No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 1 pedagogik, Pedagodik : Pedagodik : literasi, dan - Guru kurang disiplin - Guru terkendala numerasi. ketika memenuhi dengan tugas administrasi KBM. tambahan lain yang - Guru terkendala dengan banyak. cara mengatasi Siswa - Beberapa kasus berperilaku terlalu aktif. perilaku siswa - Berdasarkan obeservasi dipengaruhi oleh terdapat 15% siswa lingkungan sekitar tertentu sering meminta tempat tinggal siswa, izin ke toilet dengan sehingga dalam proses waktu yang lumayan pembelajaran anak lama. yang terlalu aktif juga - Guru menggunakan harus diperhatikan bahan ajar dan media khusus agar tidak pembelajaran yang mengganggu siswa belum baik. lainnya. - Siswa kurang fokus / - Selain alasan buang tidak konsentrasi dalam air kecil, memungkin menyimak pembelajaran kan bahwa siswa karena terganggu merasa bosan dengan adanya beberapa siswa pembelajaran yang yang gaduh. dilakukan di kelas. - Siswa masih belum - Keterbatasan bahan lancar dalam menulis. ajar yang digunakan Literasi : oleh guru yang - Siswa masih kurang akhirnya tidak ada lancar dalam membaca. bandingan isi materi - Guru jarang meminta yang bervariasi. siswa untuk membaca - Siswa gaduh dengan keras (agar disebabkan karena teman yang lain bisa beberapa siswa menyimak) secara membutuhkan bergantian saat perhatian khusus, pembelajaran. sehingga siswa yang - Siswa tidak terbiasa menyebabkan gaduh membaca buku, baik biasanya adalah siswa buku pelajaran maupun yang over aktif. buku cerita atau Literasi : lainnya. - Berdasarkan buku - Siswa masih kesulitan kunjungan dalam memahami perpustakaan bacaan yang dibaca. menunjukan bahwa - Minat membaca Siswa dalam satu minggu yang kurang. hanya ada 50 anak Numerasi : (10% dari total siswa) - Siswa mengalamai saja yang sering kesulitan dengan semua mengunjungi hal yang berhubungan perpustakaan dan dengan angka meminjam buku. - Siswa tidak bisa Minimnya minat baca menghitung harga jual siswa dipengaruhi barang. juga oleh support dari - Siswa belum bisa orang tua di rumah, menghitung ukuran karena tidak dapat atau proporsi dalam dipungkiri bahwa mebuat desain orang tua berperan konstruksi jembatan. lebih banyak waktu dengan anak di rumah. (saya mengetahui minat baca siswa minim ini dari beberapa soal saya berikan kepada siswa beserta jawabnya yang saya buat seperti bacaan yang berparagraf- paragraf, sebetulnya untuk mengerjakan soal itu tidak membutuhkan waktu yang lama, akan tetapi nyatanya siswa bingung dengan memikirkan jawabnya tanpa membaca jawaban yang saya buat seperti materi). Numerasi : - Berdasarkan daftar nilai siswa Terkait dengan hasil karya dari mata pelajaran prakarya adalah penjualan, siswa masih bingung dan cenderung tidak bisa menghitung total biaya produksi sebagai acuan penentuan harga barang produksi. - Pada materi konstruksi jembatan mata pelajaran prakarya, siswa kesulitan untuk melakukan perhitungan skala untuk menentukan desain jembatan agar pada gambar konstruksi jembatan seimbang. 2 kesulitan belajar - Siswa kesulitan belajar - Melalui observasi pada siswa termasuk dalam kelompok saat pembelajaran, siswa (perbedaan kognitif) terdapat 50% dari berkebutuhan - Perbedaan antara gaya jumlah siswa yang khusus dan belajar siswa yang mengalami kesulitan masalah senang dengan dalam memilih pembelajaran pembelajaran teori kelompok. Karena (berdiferensiasi) dengan pembelajaran siswa dalam satu di kelas yang langsung praktik. kelas tersebut berdasarkan - Siswa kurang kreatif terkelompokan pengalaman dalam menentukan ide menjadi beberapa mahasiswa saat membuat kerajinan bagian, yaitu menjadi guru. kelompok siswa yang memiliki tingkat berfikir tinggi, kelompok siswa yang memiliki daya fikir sedang dan kelompok siswa yang memiliki daya fikir menengah kebawah. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan siswa berbeda, daya serap siswa yang memiliki daya fikir tinggi karena mudah menyerap materi dengan baik mereka mengingkan pembelajaran berlangsung dengan cepat, sedangkan siswa yang memiliki daya fikir menengah kebawah kan membutuhkan waktu untuk bisa menyerap materi. Pada akhirnya terjadilah beberapa anak yang mempunyai daya fikir tinggi merasa bosan jika pemeblajaran tidak bisa mengimbangi kemampuan siswa dari perbedaan yang ada tersebut. - Hampir 85% anak mengerjakan proyek kerajinan yang sama persis dengan contoh yang diberikan oleh guru dan hampir 95% karya mereka tidak ada aksesoris lain karena memang contohnya tidak ada aksesoris atau tambahan variasi lainnya. 3 membangun Guru dengan siswa : Guru dengan siswa : relasi/hubungan 1. Guru tidak memberi 1.1 Sebanyak 47% dengan siswa dan kesempatan kepada teman sejawat saya orang tua siswa. siswa untuk bertanya berpendapat bahwa Jika setelah pulang sekolah siswa terlalu dekat (tidak bersahabat) dengan guru maka siswa 2. Siswa tidak berani untukjadi kurang santun komunikasi tentang terhadap guru. pelajaran melalui WA 2.1 Berdasarkan 3. Gaya mengajar guru pengalaman saat menakutkan siswa pembelajaran daring Guru dengan orang tua melalui google form dan siswa : yang didukung dengan 1. Wali murid tidak peduli WA banyak anak yang dengan perkembangan tidak aktif mengikuti belajar siswa pelajaran dikarenakan tidak paham dengan 2. Siswa tinggal bersama materi, setelah ditanya nenek (wali) kurang anak tersebut tidak pengawasan dan berani berkometar di perhatian grub bahkan tidak 3. Orang tua siswa yang berani bertanya secara masih gaptek pribadi dengan guru 4. Terbatasnya waktu melalui WA. komunikasi antara guru 3.1 Dalam penyampaian dan wali murid pembelajaran guru terlalu serius, sehingga menimbulkan suasana kelas yang kaku dan anak cenderung takut. Guru dengan orang tua siswa : 1.1 Orang tua terlalu memanjakan siswa sehingga orang tua selalu percaya dengan apa yang dikatakan siswa, meskipun apa yang terjadi tidak sesuai kenyataan. 2.1 Minimnya pengawasan orang tua (biasanya dimanja oleh nenek) terkadang, guru juga sulit untuk mengkomunikasikan hambatan-hambatan belajar siswa. 3.1 Orang tua yang masih gaptek menjadikendala guru untuk selalu memberikan informasi perkembangan siswa, karena tidak memungkinkan jika guru homevisit secara menyeluruh. 4.1 Guru melakukan komunikasi dengan orang tua siswa hanya pada waktu tertentu, yaitu waktu pembagian hasil rapor dan menghungi orang tua jika siswa bermasalah. 4 pemahaman/ 1. Guru sulit 1.1 Guru sulit untuk pemanfaatan mengimplementasikan memahami tahapan- model-model pembelajaran inovatif tahapan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan inovatif yang kemudian inovatif karakteristik siswa harus disusun dengan berdasarkan 2. Sarana dan Prasaraa karakteristik dan gaya karakteristik tidak mendukung belajar siswa. materi dan siswa. 3. Bahan Ajar yang masih 2.1 Hal lain utnuk minim mendukung tercapainya 4. Guru mengalami tujuan pembelajaran kesulitan adalah sarana, dan melaksanakan prasana, jika guru sudah pembelajaran Problem menyiapkan media Based Learning pada pembalajaran inovatif kelompok siswa berupa penawangan video menggunakan LCD akan tetapi LCD tidak ada, otomatis akan menjadi kendala. 3.1 Terbatasnya bahan ajar (buku) untuk menambah variasi penyampaian materi terhadap siswa, sehingga dalam pembelajaran inovatif banyak materi yang bisa dijadikan perbandingan dalam belajar. 4.1 sebanyak 60% dari 32 anak cenderung memilih kelompok sesuai dengan kemampuan kognitif siswa dan berdasarkan teman terdekatnya, sehingga guru sulit melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi. 5 Materi terkait - Siswa sulit memahami - Sebanyak 55% anak Literasi materi kerajinan bahan susah membedakaan numerasi, keras dan kerajinan bahan keras, baik Advanced limbah keras. keras alami, keras material, - Siswa kesulitan buatan, maupun miskonsepsi, membuat laporan hasil limbah keras yang HOTS. karya kerajinan bisa dibuat untuk - Advanced material : menjadi sebuah karya mengkoordinir siswa saat kerajinan. Sehingga melalukan pengamatan anak kesulitan berbagai bahan keras menentukan ide untuk untuk kerajinan secara dalam membuat karya langsung di lingkungan kerajinan terutama sekolah. kerajinan bahan keras - Siswa belum terbiasa - Setelah siswa berlatih soal-soal HOTS membuat karya kerajinan bahan keras, seperti biasa saya meminta anak untuk membuat laporan mulai dari judul, alat, bahan, langkah-langkah pembuatan karya kerajinan, kendala atau hambatan yang ditemui, penentuan anggaran dan harga jual karya kerajinan. Dari 32 anak yang sudah terbagi menjadi 8 kelompok, hanya ada 2 kelompok (25%) yang mampu menyelesaiakan laporan dan dikumpulkan, dengan alasan mereka tidak bisa menghitung biasa pengeluran dan menentukan harga jual. - Karena terbatas dengan adanya LCD Proyektor disekolah, dalam menjelaskan prinsip dan karakter bahan keras mengajak siswa untuk melakukan pengamatan dan mencari secara langsung di area sekitar lingkungan sekolah, akan tetapi hampir 85% siswa tidak fokus untuk melakukan pengamatan, mereka malah main-main, bahkan mengganggu kelas lain. - Pemahaman siswa terhadap materi masih kurang, sehingga siswa susah mengkaitkan materi bahan keras dengan apa yang mereka temui di lingkungan sekitar, mungkin mereka susah menjumpai di lingkungan sekitar, akan tetapi siswa belum tahu nama atau jenis bahan keras yang ditemui itu. 6 pemanfaatan - Sarana prasarana yang - Dalam pembelajaran teknologi/inovasi kurang memadai. media inovatif yang dalam - Guru kesulitan membuat digunakan video, pembelajaran. media pembelajaran dengan harapan siswa agar lebih mudah untuk memahami ragam motif yang bisa diaplikasikan pada bahan keras. Akan tetapi terkendala dengan LCD Proyektor. - Kurangnya kemampuan guru dalam pembuatan media pembelajaran inovatif seperti membuat video langkah-langlah pembuatan kerajinan gantungan kunci dengan limbah bahan keras. 7