Anda di halaman 1dari 25

TUGAS PERTEMUAN KE-02

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DAYA SAING BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI


TEKNOLOGI DENGAN E-COMMERCE PADA DELL CORPORATION

Dosen pengampu : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si

DISUSUN OLEH :

Siti Aisyah Maudina 43217120099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

MERCU BUANA MENTENG

2021
 Abstrak (Ringkasan Artikel)

E-bisnis telah memiliki pengaruh besar pada hubungan bisnis dilevel


perusahaan, bisnis dan operasional. Sukses tergantung pada manajemen yang
berpikiran terbuka sehingga dapat memahami dan memperoleh nilai nyata dari e-
bisnis. Manfaat dari e-bisnis bukan hanya mempercepat dan mempraktikkan proses
internal perusahaan tersebut, tetapi juga dari kemampuannya untuk menyebarkan
keuntungan kepada anggota lain dari supply chain tersebut. Organisasi juga dapat
menambah nilai positif terhadap konsumen melalui produk dan jasa dengan banyak
cara yang bisa dilakukan oleh e-bisnis. Lebih banyak lagi, dalam sebuah perubahan
lingkungan hidup yang cepat, penerapan e-bisnis bisa membuat organisasi
menciptakan keunggulan kompetitif untuk memenangkan kompetisi.

Kata kunci: e-bisnis, e-commerce, keunggulan kompetitif.

 Pendahuluan

Sejarah

Perusahaan Dell merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri teknologi


informasi di Round Rock, Texas, Amerika Serikat. Perusahaan ini berdiri pada tahun
1984 oleh Michael Dell dengan nama PCs Ltd. Seiring berjalannya waktu,
perusahaan ini terus mengalami peningkatan yang cukup siginifikan sehingga
berganti nama menjadi Dell Computer dan pada akhirnya menjadi Dell Inc. Dell telah
berhasil mencapai berbagai prestasi. Hingga saat ini Produk Dell merupakan produk
laptop unggulan. Pencapaian tersebut pun tidak mudah dalam meraih, Karena dell
harus mengalami berbagai rintangan dan permasalahan. Permasalahan yang
dihadapinya pun bukan hal yang sepele, Dell telah berjuang untuk bangkit dari
keterpurukannya. Hal yang pernah dialami oleh Dell yaitu Kerugian sebesar $300
juta. Namun, kerugian tersebut tidak membuat perusahaan ini terhenti dalam
perjalanan karirnya. Dell terus meningkatkan kinerjanya hingga dapat menjadi
perusahaan terbesar di Amerika Serikat. Penjualan yang dilakukan Dell pun berbeda
dengan perusahaan yang lain. Perusahaan teknologi lainnya telah memproduksi
produk dengan jumlah banyak dan telah dirakit serta didistribusikan ke berbagai
tempat, tetapi Dell hanya melakukan perakitan produk apabila mendapat pesanan
saja. Sehingga produknya tidak menumpuk di Gudang, seorang konsumen pun
dapat memesan produk sesuai keinginan mereka.

VISI dan MISI

Ø Visi

Membantu program pelayanan pendidikan yang menempatkan akses teknologi yang


paling kritis dan dasar yang diperlukan oleh komunitas Dell sebagai prasyarat untuk
sukses di dunia digital.

Ø Misi

1. Menjadi perusahaan komputer yang paling berhasil di dunia dalam hal


memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
2. Berusaha memenuhi harapan terbaik para pelanggan terhadap kualitas,
teknologi, harga, tanggung jawab dan pelayanan.
3. Menjadi perusahaan yang memiliki kemampuan penyesuaian yang fleksibel,
karyawan yang bisa saling bekerja sama, dan memiliki kestabilan finansial.

Struktur Organisasi
Penemu Laptop Dell

Nama Penemu : Michael Dell

TTL : Houston, 23 Februari 1965

Alamat : Houston, Texas, AS

Hobby : Menulis

Sisilah Keluarga : anak seorang orthodentist (dokter ahli merapikan gigi)

Ia pertama kali memulai proyek komputernya saat berusia 15 tahun. Saat itu, karena
ingin tahu ia membongkar komputer baru Apple II untuk melihat komponen-
komponennya dan mencoba merakitnya kembali.

Michael Dell adalah pendiri dari perusahaan Dell Computer yang terkenal tersebut.
Berkat inovasi, daya kreatifitas yang tinggi Michael Dell berhasil membawa
perusahaanya meraih sukses sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka
didunia.

Sebagai mahasiswa dari Universitas Texas di Austin, Dell memulai bisnis


komputernya (awalnya bernama PC’s Limited) pada tahun 1984 dengan modal awal
sebesar $ 1.000, pekerjaan itu dijalankanya part time. Pada paruh kedua tahun
pertamanya, Dell telah menjual komputer senilai $ 80.000. Dia keluar dari perguruan
tinggi pada usia 19 untuk menjalankan perusahaan full time, akhirnya go public pada
tahun 1988. PC’s Limited kemudian berganti nama menjadi Dell Computer
Corporation dan akhirnya menjadi Dell, Inc. Kunci utama kesuksesan Dell adalah
inovasi unik sang pendiri.
Direktur Dell Corporation

Nama Direktur : Kevin Rollins

Kevin Rollins yang telah memegang berbagai jabatan eksekutif di perusahaan


Dell. Ketika Michael Dell mengundurkan diri pada tahun 2004, maka Kevin Rollins
pun ditunjuk sebagai CEO yang baru. Pada tanggal 22 Desember 2004, perusahaan
Dell mengumumkan akan membangun pusat perakitan baru di daerah Winston-
Salem, Carolina Utara; Dewan pemerintahan kota menyediakan paket insentif
sebesar $37,2 Juta untuk Dell. Amerika Serikat memberikan $250 Juta paket insentif
dan pengurangan-pengurangan pajak.

Pada bulan Februari 2005, Dell muncul pertama kali dalam daftar “Perusahaan
yang Paling Disegani’ yang dikeluarkan oleh Majalah Fortune. Pada bulan November
2005, Majalah BusinessWeek mengeluarkan artikel “It’s Bad to Worse at Dell” yang
berisi tentang ketidakmampuan Dell dalam memenuhi target perkiraan pemasukan
dan penjualan.

Dell mengakuinya bahwa cacat kapasitor yang terdapat


pada motherboard Optiplex GX270 dan Optiplex GX280 saja sudah menghabiskan
dana perusahaan sebesar $300 Juta. CEO Kevin Rollins sebagian menyalahkan
buruknya kinerja perusahaan pada fokus PC low-end. Pada tanggal 31 Januari 2007,
Kevin Rollins, CEO perusahaan yang menjabat sejak tahun 2004, mengundurkan diri
dari jabatan CEO dan Direktur secara tiba-tiba. Kevin Rollins merasa bahwa
ditangannyalah kinerja perusahaan Dell menurun, hingga memperoleh kerugian yang
cukup tinggi.

Budaya Perusahaan Dell

1. Listen

Dell selalu menjadikan pelanggan sebagai orientasi utama dalam mengembangkan


produknya. Dell selalu memahami apa yang dibutuhkan pelanggan.

2. Learn

Dell memperlajari kebutuhan konsumen untuk diaplikasikan dalam produk


teknologinya agar benar-benar bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan untuk mencapai kinerja terbaik.

3. Deliver

Dell melakukan system penjualan langsung terhadap konsumen akhir agar mencapai
efisiensi dan efektivitas. Sehingga pelanggan memperoleh pelayanan terbaik dengan
harga terjangkau.
 Literatur Teori

Turban (2004) mendefinisikan e-commerce sebagai proses pembelian, penjualan,


dan pertukaran dari satu produk, servis, dan informasi menggunakan jaringan
komputer khususnya menggunakan internet. Sedangkan Turban (2004)
mendefinisikan e-bisnis sebagai suatu fungsi yang lebih luas dari e-commerce dan
tidak hanya dilihat dari sisi transaksi jual beli produk/jasa saja, tetapi juga melayani
konsumen dan berkolaborasi dengan partner bisnis lainnya serta mengelola
transaksi-transaksi elektronik dalam sebuah organisasi. E-commerce mengacu pada
lingkup yang lebih sempit yaitu hanya transaksi jual beli produk, jasa, dan informasi
antar mitra bisnis lewat jaringan computer. Sedangkan E-bisnis mengacu pada
lingkup yang lebih luas yaitu mencakup pula pelayanan pelanggan, kolaborasi mitra
bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi.

Menurut Diana (2001), manfaat e-bisnis bagi perusahaan adalah: (1) dapat
mengembangkan pemasaran secara nasional dan global, sehingga perusahaan
dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin
relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok; (2) mengurangi biaya, menyusun,
memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis
kertas; (3) membreikan kemampuan untuk menciptakan peluang bisnis yang khusus
melalui situs internet; (4) manfaat lain seperti citra yang lebih baik, layanan
pelanggan yang lebih baik, mitra bisnis baru, akses terhadap informasi yang lebih
luas, dan lain-lain.

1. Proses bisnis dan hubungannya dengan sistem informasi


Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang
berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan
produk dan layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang
menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi membantu perusahaan
dalam mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan
memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.

Proses bisnis

Proses bisnis merupakan cara di mana sebuah pekerjaan diorganisasi, dikoordinasi,


dan fokus untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan yang bernilai. Proses
bisnis merupakan kumpulan kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah
produk atau layanan. Kegiatan ini didukung oleh arus material, informasi, dan
pengetahuan antara para peserta di dalam proses bisnis. Proses bisnis juga merujuk
cara yang unik di mana organisasi mengkoordinasikan pekerjaan, informasi, dan
pengetahuan dan cara-cara yang dipilih manajemen untuk mengkoordinasikan
pekerjaan.
Kinerja sebagian besar perusahaan tergantung pada seberapa baik proses bisnisnya
dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika perusahaan tersebut berinovasi atau bertindak lebih baik
dibandingkan para pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban apabila cara
kerjanya yang tidak efisien dan dapat menghambat respons dan efisiensi organisasi.

Sebuah proses kerja yang pada awalnya kelihatan sederhana dan mudah,
memenuhi sebuah pesanan, ternyata menjadi serangkaian proses bisnis yang
sangat rumit yang membutuhkan koordinasi yang erat antara masing-masing
kelompok fungsional di dalam sebuah perusahaan. Selain itu, untuk melakukan
semua langkah ini secara efisien dalam sebuah proses pemenuhan pesanan
membutuhkan banyak informasi. Informasi yang diperlukan harus mengalir dengan
cepat dalam perusahaan dari satu pengambil keputusan ke yang lainnya; dengan
mitra bisnis, seperti perusahaan pengiriman; dan dengan konsumen. Sistem
informasi yang berbasis komputer yang dapat membuat proses ini terlaksana dengan
cepat. Seperti yang dapat di lihat di gambar di bawah:

Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis?

Sistem informasi dapat membantu melakukan otomatis terhadap banyak langkah


proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit
milik nasabah atau menerbitkan faktur dan pesanan pengiriman. Tetapi dengan
teknologi informasi semua proses kerja di atas dapat bekerja dengan lebih banyak
dan lebih cepat. Teknologi baru dapat mengubah aliran informasi, memungkinkan
lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengganti langkah-
langkah berurutan dengan tugas-tugas yang dapat dilakukan secara bersamaan, dan
menghilangkan penundaan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi
sering kali dapat mengubah cara bisnis bekerja dan juga menghasilkan model proses
bisnis yang sepenuhnya baru.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan sebuah proses bisnis, baik di
dalam kursus sistem informasi dan di dalam karir pada masa yang akan datang.
Dengan melakukan analisis terhadap proses bisnis, maka akan dapat mencapai
sebuah pemahaman yang sangat jelas tentang bagaimana proses dari bisnis
tersebut sebenarnya bekerja. Selain itu, dengan melakukan analisis terhadap proses
bisnis, maka akan juga mulai memahami cara mengubah bisnis dengan
meningkatkan prosesnya agar bekerja lebih efisien atau efektif. Sistem informasi
dapat membantu proses bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, inovasi,
dan layanan konsumen yang lebih besar.

2. Sistem informasi untuk memperbaiki kinerja organisasi


Setiap organisasi bisnis memiliki sistem yang mendukung setiap proses dari masing-
masing fungsi bisnis—penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
keuangan dan akuntansi, dan sumber daya manusia. Sistem fungsional yang
beroperasi secara independen yang menjadi pada masa lalu karena mereka tidak
dapat dengan mudah berbagi informasi untuk mendukung proses bisnis lintas fungsi.
Saat ini banyak yang telah diganti dengan sistem lintas fungsional skala besar yang
mengintegrasikan kegiatan proses bisnis terkait dan unit-unit di organisasi.

Perusahaan yang spesifik juga memiliki sistem yang berbeda yang mendukung
kebutuhan pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok manajemen utama.
Masing-masing dari manajemen operasional, manajemen menengah, dan
manajemen senior akan menggunakan sistem untuk mendukung keputusan yang
mereka harus ambil.

Sistem untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda

Sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya memiliki sistem untuk mendukung


masing-masing kelompok atau tingkatan manajemen yang berbeda. Sistem ini
mencakup sistem pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis.

Sistem Pemrosesan Transaksi

Manajer operasional membutuhkan sistem yang dapat mencatat semua aktivitas


dasar dan transaksi organisasi, seperti penjualan, penerimaan, setoran tunai,
penggajian, keputusan kredit, dan aliran bahan di pabrik. Sistem pemrosesan
transaksi/transaction processing systems (TPS) akan menyediakan semua informasi
yang seperti yang dibutuhkan di atas. Sistem pemrosesan transaksi merupakan
sebuah sistem terkomputerisasi yang melakukan dan mencatat semua transaksi rutin
harian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis, seperti entri pesanan
penjualan, pemesanan hotel, penggajian, penyimpanan catatan karyawan, dan
pengiriman.

Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan untuk
melacak aliran transaksi melalui organisasi. Berapa banyak suku cadang yang ada di
dalam persediaan? Apa yang terjadi dengan pembayaran konsumen? Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, informasi tersebut harus dengan mudah
tersedia, terkini, dan akurat.

Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya, dan tujuan sudah harus ditentukan
sebelumnya dan harus sangat terstruktur. Keputusan untuk memberikan kredit
kepada nasabah, misalnya, dibuat oleh atasan tingkat rendah sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Semua kriteria harus ditentukan terlebih dahulu apakah
nasabah tersebut memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Gambar di atas menggambarkan tentang TPS untuk pemrosesan penggajian.


Sebuah sistem penggajian harus dapat mengawasi uang yang dibayarkan kepada
karyawan. Lembar kerja karyawan dengan tercantum nama karyawan, nomor
jaminan sosial, dan jumlah jam kerja per minggu, mewakili satu transaksi dalam
sistem ini. Setelah transaksi ini dimasukkan ke dalam sistem, file tersebut akan
memperbarui master file yang ada di dalam sistem tersebut yang secara permanen
akan menyimpan informasi karyawan untuk organisasi tersebut. Data yang ada di
dalam sistem tersebut akan digabungkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan
laporan yang sesuai dengan keinginan manajemen dan lembaga pemerintah dan
kemudian mengirimkan cek pembayaran kepada karyawan tersebut.
Para manajer membutuhkan TPS untuk memantau status operasi internal dan
hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. TPS juga merupakan produsen
utama informasi untuk sistem dan fungsi bisnis lainnya. Sebagai contoh, sistem
penggajian yang diilustrasikan pada Gambar di atas, bersama dengan TPS
akuntansi lainnya, akan menyuplai data ke dalam sistem buku besar perusahaan,
yang bertanggung jawab untuk memelihara data tentang pendapatan dan
pengeluaran perusahaan dan untuk menghasilkan laporan seperti, laporan laba rugi
dan neraca. Sistem ini juga menyuplai data histori pembayaran karyawan untuk
kepentingan asuransi, dana pensiun, dan perhitungan tunjangan lainnya untuk fungsi
sumber daya manusia di perusahaan.

Sistem untuk Intelijen Bisnis

Perusahaan juga memiliki sistem intelijen bisnis yang fokus terhadap penyampaian
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Intelijen
bisnis/business intelligence merupakan istilah kontemporer untuk perangkat data dan
perangkat lunak untuk mengatur, menganalisis, dan menyediakan akses ke data
untuk membantu para manajer dan pengguna perusahaan lain dalam membuat
keputusan yang lebih tepat. Bisnis intelijen juga menyediakan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan untuk semua tingkat manajemen.

Sistem intelijen bisnis untuk manajemen menengah adalah untuk membantu


memantau, mengendalikan, membuat keputusan, dan untuk kegiatan administrasi.
Sistem informasi manajemen/Management information system (MIS) juga
menyediakan kategori khusus dalam sistem informasi untuk melayani kebutuhan
manajemen menengah. SIM menyediakan laporan kepada para manajer menengah
tentang kinerja organisasi saat ini. Informasi tersebut juga digunakan untuk
memantau dan mengendalikan bisnis dan memprediksi kinerja di masa akan datang.

Tugas MIS adalah untuk merangkum dan melaporkan operasional dasar dari
perusahaan dengan menggunakan pemasok data dengan sistem pemrosesan
transaksi. Data transaksi dasar dari TPS dikompres dan biasanya disajikan dalam
laporan yang telah dibuat berdasarkan jadwal yang reguler. Untuk saat ini, banyak
dari laporan tersebut telah dikirim secara online. Gambar di bawah menunjukkan
bagaimana SIM dapat mengubah data tingkat transaksi dari inventaris, produksi, dan
akuntansi menjadi filenya bentuk MIS yang digunakan untuk menyediakan laporan
kepada para manajer.
Jenis sistem intelijen bisnis lainnya adalah untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tidak rutin. Sistem pendukung keputusan/decision-support
systems (DSS) fokus terhadap masalah yang unik dan umumnya lebih cepat
berubah, yang prosedurnya untuk mencapai solusi mungkin tidak sepenuhnya
pernah ditetapkan sebelumnya. Sistem tersebut dapat digunakan untuk mencoba
menjawab pertanyaan seperti: Apa dampaknya terhadap jadwal produksi jika
menggandakan penjualan di bulan Desember? Apa yang akan terjadi pada laba atas
investasi jika jadwal pabrik tertunda selama enam bulan?

Meskipun DSS menggunakan informasi internal dari TPS dan MIS, sistem tersebut
juga sering menggunakan informasi dari sumber eksternal, seperti harga saham saat
ini atau harga dari produk pesaing. Sistem ini juga digunakan oleh "super-user" yaitu
para manajer dan analis bisnis yang ingin menggunakan analitik dan model yang
lebih canggih untuk menganalisis data.

Sistem ini juga dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti berikut: Memberikan
jadwal pengiriman barang kepada konsumen dan menawarkan tarif pengiriman,
kapal mana yang akan digunakan dan berapa keuntungan yang dapat
memaksimalkan? Berapa kecepatan yang paling tinggi untuk kapal tertentu untuk
meningkatkan keuntungan dan masih dapat memenuhi jadwal pengiriman? Gambar
di bawah mengilustrasikan DSS yang dibangun untuk sebuah perusahaan
pengakapalan. Sistem ini beroperasi dengan menggunakan komputer pribadi
desktop yang kuat, menyediakan menu sistem yang memudahkan pengguna untuk
memasukkan data atau mendapatkan informasi.
Sistem intelijen bisnis juga menangani kebutuhan dalam pengambilan keputusan
manajemen senior. Manajer senior membutuhkan sistem yang fokus terhadap isu-isu
strategis dan tren dalam jangka panjang, baik di perusahaan maupun di lingkungan
eksternal. Mereka akan sangat prihatin dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:
Bagaimana dengan tingkat pekerjaan dalam lima tahun kedepan? Apa tren biaya
industri dalam jangka panjang? Produk apa yang harus dibuat dalam lima tahun
kedepan?

Sistem untuk Menghubungkan Perusahaan

Setelah menjelaskan semua jenis sistem yang dijelaskankan sebelumnya, mungkin


akan muncul pertanyaan bagaimana suatu bisnis dapat mengelola semua sistem
informasi yang berbeda-beda ini. Mungkin juga akan ada pertanyaan tentang
seberapa mahal untuk memelihara begitu banyak sistem yang berbeda. Dan
bagaimana semua sistem yang berbeda tersebut dapat berbagi informasi dan
bagaimana manajer dan karyawan dapat mengkoordinasikan pekerjaan mereka.
Sebenarnya semua pertanyaan ini merupakan hal yang sangat penting untuk
berlangsungnya sebuah bisnis.

Aplikasi Perusahaan

Agar semua jenis sistem yang berbeda di dalam sebuah perusahaan dapat
bekerjasama antra satu dengan lainnya merupakan sebuah tantangan yang besar.
Pada dasarnya, korporasi-korporasi dapat disatukan baik melalui pertumbuhan
secara "organik" yang normal maupun melalui akuisisi perusahaan-perusahaan kecil.
Untuk waktu tertentu, perusahaan akan berhadapan dengan sejumlah sistem yang
berbeda-beda, kebanyakan sudah tua, dan akan menghadapi tantangan untuk
membuat semua sistem tersebut dapat berhubungan antara satu dengan lainnya dan
bekerja bersama menjadi sebuah sistem perusahaan. Terdapat beberapa solusi
untuk masalah ini.

Salah satu solusinya adalah mengimplementasikan aplikasi perusahaan, yang


merupakan sistem yang dapat menjangkau area fungsional, fokus terhadap
pelaksanaan proses bisnis di seluruh perusahaan bisnis, dan mencakup semua
tingkatan manajemen. Aplikasi perusahaan ini dapat membantu bisnis menjadi lebih
fleksibel dan produktif dengan mengkoordinasikan proses bisnis mereka lebih dekat
dan menggabungkan beberapa kelompok proses agar mereka lebih fokus terhadap
pengelolaan sumber daya dan layanan konsumen yang lebih efisien.

Terdapat empat aplikasi utama dalam sebuah perusahaan: sistem


perusahaan/enterprise systems, sistem manajemen rantai pasokan/supply chain
management systems, sistem manajemen hubungan konsumen/customer
relationship management systems, dan sistem manajemen pengetahuan/knowledge
management systems. Masing-masing sistem perusahaan ini menetapkan
serangkaian fungsi dan proses bisnis terkait untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan. Gambar di bawah menunjukkan bahwa arsitektur untuk aplikasi
perusahaan ini mencakup proses yang mencakup seluruh organisasi dan, dalam
beberapa kasus, memperluas dengan organisasi ke konsumen, pemasok, dan mitra
bisnis utama lainnya.

Sistem Perusahaan/Enterprise systems. Sebuah perusahaan akan menggunakan


sistem perusahaan, yang juga dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya
perusahaan/Enterprise Resource Planning (ERP), untuk melakukan integrasi
terhadap proses bisnis dalam pembuatan dan produksi, membiayai akuntansi,
penjualan dan pemasaran, dan sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem
perangkat lunak yang tunggal. Informasi yang sebelumnya terfragmentasi dalam
banyak sistem yang berbeda disimpan dalam repositori data tunggal yang
komprehensif di mana data tersebut dapat digunakan oleh semua bagian bisnis yang
berbeda.

Sistem Manajemen Rantai Pasokan/supply chain management systems (SCM).


Perusahaan menggunakan SCM untuk membantu mengelola hubungan dengan para
pemasok. Sistem ini juga membantu pemasok, perusahaan pembelian, distributor,
dan perusahaan logistik dalam berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat
inventaris, dan pengiriman produk dan layanan sehingga mereka dapat mencari,
memproduksi, dan mengirimkan barang dan jasa secara efisien. Tujuan utamanya
adalah untuk mendapatkan jumlah produk yang tepat, dari sumber mereka ke titik
konsumsi dengan jumlah waktu yang paling sedikit dan dengan biaya paling rendah.
Sistem tersebut digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan dengan
menurunkan biaya untuk memindahkan dan membuat produk dan dengan
memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang
bagaimana mengatur dan menjadwalkan sumber, produksi, dan distribusi.

Sistem manajemen rantai pasokan merupakan salah satu jenis sistem antar-
organisasi karena dapat digunakan untuk melakukan otomatis terhadap aliran
informasi yang dapat melintasi batas-batas organisasi. Sistem ini juga dapat
memungkinkan perusahaan untuk berhubungan secara digital dengan para
konsumen juga memberikan pekerjaan sebagian perusahaan kepada perusahaan
outsourcing.

Sistem Manajemen Hubungan Konsumen/Customer Relationship Management


(CRM) Perusahaan menggunakan CRM untuk membantu mengelola hubungan
dengan konsumen. Sistem CRM memberikan informasi untuk mengoordinasikan
dengan semua proses bisnis yang berhubungan dengan konsumen dalam penjualan,
pemasaran, dan layanan untuk mengoptimalkan pendapatan, kepuasan konsumen,
dan mempertahankan konsumen. Informasi ini membantu perusahaan
mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan konsumen yang paling
menguntungkan; memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen yang
sudah ada; dan meningkatkan penjualan.

Sistem Manajemen Pengetahuan/Knowledge Management Systems (KMS).


Terdapat beberapa perusahaan yang dapat berkinerja lebih baik daripada
perusahaan lainnya karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang
cara membuat, memproduksi, dan memberikan produk dan layanan. Pengetahuan
dari perusahaan ini cukup unik, sulit ditiru, dan dapat dimanfaatkan menjadi manfaat
strategis dalam jangka panjang. KMS memungkinkan organisasi untuk mengelola
proses bisnis yang lebih baik untuk menerima dan menerapkan pengetahuan dan
keahlian. Sistem ini mengumpulkan semua pengetahuan dan pengalaman yang
relevan di perusahaan dan membuatnya tersedia di mana saja dan kapan saja
diperlukan untuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen. Sistem ini
juga menghubungkan perusahaan dengan sumber pengetahuan eksternal.

Intranet dan Extranet

Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang menyeluruh tentang bagaimana


perusahaan melakukan bisnisnya, dapat menawarkan banyak peluang untuk
mengintegrasikan semua data bisnis yang penting ke dalam satu sistem yang
tunggal. Namun aplikasi tersebut seringkali mahal dan sulit untuk diimplementasikan.
Intranet dan ekstranet merupakan alat alternatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan integrasi dan mempercepat arus informasi di dalam sebuah
perusahaan dan juga melakukan komunikasi dengan para konsumen dan pemasok.

Intranet merupakan situs web internal sebuah perusahaan yang hanya dapat diakses
oleh karyawan. Istilah intranet mengacu pada jaringan internal, berbeda dengan
Internet, yang merupakan jaringan publik/umum yang menghubungkan organisasi
dan jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang
sama seperti yang digunakan oleh Internet, tetapi intranet merupakan area akses
khusus di situs web sebuah perusahaan. Demikian juga dengan ekstranet, yang
merupakan situs web perusahaan yang memberikan akses khusus kepada para
pemasok resmi untuk menggunakan akses tersebut dalam melakukan koordinasi
terhadap pergerakan pasokan ke area produksi perusahaan agar lebih efisien dan
cepat.

E-bisnis, E-commerce, dan E-pemerintah

Sistem informasi dan teknologi selain dapat digunakan oleh perusahaan untuk
melakukan hubungan dan koordinasi dengan karyawan, konsumen, pemasok dan
mitra logistik yaitu melalui sistem jaringan digital dan internet. Selain untuk
komunikasi, jaringan internet sangat aktif digunakan untuk berbisnis secara
elektronik seperti dalam istilah: bisnis elektronik dan perdagangan elektronik.

Bisnis elektronik, atau e-business, menggunakan teknologi digital dan Internet


untuk menjalankan proses bisnis utama di sebuah perusahaan. E-bisnis meliputi
kegiatan manajemen di dalam internal sebuah perusahaan dan juga untuk
melakukan koordinasi dengan para pemasok dan mitra bisnis lainnya. Dalam hal ini
e-bisnis juga termasuk perdagangan elektronik, atau e-commerce.

E-commerce merupakan bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan


pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Hal ini juga mencakup
kegiatan yang mendukung tentang transaksi di pasar, seperti periklanan, pemasaran,
dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran.

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa


digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web
Internet(Shim, Qureshi, Siegel, 2000) dalam buku M. Suyanto (2003:11) atau proses
jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi
termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000) dalam buku Suyanto (2003:11).
Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003:11)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :

1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman informasi,


produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau
sarana eletronik lainnya.

2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju


otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi


keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service
costketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa onlinelainnya.

Teknologi e-bisnis juga membawa perubahan yang sama terhadap sektor publik.
Pemerintah di semua tingkatan juga telah menggunakan teknologi Internet untuk
menyampaikan informasi dan layanan kepada warga negara, karyawan, dan bisnis
tempat mereka bekerja. E-government mengacu pada penerapan Internet dan
teknologi jaringan untuk memungkinkan hubungan pemerintah dan sektor publik
secara digital dengan warganya, melakukan transaksi bisnis, dan perdagangan
senjata pemerintah lainnya.
3. Melakukan kolaborasi terhadap bisnis sosial
Tujuan dari sistem dan informasi ini adalah untuk membantu para pekerja di sebuah
perusahaan untuk menarik semua informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, melakukan koordinasi terhadap rencana dan tindakan. Sistem
informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat orang,
menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, atau menyesuaikan harga
barang dengan pasar. Sebuah bisnis membutuhkan sistem yang khusus untuk
mendukung kolaborasi dan kerja tim untuk menghasilkan tujuan yang ingin dicapai.

Apa Itu Kolaborasi?

Kolaborasi merupakan sebuah kerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama secara eksplisit. Kolaborasi fokus terhadap penyelesaian tugas atau
misi yang biasanya terjadi di dalam sebuah bisnis atau organisasi dan di antara
pelaku bisnis. Kolaborasi dalam jangka waktu yang pendek, berlangsung hanya
beberapa menit, atau dalam jangka panjang, tergantung sifat tugas dan hubungan di
antara para peserta tersebut. Kolaborasi bisa antara satu pihak-dengan-pihak lain
atau banyak pihak-dengan-banyak pihak lainnya.

Karyawan dapat berkolaborasi dalam sebuah kelompok yang informal yang bukan
merupakan bagian yang formal dari sebuah struktur organisasi perusahaan bisnis,
atau mereka dapat diorganisasikan ke dalam sebuah tim formal. Tim memiliki misi
khusus yang ditugaskan oleh seseorang dalam bisnis tersebut kepada mereka.
Anggota tim perlu berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dan
secara kolektif mencapai misi dari tim. Misi tim mungkin bisa seperti "memenangkan
permainan" atau "meningkatkan penjualan online sebesar 10 persen." Tim tersebut
seringkali berumur pendek, tergantung pada masalah yang akan mereka tangani dan
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menemukan solusi dan menyelesaikan misi
tersebut.

Kolaborasi dan kerja tim bisa menjadi sangat penting saat ini dibandingkan
sebelumnya dengan berbagai alasan:

 Perubahan sifat pekerjaan. Sifat pekerjaan telah berubah dari pabrik manufaktur
dan pekerjaan perkantoran pra-komputer di mana setiap tahapan dalam proses
produksi terjadi secara independen antara satu dengan lainnya dan
dikoordinasikan oleh seorang pengawas. Pekerjaan diatur dalam perbagian.
Dalam perbagian, pekerjaan pindah dari satu tempat peralatan mesin ke tempat
mesin lainnya, dari satu bagian ke bagian lainnya, hingga produk tersebut
menjadi selesai. Saat ini, pekerjaan membutuhkan koordinasi dan interaksi yang
lebih baik antara masing-masing pihak yang terlibat di dalam menghasilkan
sebuah produk atau layanan.
 Pertumbuhan pekerjaan profesional. Pekerjaan yang "Interaksi" merupakan
pekerjaan profesional di sektor jasa yang membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi yang erat . Pekerjaan profesional memerlukan pendidikan yang tinggi
dan pembagian informasi dan pendapat dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Setiap pekerja dalam pekerjaan harus memiliki keahlian khusus dalam
menyelesaikan masalah, dan semua pekerja harus mempertimbangkan satu
dengan lainnya dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
 Perubahan organisasi dalam perusahaan. Sebagian besar industri yang lama,
para manajer akan melakukan pengorganisasian pekerjaan berdasarkan hierarki.
Perintah turun dari hierarki, dan tanggapan harus bergerak kembali ke atas
hierarki. Saat ini, pekerjaan diorganisasikan ke dalam kelompok dan tim, dan
para anggota di dalam tim diharapkan untuk mengembangkan metode masing-
masing dalam menyelesaikan tugas. Manajer senior akan mengamati dan
mengukur hasil kinerja dari masing-masing individu dalam tim.
 Perubahan ruang lingkup perusahaan. Pekerjaan di dalam sebuah perusahaan
telah berubah dari satu lokasi menjadi beberapa lokasi—kantor atau pabrik di
seluruh wilayah, negara, atau bahkan di seluruh dunia. Dengan kehadiran
globalisasi saat ini, maka kebutuhan akan koordinasi yang erat antara desain,
produksi, pemasaran, distribusi, dan layanan akan menjadi sangat penting dan
dalam skala yang baru. Perusahaan global yang besar perlu memiliki tim yang
dapat bekerja secara global.
 Penekanan terhadap inovasi. Walaupun inovasi seringkali dikaitkan dalam bisnis
dan ilmu yang dimiliki oleh individu-individu hebat, namun masing-masing
individu yang hebat tersebut kemungkinan besar bekerjasama dengan tim
koleganya yang brilian juga. Misalnya seperti Bill Gates dan Steve Jobs (pendiri
Microsoft dan Apple), dua inovator yang sangat dihormati ini ternyata memiliki tim
kolaboratif yang sangat kuat dalam mengembangkan inovasi di perusahaan
mereka. Inovasi awal mereka berasal dari kolaborasi yang erat dengan para
kolega dan mitra mereka. Inovasi, dengan kata lain, merupakan sebuah proses
kelompok dan social.
 Perubahan budaya kerja dan bisnis. Sebagian besar penelitian tentang
kolaborasi berpendapat bahwa tim kerja dengan latar belakang yang berbeda
akan menghasilkan sebuah hasil yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
dengan individu yang bekerja sendiri.
Apa itu Bisnis Sosial?

Banyak perusahaan saat ini telah meningkatkan kolaborasi dengan merangkul


bisnis sosial/social business—penggunaan platform jejaring sosial, termasuk
Facebook, Twitter, dan alat sosial internal perusahaan—untuk berhubungan dengan
karyawan, konsumen, dan pemasok mereka. Alat-alat ini memungkinkan para
pekerja untuk mengatur profil, membentuk kelompok, dan "mengikuti" pembaruan
status masing-masing. Tujuan dari bisnis sosial adalah untuk memperdalam interaksi
dengan kelompok-kelompok yang ada di dalam dan di luar perusahaan untuk
mempercepat dan meningkatkan pembagian informasi, inovasi, dan pengambilan
keputusan.

Kata kunci dalam bisnis sosial adalah komunikasi. Karyawan, manajer, konsumen,
pemasok, dan bahkan lembaga pengawas akan terus melakukan komunikasi tentang
perusahaan, seringkali tanpa sepengetahuan karyawan dan manajer perusahaan.
Pendukung bisnis sosial berpendapat bahwa, jika perusahaan dapat menyesuaikan
dalam komunikasi ini, maka mereka akan dapat memperkuat ikatan mereka dengan
karyawan, konsumen, dan pemasoknya dan meningkatkan keterlibatan emosional
mereka di dalam perusahaan.

Semua proses ini membutuhkan banyak transparansi terhadap informasi. Orang


perlu berbagi pendapat dan fakta dengan orang lain secara langsung, tanpa campur
tangan dari eksekutif atau orang lain. Karyawan ingin mengetahui secara langsung
apa yang dipikirkan oleh karyawan lain, konsumen, dan para pemasok akan
mempelajari secara langsung tentang pendapat dari mitra rantai pasokan mereka,
dan bahkan manajer mungkin akan belajar secara langsung dari karyawan mereka
sebaik apa kinerja mereka.

Jika lingkungan seperti itu dapat diciptakan, hal ini dapat mendorong agar bekerja
lebih efisien dalam operasional, memicu inovasi, dan mengakses pengambilan
keputusan. Jika para perancang produk dapat mengetahui secara langsung tentang
bagaimana produk mereka diterima di pasar secara real time, berdasarkan umpan
balik konsumen, maka mereka akan dapat mempercepat proses mendesain ulang
terhadap produk tersebut. Jika para karyawan dapat menggunakan koneksi sosial di
dalam maupun di luar perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan
baru, mereka akan dapat bekerja lebih efisien dan dapat menyelesaikan lebih
banyak masalah bisnis.

Membangun Budaya Kolaboratif dan Proses Bisnis


Kolaborasi tidak akan terjadi secara spontan di sebuah perusahaan bisnis, terutama
jika tidak ada budaya yang dapat mendukung proses bisnis tersebut. Perusahaan
bisnis, terutama perusahaan besar, memiliki reputasi di masa lalu sebagai sebuah
organisasi yang "komando dan kontrol" di mana para pemimpin puncak yang akan
memikirkan semua hal yang sangat penting dan kemudian memerintahkan karyawan
tingkat bawah untuk melaksanakan rencana manajemen senior. Tugas manajemen
menengah adalah menyampaikan pesan kembali ke pimpinan puncak di sebuah
hierarki perusahaan.

Perusahaan-perusahaan ‘komando dan kontrol’ meminta karyawan di tingkat bawah


untuk melaksanakan perintah tanpa terlalu banyak bertanya, tanpa tanggung jawab
untuk memperbaiki proses, dan tanpa imbalan untuk kerja tim atau kinerja tim. Jika
sebuah kelompok kerja membutuhkan bantuan dari kelompok kerja lainnya, maka ini
merupakan hal yang penting untuk para atasan untuk mencari tahu. Tidak pernah
boleh berkomunikasi secara horizontal, harus selalu vertikal, sehingga manajemen
dapat mengontrol prosesnya. Secara bersama, harapan dari manajemen dan
karyawan adalah membentuk sebuah budaya, sejumlah asumsi tentang tujuan yang
umum dan bagaimana orang berperilaku.

Sebuah budaya bisnis kolaboratif dan proses bisnis sangat berbeda. Manajer senior
bertanggung jawab untuk mencapai hasil tetapi bergantung kepada tim karyawan
untuk mencapai dan mengimplementasikan hasil tersebut. Kebijakan, produk, desain,
proses, dan sistem lebih bergantung kepada tim di semua tingkatan organisasi untuk
menyusun, membuat, dan membangun. Sebuah tim dihargai untuk kinerja mereka,
dan individu dihargai untuk kinerja mereka di dalam tim. Fungsi manajer menengah
adalah membangun tim, mengkoordinasikan pekerjaan, dan memantau kinerja
mereka.

Alat dan Teknologi untuk Kerja Sama dan Bisnis Sosial


Sebuah budaya yang kolaboratif, berorientasi tim tidak akan menghasilkan manfaat
tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan kolaborasi bisnis dan sosial.
Saat ini, terdapat ada ratusan perangkat yang dirancang untuk menghadapi
kenyataan bahwa, untuk mencapai tujuan, semua tergantung antara satu dengan
lainnya, sesama karyawan, konsumen, pemasok, dan produsen. Beberapa alat ini
cukup mahal, tetapi ada juga tersedia online secara gratis.

E-mail dan Pesan Singkat/instant messaging (IM)

E-mail dan pesan singkat (termasuk pesan teks) telah menjadi alat komunikasi dan
kolaborasi utama dalam pekerjaan interaksi. Perangkat lunak dari E-mail dan IM
dapat beroperasi dengan menggunakan komputer, ponsel, dan perangkat nirkabel
lainnya dan mencakup fitur untuk berbagi dokumen serta mengirimkan pesan.
Banyak sistem pesan singkat memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam
percakapan real-time dengan banyak peserta secara bersamaan. Dalam beberapa
tahun terakhir ini, penggunaan e-mail telah menurun, dan komunikasi melalui media
sosial telah menjadi saluran komunikasi yang lebih disukai.

Wiki

Wiki merupakan sebuah situs web yang dapat memudahkan para pengguna untuk
berkontribusi dan mengedit konten teks dan gambar tanpa harus memiliki
pengetahuan tentang pengembangan halaman web atau teknik pemrograman. Wiki
yang paling terkenal adalah Wikipedia, proyek referensi terbesar yang diedit secara
kolaboratif di dunia. Proses ini tergantung pada para sukarelawan, karena tidak
menghasilkan uang dan tidak menerima iklan.

4. Peran sistem informasi dalam bisnis


Perusahaan saat ini telah membutuhkan sistem informasi untuk beroperasi dalam
bisnis mereka dan bahkan menggunakan banyak sistem yang berbeda untuk
melakukan integrasi terhadap sistem informasi tersebut. Tetapi siapa yang
bertanggung jawab untuk menjalankan semua sistem ini? Siapa yang bertanggung
jawab untuk menentukan tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi
lain yang akan digunakan dalam sistem tersebut berjalan dengan baik dan sistem
tersebut selalu terbaru? Para pengguna sistem mengelola sistem mereka dari sudut
pandang bisnis, tetapi dalam mengelola sebuah teknologi membutuhkan fungsi
sistem informasi yang khusus.

Departemen Sistem Informasi


Di semua perusahaan, departemen sistem informasi merupakan sebuah unit kerja
formal yang bertanggung jawab untuk menangani teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggung jawab untuk memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang terdiri dari infrastruktur TI perusahaan.

Departemen sistem informasi terdiri dari para spesialis TI, seperti programmer, analis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Programmer adalah
spesialis teknis yang sangat terlatih yang menulis instruksi perangkat lunak untuk
komputer. Analis sistem merupakan penghubung utama antara kelompok sistem
informasi dan seluruh organisasi. Tugas analis sistem adalah memahami dan
menerjemahkan masalah dan kebutuhan bisnis ke dalam kebutuhan dan sistem
informasi. Manajer sistem informasi merupakan pemimpin tim pemrograman dan
analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, atau spesialis
database. Mereka juga merupakan manajer operasi komputer dan staf entri data.
Mereka juga menjadi spesialis eksternal, seperti vendor dan produsen perangkat
keras, perusahaan perangkat lunak, dan konsultan, dan sering berpartisipasi dalam
operasional sehari-hari dan dalam perencanaan jangka panjang tentang sistem
informasi.

Di perusahaan besar, departemen sistem informasi dipimpin oleh seorang chief


information officer (CIO). CIO adalah seorang manajer senior yang mengawasi
penggunaan teknologi informasi di perusahaan. CIO saat ini diharapkan memiliki
latar belakang bisnis yang kuat serta keahlian sistem informasi yang dapat berperan
dalam kepemimpinan dan melakukan integrasi terhadap teknologi ke dalam strategi
bisnis perusahaan. Perusahaan besar saat ini juga memiliki posisi untuk kepala
petugas keamanan (CSO), kepala petugas pengetahuan (CKO), kepala data (CDO),
dan kepala petugas privasi (CPO), yang semuanya bekerja sama dengan CIO.

Chief security officer (CSO) bertanggung jawab terhadap keamanan sistem


informasi untuk perusahaan dan bertanggung jawab untuk menegakkan kebijakan
keamanan informasi perusahaan. CSO bertanggung jawab untuk memberikan
pelajaran dan melatih para pengguna dan spesialis sistem informasi tentang
keamanan, menjaga agar manajemen selalu mengetahui tentang ancaman dan
gangguan keamanan, dan memelihara alat dan kebijakan yang dipilih untuk
menerapkan keamanan sistem.

Keamanan sistem informasi dan kebutuhan untuk melindungi data pribadi telah
menjadi sangat penting sehingga perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan data
pribadi dalam jumlah besar telah menetapkan sebuah posisi untuk seorang chief
privacy officer (CPO). CPO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
perusahaan memenuhi dan mematuhi undang-undang terhadap privasi data.

Chief knowledge officer (CKO) bertanggung jawab terhadap program manajemen


pengetahuan perusahaan. CKO membantu dalam merancang program dan sistem
untuk menemukan sumber pengetahuan baru atau memanfaatkan pengetahuan
yang ada dengan lebih baik dalam proses organisasi dan manajemen.

Chief data officer (CDO) bertanggung jawab terhadap tata kelola perusahaan dan
pemanfaatan informasi untuk memaksimalkan berbagai hal yang dapat direalisasikan
oleh organisasi dari datanya. CDO memastikan bahwa perusahaan mengumpulkan
data yang sesuai dengan kebutuhannya, menggunakan teknologi yang tepat untuk
menganalisis data, dan menggunakan hasilnya untuk mendukung keputusan bisnis.
Posisi ini muncul untuk menangani jumlah data organisasi yang sangat besar yang
dihasilkan dan yang dikumpulkan.

Pengguna akhir/End users adalah perwakilan dari departemen yang berada di luar
kelompok sistem informasi dimana aplikasi tersebut dikembangkan. Para pengguna
ini memainkan peran yang sangat besar dalam desain dan pengembangan sistem
informasi.

Pada awal tahun komputasi, kelompok sistem informasi dibentuk oleh banyak
programmer yang melakukan melaksanakan tugas yang sangat khusus tetapi
memiliki fungsi teknis yang terbatas. Saat ini, proporsi anggota staf yang terus
bertambah adalah analis sistem dan spesialis jaringan, dengan departemen sistem
informasi yang bertindak sebagai agen perubahan yang kuat dalam organisasi.
Departemen sistem informasi menyarankan strategi bisnis baru dan menemukan
produk dan layanan yang berbasis informasi baru dan mengoordinasikan
pengembangan teknologi dan perubahan terencana dalam organisasi.

 Pembahasan

E-bisnis memungkinkan terciptanya model bisnis yang baru dan cara baru
dalam proses bisnis. King & Clift (dari Philips 2003) mengatakan bahwa ada empat
tahap para perusahaan bermigrasi ke e-Bisnis yaitu: (1) situs, organisasi eksis di
dunia maya melalui situs yang sedapat mungkin terintegrasi proses jual-beli dengan
back office, sistem pelanggan dan pemasaran; (2) menghubungkan situs ke rantai
pasokan; (3) membentuk aliansi, aliansi akan dibuat untuk menjalankan model bisnis
baru. Contohnya adalah electronic share dealing via internet; (4) mempererat industri,
e-bisnis memungkinkan industri mengkombinasikan keahlian dan menghasilkan
paket-pket solusi.
Penerapan e-bisnis ini perlu disertai perubahan perspektif internal organisasi
dan adaptasi budaya organisasi. Pola penyebaran knowledge pun perlu diperbaiki
karena salah satu elemen vital dalam kesuksesan penerapan e-bisnis adalah
knowledge management. Perusahaan pun perlu menetapkan model bisnis yang
cocok dengan e-bisnis yang diterapkan.

Dell.com, situs perusahaan Dell adalah salah satu simbol kesuksesan e-


bisnis, yang menerapkan model bisnis pendapatan dari penjualan. Sebagian besar
penjualannya berasal dari transaksi di situsweb itu. Dell memangkas jalur
distribusinya sehingga harga jual di situsnya dapat lebih murah dibanding pesaing.
Bagi perusahaan lain, cara ini belum tentu efektif karena dapat berbenturan dengan
jalur distribusi yang offline. Melalui situs, Dell berhasil menciptakan keunggulan
bersaingnya yang hingga kini sulit ditiru pesaing.

Beberapa perusahaan memilih bekerjasama dengan partner sepanjang rantai


pasokannya guna efisiensi. Misalnya antara perusahaan manufaktur dengan
perusahaan shipping, sehingga kepastian pengantaran dan penghematan biaya
gudang dapat diperoleh. Contoh lainnya adalah kerjasama beberapa perusahaan
sejenis dalam satu industri seperti Ford, Renault dan Nissan yang bekerjasama
dalam perolehan bahan baku dan pencarian vendor.

Dukungan internal dalam bentuk struktur organisasi, budaya organisasi dan


kapabilitas SDM sangat diperlukan demi kesuksesan penerapan e-bisnis. Ada lima
teori utama untuk desain organisasi yaitu coherence design, five-track approach,
process approach, self design, dan sociotechnical systemyan dapat membantu
organisasi melakukan reka ulang struktur oraganisasi agar lebih cocok dalam
menerapkan e-bisnis.

Menurut Neilson, Pasternack & Viscio (dari Philips 2003), organisasi e-bisnis
bukan lagi satu entitas tunggal, namun telah menjadi perpanjangan jaringan kerja
yang tersebar ke seluruh dunia, unit bisnis yang fokus pada pasar, dan berbagi
layanan pendukung. Evolusi pada e-organization terjadi pada tujuh dimensi utama
yaitu: (1) struktur organisasi; (2) kepemimpinan; (3) karyawan dan budaya organisasi;
(4) keterikatan (coherence); (5) pengetahuan (knowledge); (6) aliansi; (7) pengaturan
(governance).

Penerapan e-bisnis bukan tidak beresiko. Untuk itulah perlu ada pengukuran
kinerja, pengukuran resiko dan pelatihan per periode. Pada era ekonomi baru,
segalanya dilakukan secara digital, pengukuran kinerja meliputi keduanya, TI dan
proses bisnis.
 Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan yang dilakukan, ditarik beberapa hal yang perlu dicermati yaitu:
(1) pada beberapa perusahaan, penerapan e-bisnis dapat menjadi keunggulan
bersaing perusahaan; (2) agar mendapatkan keunggulan bersaing, perusahaan perlu
menentukan model bisnis yang cocok bagi perusahaan; dan (3) penerapan e-bisnis
agar sesuai porsi yang dibutuhkan sehingga dapat dimaksimalkan.

 Daftar Pustaka (Minimal 5, sumber bisa modul, ebook, artikel baik


online maupun offline)

Putra, Y. M. (2021). Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi. Modul Perkuliahan


Sistem Informasi Manajemen. Jakarata: FEB-Universitas Mercu Buana.

https://media.neliti.com/media/publications/167597-ID-penerapan-e-bisnis-sebagai-
pembentuk-keu.pdf

https://www.academia.edu/11932850/STRATEGI_MENINGKATKAN_PERSAINGAN
_BISNIS_PERUSAHAAN_DENGAN_PENERAPAN_E_COMMERCE

http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/unggahan/26.%20Rose%20Rahmidani%20%28h
al%20344-352%29_0.pdf

https://dewianjarsite.wordpress.com/profil-2/

Anda mungkin juga menyukai