Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KULINER TRADISIONAL BALI

“JAJA LAKLAK”

OLEH DIV B SEMESTER III

KELOMPOK 4:
1. NI PUTU PADMA WIDYA SARI (043)
2. MADE SRI MELLYZIA PUTRI (047)
3. KADEK DEVIA PRAMITASARI (065)
4. KADEK YULIA VIRANTI DEVI (056)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI DIV JURUSAN GIZI

2018/2019
Judul : Jaja Laklak
Hari/tanggal : Selasa, 27 Agustus 2019

I. PENDAHULUAN

A. Tinjauan Teori
Pangan Tradisional adalah pangan yang sudah turun – temurun
dihasilkan atau dikonsumsi, menggunakan bahan – bahan local, diolah secara
khas oleh suatu daerah tertentu. Selain pangan tradisional, dikenal juga istilah
pangan local yaitu pangan yang secara khas berkembang di suatu daerah dan
diproduksi berbasis bahan local. Dengan demikian diharapkan pangan
tradisional yang memiliki beranekaragam unsur pangan local dapat dijadikan
sarana untuk mewujudkan keanekaragaman pangan dalam memantapkan
ketahanan pangan nasional.

Bali merupakan tujuan wisata utama dengan iklimnya yang tropis,


menjadikan Bali sebagai magnet daya tarik para wisatawan baik itu lokal
maupun mancanegara. Selain menawarkan keindahan dari objek wisata di
Bali, Bali juga terkenal dengan jajanan khas atau kuliner Bali. 

Salah satu jajanan tradisional di Bali adalah Jaje Laklak. Jaje Laklak
adalah kue mungil yang berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 3 cm, dan
memiliki rasa yang khas. Jaje Laklak berbahan dasar tepung beras, dicetak
menggunakan cetakan serabi tanah liat dan dimasak dengan menggunakan
teknik alami yaitu dengan kayu bakar. Setelah matang, jaje laklak akan
berlubang-lubang dibagian permukaannya.

B. Tujuan Praktek

Untuk menambah wawasan mengenai jaje laklak, meliputi bahan yang


digunakan, cara pembuatan dan kandungan yang terkandung di dalamnya.
II. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT
1. Baskom (wadah mengaduk adonan)
2. Pisau
3. Piring
4. Tempat cetakan berbentuk bundar terbuat dari tanah liat
5. Sendok
6. Kompor

B. BAHAN
1. 350 gr tepung beras
2. 200 gr santan
3. 100 gram kelapa parut
4. 150 gram gula merah
5. Air
6. Garam
7. Air daun pandan (sbgai pewarna dan penambah aroma)

III. METODE

Cara Membuat Jaje Laklak :

1. Masukkan tepung beras pada wadah, tuangkan air panas sedikit demi
sedikit sambil diaduk hingga tercampur rata.
2. Tuang santan secara perlahan (sedikit demi sedikit), sambil terus diaduk
3. Tambahkan air daun suji secukupnya sesuai selera warna yang diinginkan,
tambahkan baking powder, tambahkan garam, lalu diaduk hingga semua
bahan tercampur dengan rata.
4. Siapkan cetakan Kue Laklak, panaskan terlebih dahulu. Tuangkan adonan
Kue Laklak sejumlah 1/2 sendok, tutup cetakan, tunggu hingga masak.
Cara  Membuat Saus Gula Merah :

o Rebus gula merah dengan air mineral, lalu diaduk hingga mendidih.
Kemudian diangkat, serta disaring. kembali direbus hingga mengental

IV. HASIL PRAKTEK


a. Porsi yang dihasilkan dalam 1 resep : 470 gr Jaje Laklak
b. Kandungan Gizi Laklak per resep

No Bahan Berat Kalori Protein Lemak KH


. (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
1. Tepung beras 350 1274 24.5 1.75 280
2. Santan peras, 200 244 4 20 15.2
dengan air
3. Kelapa setengah 100 180 4 15 10
tua, daging
4. Gula aren 150 552 0 0 142.5
TOTAL 900 2250 32.5 36.75 447.7

Dari perhitungan kandungan gizi pada tabel diatas dapat diketahui


bahwa zat gizi yang terkadung pada laklak yang dibuat adalah mengandung
2250 kkal, 32.5 gr protein, 36.75 gr lemak dan 447.7 gr karbohidrat.
Sedangkan untuk 100 gr dan 1 porsi laklak dapat diketahui mengandung zat
gizi sebagai berikut :

No. Ukuran Berat Kalori Protein Lemak KH


(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
1. 1 Resep 470 2250 32.5 36.75 447.7
2. 100 gr 100 281.25 4.06 4.59 55.96
3. 1 porsi/ 5 biji 65 182.81 2.64 2.99 36.38
c. Waktu (lama proses memasaknya) : 45 menit
d. Biaya yang dihabiskan per resep

Bahan Berat Harga


Tepung Beras 350 gram Rp. 5.300
Kelapa parut 100 gram Rp. 1.500
Santan 200 gram Rp. 5.000
Garam 5 gram Rp. 500
Gula aren 150 gram Rp. 4.250
Buah naga 20 gr Rp. 600
Total Rp. 17.150

Untuk perhitungan harga jual


Jaje laklak yang dihasilkan per-resep = 470 gr dengan modal Rp.
17.150. Per-porsi dengan jumlah 5 biji, dan berat 65 gram dapat dihargai:
470:65=7.23 kami bulatkan 8, menandakan dalam satu resep dapat dibuat 8
porsi dengan modal 17.150. Untuk harga bersih per-porsi 17.150:8= 2.143
kami bulatkan menjadi 3 ribu rupiah.
Tiga ribu rupiah adalah harga modal per-porsinya, Dengan harga 3
ribu rupiah, sebenarnya kita telah mendapatkan untung, namun harga
dipasaran berkisar 5 ribu rupiah untuk per porsinya.
Perhitungannya: apabila 3k/porsi= 3*8=24k, untung -+6k
apabila 5k/porsi= 5*8=40k, untung -+22k
e. Presentasi
o Kesesuaian resep : sudah sesuai dengan resep
o Kreatifitas : kami membuat inovasi dengan
penambahan buah naga sebagai warna untuk menambah estetika dari
tampilan kue
o Rasa : enak, rasa santan mendominasi, legit
o Tekstur : empuk, pada bagian kulit agak kering
o Penyajian : garnish sudah sesuai dan menambah
estetika dari tampilan jaje laklak. Kami mengalasi dengan daun pisang,
lalu ditambahkan topping kelapa parut dan saus gula merah.
V. PEMBAHASAN

Perbandingan hasil praktek dengan tinjauan teori :

Pada saat membuat jaje laklak, kami mendapat kesulitan, dimana alat yang
kami pergunakan tidak sesuai, kami tidak menggunakan cetakan tanah liat. Di
samping itu, pada saat pemasakan, adonan menempel pada cetakan yang
digunakan, karena cetakan tidak diolesi minyak terlebih dahulu. Untuk adonan
sudah baik, hanya saja aroma daun pandan atau buah naga masih kalah dominan
dengan rasa santan yang dicampuri di dalam adonan. Hasilnya setelah matang,
jaje laklak sudah empuk dan pulen.

Dalam penyajian, kami sajikan 5 buah laklak dalam setiap porsinya. Lalu
di alasi dengan daun pisang, dan di tambahkan toping parutan kelapa dan saus
gula merah yang mempercantik tampilan. Selain itu, dosen kami juga
menambahkan garnish berupa olahan tepung dan minyak yang dibuat mongering,
membuat tampilan jaje laklak kami menjadi semakin menarik untuk dimakan.
Respon teman-teman dan dosen baik terhadap rasa dan tekstur dari jaja laklak
kami.

VI. KESIMPULAN

Bali merupakan tujuan wisata utama dengan iklimnya yang tropis,


menjadikan Bali sebagai magnet daya tarik para wisatawan baik itu lokal maupun
mancanegara. Selain menawarkan keindahan dari objek wisata di Bali, Bali juga
terkenal dengan jajanan khas atau kuliner Bali. 

Salah satu jajanan tradisional di Bali adalah Jaje Laklak. Jaje Laklak
adalah kue mungil yang berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 3 cm, dan
memiliki rasa yang khas. Jaje Laklak berbahan dasar tepung beras, dicetak
menggunakan cetakan serabi tanah liat dan dimasak dengan menggunakan teknik
alami yaitu dengan kayu bakar. Setelah matang, jaje laklak akan berlubang-lubang
dibagian permukaannya.

Proses pembuatan jaje laklak mungkin terlihat mudah dan simple, namun
diperlukan ketelitian pada saat memasak adonannya dan juga diperlukan ketelitian
dalam memperhtikan cita rasa laklak tersebut.
VII. SARAN

Dalam pembuatan jaje laklak, semestinya menggunakan peralatan


tradisional agar cita rasanya tidak hilang, diharapkan menggunakan cetakan tanah
liat dan bahan bakar kayu bakar. Namun karena situasional kampus, kami tidak
bisa menggunakan peralatan dan teknik memasak tradisional.
DAFTAR PUSTAKA

Suter, I Ketut, dkk. 2013. Pangan Tradisional Bali : Jaja. Denpasar: Pusat Penelitian
Makanan Tradisional Universitas Udayana dan Buku Arti

http://kooliner.com/blog/jaje-laklak-bali-cemilan-tradisional-khas-bali/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai