Anda di halaman 1dari 4

AKSI NYATA

MERUMUSKAN VISI MISI SATUAN PENDIDIKAN

(Bekerja Sama dengan Orang Tua/ Grup WA dan Kunjungan Ke Rumah)

A. Latar Belakang

Visi adalah gambaran ideal untuk masa depan yang diinginkan oleh sekolah. Visi ini
memberikan wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk
memandu perumusan misi sekolah. Visi adalah pandangan jauh ke depan ke mana sekolah
akan dibawa.

Visi sekolah harus tetap dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional, tetapi sesuai dengan
kebutuhan sekolah untuk pelayanan masyarakat. Dengan tujuan pendidikan nasional
yang rumusannya sama, profil sekolah dan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah tidak
selalu sama. Oleh karena itu, sekolah memiliki visi yang tidak sama dengan sekolah lain.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, visi sekolah seharusnya:

a. dijadikan cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada
masa yang akan datang;

b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan;

c. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

d. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah;

e. disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

f. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

Visi sekolah dapat terwujud jika ada kerjasama sama yang baik antara sekolah dengan
pemangku kepentingan seperti orang tua, komite dan masyarakat

Seorang guru juga tentunya harus punya visi. Visi seorang guru berkaitan dengan profesinya
sebagai guru. Hadirnya visi dapat memberikan makna dan spirit seorang guru dalam
menjalankan tugas profesinya. Selain pemaknaan dan penghayatan terhadap profesi guru,
hadirnya visi dapat dijadikan sebagai acuan dalam berkegiatan sebagai seorang guru. Seluruh
aktivitas keprofesian guru harus bermuara pada visinya sehingga kerja keras dan
pengabdiannya menghasilkan apa yang dicita-citakan.
B. Aksi Nyata yang dilakukan

Pada rancangan aksi nyata maka yang akan di lakukan adalah dengan bekerjasama dengan
orang tua dalam hal membuat grup WA orang tua dan kunjungan kepada murid yang
mengalami persoalan selama proses pembelajaran.

Deskripsi rancangan aksi nyata sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Mengecek dan meminta kembali nomor HP/ WA orang tua agar bisa membuat grup.

b. Menuliskan semua No. HP/ WA dalam satu daftar

c. Mengecek semua murid yang bermasalah untuk di kunjungi.

2. Aplikasi

a. Menginformasikan kepada murid bahwa akan membuat grup WA orang tua.

1. Membuat Grup WA orang tua dan berdiskusi serta memberikan dorongan kepada
orang tua agar memperhatikan dan selalu mendorong anak.
2. Mengunjungi murid yang bermasalah di rumah.

3. Refleksi

Melihat dan merenungkan apa saja yang merupakan masukan dari orang tua dan hal-hal apa
saja yang perlu di rubah dan dikembangkan dalam grup WA serta saat kunjungan.

4. Perbaikan

Saya menuliskan masukan dari orang tua murid dan memperbaiki hal-hal yang di usulkan
orang tua serta kunjungan ke rumah.

5. Evaluasi

Mengevaluasi kegiatan komunikasi WA dengan orang tua saat penerimaan laporan


pendidikan dan jika ada masalah akan mengunjungi murid yang mengalami masalah di
rumah.

C. Tujuan Aksi Nyata

Tujuan dari aksi nyata yang saya buat adalah:

1. Orang tua dapat memperhatikan jam belajar anak dan mempersiapkan anak dengan
baik.
2. Orang tua bisa memiliki pemikiran yang positif terhadap anak sehingga anak bisa
belajar dengan baik dan selalu memotivasi anak.
D. Hasil Dari Aksi Nyata

Hasil dari aksi nyata di bagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Pembuatan Grup Komunikasi Orang Tua

Grup ini di buat dengan meminta setiap nomor WA orang tua dari murid dengan tujuan agar
ada kerja sama yang baik dari guru dan orang tua.

Hasil:

Banyak dari orang tua sangat mendukung dan berterima kasih dalam pembuatan grup WA ini
agar adanya masukan dan kerja sama untuk mengontrol proses pembelajaran anak-anak.
Orang tua juga bisa langsung bertanya atau menyampaikan hal-hal yang mungkin perlu
penjelasan.

2. Kunjungan Murid Yang Mempunyai Masalah

Kegiatan ini dilaksanakan saat murid yang merupakan anak wali saya tidak mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Jika saya menghubungi orang tua dan tidak merespon dengan baik
maka saya mengunjungi langsung ke rumah dengan di antar oleh murid yang mengetahui
rumahnya.

Hasil:

Dari kunjungan beberapa murid dan terutama ke-2 murid yang bermasalah di dapat bahwa
salah satu dari ke-2 anak tersebut sedang mengalami masalah. Orang tuanya sedang di
penjara yang membuatnya tidak fokus untuk belajar dan saya hanya menguatkan dan
memberi semangat serta jalan keluar untuk tugas-tugas yang belum di selesaikan. Murid yang
satunya tidak berada dirumah saat 2 kali saya mengunjungi. Saya hanya bisa berbicara
dengan orang tuanya dan memberi jalan keluar dan dukungan supaya anak tersebut bisa aktif
kembali. Dari kunjungan ini orang tua sangat berterima kasih karena sangat memperhatikan
anak mereka.

E. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

1. Keberhasilan

a. Membuat Grup Komunikasi Orang Tua

Dari grup ini saya bisa menginformasikan setiap pengumuman atau hal-hal penting lainnya
kepada orang tua. Orang tua sangat mendukung grup ini karena bisa secara langsung
berkomunikasi dan menyampaikan hal-hal atau pertanyaan kepada guru.
2. Kegagalan

a. Membuat Grup Komunikasi Orang Tua

Ada hal yang menjadi hambatan dalam kegiatan Grup WA dengan orang tua yaitu tidak
semua orang tua murid memiliki HP Anroid jadi tidak bisa bergabung dalam grup.

F. Rencana Perbaikan Di Masa Depan

1. Grup Komunikasi Orang Tua

Tetap membangun hubungan dan berkomunikasi dengan baik kepada orang tua agar tetap
memperhatikan waktu belajar anak dirumah dan meminta masukan jika ada persoalan yang
harus disepakati bersama.

G. Penutup

Guru adalah yang bertugas melayani muridnya dengan baik. Selain melayani guru juga harus
mempunyai visi dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya salah
satunya adalah orang tua agar bisa bekerjasama mengontrol perkembangan belajar anak
dirumah.

Anda mungkin juga menyukai