Anda di halaman 1dari 24

PENYUSUNAN INTERVENSI/PERENCANAAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

MUTHMAINNA FATIRA RAMADHANI (2115017)


DEWI ARMITA (2115003)
FADHIL HARIS (2115007)
MUH. IMAM ANUGERAH (2115013)
NUR AMALIA RAHMADANI (2115021)
NURSYAFITRI (2115025)
RAHMA MAQFIRAH (2115029)
RISKA (2115033)
VEMMY PERMATASARI (2115037)
MUH.AGUSTIAWAN SYAMSURI (2115123)

AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah DOKUMENTASI yang berjudul PENYUSUNAN
INTERVENSI/PERENCANAAN KEPERAWATAN dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya


untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki
dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga
makalah ini tercatat menjadi materi bagi penulis untuk penulisan makalah yang
lebih baik dan bermanfaat. Untuk itu kami akan mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurna makalah ini.

Makassar, 27 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN)...........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II (PEMBAHASAN)............................................................................................3
A. Intervensi/Perencanaan............................................................................3
B. Definisi Perencanaan Keperawatan..........................................................4
C. Tujuan Rencana Keperawatan...................................................................5
D. Tahap-Tahap Merencanakan Asuhan Keperawatan.................................5
E. Langkah-Langkah Perencanaan.................................................................8
F. Pedoman Pengisian Format Rencana Tindakan Keperawatan...............15
G. Rencana Tindakan...................................................................................17
BAB III (PENUTUP).................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan, langkah

ketiga dari proses keperawatan  adalah rencana (intervensi) keperawatan.

Intervensi diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan

pasien. Intervensi mempunyai maksud mengindividualkan perawatan

dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus menyertakan

kekeuatan – kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan.

Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara


mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi
kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. (Kozier et
al.1995)
Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya
berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan
yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan
untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan
klien.
Langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan yaitu,
menentukan prioritas masalah, menuliskan tujuan dan kriteria hasil, dan
memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui langkahlangkah perencanaan dalam proses
keperawatan. Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang
dilakukan oleh oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan
asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, melakukan diagnosis,
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada

1
klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas petunjuk teknis
pelaksanaan intervensi keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan intervensi?


2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
3. Apa saja tujuan dari rencana keperawatan?
4. Bagaimana tahap-tahap dalam merencanakan asuhan keperawatan?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam perencanaan?
6. Bagaimana pedoman pengisian format rencana tindakan
keperawatan?
7. Apa yang dimaksud rencana tindakan?

C. TUJUAN

1. Dapat memahami bagaimana menerapkan prioritas masalah


2. Mampu merumuskan tujuan intervensi dan kriteeriia hasil
3. Mampu menerapkan jenis , tujuan dan rangsangan keperawatan
4. Dapat memahami intervensi keperawatan
5. Mampu menggambarkan hubungan intervensi keperawatan dan
kriteria hasil
6. Mampu memahami dan mendeskripsikan jenis rumusan intervensi
keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

D. INTERVENSI/PERENCANAAN

Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik

yang  diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh

perawat. Tindakan/intervensi keperawatan dipilih untuk membantu pasien

dalam mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan.

Harapannya adalah bahwa perilaku yang dipreskripsikan akan

menguntungkan pasien dan keluarga dalam cara yang dapat diprediksi,

yang berhubungan dengan masalah yang diidentifikasi dan tujuan yang

telah dipilih. Intervensi ini bermaksud mengindividualkan

perawatan dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus

menyertakan kekuatan- kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila

memungkinkan .

Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan


jelas.dimulai dengan kata kerja aksi. Pengkualifikasi seperti bagaimana,
kapan, dimana, frekuensi dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang
direncanakan, bantu aktivitas perawatan diri sesuai yang dibutuhkan setiap
pagi ,catat frekuensi pernapasan dan nadi   sebelum, selama, setelah
aktivitas, ukur masukan atau keluaran setiap jam mendengar aktif
kekhawatiran pasien mengenai diagnosis ( Marilynn    E. Doenges. Dkk.
EGC. 1999).

3
E. DEFINISI PERENCANAAN KKEPERAWATAN

Perencanaan adalah suatu kategori dari prilaku keperawatan


dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang di perkirakan di
tetapkan dan intervensi keperawatan di pilih untuk mencapai tujuan
tersebut (Potter. 2005).
Dalam menetapkan perencanaan seorang perawat perlu
berkolaborasi dengan berbagai pihak yakni klien, keluarga, serta petugas
medis lain seperti dokter, ahli farmasi dan nutrisionist.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang
diidentifikasi pada diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah
menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulakan rencana
dokumentasi (Iyer, Taptich & Bernocchi-Losey, 1996).
Secara tradisional, rencana keperawatan diartikan sebagai suatu
dokumen tulisan   tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan
intervensi atau rencana keperawatan diartikan sebagai metode komunikasi
tentang asuhan keperawatan kepada klien.
Perencanaan merupakan bagian dari fase proses keperawatan yang
dapat menjadi panduan bagi perawat dalam melakukan tindakan
keperawatannuntuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Perawat
menyusun perencanaan keperawatan berdasarkan rumusan diagnosis
keperawatan, yang menjadi petunjuk dalam membuta tujuan dan intervensi
keperawatan untuk mencegah, menurunkan dan mengeliminasikan
masalah kesehatan klien. Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan
yang akan dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya,
berdasarkan diagnosis keperawatan.

4
F. TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN

Menurut Carpenito ( 2005) tujuan rencana keperawatan dapat dibagi 2


yaitu tujuan administrasi dan tujuan klinik.
1. Tujuan Administrasi adalah:
a. untuk mengidentifikasikan fokus keperawatan kepada klien
atau kelompok
b. untuk membedakan tanggungjawab perawat dan profesi
kesehatan yang lain
c. untuk menyediakan suatu kriteria, guna mengevaluasi
keberhasilan tindakan
2. Tujuan Klinik adalah:
a. mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang
diajarkan. Apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan
b. Panduan melaksanakan tindakan terhadap klien sesuai
diagnosis keperawatan
c. Gambaran intervensi yang spesifik

G. TAHAP-TAHAP MERENCANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas sangat di butuhkan karena hal ini dapat
mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien
mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya
memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan,
kebutuhan,dan keselamatan klien. Prioritas di klasifikasikan
menjadi tiga yakni tinggi, menengah dan rendah.
a. Prioritas Tinggi
Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan
dapat mengakibatkan ancaman bagi klien atau orang lain
bila tidak segera di tangani.

5
b. Prioritas Menengah
Prioritas ini mencakup kebutuhan klien non emergency
tidak mengancam kehidupan
c. Prioritass Rendah
Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung
berhubungan dengan suatu penyakit spesifik

2. Menetapkan tujuan asuhan keperawatan 


Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran rang ingin di
capai dalam pemberian intervensi terhadap dua tipe tujuan dan
harus di capai yakni jangka pendek (diarahkan rencana
keperawatan mendesak) dan harus di capai dalam waktu yang
relative singkat. Tipe lain adalah tujuan jangka panang yang di
capai dalam waktu yang relative lebih lama. Biasanya tujuan
jangka panjang berfokus pada pencegahan, pemulangan,
rehabilitasi dan pendidikan kesehatan. Dalam menentukan tujuan
dan beberapa kriteria yakni sebagai berikut :
a. Berfokus kepada klien. Pernyataan tujuan harus
merupakan perilaku klien yang menunjukkan
berkurangnya masalah klien.Masalah tersebut telah
diidentifikasikan dalam diagnosis keperawatan
b. Jelas dan singkat
c. Dapat diukur dan di observasi
d. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan
panjang)
e. Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam waktu
seperti yang ditetapkan
f. Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan
perawat
g. Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
h. Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain

6
Tujuan Umum:

a. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota


perawatan dan antar tim kesehatan lainnya
b. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan
keperawatan terhadap klien
c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan
keperawatan yang akan dicapai.
Tujuan Administratif:
a. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau
kelompok
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi
kesehatan lainnya
c. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan
evaluasi keperawatan
d. Menyediakan kriteria klasifikasi klien
Tujuan Klinik:
a. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang
diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang
dilaksanakan
c. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai
pengulangan dan evaluasi keperawatan
d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi
individu, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk
melaksanakan
tindakan.(http://sukardjoskmmkes.blogspot.com )

7
H. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN

Dalam menyusun sebuah perencanaan keperawatan sesuai diagnosis


keperawatan, ada beberapa kegiatan didalamnya yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut;

1. Menentukan prioritas masalah keperawatan


Penetapan prioritas adalah penetapan urutan diagnosis
keperawatan atau masalah klien dengan menggunakan pertimbangan
tingkat urgensi atau kepentingan untuk mendapatkan intervensi
keperawatan yang dibutuhkan (hendri dan Walker, 2004).
Prioritas pertama artinya masalah klien membutuhkan perhatian
utama perawat karena dapat mempengaruhi status kesehatan klien,
namun hal ini tidak berarti masalah yang lain harus menunggu
masalah prioritas pertama selesai. Dalam pelaksanaannya nanti
prioritas masalah kedua dan seterusnya dapat diatasi secara bersama-
sama dan berkesinambungan. Ada beberapa teknik dalam membuat
skala prioritas antara lain:
a. Standar V Asuhan keperawatan
Berdasarkan standard V asuhan keperawatan, prioritas
dititikberatkan pada masalah yang mengancam kehidupan,
skala prioritasnya ditentukan dengan konsep sebagai berikut:
1) Prioritas pertama, masalah yang mengancam nyawa
2) Prioritas kedua, masalah yang mengancam kesehatan
3) Prioritas ketiga masalah yang mempengaruhi perilaku
manusia
b. Depkes RI, 1992 Pedoman Asuhan Keperawatan
Penentuan skala prioritas menurut Departemen
Kesehatan, 1995 menetapkan sebagai berikut;
1) Prioritas pertama diberikan pada masalah actual
2) Prioritas kedua diberikan pada masalah potensial Dalam
praktiknya masalah aktual tidak selalu menjadi masalah

8
prioritas yang lebih tinggi dibandingkan masalah
potensial, karena masalah yang diduga bersifat
mengancam jiwa dapat menjadi prioritas dibanding
dengan masalah aktual yang beresiko rendah.
c. Hierarki Maslow
Maslow telah membuat 5 hierarki kebutuhan dasar
manusia. Hierarki yang menjadi prioritas pemenuhan terletak
pada kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis
Kemudian prioritas kedua adalah kebutuhan rasa aman
dan nyaman, dilanjutkan dengan kebutuhan rasa dicintai dan
mencintai, prioritas selanjutnya adalah kebutuhan harga diri
dan yang terakhir adalah aktualisasi diri.
d. Pendekatan body sistem ( B1-B6)
Dalam pendekatan ini sudah kita pelajari bersama di
modul 1 pengkajian nomenklatur dari B1- sampai B6.
Penentuan prioritas dari pendekatan ini B1 ( Breathing)
sistem pernafasan menjadi prioritas utama. Gangguan pada
sistem pernafasan dapat mengancam nyawa klien.

Dari ulasan diatas penerapan dalam menentukan prioritas masalah


keperawatan dapt memilih salah satu pendekatan yang ada. Sebagai contoh jika
anda dihadapkan pada sebuah kasus dimana terdapat masalah seperti ini
“hipovolemia, gangg. Pertukaran gas, gangguan perfusi jaringan perifer”.
Ketiga masalah diatas dilihat dari standar V asuhan keperawatan termasuk
prioritas kedua, dilihat dari hierarki maslow semua termasuk kebutuhan
fisiologis sebagai prioritas pertama, maka langkah anda lanjutkan
pertimbangan anda dengan pendekatan body sistem. Dalam pendekatan body
sistem yang menjadi prioritas 1 adalah masalah breathing / pernafasan ( B1),
maka masalah prioritas utama adalah “pertukaran gas”.

9
2. Menetapkan tujuan dan kriteria Tujuan
Tujuan dapat memberikan fokus yang jelas untuk tindakan yang
dilakukan atau dibutuhkan klien.
a. Tujuan
Tujuan adalah perubahan kondisi atau perilaku klien yang
diharapkan oleh perawat setelah diberikan tindakan
keperawatan. Tujuan harus bersifat realistis dan didasarkan pada
kebutuhan dan sumber daya klien. Tujuan yang baik adalah
tujuan yang dapat mengarahkan aktivitas asuhan keperawatan,
yaitu mengandung unsur subjek, predikat, dan kriteria.
b. Kriteria Tujuan
Kriteria tujuan yang diharapkan harus memenuhi standar
intelektual yang ditetapkan, yaitu; spesifik, tunggal, dapata
diukur , dapat diobservasi dan memiliki batas waktu.
c. Rumusan Tujuan
Adapun beberapa rumusan tujuan yang sering digunakan adalah:
1) Rumusan tujuan SMART
S : Spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan jelas
M : Measureable dapat diukur
A : Achievable, realistik
R : Reasonable, ditentukan oleh perawat dan klien
T : Time, ada batas waktunya
2) Rumusan tujuan SPHKT
S : subyek, siapa yang mencapai tujuan
P : predikat, kata kerja yang dapat diukur, tulis sebelum kata
kerja kata “mampu”
H : hasil, respon fisiologis dan gaya hidup yang diharapkan dari
klien
K : kriteria, mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil T :
time, target waktu, periode tertentu untuk mencapai kriteria

10
3) Rumusan tujuan SPK
S : subjek/ perilaku klien yang diamati
P : predikat merupakan perilaku pasien yang akan dicapai /
kondisi yang melengkapi pasien
K : kondisi pencapaian tujuan

Tujuan memiliki batasan waktu, batasan ini tergantung pada sifat


masalah, etiologi, kondisi keseluruhan klien dan lingkungan. Ada 2
batasan waktu yang dapat dgunakan yaiitu:

a. Tujuan jangka pendek


perilaku atau respon klien yang diharapkan perawat dalam
jangka pendek
b. Tujuan jangka panjang
perilaku atau respon klien yang diharapkan perawat dalam
jangka waktu lebih lama. Tujuan jangka panjang dicapai
melalui tujuan jangka pendek
3. Menetapkan kriteria hasil
Kriteria hasil merupakan batasan karakteristik atau indikator
keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria hasil
berorientasi pada masalah dan kemungkinan penyebab/etiologi serta
merujuk pada symptom. Kriteria hasil harus memenuhi 4 komponen
yaitu; kognitif (pengetahuan), afektif (perubahan sikap/status
emosional), psikomotor/perilaku dan perubahan fisiologis tubuh.
a. Aspek pertama kognitif yaitu perubahan pengetahuan
klien dari tidak tahu menjadi tahu dan memiliki konsep
yang baru. Contoh kriteria hasil pencapaian kognitif
adalah:
1) Klien mampu menyebutkan penanganan
hipoglikemia.
2) Klien mampu mengidentifikasikan cara – cara
penularan TB Paru

11
b. Aspek afektif yaitu perubahan sikap dan status emosional
dari sikap yang pasien yang tadinya menolak,
pengingkaran, marah menjadi asertif menjadi sikap asertif
dan kooperatif. contoh kriteria hasil pencapaian afektif;
1) Pasien mampu menyampaikan perasaannya
2) Pasien mampu bercerita tentang penyebab
kecemasannya
c. Aspek psikomotor yaitu bentuk perilakuaktif yang dapat
diamati oleh perawat atau perubahan tindakan klien secara
nyata yang dapat dilihat. Contoh pencapaian hasil
psikomotor;
1) Klien tampak mulai belajar berjalan
2) Klien mampu mendemonstrasikan teknik
penyuntikan insulin secara benar
3) Klien mampu mendemonstrasikan teknik
perawatan payudara masa menyusui dengan benar
d. Aspek perubahan fisiologi tubuh, perubahan respon tubuh
dari kondisi patologis, tindakan, atau situasi yang
mengancam ke arah prognose yang normal/baik. Contoh :
1) Tekanan darah pasien berangsur angsur turun ke
arah sistole 120- 130mmHg dan deastole 70-90
mmHg
2) Acral hangat
3) Jumlah produksi urine 0,5 -1 cc/kgBB/jam
4. Merumuskan rencana tindakan keperawatan
Karakteristik rencana tindakan keperawatan berdasarkan
standar V asuhan keperawatan antara lain; berdasarkan tujuan,
merupakan alternatif tindakan terbaik, melibatkan pasien dan
keluarga, mempertimbangkan latar belakang budaya,
mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, fasilitas,
lingkungan, sumberdaya, aman dan nyaman untuk pasien, berupa

12
kalimat instruksi, ringkas, tegas dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami. komponen rencana tindakan keperawatan terdiri
atas;
a. Penyuluhan/health education
Rencana tindakan keperawatan yang berupa pendidikan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien
dan kemampuan pasien dalam perawatan diri dan atau
penyelesaian masalah kesehatan pasien dengan penekanan
kepada kemandirian pasien melakukan perawatan diri atau
penyelesaian masalah kesehatan terutama di rumah. Contoh
rencana tindakan health education adalah:
1) Jelaskan kepada pasien penyebab dab cara mengatasi nyeri
2) Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang diet diabetes
mellitus
b. Terapeutik/ nursing treatment
Rencana tindakan keperawatan terapeutik adalah
rencana tindakan yang ditetapkan untuk mengurangi,
memperbaiki dan mencegah perluasan masalah. Rencana
tindakan ini berupa intervensi mandiri perawat yang brasal dari
ilmu, kiat dan seni keperawatan. contoh rencana tindakan
mandiri perawat adalah:
1) Berikan posisi semifowler sampai fowler
2) Berikan counter pressure pada sakral saat his
3) Lakukan perawatan luka 1x/har
4) Lakukan fisioterapi dada 2x/hari
c. Observasi
Rencana tindakan observasi adalah rencana tindakan
untuk mengkaji atau mengobservasi kemajuan klien dengan
pemantauan langsung yang dilakukan perawat secara kontinu.
Contoh rencana tindakan kolaboratif adalah:

13
1) Observasi TTV tiap 3 jam
2) Lakukan monitoring in take out put tiap 6 jam
3) Observasi tingkat kesadaran pasien
d. Kolaborasi/ medical treatment
Rencana tindakan kolaborasi adalah tindakan medis yang
dilimpahkan kepada perawat. Penerapan rencana tindakan
kolaboratif hendaknya dapat diinstruksikan dengan jelas supaya
tidak menjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Contoh rencana
tindkan kolaboratif adalah:
1) Lakukan injeksi insulin 3x 5 u /sc
2) Pasang infus RL:Dextrose 5% ( 3:1) /24 jam
5. Menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan
Rasional rencana tindakan keperawatan adalah dasar pemikiran
atau alasan ilmiahyang mendasari ditetapkkannya rencana tindakan
keperawatan. kegiatan ini umumnya digunakan untuk proses
pembelajaran, dengan harapan mahasiswa terbiasa menerapkan pola
pikir ilmiah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menetapkan
rencana keperawatan. contoh pembuatan rasional rencana tindakan
keperawatan:

Rencana tindakan Rasional


Posisikan klien miring kiri Kompresi aorta dan vena cava
pada saat kala I inferior dapat dicegah, sedangkan
aliran balik vena, sirkulasi placenta
dan perfusi ginjal dapat meningkat.
Berikan pemijatan pada uterus Sensasi berupa massage pada uterus
meningkatkan kontraksi otot
myometrium
Observasi tekanan darah dan Kondisi kehilangan darah dapat
nadi menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan denyut nadi

14
I. PEDOMAN PENGISIAN FORMAT RENCANA TINDAKAN

KEPERAWATAN

Dalam pengisian format rencana tindakan keperawatan antara lain:


1. Tanggal/jam
Tuliskan tanggal, bulan, tahun dan jam saat rencana
tindakan di susun
2. Diagnosis Keperawatan
Tuliskan diagnosis keperawatan yang sudah diidentifikasi
dalam format diagnosis keperawatan
3. Tujuan dan kriteria hasil
a. Tuliskan tujuan yang berorientasi pada problem
solving/ pemecahan masalah keperawatan
b. Tulislah rumusan tujuan dengan formulasi minimal
SPK
c. Tuliskan kriteria hasil yang sesuai dengan tujuan
dengan kriteria SMART
d. Bila dalam kriteria hasil terdapat rentang batas
normal maka tulislah batas bawah dan batas atas
dari rentang yang dimaksud
e. Bila dalam kriteria terdapat nilai satuan maka
tulislah nilai satuannya seperti Kg, Gr%, mmHg dll
4. Rencana tindakan
Penulisan rencana tindakan, tulislah nomor urut, tulis dalam
kalimat instruksi, pastikan seluruh komponen rencana
keperawatan dituliskan
5. Rasional
Tulis rasional dengan bahasa yang mudah dipahami, jangan
menuliskan tujuan dari rencana tindakan tetapi alasan

15
ilmiah ditetapkannya rencana tindakan. Tuliskan nomor
urut sesuai no urut rencana tindakan .
6. Paraf
Tulis no urut dan nama terang perawat yang menyusun
rencana tindakan
Contoh format rencana tindakan keperawatan:

n Tangg Diagnosis Tujuan dan kriteria Rencana


Rasional Paraf
o al keperawatan hasil tindakan
1. 20/11/ Nyeri akut kala I Klien mampu 1.jelaskan 1.pemahaman
2018 bd kontraksi mendemonstrasika tentang yang baik
uterus dd pasien n pengendalian rasa penyebab dapat
mengeluh nyeri nyeri, setelah dan cara membentuk
perut skala 9, dilakukan tindakan mengatasi prilaku
nyeri hilang keperawatan nyeri his kooperatif
timbul, pasien selama 1 jam kala I 2.miring kiri
tampak dengan kriteria: 2. posisikan menghindari
menyeringai -Pemahaman klien miring penekanan
kesakitan Tensi pasien tentang kiri pada vena
130/90 mmHg, penyebab dan cara 3. . ajarkan cava inferior
Nadi 96 x/mnt mengatasi nyeri teknik dan aorta
meningkat relaksasi hepatica
-Kemampuan nafas dalam 3. teknik
pasien melakukan saat his nafas dalam
teknik relaksasi 4. berikan dapat
distraksi meningkat counter meningkatka
-skala nyeri turun pressure n pasokan
5.observasi oksigen
his dan sehingga
TTV setiap dapat
30 menit menurunkan

16
6.kolaborasi metabolisme
dengan anaerob yang
dokter jika menghasilkan
kemajuan asam lactat
persalinan > dan
12 jam menurunkan
rasa nyeri
4.counter
pressure pada
area sacral
dapat
menutup
pintu
penghantaran
rasa nyeri
5. TTV akan
akan
dipengaruhi
oleh his
6. Fase kala I
> 12 jam
adalah
annormal
sehingga
membutuhka
n kerjasama
pihak medis.

J. RENCANA TINDAKAN

17
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk
membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan
dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab diagnosa keperawatan.
Oleh karena itu rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang diperlukan
untuk membatasi factor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.
Menurut Bulecheck dan McCloskey (1989) intervensi keperawatan
adlah “suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh
perawat”. Tindakan tersebut meliputi tindakan independent keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan medis berdasarkan diagnosa
medis dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar fungsi kesehatan
kepada klien yang tidak dapat melakukannya. Definisi tersebut
berhubungan dengan semua intrervensi keperawatan dengan diagnosa
keperawatan atau masalah kolaboratif.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa


Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses
keperawatan berdasarkan masalah actual dari klien. Maksud penetapan
prioritas masalah adalah mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan
ketika klien mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya
memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan
keselamatan klien. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan
kewenangan dan tanggung jawab perawat secara professional sebagaimana
terdapat dalam standar Praktik keperawatan, diantaranya Independen,
interdependen dan dependen.

B. SARAN

Dengan penulisan makalah ini, penulis mengharapkan agar


pembaca dalam menyusun intervensi asuhan keperawatan lebih baik
karena telah dapat memahami bagaimana menerapkan prioritas masalah,
mampu merumuskan tujuan intervensi dan kriteeriia hasil, mampu
menerapkan jenis , tujuan dan rangsangan keperawatan, dapat memahami
intervensi keperawatan, mampu menggambarkan hubungan intervensi
keperawatan dan kriteria hasil dan mampu memahami dan
mendeskripsikan jenis rumusan intervensi keperawatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Carol Vestal Allen (1998), “Memahami Proses keperawatan”, penerbit


buku Kedokteran EGC,Jakarta

Doenges E.Marilynn.dkk (1999). “Rencana Asuhan Keperawatan”.


Penerbit buku kedokteran EGC.jakarta

Ratwo, Sholita Itha. (2012). “ Makalah Dokumentasi Intervensi


Keperawatan”. http://sholita-itha.blogspot.com/2012/01/makalah-dokumentasi-
intervensi.html , diakses pada tanggal 27 Oktober 2022 pukul 21.00.

Sukardjo. (2010). “Perencanaan dalam Keperawatan”.


http://sukardjoskmmkes.blogspot.com/2010/12/perencanaan-dalam-
keperawatan.html, diakses pada tanggal 27 Oktober 2022 pukul 21.15.

http://sukardjoskmmkes.blogspot.com/2010/12/perencanaan-dalam-
keperawatan.html

20

Anda mungkin juga menyukai