Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM PELAYANAN RUMAH SAKIT

“Rawat Inap Mata”

DISUSUN OLEH :
Dian Agustin Tangkearung
K011211146

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur, saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa menuntun melimpahkan karunia dan BerkatNya, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun dalam penyusunan makalah ini mengambil banyak referensi dari


berbagai jurnal dan buku yang membantu melengkapi semua pembahasan untuk
memenuhi tugas Sistem Pelayanan Rumah Sakit mengenai Rawat Inap Mata.

Saya yakin dan sadar sepunuhnya bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan, adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari saya. Akhir
kata saya mengucapkan terimakasih dan berharap semoga makalah terkait Rawat
Inap Mata ini dapat memberi manfaat bagi saya.

Makassar, 18 November 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
SAMPUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan .........................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Definisi Rawat Inap Mata..........................................................................3


B. Pengertian dan Ruang Lingkup Rawat Inap Mata.....................................3
C. Sejarah Rawat Inap Mata...........................................................................6
D. Pendapat Para Ahli....................................................................................8
E. Hirarki/Tingkatan Rawat Inap Mata..........................................................8
F. Keuntungan Rawat Inap Mata...................................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................10

A. Kesimpulan .................................................................................................10

B. Saran ............................................................................................................10

Daftar Pusitaka..................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Instalasi rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses


perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi,
diagnosa, pengobatan, keperawatan dan rehabilitasi medik. Selain itu
menurut (DEPKES RI, 1987).
Mata adalah organ sensorik utama yang memberi reaksi pada
cahaya dan mengirimkan informasi visual ke otak. Apabila terjadi masalah
pada mata maka itu akan berdampak terhadap penglihatan seseorang dan
perlu diobati. Rawat inap mata adalah pelayanan kesehatan perorangan,
yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rahabilitasi
medik, dengan menginap di ruang rawat inap mata pada sarana kesehatan
rumah sakit dimana dengan alasan masalah pada mata penderita dan harus
menginap.
Pasien yang memerlukan tindakan rawat inap mata bisa datang
dengan kondisi yang beranekaragam ke Rumah sakit mata dengan harapan
mereka bisa memperoleh pelayanan yang optimal dan memberikan
dampak serta perubahan yang baik, adapun kebutuhan rawat inap mata
terjadi oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun sehingga rumah sakit
harus bisa menyediakan tempat rawat inap setiap saat tanpa mengenal
waktu.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi Rawat Inap Mata ?
2. Apakah pengertian dan ruang lingkup dari Rawat Inap Mata ?
3. Bagaimana sejarah Rawat Inap Mata ?
4. Bagimana Pendapat Para Ahli mengenai Rawat Inap Mata ?
5. Bagaimana Hirarki/Tingkatan dari Rawat Inap Mata ?
6. Apakah keuntungan Rawat Inap Mata ?

C. TUJUAN

C1. TUJUAN UMUM

1. Untuk mengetahui mengenai Rawat Inap Mata

C2. TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui definisi Rawat Inap Mata


2. Mengetahui pengertian dan ruang lingkup Rawat Inap Mata
3. Mengetahui sejarah Rawat Inap Mata
4. Mengetahui Pendapat Para Ahli mengenai Rawat Inap Mata
5. Mengetahui Hirarki/Tingkatan dari Rawat Inap Mata
6. Mengetahui keuntungan Rawat Inap Mata

1. MANFAAT PENULISAN

1. Makalah ini diharapkan dapat saya gunakan untuk menambah pengetahuan


saya mengenai Rawat Inap Mata
2. Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi saya. Serta sebagai
sumber dan bahan masukan bagi saya untuk menggali ilmu seputar Rawat
inap Mata

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Rawat Inap mata


Rawat Inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan kesehatan
rumah sakit dimana penderita tinggal atau menginap sedikitnya satu hari.
Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan, yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rahabilitasi medik, dengan
menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit dimana
dengan alasan medik penderita harus menginap. Pelayanan rawat inap
adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan tirah baring di rumah sakit.
Mata adalah organ sensorik utama yang memberi reaksi pada
cahaya dan mengirimkan informasi visual ke otak. Apabila terjadi masalah
pada mata maka itu akan berdampak terhadap penglihatan seseorang dan
perlu diobati
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rawat inap mata adalah pelayanan
kesehatan perorangan, yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
keperawatan, rahabilitasi medik, dengan menginap di ruang rawat inap
mata pada sarana kesehatan rumah sakit dimana dengan alasan masalah
pada mata penderita dan harus menginap.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Rawat Inap Mata

Instalasi rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses


perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi,
diagnosa, pengobatan, keperawatan dan rehabilitasi medik. Selain itu
menurut (DEPKES RI, 1987). Rawat inap adalah pelayanan terhadap

3
pasien yang masuk ke rumah sakit yang menggunakan tempat tidur untuk
keperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan penunjang
medik lainnya 

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 Tentang


Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan (Rawat Inap)

Pasal 16

Ketersediaan tempat tidur rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal


14 ayat (1) huruf b meliputi:

Klasifikasi Rumah Sakit umum:

1) kelas A paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh)tempat tidur.


2) kelas B paling sedikit 200 (dua ratus) tempat tidur.
3) kelas C paling sedikit 100 (seratus) tempat tidur.
4) kelas D paling sedikit 50 (lima puluh) tempat tidur.

Pasal 17

Ketersediaan tempat tidur rawat inap bagi Rumah Sakit khusus mata
meliputi:

1) kelas A paling sedikit 40 (empat puluh) tempat tidur rawat inap:


2) kelas B paling sedikit 25 (dua puluh lima) tempat tidur rawat inap;
dan
3) kelas C paling sedikit 15 (lima belas) tempat tidur rawat inap.

Pasal 18

Jumlah tempat tidur rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan
Pasal 17 untuk pelayanan rawat inap kelas standar paling sedikit:

1) 60% (enam puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah
Sakit milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan
2) 40% (empat puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah
Sakit milik swasta.

4
2. Rawat Inap mata
1) Perletakan ruangannya secara keseluruhan perlu adanya hubungan
antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan
sangat berhubungan/ membutuhkan.
2) Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan
perancangan, sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat
secara linier/lurus (memanjang).
Apabila Ruang Rawat Inap tidak berada pada lantai dasar, maka
harus ada tangga landai (Ramp) atau Lift Khusus untuk mencapai
ruangan tersebut.
3) Bangunan Ruang Rawat Inap harus terletak pada tempat yang
tenang (tidak bising), aman dan nyaman tetapi tetap memiliki
kemudahan aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap.
4) Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.
5) Alur petugas dan pengunjung dipisah.
6) Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, bahan penutup lantai,
mudah dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar.
7) Pertemuan dinding dengan lantai disarankan berbentuk lengkung
agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang
debu/kotoran.
8) Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak mengumpulkan
debu.
9) Tipe R. Rawat Inap adalah VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III
10) Khusus untuk pasien yang menderita penyakit menular harus
dipisahkan.
11) Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar
perawat dapat mengawasi pesiennya secara efektif, maksimum
melayani 25 tempat tidur.
3. Kasus mata yang memerlukan rawat inap beserta kriterianya.
1) Buram mendadak

5
2) Trauma kimia, tajam, tumpul
3) Mata merah
4) Nyeri hebat

C. Sejarah Rumah Sakit Mata(Rawat Inap)


Di Yogyakarta ada salah satu rumah sakit mata tertua di Indonesia,
yakni RS mata Dr. Yap. Rumah sakit ini berdiri sekitar tahun 1922.
Rumah sakit berada di Jl Cik Di Tiro No 5, Yogyakarta. Dulu nama jalan
sebelum berganti dengan nama pahlawan bernama Jl Terban Taman.
Lokasi berada di Kampung Terban Kecamatan Gondokusuman. Bangunan
rumah sakit masih merupakan bangunan/aristektur peninggalan zaman
Belanda. Bebeberapa dokumentasi foto yang berhasil dikumpulkan
diantaranya dari buku "Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7
Oktober 1956" dari Panitiya Peringatan Kota Yogyakarta Ke 200 Tahun
serta dokumentasi di kantor Arsip daerah istimewa Yogyakarta. Selain itu
disebutkan, sebelum ada rumah sakit mata tersebut, di Yogyakarta pada
tanggal 20 Juni 1921, Poliklinik mata didirikan oleh sebuah organisasi
sosial, Centrale Vereeniging tot Bevordering der Oogheelkunde in
Nederlandsch Indie (CVO) bertempat di Gondolayu, Yogyakarta. Nama
Gondolayu sekarang ini tepatnya di Jl Sudirman di sebelah barat jembatan
Gondolayu. Poliklinik mata ini terdiri atas seorang dokter, 3 orang para
medis dan 4 orang pembantu. Setelah 1 tahun 7 bulan, poliklinik mata
berpindah ke arah timur, menempati daerah Terban. Pada tahun 1922
berdirilah Rumah Sakit Mata sebagai kelanjutan dari Poliklinik Mata di
Gondolayu. Peletakan batu pertama Rumah Sakit Mata dilakukan oleh
Sultan Hamengku Buwana VIII pada tanggal 21 November 1922. Hal ini
berdasarkan prasasti yang berada pada dinding teras bawah sisi barat
berbentuk persegi bertuliskan DE EERSTE STEEN GELEDG DOOR Z.H
HAMENGKOE BOEWONO VIII OP DEN 21 STEN NOV 1922.

6
Pada tanggal 29 Mei 1923 Rumah Sakit Mata itu dibuka oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. D. Fock yang mendapat kuasa dari
Ratu Belanda. Rumah sakit tersebut dinamakan Prinses Juliana-gasthuis
voor Ooglijders yang artinya Rumah Sakit Puteri Juliana untuk Penderita
Penyakit Mata. Dalam laporan tahun 1923 disebutkan bahwa jumlah
penderita di Rumah Sakit Prinses Juliana-gasthuis voor Ooglijders
sebanyak 3.823 orang, sedangkan tempat tidur untuk pasien (zaal) ada 102
buah. Pada tahun 1929, rata-rata penderita mata per hari 159 orang dan
lama perawatan rata-rata 22 hari. Pada tahun 1941 rata-rata penderita mata
per hari 327 orang, sedangkan pasien yang dirawat ada 2.088 orang.
Para penderita penyakit mata ini memerlukan perhatian dari
berbagai pihak. Agar mereka dapat mandiri atau tidak bergantung pada
orang lain diperlukan bekal untuk kehidupannya nanti, maka pada tanggal
12 Sepetember 1926 Dr. Yap Hong Tjoen mendirikan sebuah yayasan
(stichting) bernama Vorstenlandsch Blinden Instituut yang bertujuan
mengajarkan ketrampilan bagi tuna netra. Ketrampilan tersebut misalnya
membuat keset dari sabut kelapa, karpet dan kerajinan tangan lainnya.
Yayasan ini kemudian berganti nama menjadi Yayasan Mardi Wuto.
Yayasan ini menjadi wadah untuk kemajuan para penyandang tunanetra,
khususnya di wilayah Yogyakarta hingga kini. Pada masa pendudukan
Tentara Jepang, Rumah Sakit Prinses Juliana-gasthuis voor Ooglijders
diganti nama menjadi Rumah Sakit Dr.Yap. Penamaan ini diambil dari
nama Dr. Yap Hong Tjoen yaitu seorang doktor ahli penyakit mata yang
bercita-cita mendirikan rumah sakit untuk penderita penyakit mata
terutama masyarakat kurang mampu.
Penyakit mata yang banyak diderita masyarakat yaitu trachoma dan
kekurangan vitamin A. Pada pertengahan tahun 1949 rumah sakit ini
memiliki 2 dokter spesialis mata yaitu Dr. Yap Hong Tjoen dan putranya
Dr. Yap Kie Tiong. Ciri arsitektural yang menonjol dari bangunan Rumah
Sakit Dr. Yap adalah fasadnya yang berupa teras depan pintu masuk atau
kuncungan dengan tulisan nama rumah sakit yang ditata secara

7
melengkung. Secara keseluruhan, bangunan kompleks Rumah Sakit Dr.
Yap terdiri atas rumah sakit, rumah dinas dokter, asrama perawat dan
Mardi Wuto yaitu tempat untuk menampung dan memberi bekal bagi para
tuna netra. Sampai sekarang Rumah Sakit Dr. Yap masih tetap menjadi
rumah sakit mata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Pendapat Para Ahli


Pengertian Rawat Inap Rawat inap dalam jurnal (Sari, 2013) adalah
pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana penderita tinggal/mondok
sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan
kesehatan atau rumah sakit pelaksana pelayanan kesehatan, sedangkan
pengertian rawat jalan adalah pelayanan pengobatan di fasilitas pelayanan
kesehatan dengan tidak harus menginap di fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut baik didalam gedung dan diluar gedung yang dimaksud dengan
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Balai
Pengobatan milik pemerintah, swasta maupun perorangan dan pelayanan
kesehatan lain baik milik pemerintah maupun swasta termasuk dokter
praktek.
Menurut Azrul (1996), pelayanan rawat inap adalah salah satu
bentuk dari pelayanan dokter. Secara sederhana yang dimaksud dengan
pelayanan rawat inap adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk
pasien dalam bentuk rawat inap.

E. Hirarki/Tingkatan
1. Ruang Vip

2. Kelas I
3. Kelas II
4. Kelas III

8
F. Keuntungan Rawat Inap Mata
1. Untuk memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang komprehensif
2. Untuk memudahkan menegakkan diagnosis pasien dan
perencanaan terapi yang tepat
3. Untuk memudahkan pengobatan dan terapi yang akan dan harus
didapatkan pasien
4. Untuk mempercepat tindakan kesehatan.
5. Untuk memudahkan ps untuk mendapatkan berbagai jenis
pemeriksaan penunjang yang diperlukan
6. Untuk mempercepat penyembuhan penyakit pasien
7. Untuk memenuhi kebutuhan pasien sehari-hari yang berhubungan
dengan penyembuhan penyakit, termasuk pemenuhan gizi dll.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rawat inap mata adalah pelayanan kesehatan perorangan, yang meliputi


observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rahabilitasi medik, dengan
menginap di ruang rawat inap mata pada sarana kesehatan rumah sakit
dimana dengan alasan masalah pada mata penderita dan harus menginap.
Ketersediaan tempat tidur rawat inap bagi Rumah Sakit khusus mata
meliputi: kelas A paling sedikit 40 (empat puluh) tempat tidur rawat inap,
kelas B paling sedikit 25 (dua puluh lima) tempat tidur rawat inap,
dankelas C paling sedikit 15 (lima belas) tempat tidur rawat inap. Adapun
Tingkatan pada rumah sakit mata terbagi menjadi Ruang VIP, kelas I,
kelas II, kelas III. Rawat inap mata ini tidak memberikan kerugian apapun
bagi pasien.

B. Saran
Setelah melihat betapa pentingnya Rawat Inap Mata ini bagi
masyarakat oleh karena itu penting bagi Rumah Sakit mata untuk terus
meningkatkan dan mengevaluasi tingkat kebutuhan rawat inap mata dari
segi Komponen internal maupun eksternal meliputi SDM, fasilitas,
promosi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pelayanan, serta
pengawasan juga evaluasi dan kondisi sosial serta ekonomi.

10
DAFTAR PUSTAKA

JPKM SURYA SUMIRAT. 2022. Fungsi Penting Rawat Inap di Rumah

Sakit. [July, 2022] Fungsi Penting Rawat Inap di Rumah Sakit

(jpkmsuryasumirat.com) (Diakses pada tanggal 18 November

2022)

Bagus Kurniawan. 2017. Yogya Tempo Dulu: Rumah sakit Mata.

[Agustus, 2017] https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-

3586107/yogya-tempo-dulu-rumah-sakit-mata-dr yap#:~:text=Pada

%20tanggal%2029%20Mei%201923,Juliana%20untuk

%20Penderita%20Penyakit%20Mata. (Diakses pada tanggal 18

November 2022)

Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2021. Penyelenggaraan

Perumahsakitan. (Diakses pada tanggal 18 November 2022)

Anonym. Unit Pelayanan Rawat Inap. 2020. [Januari, 2020]. http://bahan-

ajar.esaunggul.ac.id/ars301/wp-content/uploads/sites/

1915/2020/01/05-UNIT-PELAYANAN-RAWAT-INAP.pptx

(Diakses pada tanggal 18 November 2022)

A Dewandaru. Bab III Analisa Program Arsitektur. 2016.

http://repository.unika.ac.id/15326/4/12.11.0083%20LTP

11
%20Ardian%20Dewandaru%20BAB%20III.pdf (Diakses pada

tanggal 18 November 2022)

12

Anda mungkin juga menyukai