell. Pemasok mengisi kembali stok barang-barangnya, dan mengirimkannya ke Dell atas
dasar konsinyasi. Barang-barang besar yang sudah jadi sebagai subassembly seperti monitor,
speaker ditangani secara agak berbeda. Barang-barang ini tidak dikirim ke gudang Dell, tetapi
langsung dikirim ke pelanggan. Dengan cara ini diperoleh penghematan biaya pengiriman
sebesar US$30 per jenis barang. Dell baru ditagih apabila barang tersebut sudah
meninggalkan gudang pemasok atas permintaan pelanggan, sehingga barang itu hanya berada
di gudang Dell rata-rata setengah hari saja. Pemasok menerima pembayaran dari Dell kira-
kira 45 hari kemudian.
REKAYASA IDE

Resiko Yang Dihadapi Perusahaan Dalam Menerapkan Sistem JUST IN TIME pada
DELL COMPUTER CORPORATION

Persediaan Just-In-Time (JIT) adalah bagian dari sistem produksi di mana perusahaan
sangat mengurangi persediaan dari proses produksinya sehingga pemanfaatan input produksi
dan pengiriman produk dapat tercapai tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang
signifikan.  Sementara sistem inventaris JIT cukup menarik karena adanya alasan ini, sistem
tersebut adalah pedang bermata dua. Dan meskipun sistem JIT bahkan mungkin menjadi
kebutuhan mengingat permintaan inventaris dari jenis bisnis tertentu, banyak keuntungannya
yang terwujud hanya ketika beberapa risiko signifikan terhadap manajemen inventaris yang
sehat telah dimitigasi dengan baik.Sistem JIT memiliki beberapa keunggulan pada
pemotongan biaya.

Seperti yang disebutkan oleh Charles dalam studi kasus Komputer Dell, sistem inventaris
JIT, "keharusan finansial" bagi Dell, dapat secara radikal mengurangi biaya penyimpanan.
Dalam kasus Komputer Dell, ini berarti bahwa semakin sedikit komputer jadi yang disimpan
Dell dalam inventaris mereka, semakin sedikit uang yang hilang per komputer
saat "membusuk" di rak penyimpanan mereka. Selain pemotongan biaya penyusutan yang
signifikan ini, yang bagi Dell dapat mencapai 1 persen per komputer per minggu, inventaris
JIT juga dapat memangkas biaya penyimpanan. 

Beberapa faktor, bagaimanapun, membuat sistem JIT menjadi proposisi yang


berisiko. Perhatian utama di sini adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada pemasok
tertentu di bawah sistem inventaris semacam itu.  Perusahaan dell akan menugaskan produk
yang sangat penting ke pemasok tunggal (pemasok tunggal yang umum di JIT), sistem
inventaris JIT akan menempatkan perusahaan tersebut pada risiko rip-off yang lebih tinggi
atas nama pemasok karena perusahaan tidak akan memiliki persediaan segera untuk
menyangga gangguan pasokan.  Gangguan pasokan seperti itu mungkin sangat mahal
sehingga perusahaan mungkin membiarkan pemasok membebani perusahaan secara
berlebihan hingga biaya gangguan ini. Biaya rip-off ini mungkin sepenuhnya membatalkan
atau bahkan melebihi penghematan yang mendorong perusahaan untuk menggunakan sistem
inventaris JIT di tempat pertama.

Yang lebih berbahaya adalah masalah internal yang mungkin menyebabkan pemasok tunggal
tidak dapat memenuhi pesanan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan tidak memiliki pilihan
selain menanggung biaya gangguan pasokan input produksinya. Masalah internal mungkin
termasuk, katakanlah, pemogokan buruh atas nama karyawan pemasok di mana serikat
pekerja dapat menahan pemasok sebagai jaminan hingga jumlah pesanan yang tertunda, yang
sekali lagi menyebabkan gangguan pasokan input produksi perusahaan.  Tetapi masalah
internal dapat berarti sejumlah hal yang mencegah pemasok perusahaan untuk memasok.
Intinya adalah dengan memfasilitasi keterkaitan antar bisnis, sistem inventaris JIT
meningkatkan risiko bahwa masalah atau kegagalan di satu ujung rantai produksi mungkin
dirasakan di ujung lain.

Solusi Terhadap Resiko yang Terjadi dalam Just In Time DELL COMPUTER
CORPORATION

Perusahaan yang mungkin menugaskan produk dengan hak milik tinggi kepada segelintir
pemasok biasanya memproduksi barang-barang ini sendiri atau sebenarnya memiliki
pemasok yang melakukannya untuk mencegah terjadinya penipuan harga. Jika produksi
internal atau pembelian pemasok bukan merupakan pilihan yang layak, perusahaan masih
memiliki cara lain yang masuk akal untuk mencegah risiko ini.  Sebuah perusahaan mungkin
harus benar-benar memeriksa integritas pemasok mereka tidak hanya dalam hal dapat
dipercaya tetapi juga dalam hal kesehatan bisnis mereka, membuat kontrak dengan pemasok
yang berisiko keluar dari bisnis tidak masuk akal secara bisnis secara umum, tetapi
perusahaan dengan sistem JIT harus dan bahkan lebih sadar akan skenario ini. 

Mengambil langkah logis lebih jauh, sebuah perusahaan mungkin mengontrak beberapa
pemasok untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh salah satu dari mereka yang
gagal memasok. 

Lebih lanjut, untuk perusahaan yang menghindari risiko, kontrak jangka pendek dan non-
eksklusif dengan pemasok mungkin juga menarik karena memberikan asuransi dan hukuman
terhadap “perilaku buruk” pemasok.  Pemasok akan memiliki lebih sedikit insentif untuk
berperilaku buruk dan perusahaan akan memiliki lebih banyak bantuan di bawah pengaturan
seperti itu.
REFERENSI

https://www.paper.id/blog/bisnis/just-in-time/

https://www.mediascm.xyz/2021/05/jit-risiko-menerapkan-just-in-time.html

Anda mungkin juga menyukai